Deface adalah ancaman serius bagi keamanan website yang bisa merusak reputasi dan kepercayaan bisnis. Ketika sebuah website mengalami deface, tampilannya diubah oleh pihak tak bertanggung jawab, seringkali dengan tujuan merusak atau menyebarkan pesan negatif.
Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari blog pribadi hingga situs perusahaan besar. Dampaknya? Pengunjung bisa hilang kepercayaan, dan reputasi online Anda hancur. Untungnya, ada cara untuk mencegah dan mengatasi deface.
Dengan memahami teknik yang digunakan oleh peretas dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa melindungi website dari serangan ini. Yuk pahami lebih lanjut!
Apa itu Deface Website?
Deface adalah tindakan peretasan yang mengubah tampilan suatu website, baik itu pada halaman utama, halaman terkait, atau bahkan seluruh kontennya. Defacer, sebutan untuk pelaku deface, seringkali meninggalkan pesan atau nickname mereka setelah berhasil merusak tampilan website.
Tindakan ini dimungkinkan karena adanya celah keamanan pada sistem aplikasi atau website. Selain mengubah tampilan, defacer juga dapat menghapus atau memodifikasi konten yang ada, serta meninggalkan pesan berupa kritik, protes, atau ancaman.
Deface sering digunakan sebagai uji coba awal sebelum melanjutkan ke aksi yang lebih serius, seperti pencurian data. Akibatnya, kredibilitas sebuah website, terutama yang digunakan untuk bisnis, bisa sangat terganggu.
Jenis-Jenis Serangan Deface
Terdapat 2 jenis serangan deface yang dibagi berdasarkan proses kerjanya. Berikut ini penjelasan lengkapnya!
1. Full deface
Full deface adalah jenis serangan di mana tampilan halaman website diubah secara menyeluruh, termasuk file index dan elemen penting lainnya. Deface jenis ini bertujuan untuk mengganti seluruh tampilan depan website, yang biasanya melibatkan akses penuh ke server.
Untuk melakukan full deface, seorang peretas atau Defacer perlu mendapatkan hak akses istimewa, seperti root account, yang memungkinkan mereka mengendalikan file-file penting di server. Metode yang sering digunakan dalam serangan full deface antara lain:
- SQL injections
- Brute force
- Cross-site scripting (XSS)
- Malware cybersecurity
Dengan menguasai akses penuh ke server, peretas dapat mengubah tampilan website secara utuh, merusak reputasi dan kepercayaan pengguna.
2. Partial Defence
Partial deface adalah jenis deface yang terjadi hanya pada sebagian halaman website, di mana peretas menambahkan script-script yang mengganggu tanpa mengubah keseluruhan tampilan. Peretas biasanya memanfaatkan celah keamanan atau bug pada website untuk melakukan aksi ini.
Salah satu cara yang umum digunakan adalah melalui XSS injection, SQL injection, atau database injection. Situs yang dibangun dengan CMS (Content Management System) sering menjadi target karena memiliki kelemahan yang bisa dieksploitasi.
Contoh serangan ini adalah mengunggah script berbahaya melalui formulir kontak atau kolom login pada website, yang kemudian menyebabkan perubahan pada sebagian halaman.
Mengapa website bisa terkena deface?
Mengapa website bisa terkena deface? Alasannya disebabkan oleh beberapa kesalahan yang mungkin sering Anda lakukan.
1. Credential login yang lemah
Deface adalah ancaman yang seringkali terjadi karena lemahnya credential login pada website. Salah satu penyebab utama adalah penggunaan password yang mudah ditebak, seperti kombinasi sederhana atau pengulangan password yang sama di berbagai akun.
Jika username dan password Anda lemah, peretas bisa dengan mudah mengakses website menggunakan metode brute force, yaitu mencoba berbagai kombinasi password hingga menemukan yang tepat. Ini menjadi lebih berbahaya jika keamanan server belum diperkuat.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kombinasi password yang rumit, terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus, guna mengurangi risiko serangan deface.
2. Tidak Memiliki Sertifikat SSL
Website tanpa sertifikat SSL sangat rentan terhadap serangan hacker, termasuk deface. Tanpa SSL, informasi penting di situs Anda tidak dienkripsi, memudahkan hacker untuk mencuri data atau mengubah tampilan website.
SSL berfungsi sebagai penanda keabsahan dan keamanan dengan mengenkripsi data, yang biasanya ditandai dengan ikon gembok di sebelah kiri URL. Google bahkan memperingatkan pengguna saat mengunjungi situs tanpa SSL, yang dapat merugikan reputasi dan kredibilitas bisnis.
Untuk melindungi website, pastikan Anda memasang SSL dengan kualitas terbaik. Gudang SSL menawarkan berbagai pilihan sertifikat SSL yang terjangkau, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
3. Antivirus dan Firewall Tidak Aktif
Meskipun platform website seperti WordPress sudah memiliki tingkat keamanan yang cukup baik, hal ini tidak menjamin perlindungan sepenuhnya dari ancaman deface. Deface adalah salah satu serangan yang dapat terjadi jika antivirus dan firewall di server Anda tidak aktif atau memiliki tingkat keamanan yang lemah.
Tanpa plugin keamanan yang memadai, hacker masih bisa menemukan celah untuk menyusup dan merusak tampilan website. Kelemahan ini sering kali tidak disadari oleh pemilik website pemula, sehingga penting untuk memastikan bahwa antivirus dan firewall berfungsi dengan baik untuk menghindari serangan deface yang merugikan.
4. Menggunakan Tema dan Plugin yang Rentan
Menggunakan tema dan plugin yang rentan bisa membuka pintu bagi serangan deface pada website. Tema dan plugin WordPress, terutama yang jarang diperbarui, menjadi target utama hacker. Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda selalu memilih plugin dan tema dengan rating yang baik dan frekuensi update yang tinggi.
Ketika ada pembaruan tersedia, segera lakukan update melalui dashboard WordPress agar website Anda tetap aman dari potensi serangan deface. Menggunakan versi terbaru adalah langkah penting untuk menjaga keamanan website Anda.
Apa Tujuan Hacker Melakukan Deface?
Deface adalah serangan yang dilakukan oleh hacker dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut beberapa tujuan hacker melakukan deface:
1. Menunjukkan Eksistensi Hacker
Deface adalah serangan yang dilakukan oleh hacker, baik individu maupun kelompok, dengan tujuan utama untuk menunjukkan eksistensi mereka. Melalui serangan ini, para peretas ingin mendapat perhatian dan membuktikan bahwa mereka ada dan memiliki kemampuan yang hebat dalam meretas sistem.
2. Memperlihatkan Celah Keamanan
Deface seringkali digunakan untuk memperlihatkan celah keamanan pada suatu website. Dengan serangan ini, kelemahan dalam sistem keamanan dapat terungkap, memberikan informasi penting tentang sejauh mana perlindungan website tersebut. Hal ini membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan performa keamanan situs.
3. Protes atau Kritik
Khususnya mereka yang dikenal sebagai hacktivists, untuk menyampaikan protes atau kritik terhadap suatu pihak. Dengan mengubah tampilan website, para hacker ini menggunakan deface sebagai sarana untuk menyebarkan pesan mereka secara publik, sering kali dengan tujuan menarik perhatian atau menyoroti isu-isu tertentu.
4. Melatih Kemampuan
Hacker sering melakukan deface website untuk melatih skill hacking mereka dan mendapatkan pengalaman praktis. Dengan terus mengasah keterampilan ini melalui defacing, mereka tidak hanya meningkatkan kemampuan teknisnya tetapi juga membangun reputasi di kalangan komunitas hacker.
5. Menjual Produk
Salah satu modus yang digunakan hacker adalah mengubah website yang di-deface menjadi seperti marketplace. Ketika pengguna mengakses website tersebut, mereka tidak menemukan informasi yang mereka cari, melainkan produk-produk yang dijual oleh hacker.
Dengan cara ini, hacker bisa memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan.
Cara Melindungi Website Anda dari Defacement
Terdapat 9 cara untuk melindungi website dari serangan ini yang dapat Anda lakukan guna melindungi website. Ikuti cara berikut ini untuk meningkatkan keamanan!
1. Lakukan Audit Keamanan
Melakukan audit keamanan secara reguler sangat penting untuk melindungi website dari serangan deface. Dengan audit yang rutin, Anda bisa mendeteksi celah keamanan lebih awal sebelum peretas memanfaatkannya. Proses ini menjadi lebih mudah dengan bantuan berbagai tool testing, seperti UpGuard.
Anda cukup memasukkan URL website ke dalam tool ini, dan dengan sekali klik, UpGuard akan memberikan informasi tentang tingkat keamanan website. Dari hasil tersebut, Anda bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengaktifkan SSL, mengatur setting cookies, dan langkah-langkah lainnya untuk meningkatkan perlindungan website.
2. Lakukan Update Rutin
Jika Anda menggunakan platform CMS seperti WordPress, melakukan update rutin adalah langkah penting untuk mencegah deface website. Deface adalah tindakan merubah tampilan website oleh peretas, dan dengan selalu menggunakan versi terbaru, Anda dapat mempersulit upaya mereka.
Pengembang CMS secara rutin merilis pembaruan yang menutup celah keamanan, sehingga setiap kelemahan yang ditemukan dapat segera diatasi. Proses update kini semakin mudah dan cepat, sehingga tidak ada alasan untuk menunda-nunda. Pastikan website Anda selalu dilindungi dengan melakukan update secara rutin.
3. Buat Credential Login yang Sulit
Menggunakan credential login yang sulit adalah langkah penting untuk mencegah deface pada website. Deface adalah tindakan peretas yang mengubah tampilan website tanpa izin, dan salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan meningkatkan keamanan login.
Ubah default login dengan username yang unik dan gunakan password yang panjang dengan kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus. Anda juga bisa menginstal plugin keamanan yang membatasi jumlah percobaan login. Ini akan mengurangi risiko serangan brute force, sehingga peretas akan lebih sulit membobol website.
4. Lakukan Backup Secara Berkala
Backup secara berkala adalah langkah penting untuk melindungi website Anda dari ancaman seperti deface. Jika website Anda mengalami kerusakan akibat deface, Anda bisa dengan mudah mengembalikannya ke kondisi semula menggunakan file backup yang telah tersimpan.
Anda memiliki opsi untuk melakukan backup secara manual atau otomatis menggunakan plugin. Bagi pengguna WordPress, plugin seperti WP Backup dapat mempermudah proses ini. Dengan melakukan backup secara rutin, Anda dapat menyelamatkan aset dan mengantisipasi potensi kerusakan akibat serangan hacker.
5. Scan Malware Secara Rutin
Malware dapat masuk ke sistem website tanpa terdeteksi dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah jika dibiarkan. Untuk mencegah hal ini, sangat penting untuk melakukan pemindaian malware secara rutin.
Anda bisa memanfaatkan plugin seperti Wordfence yang secara otomatis melakukan pemindaian dan memberikan perlindungan tambahan. Langkah ini akan membantu Anda mendeteksi dan mengatasi potensi ancaman sebelum menyebabkan masalah serius pada situs, serta mencegah deface yang bisa merusak reputasi online.
6. Kelola Hak Akses User
Mengelola hak akses user merupakan langkah krusial untuk mencegah deface pada website Anda. Tanpa pengaturan yang tepat, risiko perubahan yang tidak diinginkan atau peretasan meningkat. Di platform WordPress, mengatur hak akses cukup mudah dan sangat penting untuk menjaga keamanan.
Hak akses user menentukan sejauh mana seseorang dapat mengubah website. Admin, sebagai pemilik hak tertinggi, harus diberikan hanya kepada individu yang terpercaya. Dengan memastikan bahwa hanya orang yang benar-benar dapat dipercaya yang memiliki akses ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya deface dan melindungi integritas website.
7. Matikan Debugging Mode
Menampilkan pesan error secara langsung kepada pengguna bisa menjadi risiko keamanan serius. Informasi sensitif, seperti username, yang muncul dalam pesan error dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mengeksploitasi celah keamanan di website. Untuk melindungi website dari ancaman deface, penting untuk mematikan debugging mode.
Caranya adalah dengan menonaktifkan PHP reporting di WordPress. Anda dapat melakukannya dengan mengubah konfigurasi pada file wp-config.php dengan menambahkan kode berikut:
- ini_set(‘log_errors’, ‘On’);
- ini_set(‘display_errors’, ‘Off’);
- ini_set(‘error_reporting’, E_ALL);
- define(‘WP_DEBUG’, false);
- define(‘WP_DEBUG_LOG’, true);
- define(‘WP_DEBUG_DISPLAY’, false);
Dengan pengaturan ini, pesan error yang terlalu rinci tidak akan ditampilkan kepada pengunjung, mengurangi risiko eksposur informasi yang bisa digunakan untuk serangan.
8. Gunakan HTTPS
HTTPS adalah protokol yang memastikan keamanan pertukaran data antara pengguna dan server website Anda, sehingga mencegah penyusupan selama proses permintaan data. Penting untuk menerapkan HTTPS, terutama pada website yang mengelola informasi sensitif seperti toko online, forum, atau situs keanggotaan.
Dengan menggunakan HTTPS, Anda meningkatkan tingkat keamanan website Anda secara signifikan. Selain itu, Google lebih memprioritaskan website yang menggunakan HTTPS dalam hasil pencariannya. Jadi, menerapkan HTTPS juga dapat membantu website Anda mendapat peringkat yang lebih baik di mesin pencari.
9. Lindungi Website dari Injeksi SQL
Injeksi SQL adalah metode umum yang digunakan hacker untuk menguasai sebuah website dengan memanfaatkan kelemahan dalam pengolahan input. Mereka sering kali mencari halaman yang menerima input manual, seperti formulir, dan menyisipkan kode berbahaya.
Penting untuk mengatur data yang dapat dimasukkan ke dalam formulir dan memastikan hanya data yang valid yang diterima. Selain itu, ganti prefix pada tabel database Anda untuk menambah lapisan keamanan tambahan. Lakukan pemindaian untuk SQL injection secara rutin dan aktifkan firewall untuk melindungi website dari potensi serangan.
Cara Mengatasi Deface Website
Adapun cara mengatasi deface pada website jika sudah terlanjur terserang yang dapat dilakukan adalah:
1. Kunci website Anda
Saat website Anda mengalami defacement, langkah pertama yang harus diambil adalah melakukan lockdown atau penguncian. Tindakan ini penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Setelah mengunci akses ke website, segera aktifkan mode maintenance untuk menyembunyikan halaman yang telah di-deface dari pengunjung. Dengan cara ini, Anda menjaga agar reputasi website tetap terjaga dan menghindari dampak negatif dari tampilan yang tidak sesuai.
2. Lakukan pengecekan
Setelah mengamankan website Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan kerusakan. Jangan lakukan pengecekan secara manual dengan memanfaatkan tool keamanan seperti Detectify, WordPress Security Scan, atau Google Transparency Report.
Proses ini sangat krusial karena jika ada satu file yang terlewat, website Anda belum sepenuhnya pulih dari serangan deface. Pastikan semua aspek website diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan semuanya kembali normal dan aman.
3. Bersihkan Website dari Kode dan File yang Buruk
Setelah mengidentifikasi celah keamanan menggunakan alat yang tepat, langkah berikutnya adalah membersihkan website dari kode dan file yang buruk. Segera hapus semua file yang mencurigakan dan kode berbahaya yang ditemukan. Gunakan alat atau plugin yang Anda miliki untuk memastikan pembersihan dilakukan secara menyeluruh.
4. Update Semua Credential Login Sistem Admin
Setelah memperbaiki celah keamanan yang menyebabkan deface, langkah penting berikutnya adalah mengganti semua credential login pada sistem admin website Anda. Meskipun defacement mungkin tidak disebabkan oleh credential yang bocor, mengganti password dan informasi login tetap merupakan tindakan preventif yang bijaksana.
Menjaga Keamanan Website untuk Menghindari Deface
Serangan deface tidak hanya merusak tampilan situs tetapi juga dapat mengancam reputasi bisnis dan menghilangkan kepercayaan pengunjung. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah dijelaskan, seperti memperbarui credential login, melakukan backup rutin, dan mengelola hak akses dengan bijaksana.
Dengan menjaga sistem keamanan yang proaktif dan memperbarui langkah-langkah perlindungan secara berkala, Anda dapat meminimalkan risiko deface dan melindungi situs dari potensi kerusakan yang lebih besar. Jaga keamanan website untuk melindungi aset penting!