Di era digital saat ini, di mana pertukaran data semakin intensif, keamanan menjadi aspek yang sangat krusial. Salah satu protokol yang dirancang khusus menjaga keamanan transfer file antar sistem adalah SFTP (Secure File Transfer Protocol). Berbeda dari protokol FTP tradisional, SFTP menawarkan lapisan enkripsi tambahan yang membuat proses pengiriman data lebih aman dari risiko peretasan atau pencurian informasi.
SFTP banyak digunakan oleh perusahaan, institusi keuangan, dan instansi pemerintah untuk memastikan file yang dikirim maupun diterima tetap aman dan terlindungi. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu SFTP, manfaat penggunaannya dalam berbagai konteks, contoh implementasinya dalam dunia nyata, serta aplikasi populer yang mendukung protokol ini.
Apa itu SFTP?
SFTP, singkatan dari Secure File Transfer Protocol, adalah protokol jaringan yang memungkinkan pengiriman file secara aman antara dua perangkat melalui koneksi yang telah dienkripsi. Berbeda dengan FTP (File Transfer Protocol) konvensional yang mengirimkan data dalam format teks biasa, SFTP berjalan di atas protokol SSH (Secure Shell) yang mengenkripsi seluruh proses transfer data.
SFTP tidak hanya berfungsi untuk memindahkan file, tetapi juga memungkinkan pengguna melakukan berbagai operasi seperti menghapus, memindahkan, mengganti nama, serta mengelola direktori dari jarak jauh. Karena berjalan di atas SSH, pengguna harus melakukan autentikasi terlebih dahulu sebelum dapat mengakses sistem, baik melalui username dan password, maupun dengan kunci enkripsi (SSH keys).
Manfaat SFTP
Penggunaan SFTP membawa banyak manfaat, terutama dalam konteks keamanan dan efisiensi. Protokol ini melindungi data dari intersepsi atau manipulasi saat proses pengiriman, sehingga sangat cocok digunakan untuk kebutuhan bisnis, lembaga keuangan, hingga institusi pemerintah yang menangani data sensitif.
Selain itu, SFTP juga mendukung proses otomatisasi pengiriman file dalam skala besar, seperti backup sistem, pemrosesan batch file, atau integrasi antar server dan aplikasi. Dengan begitu, operasional IT menjadi lebih andal, stabil, dan aman dari kesalahan manusia atau ancaman keamanan siber.
Keuntungan Menggunakan SFTP
Mengadopsi SFTP dalam lingkungan kerja digital menawarkan berbagai keuntungan praktis dan strategis. Berikut adalah beberapa keunggulan utama:
1. Keamanan Data yang Lebih Tinggi
SFTP menggunakan enkripsi end-to-end yang membuat seluruh proses transfer file tidak dapat diakses oleh pihak ketiga. Protokol ini melindungi data dari serangan man-in-the-middle, pengintaian, dan berbagai bentuk penyusupan lainnya. Selain itu, autentikasi pengguna dengan SSH key membuat akses ke server jauh lebih sulit ditembus dibanding hanya menggunakan password biasa.
2. Kompatibel Dengan Banyak Perangkat
SFTP dapat digunakan pada berbagai perangkat, mulai dari komputer desktop, server, hingga perangkat mobile. Banyak aplikasi pihak ketiga seperti FileZilla, WinSCP, dan Cyberduck mendukung SFTP secara native, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengelola file secara aman dari berbagai platform dan lokasi.
3. Kompatibel Dengan Banyak Sistem Operasi
SFTP tersedia di hampir semua sistem operasi modern, termasuk Windows, macOS, Linux, dan Unix. Hal ini menjadikannya solusi lintas platform yang fleksibel dan praktis untuk digunakan dalam lingkungan IT yang heterogen. Administrator sistem tidak perlu khawatir soal integrasi karena SFTP dapat diimplementasikan dengan lancar di berbagai infrastruktur.
Contoh Website yang Membutuhkan SFTP
Tidak semua situs web membutuhkan protokol transfer file yang aman seperti SFTP. Berikut adalah beberapa jenis website yang sangat membutuhkan SFTP dalam operasionalnya:

1. Online Shop
Website e-commerce atau toko online menangani banyak data pelanggan, seperti informasi pribadi, alamat pengiriman, dan detail transaksi. Transfer data antar server—seperti backup database atau sinkronisasi inventaris—harus dilakukan dengan aman agar tidak terjadi kebocoran data. SFTP memastikan bahwa setiap file yang dikirim dan diterima selalu terenkripsi serta aman dari akses oleh pihak yang tidak berhak.
2. Instansi Keuangan
Bank, fintech, dan lembaga keuangan lainnya memproses data dengan tingkat kerahasiaan tinggi, seperti informasi rekening nasabah, transaksi keuangan, atau laporan audit. Untuk menjaga integritas dan keamanan data saat dipindahkan antar server internal maupun eksternal, SFTP adalah solusi wajib. Tanpa SFTP, risiko pencurian atau manipulasi data akan meningkat drastis.
3. Production House
Perusahaan produksi film, musik, atau media digital sering mengelola file berukuran besar seperti video resolusi tinggi, audio master, atau file desain. SFTP mempermudah dan mengamankan proses pengiriman file antara editor, klien, dan penyedia layanan distribusi. Selain itu, data kreatif seperti ini umumnya dilindungi oleh hak cipta, sehingga sangat penting untuk menjaga kerahasiaannya.
4. Perusahaan IT
Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi sering memindahkan file konfigurasi, source code, database, atau data testing antar server atau antar tim. Dengan SFTP, proses deploy aplikasi atau pertukaran file proyek antar developer menjadi lebih aman. Selain itu, sistem CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) juga bisa diintegrasikan dengan SFTP untuk menjaga keamanan selama proses build dan release.
5. Firma Hukum
Firma hukum menyimpan dan bertukar dokumen yang bersifat rahasia, seperti kontrak, dokumen litigasi, dan data klien. Menggunakan SFTP memungkinkan mereka untuk mengirim dokumen penting tanpa risiko intersepsi. Hal ini membantu menjaga kepatuhan terhadap regulasi privasi data dan menjaga kepercayaan klien.
Aplikasi SFTP Windows
Ada banyak aplikasi SFTP yang dapat digunakan di sistem operasi Windows, baik untuk penggunaan personal maupun kebutuhan profesional. Berikut ini terdapat beberapa aplikasi SFTP populer untuk Windows:
- WinSCP: Aplikasi gratis dan open-source yang sangat populer untuk Windows. WinSCP mendukung SFTP, SCP, FTP, dan WebDAV. Antarmukanya mudah digunakan dan mendukung drag-and-drop file serta scripting otomatis.
- FileZilla (Client): Salah satu aplikasi transfer file paling terkenal. Versi FileZilla Client mendukung SFTP dan sangat cocok digunakan untuk mengelola file website, backup, atau transfer antar server. Tersedia juga versi FileZilla Pro untuk fitur tambahan.
- Cyberduck: Aplikasi ringan dan mudah digunakan. Cocok bagi pengguna yang lebih suka antarmuka sederhana, namun tetap menginginkan dukungan SFTP dan integrasi cloud storage seperti Amazon S3, Google Drive, dan lainnya.
- Bitvise SSH Client: Aplikasi ini lebih ditujukan untuk pengguna teknis atau sistem administrator. Selain mendukung SFTP, Bitvise juga memungkinkan remote terminal access melalui SSH, cocok untuk keperluan server management.
- CoreFTP LE: Versi gratis dari CoreFTP yang mendukung berbagai protokol, termasuk SFTP. Cocok digunakan untuk pengguna yang ingin menjalankan transfer file aman dengan fitur profesional tanpa biaya.
Perbedaan SFTP dan FTP
Meski keduanya digunakan untuk mentransfer file antar server atau komputer, SFTP (Secure File Transfer Protocol) dan FTP (File Transfer Protocol) memiliki perbedaan mendasar, terutama dalam hal keamanan dan teknologi yang digunakan.
Fitur | FTP | SFTP |
Keamanan | Tidak dienkripsi (data, username, dan password dikirim dalam bentuk teks terbuka) | Terenkripsi penuh melalui protokol SSH |
Port Default | Port 21 | Port 22 |
Protokol Dasar | TCP/IP | SSH |
Kemampuan | Hanya transfer file | Transfer file + pengelolaan file jarak jauh (hapus, rename, ubah izin, dll.) |
Kompatibilitas Firewall | Kurang baik, memerlukan banyak port tambahan | Lebih baik, hanya menggunakan satu port |
Kelebihan | Cepat dan ringan, cocok untuk jaringan internal | Aman, cocok untuk internet publik atau data sensitif |
Dari perbandingan ini, SFTP jelas menjadi pilihan utama ketika keamanan menjadi prioritas, sementara FTP bisa digunakan untuk keperluan lokal yang tidak memerlukan enkripsi tinggi.
Cara Menggunakan SFTP
Menggunakan SFTP cukup mudah, apalagi jika Anda sudah familiar dengan FTP. Namun, karena SFTP menggunakan enkripsi, ada beberapa langkah tambahan yang perlu diperhatikan tergantung lingkungan penggunaannya. Berikut penjelasannya:
1. Cara Menggunakan SFTP di cPanel
Jika Anda menggunakan layanan hosting yang menyediakan cPanel, Anda bisa menggunakan SFTP untuk mengakses file secara aman. Berikut langkah-langkahnya:
- Login ke cPanel melalui browser.
- Buka menu “FTP Accounts”.
- Buat akun FTP baru (jika belum ada), lalu pastikan opsi “SFTP” aktif secara default (biasanya melalui protokol SSH server).
- Gunakan aplikasi SFTP (seperti FileZilla atau WinSCP), lalu masukkan:
- Host: alamat domain Anda atau IP server
- Port: 22 (untuk SFTP)
- Username dan password akun FTP
- Klik “Connect”, lalu Anda akan masuk ke file manager server secara aman.
Catatan: Pastikan layanan hosting Anda mendukung akses SSH agar SFTP bisa berfungsi.
2. Cara Menggunakan SFTP di VPS
Jika Anda memiliki server VPS (Virtual Private Server), Anda bisa menggunakan SFTP secara lebih fleksibel dan aman. Berikut langkahnya:
- Pastikan SSH Server aktif di VPS Anda (biasanya sudah aktif secara default di Linux).
- Install aplikasi klien SFTP di komputer Anda, misalnya WinSCP.
- Buka WinSCP dan masukkan detail berikut:
- File protocol: SFTP
- Host name: IP VPS Anda
- Port number: 22
- Username: user VPS Anda (biasanya root atau yang Anda buat)
- Password atau private key (jika Anda menggunakan SSH key)
- Klik “Login”, maka Anda bisa mengelola file di VPS melalui koneksi SFTP.
Tips: Anda juga bisa menggunakan terminal (Linux/macOS) atau Command Prompt (Windows) dengan perintah sftp user@ip_server.
3. Cara Menggunakan SFTP untuk Transfer File
Berikut dua cara umum untuk mentransfer file menggunakan SFTP:
A. Menggunakan Aplikasi GUI (Contoh: WinSCP, FileZilla)
- Buka aplikasi klien SFTP.
- Masukkan informasi koneksi (host, port, username, password/SSH key).
- Setelah terkoneksi, Anda dapat langsung menyeret dan melepaskan file dari komputer lokal ke server.
- Gunakan fitur seperti rename, delete, dan chmod jika tersedia.
Lindungi File Anda dengan SFTP, Solusi Aman dan Andal
Saat ini, keamanan data bukan lagi jadi pilihan, melainkan kebutuhan. SFTP hadir sebagai solusi transfer file yang tidak hanya cepat, tetapi juga terlindungi oleh enkripsi canggih melalui protokol SSH. Dibandingkan FTP biasa, SFTP memberikan ketenangan karena setiap data yang dikirim telah diamankan dari potensi penyadapan atau pencurian.
Menggunakan SFTP bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal efisiensi dan fleksibilitas. Anda dapat mengakses file dari berbagai perangkat, sistem operasi, dan aplikasi tanpa harus khawatir soal masalah kompatibilitas. Dengan antarmuka yang user-friendly pada aplikasi seperti WinSCP atau FileZilla, siapa pun—baik pemula maupun profesional—dapat menggunakan SFTP dengan mudah.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apakah SFTP dan FTPS itu sama?
Tidak. Meskipun keduanya mengenkripsi transfer data, SFTP bekerja di atas protokol SSH (Secure Shell), sementara FTPS adalah FTP yang menggunakan SSL/TLS. SFTP menggunakan satu port (default: 22), sedangkan FTPS memerlukan beberapa port yang bisa membuat konfigurasi firewall lebih kompleks.
Apakah SFTP bisa digunakan tanpa password?
Bisa. SFTP mendukung otentikasi berbasis key pair (public key authentication), yang bahkan lebih aman dibandingkan password. Dalam konfigurasi ini, pengguna mengunggah public key ke server, lalu hanya client dengan private key yang cocok yang dapat mengakses server.
Apakah data yang dikirim melalui SFTP terenkripsi secara end-to-end?
Ya. Seluruh sesi SFTP, termasuk otentikasi dan transfer data, dienkripsi menggunakan protokol SSH, sehingga data tidak bisa disadap atau dimodifikasi oleh pihak ketiga selama proses pengiriman.
Dapatkah SFTP diintegrasikan ke dalam workflow otomatis?
Ya, banyak sistem mendukung integrasi SFTP melalui skrip otomatisasi (bash, PowerShell, Python, dll). Dengan menggunakan command-line tools seperti sftp atau library seperti paramiko, file dapat dikirim/diambil secara terjadwal dan otomatis.
Bagaimana mengatur izin akses file secara aman dalam SFTP server?
Gunakan akun pengguna yang terisolasi (chroot jail) agar mereka hanya dapat mengakses direktori tertentu. Atur permission file dan folder sesuai prinsip least privilege dan hindari pemberian akses write yang tidak perlu.
Apakah ada batasan ukuran file saat mentransfer dengan SFTP?
Secara protokol, tidak ada batasan ukuran file dalam SFTP. Namun, batasan bisa muncul dari sistem file, memori, atau konfigurasi timeout pada server atau client. Untuk file besar, pastikan koneksi stabil dan gunakan fitur resume bila didukung.
Bagaimana membedakan port SFTP dengan SSH biasa?
SFTP berjalan di port yang sama dengan SSH (default: 22). Namun, akses SFTP bisa dibatasi hanya pada subsystem tertentu. Administrator bisa memisahkan akses SFTP dan SSH secara kontrol, tapi tidak secara port, kecuali menggunakan konfigurasi multi-instance.
Apakah SFTP cocok digunakan dalam lingkungan enterprise?
Sangat cocok. SFTP adalah solusi aman dan andal untuk transfer file, termasuk untuk integrasi antar sistem internal maupun dengan pihak ketiga. Banyak perusahaan mengandalkan SFTP untuk mentransfer data sensitif seperti laporan keuangan, data pasien, atau file log.
Apa risiko umum yang harus diwaspadai dalam implementasi SFTP?
Risiko utama termasuk penggunaan password lemah, tidak membatasi direktori pengguna (tanpa chroot), tidak mengaudit log transfer, dan tidak mengenkripsi file sebelum atau sesudah transfer jika diperlukan. Implementasi tanpa pengamanan tambahan bisa membuka celah keamanan.
Bagaimana cara memantau aktivitas pengguna SFTP?
Gunakan logging server SSH untuk mencatat aktivitas SFTP. Log biasanya mencakup login, logout, dan perintah file (GET, PUT, DELETE). Beberapa sistem mendukung integrasi dengan SIEM untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
Baca Juga : Apa itu FTP? Jenis, Fungsi, Aplikasi, dan Cara Penggunaan