MariaDB adalah sistem manajemen database yang dikembangkan sebagai alternatif dari MySQL, tetapi dengan performa lebih cepat dan fitur yang terus diperbarui. Banyak perusahaan dan pengembang beralih ke MariaDB karena keamanannya yang lebih baik serta fleksibilitasnya dalam menangani data dalam skala besar.
Cara kerjanya memungkinkan pengguna mengelola database dengan efisien, sementara kelebihannya mencakup kompatibilitas tinggi dan lisensi open source. Namun, apakah benar MariaDB lebih unggul dari MySQL? Dan bagaimana cara memanfaatkannya secara maksimal? Temukan jawabannya di artikel ini!
Apa itu MariaDB?
MariaDB adalah sistem manajemen database open source yang berbasis relational database. Sistem ini dikembangkan oleh para pencipta asli MySQL pada tahun 2009 sebagai respons terhadap akuisisi MySQL oleh Oracle Corporation. Tujuan utama MariaDB adalah memberikan fitur tambahan serta mengatasi keterbatasan yang ada pada MySQL.
Selain itu, MariaDB dirancang sebagai drop-in replacement yang kompatibel, sehingga aplikasi yang sebelumnya menggunakan MySQL dapat beralih tanpa perubahan besar. Kompatibilitasnya yang tinggi dengan MySQL memungkinkan transisi yang mudah bagi pengguna lama.
Hingga tahun 2021, MariaDB telah mengalami perkembangan versi. Berikut adalah sejarah versinya:
- MariaDB 5.1 – Dirilis oleh MariaDB Foundation pada Februari 2010.
- MariaDB 5.3 – Dirilis pada November 2010.
- MariaDB 5.5 – Dirilis pada Februari 2012.
- MariaDB Galera Cluster – Dirilis pada April 2012.
- MariaDB 10.0.10 – Dirilis pada Maret 2014.
- MariaDB 10.1.8 – Dirilis pada Oktober 2015.
- MariaDB 10.2 – Dirilis pada 8 April 2016.
- MariaDB 10.3 – Dirilis pada 16 April 2017.
- MariaDB 10.4 – Dirilis pada 9 November 2018.
- MariaDB 10.5 – Dirilis pada 3 Desember 2019.
- MariaDB 10.6 – Dirilis pada 26 April 2021.
Cara Kerja MariaDB
MariaDB bekerja dengan menyimpan data dalam tabel terstruktur yang memungkinkan akses cepat dan efisien. Sistem ini mampu menangani hingga 60.000 tabel dan 5 miliar baris, menjadikannya solusi andal untuk database berskala besar.
Semua operasi dilakukan menggunakan perintah SQL, yang dioptimalkan untuk pemrosesan cepat dalam mengakses, memodifikasi, dan menganalisis data. Dengan arsitektur server-client, MariaDB memastikan keamanan dan konsistensi data, memungkinkan banyak pengguna mengakses database secara bersamaan.
Selain itu, fitur replikasi dan pemulihan data menjaga integritas sistem dengan menyalin data ke server lain dan mencegah kehilangan informasi akibat kerusakan. Pemrosesan transaksi dalam MariaDB mengikuti prinsip ACID, memastikan setiap transaksi berlangsung aman tanpa mengganggu data lain.
Fungsi MariaDB
Telah dibahas di pengertian bahwa MariaDB adalah manajemen database relasional dengan berbagai fungsi yang memastikan pengolahan data berjalan optimal. Sistem juga dapat mengelola, memproses, dan melindungi informasi yang tersimpan. Berikut adalah beberapa fungsi MariaDB:

1. Penyimpanan Data Relasional
MariaDB menyimpan data dalam bentuk tabel yang terstruktur, sehingga memudahkan pengelolaan dan pencarian informasi. Dengan sistem penyimpanan yang terorganisir, database tetap konsisten dan efisien saat diakses.
Kemampuannya mendukung struktur database yang kompleks, memungkinkan penyimpanan hingga 60.000 tabel dan 5 miliar baris data. Format penyimpanan yang optimal ini memastikan aplikasi yang bergantung pada MariaDB dapat berjalan dengan performa tinggi.
2. Manajemen Database
Salah satu fungsi utama MariaDB adalah mengelola database secara efektif. Sistem ini memungkinkan pengguna mengatur struktur tabel, membuat indeks, serta menjaga keamanan data.
Dengan antarmuka yang ramah pengguna, MariaDB mempermudah konfigurasi dan pemeliharaan database, menjadikannya alat yang dapat diandalkan untuk menangani data dalam skala besar.
3. Menangani Query SQL
MariaDB mampu menangani query SQL dengan cepat dan efisien. Sistem ini memungkinkan pemrosesan query yang kompleks dalam waktu singkat, memastikan akses, perubahan, serta analisis data berjalan lancar. Dengan menggunakan Structured Query Language (SQL), pengguna dapat mengambil, memfilter, dan memanipulasi data sesuai kebutuhan.
4. Replikasi dan Pemulihan Data
MariaDB menyediakan fitur replikasi data yang memungkinkan sinkronisasi dengan server lain. Hal ini meningkatkan keandalan sistem dengan mencegah kehilangan data akibat kegagalan sistem. Selain itu, mekanisme pemulihan data memastikan bahwa data tetap aman meskipun terjadi kerusakan atau gangguan teknis.
5. Pemrosesan Transaksi
MariaDB mendukung pemrosesan transaksi yang sesuai dengan standar ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability), yang menjamin integritas dan keamanan data dalam setiap transaksi.
Setiap proses dijalankan secara terisolasi agar tidak mengganggu data lain, serta memastikan bahwa transaksi yang berhasil tersimpan secara permanen tanpa risiko kehilangan informasi. Fitur ini sangat penting bagi aplikasi yang memerlukan keakuratan dan keandalan tinggi dalam pengelolaan data.
Kelebihan dan Kekurangan MariaDB
Memahami kelebihan dan kekurangan MariaDB dapat membantu Anda menentukan apakah sistem ini sesuai dengan kebutuhan proyek atau bisnis. Berikut pembahasan keduanya:
1. Kelebihan MariaDB
Sebagai sistem manajemen database yang dikembangkan dari MySQL, MariaDB menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi banyak pengembang dan perusahaan.
- Mampu mengeksekusi data hingga 24% lebih cepat dibandingkan MySQL berkat 12 storage engine baru yang lebih optimal.
- MariaDB sepenuhnya open source, sehingga siapa saja dapat menggunakannya tanpa batasan tertentu, kecuali untuk keperluan komersial tertentu.
- Sistem ini dirancang agar kompatibel dengan aplikasi yang sebelumnya berjalan di MySQL tanpa perlu banyak modifikasi.
- Dapat berjalan dengan optimal di berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, Mac OS, dan FreeBSD.
- Perangkat lunak ini tetap stabil meskipun digunakan oleh banyak pengguna secara bersamaan.
- Mendukung berbagai tipe data, seperti float, double, signed, unsigned, integer, date, text, char, dan timestamp.
- Versi lama MariaDB tetap kompatibel dengan versi terbaru, sehingga pembaruan tidak akan menghilangkan data yang ada.
- Mendukung bahasa query yang populer dan standar.
- Menyediakan banyak storage engine berkinerja tinggi yang dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen database relasional.
2. Kekurangan MariaDB
Namun, di balik kelebihannya, ada juga beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya. Berikut ini adalah kekurangan MariaDB yang perlu Anda ketahui.
- Dukungan komunitas MariaDB belum sebesar MySQL, meskipun terus berkembang.
- Tidak semua aplikasi pihak ketiga sepenuhnya mendukung MariaDB.
- Implementasi multi-master replication di MariaDB bisa lebih kompleks dibandingkan dengan MySQL.
- Kapasitas penyimpanan MariaDB yang besar membuatnya kurang efisien untuk perusahaan dengan jumlah data yang kecil.
- Tidak ada dukungan teknis langsung dari pengembang, sehingga pengguna harus mencari solusi sendiri melalui forum atau komunitas.
- Beberapa fitur yang tersedia di MySQL mungkin tidak sepenuhnya ada di MariaDB.
- MariaDB tidak menyediakan fitur validasi kata sandi secara bawaan.
Baca Juga : Apa itu Microsoft SQL Server? Fungsi, dan Kelebihannya
Perbedaan dengan MariaDB dan MySQL
MariaDB dan MySQL sering dibandingkan karena memiliki banyak kesamaan dalam struktur dan fungsinya. Bagi pengembang atau perusahaan yang ingin memilih antara keduanya, memahami keunggulan dan keterbatasan masing-masing sangat penting.
1. Lisensi dan Kebebasan Penggunaan
MariaDB menggunakan lisensi General Public License (GPL) secara penuh, yang berarti pengguna dapat mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan perangkat lunak ini secara gratis.
Sementara itu, MySQL memiliki lisensi ganda, yaitu GPL dan lisensi proprietary. Meskipun masih tersedia sebagai perangkat lunak open source, MySQL memiliki batasan bagi pengguna yang ingin memodifikasi dan mendistribusikannya tanpa membayar lisensi tambahan.
2. Struktur Data dan Tipe Data
Dalam hal struktur data, MySQL mendukung format JSON (JavaScript Object Notation) untuk penyimpanan data, yang memudahkan pengolahan informasi dalam format ringan. Di sisi lain, MariaDB tidak memiliki dukungan JSON secara bawaan, tetapi menawarkan LONGTEXT sebagai alternatif dengan fungsi serupa.
MariaDB juga tidak mendukung tipe data JSON karena bertentangan dengan standar SQL. Sebagai gantinya, MariaDB memberikan fleksibilitas lebih dalam manipulasi data menggunakan metode lain.
3. Keamanan dan Enkripsi
MariaDB memiliki fitur keamanan yang lebih luas dibandingkan MySQL. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk melakukan data masking, yang memungkinkan penyembunyian data sensitif dari pengguna yang tidak memiliki izin.
Selain itu, MariaDB mendukung enkripsi untuk tabel sementara (temporary tables) serta log transaksi, yang meningkatkan keamanan data. MySQL sendiri menggunakan sistem validasi kata sandi berbasis plugin untuk memastikan keamanan pengguna.
4. Mesin Penyimpanan (Storage Engines)
MariaDB menawarkan lebih banyak pilihan mesin penyimpanan dibandingkan MySQL. Selain mendukung mesin yang juga tersedia di MySQL seperti InnoDB, Memory, CSV, dan Blackhole, MariaDB menambahkan Aria, MyRocks, Cassandra, dan ColumnStore.
Mesin-mesin tambahan ini memberikan kecepatan eksekusi data hingga 24% lebih tinggi dibandingkan MySQL, menjadikannya pilihan yang lebih optimal untuk pengolahan data skala besar.
5. Bahasa Pemrograman yang Didukung
MariaDB kompatibel dengan semua bahasa pemrograman utama, termasuk C, C++, Ruby, D, Python, JavaScript, ADO.NET, dan Java. Sebaliknya, MySQL memiliki keterbatasan dalam mendukung bahasa pemrograman, terutama .NET, yang tidak dapat digunakan secara langsung.
6. Performa dan Kecepatan
MariaDB umumnya menawarkan performa dan kecepatan lebih tinggi dibandingkan MySQL. Keunggulan ini disebabkan oleh arsitektur yang lebih optimal serta kemampuannya untuk diprogram menggunakan berbagai alat pengkodean seperti C, C++, Bash, dan Perl.
Sebaliknya, MySQL lebih terbatas karena hanya kompatibel dengan alat pengkodean C dan C++, yang mengurangi fleksibilitasnya dalam berbagai sistem operasi.
7. Deployment dan Clustering
Dalam hal deployment, MariaDB memiliki fleksibilitas lebih besar karena mendukung berbagai aplikasi pemrograman. Untuk sistem clustering, MariaDB memerlukan aktivasi parameter konfigurasi tertentu, sementara di MySQL, clustering bekerja dengan membentuk satu server utama (master) yang kemudian mengontrol banyak server bawahan (slave).
8. Konektor Database dan Kompatibilitas
MariaDB memiliki berbagai konektor database yang mendukung bahasa seperti C, C++, Ruby, D, Python, JavaScript, ADO.NET, dan Java. MySQL, di sisi lain, mendukung konektor untuk Delphi, Perl, C, C++, Node.JS, Python, dan Java.
9. Dukungan Komunitas dan Layanan Bantuan
MariaDB menawarkan layanan dukungan komunitas 24/7 dengan solusi enterprise, memungkinkan pengguna berdiskusi mengenai berbagai masalah terkait MariaDB maupun MySQL.
Sementara itu, MySQL hanya menyediakan dukungan teknis terbatas, di mana pengguna harus membayar biaya tambahan untuk mendapatkan akses ke informasi yang lebih mendalam.
10. Harga dan Biaya Penggunaan
MariaDB bersifat gratis untuk digunakan, tetapi menawarkan fitur tambahan bagi pengguna yang bersedia membayar untuk pengembangan enterprise dan produk server. Di sisi lain, MySQL memiliki model harga yang terbagi dalam tiga edisi: Standard, Enterprise, dan Cluster Carrier Grade.
Memanfaatkan Kelebihan MariaDB Sebagai Solusi Database
Dapat disimpulkan bahwa MariaDB adalah alternatif dari MySQL dengan performa yang lebih cepat, fitur keamanan yang lebih baik, serta fleksibilitas tinggi dalam menangani database skala besar. MariaDB memberikan kebebasan bagi pengembang untuk mengelola dan memodifikasi database tanpa batasan lisensi.
Selain itu, dukungan untuk berbagai mesin penyimpanan dan kompatibilitas dengan banyak bahasa pemrograman menjadikannya pilihan yang andal bagi perusahaan dan individu. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, MariaDB tetap menjadi solusi yang layak untuk berbagai kebutuhan pengelolaan data.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apa perbedaan utama antara MariaDB dan MySQL?
MariaDB dibuat sebagai alternatif open-source dari MySQL setelah akuisisi MySQL oleh Oracle. Walaupun awalnya kompatibel dengan MySQL, MariaDB terus berkembang dengan fitur tambahan yang tidak dimiliki MySQL, seperti engine penyimpanan yang lebih bervariasi dan optimasi performa. Salah satu perbedaannya adalah MariaDB menawarkan sistem plugin yang lebih fleksibel dan tidak membatasi fitur pada versi enterprise seperti yang dilakukan Oracle pada MySQL.
Apakah MariaDB benar-benar lebih cepat daripada MySQL?
MariaDB diklaim lebih cepat dalam beberapa skenario, terutama dalam operasi read-heavy workloads dan query kompleks. Ini disebabkan oleh optimasi dalam penggunaan thread pooling dan storage engine yang lebih efisien seperti Aria dan ColumnStore. Namun, kecepatan juga tergantung pada konfigurasi, hardware, dan pola penggunaan spesifik dari pengguna.
Apakah MariaDB masih kompatibel dengan MySQL?
Pada dasarnya, MariaDB mempertahankan kompatibilitas dengan MySQL untuk sebagian besar fitur, tetapi dengan rilis terbaru, beberapa fitur telah berkembang secara independen. Misalnya, beberapa storage engine MariaDB seperti Spider dan S3 tidak tersedia di MySQL. Selain itu, ada perbedaan dalam sintaks query optimizer dan sistem authentication yang bisa memengaruhi kompatibilitas penuh.
Apa itu storage engine dalam MariaDB, dan mengapa penting?
Storage engine dalam MariaDB adalah modul yang menentukan bagaimana data disimpan dan diakses. Tidak seperti MySQL yang sangat bergantung pada InnoDB, MariaDB menawarkan banyak pilihan storage engine seperti Aria untuk kecepatan tinggi dalam query, TokuDB untuk efisiensi penyimpanan, dan ColumnStore untuk pemrosesan data dalam jumlah besar. Dengan memilih storage engine yang tepat, pengguna dapat mengoptimalkan performa database mereka sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Mengapa beberapa perusahaan lebih memilih MariaDB daripada MySQL?
Banyak perusahaan beralih ke MariaDB karena sifatnya yang sepenuhnya open-source tanpa batasan lisensi enterprise. MariaDB juga menawarkan fitur tambahan seperti multi-source replication yang lebih canggih, yang memungkinkan replikasi data dari beberapa sumber berbeda. Selain itu, komunitas MariaDB lebih aktif dalam mengembangkan fitur baru dibandingkan dengan MySQL yang dikelola oleh Oracle.
Apakah MariaDB lebih aman dibandingkan MySQL?
Keamanan dalam MariaDB sering kali dianggap lebih baik karena lebih sering mendapatkan pembaruan keamanan dari komunitas. MariaDB juga memiliki fitur tambahan seperti enkripsi end-to-end pada transportasi dan penyimpanan, serta kontrol akses yang lebih fleksibel. Namun, keamanan tetap bergantung pada konfigurasi pengguna dalam menerapkan standar terbaik seperti firewall dan otentikasi dua faktor.
Bagaimana cara memigrasikan database dari MySQL ke MariaDB?
Migrasi dari MySQL ke MariaDB cukup mudah karena MariaDB dapat membaca format database MySQL tanpa perlu konversi tambahan. Umumnya, pengguna hanya perlu mengganti server MySQL dengan MariaDB dan menggunakan perintah mysqldump untuk melakukan backup dan restore data. Namun, jika menggunakan fitur khusus MySQL yang tidak didukung oleh MariaDB, maka perlu dilakukan penyesuaian sebelum migrasi.
Apakah MariaDB cocok untuk aplikasi berskala besar?
Ya, MariaDB dirancang untuk menangani aplikasi berskala besar dengan fitur seperti Galera Cluster yang memungkinkan replikasi database secara synchronous, sehingga meningkatkan skalabilitas dan keandalan. Selain itu, MariaDB dapat digunakan dalam lingkungan cloud dan mendukung arsitektur distribusi data yang lebih fleksibel dibandingkan MySQL.
Bagaimana cara mengoptimalkan performa MariaDB?
Optimalisasi MariaDB bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyesuaikan konfigurasi pada file my.cnf, menggunakan indeks secara efektif, serta memilih storage engine yang sesuai dengan jenis workload. Selain itu, menggunakan fitur query caching dan memanfaatkan thread pooling dapat meningkatkan kecepatan eksekusi query.
Apakah MariaDB akan menggantikan MySQL di masa depan?
Sulit untuk mengatakan bahwa MariaDB akan sepenuhnya menggantikan MySQL karena banyak sistem yang masih bergantung pada MySQL, terutama aplikasi yang dikembangkan sebelum MariaDB muncul. Namun, dalam komunitas open-source, MariaDB semakin populer dan mendapatkan adopsi yang lebih luas di berbagai industri, terutama di perusahaan yang ingin menghindari ketergantungan pada vendor tertentu seperti Oracle.
Baca Juga : Apa itu Apache Cassandra? Sejarah, Fungsi, dan Kelebihannya