PostgreSQL adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) sumber terbuka yang sangat kuat dan fleksibel. Dikenal kemampuannya menangani data dalam jumlah besar dan kompleks, PostgreSQL mendukung berbagai macam tipe data, query SQL canggih, serta berbagai fitur seperti transaksi yang aman, integritas data yang tinggi, dan replikasi yang efisien.
PostgreSQL juga mendukung berbagai macam ekstensi dan kemampuan tambahan, membuatnya sangat fleksibel untuk digunakan di berbagai aplikasi, mulai dari aplikasi web hingga analisis data besar. Kelebihannya termasuk kinerja yang sangat baik, dukungan untuk standar SQL, serta kemampuannya beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
Apa itu PostgreSQL?
PostgreSQL adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang bersifat sumber terbuka, yang memungkinkan pengguna menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam format yang terstruktur. Dikembangkan sejak tahun 1986 di University of California, Berkeley, PostgreSQL dikenal karena kemampuannya kuat menangani data yang kompleks dan mendukung transaksi yang aman.
Sistem ini mendukung standar SQL yang ketat, serta menawarkan berbagai fitur tambahan seperti tipe data yang beragam, replikasi, dan pengelolaan data geografis melalui ekstensi PostGIS. Sebagai sistem basis data yang open-source, PostgreSQL juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang berbeda-beda, mulai dari aplikasi kecil hingga sistem enterprise besar.
Cara Kerja PostgreSQL
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang cara kerja PostgreSQL:
1. Permintaan Memanipulasi Data ke Server
Langkah pertama dalam interaksi dengan PostgreSQL adalah klien (seperti aplikasi atau pengguna) mengirimkan permintaan untuk memanipulasi data ke server PostgreSQL. Permintaan ini biasanya berbentuk kueri SQL, berupa operasi seperti SELECT (mengambil data), INSERT (untuk menambah data baru), UPDATE (memperbarui data), atau DELETE (menghapus data). Kueri ini dikirimkan melalui koneksi jaringan atau API yang sudah ditentukan, dan server PostgreSQL akan menerima dan memproses permintaan tersebut.
2. Server Merespon dan Menjalankan Perintah yang Diberikan oleh Klien
Setelah menerima permintaan, server PostgreSQL mulai menjalankan kueri yang diberikan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk parsing (menganalisis sintaksis kueri SQL), perencanaan eksekusi (mengidentifikasi cara terbaik untuk mengeksekusi kueri), dan eksekusi fisik (menjalankan operasi yang diminta terhadap data yang ada di dalam tabel).
3. Hasil Diberikan pada Klien
Setelah eksekusi perintah selesai, server akan mengembalikan hasilnya ke klien. Jika kueri tersebut operasi SELECT, hasilnya berupa set data sesuai dengan kondisi yang ditentukan dalam kueri. Jika berupa operasi manipulasi data (INSERT, UPDATE, DELETE), server akan memberi tahu klien tentang status perubahan tersebut, seperti jumlah baris yang terpengaruh atau jika operasi berhasil dijalankan. Hasil ini kemudian dikirim kembali ke klien melalui koneksi yang sama, dan aplikasi memproses atau menampilkan hasilnya kepada pengguna.
Fungsi PostgreSQL
Berikut adalah beberapa fungsi utama PostgreSQL yang mendukung berbagai kebutuhan pengelolaan data:
1. Penyimpanan Data Relasional
Fungsi utama PostgreSQL adalah untuk menyimpan data secara relasional, di mana data disusun dalam tabel-tabel yang saling terhubung satu sama lain. Setiap tabel terdiri dari sejumlah baris dan kolom. Setiap baris menggambarkan satu entitas data, sementara setiap kolom mewakili atribut atau karakteristik dari entitas tersebut.
2. Manajemen Transaksi
PostgreSQL juga mendukung manajemen transaksi, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan serangkaian operasi database secara atomik. Dalam konteks ini, transaksi dapat dipahami sebagai sekelompok perintah database yang dieksekusi bersama-sama sebagai unit yang tidak dapat dibagi. Fitur ini sangat penting untuk memastikan konsistensi dan integritas data, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam memanipulasi data.
3. Eksekusi dan Optimisasi Query
PostgreSQL menyediakan kemampuan untuk mengeksekusi query SQL yang digunakan untuk mengambil atau memanipulasi data di dalam basis data. Salah satu keunggulan PostgreSQL adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan query, yang memungkinkan eksekusi operasi data menjadi lebih cepat dan efisien.
PostgreSQL menggunakan berbagai teknik optimisasi, seperti penggunaan indeks dan analisis query plan, untuk memastikan bahwa data diambil dengan cara yang paling efisien. Hal ini sangat penting ketika bekerja dengan volume data besar atau kompleks, di mana waktu respons yang cepat sangat dibutuhkan.
4. Replikasi dan Pemulihan Data
Replikasi adalah fitur yang memungkinkan data dari satu server PostgreSQL disalin ke server lain secara otomatis. Dengan replikasi, PostgreSQL memungkinkan skala horizontal untuk aplikasi yang membutuhkan performa tinggi dan ketersediaan data yang tinggi.
Selain itu, PostgreSQL juga mendukung pemulihan data dengan fitur backup dan restore yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan data yang hilang atau rusak akibat kegagalan sistem, kesalahan pengguna, atau serangan malware.
5. Manipulasi dan Analisis Data
PostgreSQL menyediakan berbagai fitur untuk memanipulasi dan menganalisis data secara efisien. Pengguna dapat menggunakan query SQL untuk melakukan operasi seperti INSERT, UPDATE, DELETE, dan SELECT, yang memungkinkan mereka untuk menambah, memperbarui, menghapus, dan mengambil data sesuai kebutuhan. Selain itu, PostgreSQL juga mendukung berbagai fungsi agregat (seperti COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data secara langsung dalam database.
Jenis Data PostgreSQL
PostgreSQL mendukung berbagai jenis data untuk mengelola informasi yang disimpan dalam tabel basis data. Berikut ini terdapat beberapa jenis data yang umum dipakai:
![Jenis Data PostgreSQL](https://digitalsolusigrup.co.id/wp-content/uploads/2025/01/Jenis-Data-PostgreSQL-1024x566.webp)
1. JSON
JSON (JavaScript Object Notation) ialah format data ringan dan sering dipakai untuk pertukaran data antar aplikasi. PostgreSQL menyediakan tipe data JSON dan JSONB (binary JSON) yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dalam format JSON secara langsung dalam basis data.
JSON di PostgreSQL sangat berguna ketika bekerja dengan data semi-terstruktur atau data yang sering berubah strukturnya. JSONB menawarkan keuntungan berupa penyimpanan yang lebih efisien dan dukungan untuk query yang lebih cepat dibandingkan tipe JSON biasa.
2. String
Tipe data string di PostgreSQL digunakan untuk menyimpan data berupa teks. Ada dua jenis utama tipe data string, yaitu CHAR dan TEXT. Tipe data CHAR menyimpan string dengan panjang tetap, sedangkan TEXT menyimpan string dengan panjang variabel dan tidak memiliki batasan panjang tertentu.
TEXT sering digunakan untuk menyimpan data string panjang seperti deskripsi atau konten artikel. PostgreSQL juga secara otomatis mengelola panjang data dalam tipe TEXT, sehingga sangat fleksibel untuk menangani teks dalam jumlah besar.
3. Varchar2
Tipe data VARCHAR atau VARCHAR2 adalah jenis data string yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan data teks dengan panjang variabel, tetapi dengan batasan panjang yang dapat ditentukan. Sebagai contoh, VARCHAR(255) berarti kolom ini hanya dapat menyimpan string dengan panjang hingga 255 karakter.
Tipe VARCHAR2 adalah implementasi VARCHAR yang lebih sering digunakan pada beberapa sistem basis data lain, seperti Oracle. Di PostgreSQL, perbedaan VARCHAR dan TEXT tidak begitu signifikan, karena keduanya dapat menangani data dengan panjang yang tidak terbatas (selama tidak ada batasan panjang yang ditentukan).
4. BLOB
BLOB (Binary Large Object) adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan data biner dalam jumlah besar, seperti gambar, video, atau dokumen lainnya. PostgreSQL mendukung tipe data BYTEA, yang digunakan untuk menyimpan data biner dalam bentuk hexadecimal.
BYTEA sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan penyimpanan data non-teks, seperti media atau file yang diunggah oleh pengguna. PostgreSQL menyediakan berbagai fungsi untuk memanipulasi dan mengambil data BLOB, meskipun penyimpanan file besar seringkali disarankan untuk dilakukan di luar database dengan menyimpan referensi file dalam database.
5. Integer
Tipe data INTEGER di PostgreSQL digunakan untuk menyimpan bilangan bulat. PostgreSQL menyediakan beberapa varian dari tipe INTEGER, termasuk SMALLINT (untuk bilangan bulat kecil), INTEGER (untuk bilangan bulat sedang), dan BIGINT (untuk bilangan bulat besar).
Tipe data ini sangat umum digunakan untuk menyimpan angka seperti ID unik, umur, jumlah item, dan nilai numerik lainnya. PostgreSQL secara otomatis menangani pembatasan nilai berdasarkan jenis integer yang digunakan, sehingga pengguna dapat memilih tipe integer yang sesuai dengan ukuran data yang akan disimpan, dengan pertimbangan efisiensi penyimpanan dan kinerja query.
Fitur PostgreSQL
PostgreSQL adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang terkenal karena kemampuannya yang kuat dan fleksibel dalam mengelola data. Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimiliki:
![Fitur PostgreSQL](https://digitalsolusigrup.co.id/wp-content/uploads/2025/01/Fitur-PostgreSQL-1024x593.webp)
1. Mendukung Banyak Jenis Data
PostgreSQL mendukung berbagai jenis data yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengelola data dalam banyak format. Selain tipe data standar seperti integer, string, dan tanggal, PostgreSQL juga mendukung tipe data yang lebih kompleks, seperti JSON, XML, dan tipe data biner besar (BLOB).
Dengan dukungan untuk tipe data yang beragam, PostgreSQL memungkinkan pengguna untuk menyimpan berbagai jenis informasi, mulai dari data terstruktur hingga data semi-terstruktur dan tidak terstruktur, dengan cara yang efisien dan fleksibel.
2. Kepatuhan ACID
PostgreSQL memastikan integritas data dengan mendukung prinsip-prinsip ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability). Kepatuhan terhadap ACID menjamin bahwa transaksi database akan diproses dengan cara yang konsisten dan aman.
Ini berarti setiap transaksi dijalankan secara atomik (semua perubahan dilakukan atau tidak sama sekali), menjaga konsistensi data (data tetap valid meskipun terjadi kesalahan), menjaga isolasi (transaksi tidak saling memengaruhi), dan menjamin durabilitas (data tetap aman meskipun ada kegagalan sistem).
3. Replikasi dan Pemartisian
PostgreSQL mendukung replikasi, yang memungkinkan data dari satu server disalin ke server lain secara otomatis. Replikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti master-slave dan multi-master, untuk meningkatkan ketersediaan dan skalabilitas sistem.
Replikasi memungkinkan server cadangan menjaga salinan data selalu terbarui, berguna untuk meningkatkan performa aplikasi serta menyediakan failover dalam kasus kegagalan sistem. Selain itu, PostgreSQL juga mendukung pemartisian (partitioning), memungkinkan pembagian tabel besar menjadi bagian-bagian lebih kecil untuk meningkatkan kinerja dan memudahkan manajemen data dalam sistem yang besar.
4. Ekstensi dan Fungsi Kustom
Salah satu fitur unggulan PostgreSQL adalah kemampuannya untuk diperluas dengan ekstensi dan fungsi kustom, memungkinkan pengguna menambahkan ekstensi yang menyediakan fitur tambahan, seperti PostGIS untuk pengolahan data geografis atau pg_stat_statements untuk analisis kinerja query. Selain itu, PostgreSQL juga memungkinkan pembuatan fungsi kustom menggunakan berbagai bahasa pemrograman, seperti PL/pgSQL, Python, dan C.
5. Bebas Modifikasi dan Distribusi
Sebagai perangkat lunak sumber terbuka, PostgreSQL memiliki lisensi yang memungkinkan pengguna bebas memodifikasi, mendistribusikan, dan menggunakan perangkat lunak ini tanpa batasan. Hal ini memberikan kebebasan kepada pengembang untuk menyesuaikan PostgreSQL dengan kebutuhan mereka, baik dalam hal fungsionalitas, kinerja, maupun integrasi dengan sistem lain.
6. Indeks yang Kuat
PostgreSQL menawarkan berbagai jenis indeks yang kuat untuk meningkatkan kinerja query, terutama saat bekerja dengan tabel besar. Indeks merupakan struktur data yang dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pencarian data. Beberapa jenis indeks yang didukung termasuk B-tree (indeks default), hash, GiST (Generalized Search Tree), GIN (Generalized Inverted Index), dan BRIN (Block Range Index).
7. Pengolahan Data Spasial
PostgreSQL memiliki kemampuan untuk menangani data spasial melalui ekstensi PostGIS, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data geografis dan geospasial. Fitur ini sangat penting untuk aplikasi yang memerlukan pengolahan data lokasi, seperti aplikasi pemetaan, sistem informasi geografis (GIS), dan analisis spasial.
PostGIS menyediakan berbagai fungsi untuk operasi geometris dan topologis, seperti pengukuran jarak, area, dan analisis hubungan spasial antara objek-objek geografi, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data lokasi dengan cara yang efisien dan kuat.
Kelebihan dan Kekurangan PostgreSQL
Setelah memahami fungsi hingga fiturnya, selanjutnya kami akan membahas kelebihan dan kekurangan dari PostgreSQL yang perlu Anda ketahui:
Kelebihan PostgreSQL
Berikut ini kelebihan dari PostgreSQL:
a. Database Open Source
PostgreSQL adalah sistem basis data yang bersifat open source, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan modifikasi, manipulasi, dan penyesuaian sesuai kebutuhan mereka. Dengan sifat terbuka ini, PostgreSQL memberi kebebasan lebih dalam pengelolaan data.
b. Gratis dan Tanpa Biaya
Selain fleksibilitas dalam pengelolaan, PostgreSQL juga dapat digunakan secara gratis. Sebagai database open source, PostgreSQL dapat diakses oleh siapa saja tanpa biaya, menjadikannya pilihan yang sangat menarik, terutama untuk usaha kecil dan pengembang individu.
c. Cocok untuk Sistem Skala Besar
PostgreSQL dikenal mampu menangani sistem yang lebih besar dan kompleks. Dengan kemampuan mengelola transaksi dalam jumlah besar, PostgreSQL sangat cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pengelolaan data skala besar dan intensif.
Kekurangan PostgreSQL
Berikut ini kekurangan dari PostgreSQL:
a. Performa Relatif Lambat
Salah satu kelemahan PostgreSQL adalah performanya yang cenderung lebih lambat dibandingkan dengan beberapa database lainnya. Seiring bertambahnya data dan semakin kompleksnya proses backup, kinerja database ini bisa mengalami penurunan.
b. Kepopuleran yang Lebih Rendah
Meskipun memiliki banyak keunggulan, PostgreSQL masih kurang populer jika dibandingkan dengan saingan utamanya, seperti MySQL. Meskipun bebas biaya, banyak pengguna lebih memilih database lain yang lebih umum digunakan.
Perbedaan PostgreSQL vs MySQL
PostgreSQL dan MySQL keduanya merupakan sistem manajemen basis data (DBMS) yang menggunakan query SQL, namun ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Kedua DBMS ini sering dibandingkan, sehingga pertanyaannya adalah, mana yang lebih unggul antara PostgreSQL dan MySQL? Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui:
- Dukungan Platform: PostgreSQL mendukung lebih banyak platform dibandingkan MySQL, termasuk Unix-OS dan HP-UX OS, tidak tersedia pada MySQL.
- Keamanan Enkripsi Data: Dalam hal keamanan, MySQL menyediakan fitur enkripsi data dasar, sementara PostgreSQL menawarkan keamanan yang lebih kuat dengan dukungan enkripsi SSL.
- Dukungan Komunitas: Komunitas pengembang MySQL lebih fokus pada pemeliharaan dan stabilitas fitur yang sudah ada, sedangkan komunitas PostgreSQL lebih fokus pada pengembangan dan peningkatan fitur-fitur baru.
- Pengembangan Program: PostgreSQL secara rutin memperkenalkan fitur-fitur baru, sedangkan MySQL cenderung jarang mengeluarkan pembaruan besar.
- Implementasi Sistem: PostgreSQL lebih cocok digunakan untuk sistem yang membutuhkan query kompleks, seperti GIS. Sebaliknya, MySQL lebih ideal untuk sistem yang membutuhkan transaksi data sederhana, misalnya sistem akademik.
Kelebihan Menggunakan PostgreSQL untuk Keperluan Data Anda
Secara keseluruhan, PostgreSQL menawarkan berbagai kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan utama untuk mengelola basis data yang kompleks dan skalabel. Sebagai sistem manajemen basis data sumber terbuka, PostgreSQL memberikan fleksibilitas luar biasa dalam pengelolaan data besar dengan kinerja tinggi. Selain itu, PostgreSQL juga terkenal dengan fitur-fitur canggih seperti kemampuan pemrosesan kueri yang kuat dan integrasi yang mudah dengan berbagai aplikasi modern.
Keunggulan lainnya adalah komitmennya terhadap standar SQL dan dukungan penuh terhadap ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability), menjamin keakuratan dan keamanan data. PostgreSQL juga dikenal karena komunitas pengguna yang aktif, yang terus memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas sistem. Dengan kemampuan skalabilitas luar biasa, PostgreSQL bisa diandalkan untuk aplikasi bisnis kecil hingga perusahaan besar, memberikan fondasi data solid dengan performa tinggi dan biaya efisien.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa itu PostgreSQL dan apa yang membedakannya dari database lain?
PostgreSQL adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) open-source yang terkenal dengan kepatuhan terhadap standar SQL, dukungan untuk data terstruktur dan semi-terstruktur, serta fitur tingkat lanjut seperti transaksi ACID, JSONB, dan indexing yang kuat. PostgreSQL unggul dalam skalabilitas, keamanan, dan kemampuan ekstensibilitasnya, menjadikannya pilihan utama untuk aplikasi modern, terutama dalam lingkungan enterprise dan analitik data.
Mengapa PostgreSQL sering disebut sebagai database yang lebih fleksibel dibandingkan MySQL?
PostgreSQL lebih fleksibel karena mendukung berbagai tipe data kompleks, termasuk JSONB, XML, hstore (key-value store), dan array, yang tidak dimiliki MySQL secara default. Selain itu, PostgreSQL memiliki sistem indexing yang lebih beragam (B-Tree, Hash, GIN, GiST, BRIN) dan mendukung fungsi serta prosedur yang dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman seperti PL/pgSQL, Python, dan Perl.
Bagaimana cara PostgreSQL menangani transaksi dengan fitur ACID?
PostgreSQL menerapkan Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability (ACID) menggunakan MVCC (Multi-Version Concurrency Control). Ini memungkinkan transaksi dijalankan secara isolated tanpa saling mengunci, sehingga meningkatkan performa saat ada banyak transaksi simultan. PostgreSQL juga mendukung fitur Savepoints dan Rollback, yang memungkinkan pengguna untuk membatalkan sebagian atau seluruh transaksi tanpa mempengaruhi database lainnya.
Apa keunggulan JSONB di PostgreSQL dibandingkan JSON biasa?
JSONB (Binary JSON) lebih efisien dibandingkan JSON biasa karena disimpan dalam format biner terstruktur, sehingga memungkinkan pencarian dan pemfilteran data lebih cepat. JSONB juga mendukung indexing menggunakan GIN (Generalized Inverted Index), yang mempercepat query berbasis JSON dibandingkan dengan JSON biasa yang hanya berupa string teks.
Bagaimana cara meningkatkan performa query di PostgreSQL?
Untuk meningkatkan performa query, PostgreSQL menyediakan berbagai teknik optimasi seperti penggunaan indeks yang tepat (B-Tree, GIN, GiST), optimasi join dengan Hash Join atau Merge Join, serta memanfaatkan EXPLAIN ANALYZE untuk memahami bagaimana query dieksekusi. Selain itu, partisi tabel dan caching query menggunakan pgBouncer dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam menangani data skala besar.
Apa itu Tablespace dalam PostgreSQL dan kapan harus digunakan?
Tablespace dalam PostgreSQL adalah mekanisme untuk mengontrol lokasi fisik penyimpanan database pada sistem file. Ini berguna dalam pengelolaan penyimpanan yang lebih efisien, terutama dalam sistem dengan banyak data atau saat menggunakan SSD dan HDD secara bersamaan. Dengan Tablespace, administrator dapat menyebarkan data ke berbagai disk untuk meningkatkan performa baca/tulis.
Bagaimana cara menangani replikasi database di PostgreSQL?
PostgreSQL mendukung beberapa metode replikasi, seperti Streaming Replication, Logical Replication, dan Physical Replication. Streaming Replication memungkinkan sinkronisasi real-time antara master dan replica server, sementara Logical Replication lebih fleksibel karena memungkinkan replikasi antar database yang tidak identik. Untuk pengelolaan replikasi yang lebih efisien, banyak pengguna PostgreSQL mengintegrasikan pgPool-II atau Patroni untuk failover otomatis.
Apa itu CTE (Common Table Expression) dalam PostgreSQL dan kapan digunakan?
CTE (Common Table Expression) digunakan untuk membuat query yang lebih terstruktur dan mudah dibaca, terutama untuk query kompleks yang melibatkan subquery atau rekursi. Contohnya adalah penggunaan WITH RECURSIVE untuk mencari data dalam struktur hirarki seperti pohon kategori atau organisasi tanpa perlu menggunakan prosedur berulang yang lambat.
Apa itu Hot Standby dalam PostgreSQL?
Hot Standby adalah fitur PostgreSQL yang memungkinkan server replica menerima permintaan baca (read-only) sambil tetap menerima update dari server utama. Ini berguna untuk load balancing, di mana query SELECT dapat dialihkan ke replica untuk mengurangi beban pada master server, sekaligus meningkatkan ketersediaan database.
Apa itu PostGIS dalam PostgreSQL?
PostGIS adalah ekstensi PostgreSQL yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data geografis. Ini memungkinkan database untuk menangani koordinat, peta, dan data berbasis lokasi dengan fungsi geospasial canggih seperti buffer, intersection, dan distance calculation. PostgreSQL dengan PostGIS sering digunakan dalam aplikasi GIS, pemetaan, dan sistem navigasi.
Bagaimana PostgreSQL menangani partisi tabel (Partitioning)?
PostgreSQL mendukung table partitioning, di mana satu tabel besar dipecah menjadi beberapa partisi berdasarkan kriteria tertentu, seperti rentang tanggal (range partitioning), nilai tertentu (list partitioning), atau hash partitioning. Ini membantu dalam meningkatkan performa query karena PostgreSQL hanya akan membaca partisi yang relevan, bukan seluruh tabel.
Bagaimana cara melakukan backup database PostgreSQL dengan aman?
Backup PostgreSQL dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti pg_dump untuk backup database per tabel, pg_basebackup untuk backup level server, atau logical replication untuk melakukan backup secara real-time. Untuk lingkungan enterprise, WAL archiving (Write-Ahead Logging) digunakan untuk memastikan pemulihan data secara tepat waktu setelah kegagalan sistem.
Baca Juga : Apa itu MySQL? Fungsi, Cara Kerja, dan Kelebihannya