Ancaman terhadap keamanan data terus berkembang. Tanpa perlindungan yang tepat, data penting Anda dapat terancam oleh serangan siber yang merugikan. Oleh karena itu, memahami berbagai jenis firewall adalah alat penting dalam menjaga keamanan informasi.
Dalam artikel ini, akan dijabarkan 8 jenis firewall yang perlu diketahui, untuk membantu Anda memahami cara kerja dan fungsi masing-masing. Simak jenis jenis firewall dan ketahui bagaimana alat ini dapat melindungi data dari potensi ancaman siber!
8 Jenis-Jenis Firewall
Firewall adalah komponen penting dalam keamanan jaringan yang berfungsi untuk melindungi sistem dari ancaman siber. Terdapat berbagai jenis firewall, masing-masing dengan karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Berikut adalah 8 jenis jenis firewall yang umum digunakan:
1. Packet-Filtering Firewall
Packet-filtering firewalls berfungsi sebagai checkpoint di lapisan jaringan komputer, menyaring setiap paket internet yang masuk berdasarkan kriteria tertentu, seperti tipe paket, alamat IP asal dan tujuan, nomor port, serta protokol jaringan.
Jenis firewall ini merupakan jenis dasar yang sangat cocok untuk bisnis atau organisasi kecil yang memerlukan sistem keamanan dasar untuk melawan ancaman siber.
Kelebihan packet-filtering firewall meliputi:
- Umumnya, jenis firewall ini memiliki harga yang murah.
- Dapat bekerja dengan cepat tanpa membebani kapasitas penyimpanan.
- Tidak mempengaruhi performa jaringan secara signifikan.
Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan:
- Packet-filtering firewall lebih mudah diserang oleh peretas yang berpengalaman.
- Tidak memiliki autentikasi untuk login, memungkinkan pengguna yang tidak berwenang untuk mengakses sistem.
- Firewall ini hanya memeriksa header paket, sehingga dapat melewatkan muatan berbahaya yang tidak terdeteksi.
Cara kerja packet-filtering firewall dimulai dari penyaringan lalu lintas berdasarkan seperangkat aturan yang disebut firewall rule set, yang berlaku di setiap lapisan jaringan. Anda juga dapat mengatur sendiri aturan-aturan ini, seperti memblokir traffic dari alamat IP tertentu.
2. Circuit-Level Gateway
Circuit-level gateways beroperasi pada lapisan sesi dalam model OSI dan menggunakan Transmission Control Protocol (TCP). Jenis firewall ini menyetujui atau menolak lalu lintas jaringan dengan efisien, tanpa memerlukan banyak sumber daya.
Circuit-level gateways bekerja dengan cara memeriksa pesan dalam mekanisme TCP, membandingkannya dengan aturan sesi yang telah ditentukan. Jika sesi berasal dari perangkat yang tidak dikenali, firewall ini akan memblokirnya.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari circuit-level gateways:
- Performa cepat dalam menolak atau menerima lalu lintas.
- Harga yang terjangkau.
- Dampak minimal terhadap performa jaringan.
Namun, circuit-level gateways tidak cocok sebagai satu-satunya proteksi jaringan komputer. Mereka tidak memiliki fitur content filtering, sehingga tidak dapat menyaring konten berbahaya seperti malware. Untuk mengoperasikan jenis firewall ini, Anda juga perlu memodifikasi perangkat lunak dan protokol jaringan.
3. Stateful Inspection Firewall
Stateful inspection firewall adalah jenis firewall yang lebih dinamis. Firewall ini memeriksa paket yang masuk dan keluar pada lapisan jaringan dan transport, juga menggabungkan proses packet inspection dengan verifikasi TCP handshake.
Dengan menggunakan database tabel, stateful inspection firewall dapat melacak semua koneksi yang aktif dan terkait dengan aliran traffic, termasuk alamat IP dan port asal serta tujuan. Kelebihan stateful inspection firewall meliputi:
- Firewall ini dapat menyaring traffic masuk dengan lebih baik. Paket data yang sudah pernah diperiksa tidak perlu diuji ulang, karena database sudah menyimpan informasinya.
- Firewall ini menghasilkan log yang mendetail, membantu dalam proses forensik digital.
Namun, stateful inspection firewall juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Pengoperasian firewall ini memerlukan keahlian IT yang memadai untuk memastikan fungsi yang optimal.
- Firewall ini tidak dilengkapi dengan sistem autentikasi yang dapat membuatnya lebih rentan terhadap traffic berbahaya.
- Firewall ini membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk melakukan pemfilteran dibandingkan dengan jenis firewall lainnya.
- Harga stateful inspection firewall umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan firewall jenis lainnya.
4. Proxy Firewall
Proxy firewall, atau yang juga dikenal sebagai application-level gateway, berfungsi sebagai perantara antara sistem internal dan eksternal komputer. Firewall ini melindungi jaringan dengan menyamarkan permintaan klien sebelum dikirim ke komputer host.
Beroperasi pada lapisan aplikasi, atau disebut sebagai level tertinggi dalam model OSI, dengan melakukan inspeksi paket yang mendalam untuk memeriksa header dan payload dari lalu lintas yang masuk.
Jenis firewall ini sangat efektif dalam melindungi aplikasi web dari ancaman pengguna berbahaya. Keuntungan utama dari proxy firewall meliputi:
- Deep Packet Inspection (DPI) yang mampu memeriksa secara menyeluruh paket data yang masuk.
- Menyembunyikan alamat IP server dari serangan siber potensial.
- Mampu mendeteksi dan memblokir serangan yang tidak terlihat.
- Memungkinkan akses tanpa batasan geografis.
Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
- Proxy firewall biasanya lebih mahal dibandingkan jenis firewall lain, termasuk stateful inspection firewall.
- Proses pemeriksaan mendalam dapat menyebabkan penundaan dalam komunikasi data.
- Tidak semua protokol jaringan didukung oleh proxy firewall, yang dapat membatasi fleksibilitas penggunaannya.
5. Next-Generation Firewall
Next-Generation Firewall (NGFW) merupakan jenis firewall yang mengintegrasikan semua fungsi dari berbagai jenis firewall lainnya. Dengan fitur Deep Packet Inspection (DPI), NGFW mampu menganalisis konten trafik, melakukan TCP handshake, dan melakukan inspeksi paket secara mendalam.
NGFW juga dilengkapi dengan fitur-fitur penting lainnya seperti Intrusion Detection Systems (IDSes) dan Intrusion Prevention Systems (IPSes), pemindaian malware, filtering, serta program antivirus.
NGFW sangat cocok untuk perusahaan di sektor industri yang membutuhkan regulasi ketat, seperti perbankan, keuangan, kesehatan, dan rumah sakit. Kemampuannya dalam melakukan inspeksi terhadap trafik jaringan dari berbagai lapisan menjadikannya pilihan yang tepat untuk melindungi data sensitif dan memastikan keamanan.
6. Software Firewall
Software firewalls, yang juga dikenal sebagai host firewalls, merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi melindungi perangkat tertentu. Meskipun pemasangannya mirip dengan software lainnya, software firewall berbeda dari antivirus.
Firewall ini bekerja langsung pada perangkat yang diinstal, sehingga dapat memahami proses internal perangkat tersebut, memberikan perlindungan yang lebih terperinci. Namun, software firewalls harus bersaing dengan aplikasi lain dalam penggunaan CPU, RAM, dan penyimpanan.
Selain itu, pemasangannya terbatas pada platform tertentu, misalnya, jika menginstal firewall ini di Windows, maka tidak akan berfungsi pada perangkat dengan sistem operasi lain seperti Mac atau Linux.
7. Hardware Firewall
Hardware firewalls atau LAN appliance firewalls, merupakan perangkat jaringan khusus yang berfungsi sebagai firewall. Alat ini berbentuk perangkat terpisah yang dilengkapi dengan CPU, RAM, dan penyimpanan sendiri, mirip dengan router.
Meskipun efektif dalam memberikan perlindungan, hardware firewalls memiliki beberapa kekurangan. Mereka memerlukan administrator yang terlatih untuk pengoperasian, dan dari segi biaya, hardware firewall cenderung lebih mahal dibandingkan software firewall, karena harus dilengkapi dengan perangkat fisik tambahan.
8. Cloud Firewall
Cloud firewall, yang dikenal juga sebagai Firewall-as-a-Service (FaaS), merupakan solusi berbasis cloud yang berfungsi sebagai firewall. Jenis firewall ini disediakan oleh pihak ketiga yang juga bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengoperasian cloud firewall.
Mereka menangani hampir seluruh tugas administratif, termasuk pemasangan, penyebaran, patching, dan pemecahan masalah yang terkait dengan cloud firewall. Jadi, pengguna dapat fokus pada aktivitas utama mereka tanpa harus khawatir tentang aspek teknis pengelolaan firewall.
Memilih Firewall yang Tepat untuk Keamanan Data
Memahami jenis jenis firewall yang ada adalah langkah penting untuk melindungi data perusahaan dari ancaman siber. Setiap jenis firewall memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pemilihan yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik perusahaan.
Untuk menentukan jenis firewall yang dibutuhkan, pertama-tama evaluasi skala dan kompleksitas jaringan, serta tingkat ancaman yang mungkin dihadapi. Dengan pemahaman tentang berbagai jenis firewall, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melindungi data penting perusahaan.