Serangan siber seperti DoS dan DDoS kerap kali menjadi ancaman besar bagi keamanan jaringan. Keduanya dapat melumpuhkan website atau layanan online, tetapi banyak yang masih bingung mengenai apa yang membedakan keduanya.
DoS (Denial of Service) dan DDoS (Distributed Denial of Service) memiliki metode dan dampak yang berbeda meskipun tujuan akhirnya sama untuk mengganggu akses pengguna. Tanpa pemahaman yang tepat tentang perbedaan serangan DoS dan DDoS, Anda bisa jadi lebih rentan terhadap risiko siber ini.
Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan mendasar dari kedua serangan tersebut dan bagaimana mereka bekerja. Simak selengkapnya di bawah ini!
Dos Attack
DoS (Denial of Service) adalah jenis serangan siber yang bertujuan untuk membanjiri komputer atau jaringan dengan lalu lintas berlebihan, sehingga membuat sistem kelebihan beban dan tidak dapat melayani permintaan yang masuk.
Akibatnya, layanan menjadi lambat, terganggu, atau bahkan berhenti berfungsi sepenuhnya. Peretas menggunakan metode ini untuk membuat server atau website tidak bisa diakses oleh pengguna yang sah.
Salah satu teknik umum dalam serangan DoS adalah penggunaan bot atau script yang secara otomatis mengirimkan banyak permintaan ke server target. Biasanya, serangan ini dilancarkan menggunakan satu atau sedikit komputer untuk membanjiri sistem dengan permintaan hingga sistem tersebut overload.
DDoS Attack
DDoS (Distributed Denial of Service) adalah bentuk lanjutan dari serangan DoS, di mana peretas menggunakan banyak perangkat yang terhubung dalam jaringan botnet untuk melancarkan serangan.
Botnet ini bisa terdiri dari ribuan hingga jutaan komputer yang telah diretas atau terinfeksi malware, dan semuanya dikendalikan oleh peretas untuk menyerang target secara bersamaan.
Berbeda dengan serangan DoS yang hanya melibatkan satu sumber, serangan DDoS datang dari berbagai sumber sekaligus, membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi dan dihentikan. Dengan volume lalu lintas yang jauh lebih besar, DDoS dapat melumpuhkan situs web atau layanan lebih efektif.
Selain itu, metode serangan DDoS bervariasi, mulai dari serangan pada layer 3 (berbasis protokol) hingga layer 7 (berbasis aplikasi), menciptakan tantangan besar dalam penanganannya.
Perbedaan DoS dan DDoS
Memahami perbedaan utama antara DoS dan DDoS penting untuk melindungi sistem Anda dari serangan yang dapat mengganggu layanan secara efektif. Berikut perbedaan keduanya:
1. Model Penyerangannya
Perbedaan pertama antara DoS dan DDoS terletak pada model penyerangannya. Pada serangan DoS (Denial of Service), hanya satu perangkat komputer yang digunakan untuk menyerang dan membanjiri arus lalu lintas, sehingga menyebabkan server menjadi down.
Serangan DoS ini biasanya dilakukan dalam skala kecil dengan tujuan mengganggu dan menghentikan sistem target. Serangan semacam ini relatif lebih lambat dan mudah diidentifikasi serta diblokir, karena hanya satu sistem yang terlibat.
Sebaliknya, pada serangan DDoS (Distributed Denial of Service), penyerangan dilakukan secara massal menggunakan banyak perangkat yang tersebar di berbagai lokasi, sering kali dengan menggunakan botnet. Hal ini membuat serangan DDoS lebih cepat, lebih sulit diidentifikasi, dan jauh lebih sulit dihentikan.
Biasanya, serangan DDoS memiliki tujuan yang lebih besar, seperti pemerasan atau kepentingan politik, dan sulit untuk diblokir karena banyaknya perangkat yang mengirim paket serangan secara bersamaan dari berbagai lokasi.
2. Tingkat Kerumitan
Tingkat kerumitan menjadi perbedaan utama antara serangan DoS dan DDoS. Serangan DoS (Denial of Service) cenderung lebih sederhana karena hanya melibatkan satu sumber yang mengirimkan sejumlah besar permintaan untuk mengganggu layanan target.
Di sisi lain, serangan DDoS (Distributed Denial of Service) jauh lebih rumit. Penyerang menggunakan botnet untuk menyerang secara terdistribusi dari berbagai lokasi. Serangan ini membanjiri traffic jaringan dengan permintaan akses yang melebihi kapasitas, sehingga lebih sulit dihentikan dibandingkan serangan DoS.
3. Dampak dan Penangan
Serangan DoS dan DDoS memiliki dampak yang berbeda, sehingga penanganannya pun berbeda. Serangan DoS lebih mudah diatasi karena hanya melibatkan satu perangkat, sedangkan serangan DDoS melibatkan banyak perangkat. Hal tersebut membuatnya lebih sulit untuk diatasi.
Untuk cara penangannya juga tentu berbeda, di mana penanganan DoS bisa dilakukan dengan mendeteksi dan memblokir lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Namun, untuk DDoS, langkah yang diterapkan untuk Dos saja tidak cukup.
Dampak DDoS yang lebih besar memerlukan proses pemulihan yang lebih kompleks, termasuk penerapan lapisan pertahanan tambahan seperti deteksi trafik tidak normal, memperluas bandwidth, dan menggunakan CDN (Content Delivery Network) untuk mengidentifikasi traffic.
Cara Mengatasi DoS dan DDoS Attack
Selan perbedaan si atas, cara mengatasi DoS attack juga berbeda dengan cara mengatasi DDoS attack. Berikut caranya!
1. Selalu Update Software
Selalu mengupdate software perangkat secara rutin adalah langkah efektif untuk mencegah dan mengatasi serangan DoS dan DDoS. Pembaruan perangkat lunak membawa berbagai manfaat, termasuk perbaikan dari versi sebelumnya yang dapat memperkuat keamanan sistem.
Dengan memanfaatkan fitur update secara berkala, Anda dapat meningkatkan perlindungan terhadap serangan siber dan menjaga perangkat tetap aman dari ancaman yang terus berkembang.
2. Pastikan Untuk Mendapatkan Bantuan dari Penyedia Layanan
Pastikan Anda meminta bantuan dari penyedia layanan atau hosting untuk membantu mengidentifikasi sumber serangan. Dengan mengetahui asal serangan lebih awal, proses pemulihan akan menjadi lebih mudah dan efektif.
3. Gunakan Firewall yang Kuat
Menggunakan firewall yang kuat menjadi langkah penting dalam melindungi sistem perangkat dari serangan siber. Firewall berfungsi sebagai garda terdepan yang memfilter dan mencegah akses tidak sah, sehingga meningkatkan keamanan perangkat dan membuatnya lebih tahan terhadap berbagai ancaman.
4. Manfaatkan penggunaan CAPTCHA
Manfaatkan CAPTCHA pada halaman login dan website untuk meningkatkan keamanan sistem komputer. CAPTCHA berfungsi sebagai alat verifikasi yang memastikan hanya pengguna manusia yang dapat mengakses sistem.
Upaya tersebut sekaligus sebagai cara untuk mencegah bot dari percobaan menembus perangkat atau layanan online.
5. Implementasikan Load Balancer dalam Distribusi Traffic
Menggunakan load balancer secara efektif akan membantu mendistribusikan traffic secara merata ke setiap server dalam sistem komputer Anda. Dengan membagi arus lalu lintas secara adil, load balancer dapat mengurangi dampak serangan seperti DoS dan DDoS.
Hal ini memastikan bahwa tidak ada server yang menerima beban berlebihan, sehingga meningkatkan stabilitas dan keamanan sistem Anda.
6. Monitor Traffic System
Memantau traffic pada sistem dan website adalah langkah penting untuk mengatasi serangan DoS dan DDoS. Dengan memantau traffic secara rutin, Anda bisa mengetahui beban arus lalu lintas yang masuk ke sistem.
Informasi ini memungkinkan Anda untuk melakukan pemerataan beban secara efektif, sehingga mengurangi risiko terjadinya overload pada layanan jaringan. Pemantauan yang tepat membantu menjaga kestabilan sistem dan mengurangi dampak dari serangan.
7. Back-up Data Secara Teratur
Melakukan backup data secara teratur sangat krusial untuk menangani serangan siber. Dengan rutinitas pencadangan data yang baik, Anda dapat mempercepat proses pemulihan setelah serangan dan meminimalkan risiko kehilangan data secara signifikan.
Hadapi Bahaya Serangan DoS dan DDoS dengan Bijak!
Serangan DoS dan DDoS dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem dan layanan online. Keduanya bertujuan untuk mengganggu akses pengguna, DoS menggunakan satu sumber serangan, sedangkan DDoS melibatkan banyak perangkat, menjadikannya lebih kompleks dan sulit diatasi.
Mengetahui perbedaan antara kedua jenis serangan ini penting untuk melindungi diri dan memitigasi dampaknya. Upaya seperti memperbarui perangkat lunak, menggunakan firewall yang kuat, dan menerapkan load balancer dapat membantu dalam melawan ancaman ini.
Jangan anggap remeh bahaya serangan DoS dan DDoS. Kesiapsiagaan dan tindakan preventif dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga keamanan sistem. Selalu berhati-hati terhadap setiap serangan siber!
Baca Juga : 9 Cara Mengatasi Serangan DDoS Attack: Wajib Tahu!