Apa itu Website Builder? Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Apa itu Website Builder? Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Daftar Isi

Anda pasti pernah mendengar istilah website builder. Alat ini memudahkan siapa saja untuk membuat situs web tanpa harus menguasai coding atau desain rumit. Dengan berbagai fitur yang dirancang khusus, Anda bisa menciptakan tampilan website yang profesional hanya dalam hitungan menit. 

Tak perlu bingung memilih jenis atau fungsi yang tepat, karena ada banyak opsi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Artikel ini akan membahas berbagai jenis, fungsi, dan contoh website builder yang populer, sehingga Anda bisa langsung mulai membuat website impian.

Apa itu Website Builder?

Website builder adalah platform, tool, software, atau aplikasi yang dirancang untuk memudahkan pembuatan dan pengelolaan situs web. Alat ini membantu mempercepat proses pembuatan website secara efisien, terutama bagi individu atau bisnis yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang programming atau desain web.

Pengguna dapat membangun situs dengan cepat menggunakan berbagai template, tema, dan elemen desain yang sudah tersedia. Website builder biasanya menyediakan antarmuka visual yang intuitif, sering kali dengan fitur drag-and-drop, sehingga pengguna bisa mengatur tata letak, mengunggah konten, menambah fitur, dan mengedit tampilan situs.

Secara singkat, website builder memberikan solusi sederhana agar siapa saja dapat memiliki website profesional dan fungsional tanpa kerumitan pengembangan web tradisional. Beberapa penyedia layanan bahkan sudah menyediakan paket lengkap dengan hosting dan domain

Cara Kerja Website Builder

Website builder memudahkan proses pembuatan dan pengelolaan situs web tanpa perlu keahlian mendalam dalam programming atau desain web. Sistem ini mengubah tugas teknis menjadi langkah yang mudah dan visual bagi penggunanya. Berikut ini cara kerjanya secara umum:

  1. Website builder menyediakan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan.
  2. Platform ini menawarkan berbagai template, tema, dan elemen desain yang sudah jadi. Anda cukup memilih template yang sesuai dengan gaya dan tujuan situs, yang biasanya sudah didesain secara profesional.
  3. Saat Anda menggunakan antarmuka visual, sistem secara otomatis menghasilkan kode HTML di belakang layar berdasarkan aksi drag-and-drop dan pilihan yang Anda buat. Jadi, Anda tidak perlu menulis kode secara manual.
  4. Setelah memilih template, Anda dapat dengan mudah mengubah tampilan website. Anda bisa menyesuaikan tata letak, mengganti warna, memilih jenis font, dan mengubah elemen desain lainnya sesuai keinginan.
  5. Setelah desain dan konten selesai, Anda dapat langsung menerbitkan situs. Proses ini biasanya melibatkan penghubungan atau pembelian nama domain, dan beberapa penyedia juga menawarkan layanan hosting. Situs pun langsung dapat diakses oleh pengunjung.

Website builder memudahkan Anda melakukan pembaruan dan pemeliharaan situs secara mandiri. Anda bisa menambah konten baru atau mengubah yang sudah ada tanpa harus meminta bantuan profesional.

Fungsi Website Builder

Berikut penjelasan lengkap mengenai fungsi website builder yang akan memudahkan Anda memahami manfaat utama alat ini. Berikut beberapa fungsi utamanya:

  • Website builder memungkinkan Anda membuat dan mengelola website tanpa harus memiliki keahlian teknis dalam programming atau desain web. Dengan begitu, siapa pun bisa membangun situs web tanpa harus belajar coding mendalam.
  • Website builder menawarkan berbagai template siap pakai yang sudah dirancang secara profesional. Anda tinggal memilih desain yang sesuai dengan gaya dan tujuan situs Anda, tanpa harus membuat desain dari awal.
  • Pengelolaan konten menjadi lebih simpel. Anda dapat menambah dan mengedit teks, mengunggah gambar dan video, membuat halaman baru, serta mengatur menu navigasi tanpa ribet.
  • Alat ini menghasilkan desain yang responsif dan mobile-friendly. Website otomatis menyesuaikan tampilan agar tetap optimal saat diakses lewat berbagai perangkat, seperti smartphone dan tablet.
  • Penggunaan alat ini juga mendukung penguatan kehadiran online, yang sangat penting untuk pengembangan bisnis dan branding.

Jenis-Jenis Website Builder

Website builder memiliki beragam jenis yang dibedakan berdasarkan mekanisme kerja dan cara penggunaannya. Memahami jenis-jenis ini membantu memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan pembuatan website.

Jenis-Jenis Website Builder

1. Website Builder Berbasis Template

Website builder berbasis template sangat populer bagi pengguna yang ingin membuat website profesional tanpa harus memulai dari nol. Alat ini menyediakan berbagai template siap pakai dengan desain yang sudah dirancang secara profesional. 

Setiap template biasanya dibuat untuk tipe website tertentu, seperti blog, portofolio, atau situs e-commerce. Anda hanya perlu memilih template yang disukai, lalu mengganti konten contoh dengan konten milik Anda sendiri. Meskipun Anda dapat mengubah elemen desain seperti font dan warna, struktur template secara keseluruhan biasanya tetap sama.

2. Website Builder Drag-and-Drop

Website builder jenis drag-and-drop menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan builder berbasis template. Alat ini memiliki antarmuka yang mudah digunakan, memungkinkan memilih berbagai elemen siap pakai seperti kotak teks, gambar, atau formulir kontak. 

Anda cukup menarik (drag) dan meletakkan (drop) elemen-elemen tersebut ke halaman sesuai keinginan, kemudian melakukan penyesuaian ukuran dan posisi. Dengan cara ini, Anda bisa menciptakan tampilan website yang sesuai persis dengan rancangan Anda tanpa perlu menulis coding

Jenis builder ini cocok untuk Anda yang ingin mengatur tampilan dan nuansa website secara personal. Fungsi drag-and-drop menjadi fitur utama banyak website builder, karena mengubah kode HTML menjadi tampilan visual yang intuitif sehingga memudahkan pengaturan tata letak dan konten.

3. Website Builder Berbasis CMS

Website builder berbasis Content Management System (CMS) menawarkan fleksibilitas dan konfigurasi yang paling luas untuk kebutuhan spesifik. Platform seperti WordPress memungkinkan pembuatan website melalui builder WYSIWYG (What You See Is What You Get) atau dengan mengedit kode secara langsung. 

Dengan builder berbasis CMS, Anda bisa membuat berbagai jenis website sekaligus menambahkan berbagai fungsi, seperti toko online, forum, atau situs anggota. Meskipun memerlukan waktu belajar lebih lama dibanding jenis lain, builder ini sangat ideal bagi pengguna yang butuh skalabilitas untuk mengelola website seiring perubahan kebutuhan. 

CMS memberikan kebebasan lebih dalam mendesain tata letak dan fungsi, meski terkadang Anda perlu pengetahuan dasar coding. Biasanya, jenis ini digunakan untuk blog besar, e-commerce, portal berita, dan situs dengan pengelolaan konten kompleks.

4. Website Builder Online vs Offline

Selain berdasarkan mekanisme kerja, website builder juga dapat dibedakan berdasarkan cara aksesnya, yaitu online dan offline.

a. Website Builder Online

Alat ini merupakan aplikasi berbasis web yang bisa diakses melalui browser tanpa perlu mengunduh atau menginstal software. Anda hanya membutuhkan koneksi internet yang stabil. 

Builder online biasanya menawarkan operasi yang intuitif dan berbagai template yang mudah diedit untuk membangun website secara optimal. Kebanyakan bersifat berlangganan (subscription-based) dan sering kali sudah termasuk layanan web hosting. Jenis ini cocok untuk pemula dan pengguna yang ingin mengelola website dari mana saja dengan mudah.

b. Website Builder Offline

Jenis ini berupa software yang harus diunduh dan dipasang di komputer atau perangkat. Anda bisa membuat website tanpa koneksi internet, lalu mengunggah hasilnya ke penyedia web hosting secara manual. Keunggulannya adalah Anda tidak tergantung pada koneksi internet selama proses pembuatan. 

Namun, Anda harus mencari hosting sendiri dan mengunggah file secara manual, sehingga sedikit lebih rumit. Website builder offline biasanya digunakan oleh pengembang atau desainer web berpengalaman yang ingin kontrol penuh terhadap website dan lebih suka bekerja tanpa koneksi internet

Kelebihan dan Kekurangan Website Builder

Menggunakan website builder membawa banyak keuntungan, terutama bagi Anda yang tidak memiliki latar belakang teknis. Namun, alat ini juga memiliki keterbatasan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya untuk membuat situs web.

1. Kelebihan Website Builder

Sebelum membahas kekurangannya, mari kita lihat dulu keuntungan utama menggunakan website builder:

  • Anda tidak perlu menguasai coding atau desain web secara mendalam untuk membuat situs yang menarik.
  • Proses pembuatan website menjadi lebih cepat sehingga Anda bisa segera online tanpa menunggu lama.
  • Biaya yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan harus menyewa pengembang atau agensi web.
  • Anda tetap memiliki kontrol penuh atas tampilan dan konten situs yang dibuat.
  • Tersedia banyak template dan tema siap pakai yang desainnya profesional.
  • Situs yang dibuat otomatis responsif dan ramah mobile, cocok untuk berbagai perangkat.
  • Memudahkan Anda melakukan pembaruan dan pemeliharaan website kapan saja.
  • Pengelolaan konten seperti menambah teks, gambar, atau video bisa dilakukan dengan mudah.
  • Proses pembuatan website yang sebelumnya teknis menjadi sederhana dan visual.
  • Memfasilitasi integrasi fitur tambahan seperti pengaturan SEO, formulir kontak, media sosial, serta alat e-commerce dan pembayaran.
  • Banyak plugin yang sudah dioptimalkan untuk mendukung kecepatan situs.
  • Server website builder biasanya menyediakan fitur auto compress dan resize gambar secara otomatis.
  • Beberapa website builder terintegrasi dengan plugin bisnis dan teknologi AI seperti Open AI Chat GPT.

2. Kekurangan Website Builder

Meski banyak kelebihan, Anda juga perlu mengetahui batasan yang ada agar tidak kecewa nantinya:

  • Website builder memiliki keterbatasan dalam pengembangan dan skalabilitas, sehingga kurang cocok untuk situs besar dengan kebutuhan kompleks.
  • Kustomisasi visual template yang tersedia seringkali terbatas, sehingga sulit untuk menyesuaikan desain secara detail sesuai keinginan.
  • Ruang penyimpanan yang disediakan biasanya lebih kecil dibandingkan situs yang dibangun secara manual, yang bisa memengaruhi performa jika mengunggah file besar.
  • Anda tidak bisa menambahkan fitur baru secara bebas karena ada batasan yang diberlakukan oleh platform.
  • Anda sangat bergantung pada penyedia layanan; jika server mereka bermasalah atau layanan dihentikan, situs Anda bisa ikut terpengaruh.
  • Kontrol yang dimiliki pengguna terhadap website relatif minim dibandingkan dengan platform lain seperti CMS yang lebih kompleks.

Contoh Website Builder

Berbagai platform website builder menawarkan fitur yang berbeda untuk memudahkan Anda membuat website sesuai kebutuhan. Di antara banyak pilihan yang tersedia, berikut dua contoh populer yang sering digunakan, yaitu Wix dan Weebly.

1. Wix

Wix menjadi salah satu platform website builder yang sangat populer, terutama bagi pemula yang ingin mengelola website dengan mudah. Platform ini menyediakan ratusan template menarik yang siap pakai dan beragam fitur yang memudahkan proses pembuatan website

Anda bisa menyesuaikan harga sesuai kebutuhan, apakah untuk penggunaan pribadi, bisnis, atau toko online yang lebih kompleks. Wix menawarkan paket dengan harga tertinggi sekitar $50 atau setara Rp 782.217,50, sehingga masih terjangkau untuk berbagai kalangan. Jika Anda membutuhkan fitur tambahan, Wix juga menyediakan opsi upgrade yang fleksibel.

2. Weebly

Weebly juga menjadi pilihan populer di kalangan pengguna website builder, terutama bagi yang ingin membangun toko online, halaman arahan (landing page), atau blog. Platform ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta pengguna. 

Weebly memudahkan Anda membuat website dengan fitur drag-and-drop, sehingga Anda bisa langsung mengatur berbagai elemen halaman dan memilih template sesuai keinginan tanpa perlu keahlian teknis khusus.

Apa Perbedaan Website Builder dan CMS?

Meskipun keduanya bertujuan mempermudah pembuatan dan pengelolaan website, website builder dan CMS memiliki beberapa perbedaan penting yang perlu Anda ketahui agar bisa memilih sesuai kebutuhan.

1. Kemudahan

Website builder sangat mudah digunakan, bahkan bagi pemula yang belum pernah membuat website sekalipun. Anda bisa langsung mengatur tampilan dan konten tanpa harus mempelajari teknis yang rumit. Sedangkan CMS juga relatif mudah, tapi Anda perlu meluangkan waktu lebih untuk memahami berbagai fitur dan pengaturannya.

2. Kontrolisasi Fitur

Website builder biasanya membatasi pengontrolan fitur karena fokusnya adalah menyederhanakan proses desain. Hal ini berarti Anda mungkin tidak bisa menambahkan fitur tertentu yang diinginkan karena adanya batasan dari platform. 

Sebaliknya, CMS memberi Anda kebebasan lebih besar untuk mengatur hampir semua aspek, termasuk pengelolaan server dan hosting, sehingga bisa menyesuaikan fungsi website secara lebih mendalam.

3. Fleksibilitas Desain

Website builder menggunakan template siap pakai yang membuat proses desain jadi cepat dan mudah, tapi Anda harus menerima keterbatasan dalam hal kebebasan mengatur tata letak dan tampilan. 

Di sisi lain, CMS memungkinkan Anda mendesain website dengan lebih leluasa, terutama jika Anda memiliki kemampuan dasar coding, sehingga bisa menciptakan konsep desain yang lebih unik dan sesuai keinginan.

4. Target User

Website builder lebih cocok untuk individu, usaha kecil, atau siapa saja yang ingin membuat blog atau website sederhana dengan cepat tanpa ribet. Sementara itu, CMS banyak dipakai untuk website berskala besar seperti portal berita, situs e-commerce, blog yang kompleks, atau website yang membutuhkan manajemen konten yang rumit dan fitur lebih banyak.

Langkah-langkah Membuat Website Menggunakan Website Builder

Membuat website dengan bantuan website builder kini semakin mudah dan dapat diikuti siapa saja, bahkan untuk pemula sekalipun. Berikut ini panduan lengkap yang bisa Anda ikuti agar pembuatan website berjalan lancar dan hasilnya optimal.

1. Memilih Platform Website Builder

Langkah pertama adalah memilih platform website builder yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Beberapa platform populer seperti WordPress, Wix, Weebly, dan Squarespace menawarkan berbagai fitur unik. Anda perlu meninjau kelebihan dan kekurangan setiap platform agar dapat menentukan mana yang paling cocok.

2. Membuat Akun

Setelah memilih platform, segera buat akun dengan mendaftarkan diri pada situs resmi platform tersebut. Proses ini biasanya mudah dan cepat, hanya memerlukan alamat email dan pembuatan kata sandi. Dengan akun ini, Anda bisa mengakses semua fitur website builder dan mulai membangun website.

3. Memilih Template

Setiap website builder menyediakan berbagai pilihan template siap pakai yang dapat Anda pilih sesuai dengan gaya dan tujuan website Anda. Pilihlah template yang desainnya menarik dan relevan dengan konten yang akan Anda tampilkan. Perhatikan layout, warna, dan elemen desain lain yang bisa disesuaikan agar tampilan website semakin profesional.

4. Menyesuaikan Tampilan Website

Setelah memilih template, saatnya mengatur tampilan website sesuai keinginan. Gunakan antarmuka yang mudah digunakan untuk mengubah tata letak, mengganti warna, memilih jenis font, serta menambahkan gambar atau video. 

Pastikan tampilan website mencerminkan identitas atau tema yang ingin Anda sampaikan. Banyak platform menyediakan opsi kustomisasi yang fleksibel, termasuk akses ke koleksi gambar gratis atau integrasi dengan situs penyedia foto stok.

5. Menambahkan Konten

Selanjutnya, isi website Anda dengan konten yang relevan dan menarik. Tulis teks yang informatif untuk setiap halaman dan jelaskan produk atau layanan jika website Anda bersifat bisnis. 

Jangan lupa tambahkan gambar atau video pendukung agar konten lebih hidup dan mudah dipahami pengunjung. Platform website builder mempermudah pengelolaan konten, mulai dari menambah dan mengedit teks hingga mengunggah media.

6. Mengatur Navigasi dan Halaman Tambahan

Pastikan pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi website Anda dengan menyediakan menu navigasi yang jelas dan terstruktur. Tambahkan menu seperti halaman utama, tentang kami, layanan, portofolio, dan halaman lain sesuai kebutuhan. Periksa setiap tautan agar berfungsi dengan baik, dan buat halaman baru bila perlu agar website lebih lengkap.

7. Optimasi SEO

Agar website Anda mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google, lakukan optimasi SEO dengan baik. Gunakan kata kunci yang tepat, tambahkan meta deskripsi, dan sesuaikan judul halaman dengan isi konten. 

Beberapa platform juga mendukung integrasi dengan alat seperti Google Analytics untuk memantau performa website. Anda dapat memanfaatkan plug-in atau pengaturan SEO yang disediakan untuk meningkatkan visibilitas website secara signifikan.

8. Mempublikasikan Website

Setelah semuanya siap dan Anda puas dengan hasilnya, saatnya mempublikasikan website. Klik tombol “Publish” atau “Go Live” yang tersedia di platform. Sebelum itu, lakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan semua tautan berfungsi dan konten tampil dengan baik di berbagai perangkat, seperti komputer, smartphone, dan tablet. 

Setelah dipublikasikan, website sudah bisa diakses oleh pengunjung di seluruh dunia. Ingat, publikasi hanyalah awal; Anda perlu terus memelihara dan memperbarui website agar tetap relevan dan menarik.

Memilih Website Builder yang Tepat untuk Kebutuhan 

Website builder adalah solusi praktis dan efisien untuk membuat website profesional tanpa harus menguasai coding atau desain rumit. Alat ini memungkinkan siapa saja, baik pemula maupun profesional, untuk membangun situs sesuai kebutuhan, mulai dari blog pribadi hingga toko online.

Kelebihan utama website builder seperti kemudahan penggunaan, kecepatan pembuatan, dan biaya yang lebih hemat menjadikannya pilihan populer saat ini. Memahami fungsi, jenis, serta contoh platformnya juga  dapat membantu Anda menentukan pilihan terbaik agar website yang dibangun bisa efektif mendukung tujuan personal atau bisnis.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apakah Website Builder cocok untuk bisnis skala menengah hingga besar?

Ya, tergantung pada kebutuhan spesifik bisnisnya. Website builder modern seperti Webflow, Wix Studio, atau Squarespace telah menyediakan fitur e-commerce, integrasi CRM, SEO, dan skalabilitas yang cukup untuk bisnis menengah. Namun, untuk sistem kompleks seperti ERP atau platform khusus, pendekatan custom-coded bisa lebih tepat.

Apakah SEO pada Website Builder cukup optimal untuk bersaing di Google?

Website builder ternama kini telah menyediakan fitur-fitur SEO dasar seperti custom URL, meta title dan description, struktur heading, serta integrasi dengan Google Analytics dan Search Console. Namun, beberapa platform masih memiliki keterbatasan teknis seperti kontrol terhadap schema markup atau kecepatan halaman yang bisa jadi kurang fleksibel dibandingkan dengan CMS open-source seperti WordPress.

Apakah saya bisa memindahkan situs dari website builder ke hosting sendiri?

Tidak semua website builder memungkinkan migrasi penuh. Misalnya, Wix dan Shopify memiliki struktur tertutup yang tidak mudah dipindahkan. Namun, Webflow menyediakan export code untuk situs statis. Bila kamu berencana migrasi, sebaiknya pertimbangkan hal ini sejak awal pemilihan platform.

Apakah website builder aman dari serangan siber?

Sebagian besar platform website builder sudah menyertakan keamanan bawaan seperti SSL, pembaruan sistem otomatis, dan perlindungan DDoS. Namun, tanggung jawab keamanan konten, kredensial, serta integrasi pihak ketiga tetap ada di tangan pengguna. Selalu aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia.

Apa perbedaan antara website builder dan CMS seperti WordPress?

Website builder menawarkan antarmuka drag-and-drop dan lebih mudah digunakan tanpa pengetahuan teknis, sedangkan CMS seperti WordPress lebih fleksibel tapi memerlukan pengaturan server, tema, plugin, dan keamanan secara mandiri. CMS lebih cocok untuk proyek kompleks atau kustomisasi mendalam.

Apakah saya bisa menghubungkan domain saya sendiri ke website builder?

Ya, hampir semua website builder mengizinkan pengguna untuk menghubungkan domain kustom mereka sendiri. Biasanya tersedia panduan DNS atau bahkan bantuan langsung untuk melakukan proses ini.

Bagaimana skalabilitas website jika saya menggunakan builder?

Skalabilitas tergantung platform. Beberapa website builder mungkin mengalami kendala pada trafik tinggi, integrasi API besar, atau fitur e-commerce tingkat lanjut. Namun, platform seperti Shopify dan Webflow telah membuktikan kemampuannya menangani beban besar dengan stabil.

Apakah semua website builder mendukung multibahasa?

Tidak semua mendukung fitur multibahasa secara native. Beberapa mengandalkan plugin atau integrasi seperti Weglot. Jika multibahasa adalah kebutuhan utama, pastikan website builder pilihanmu memiliki dukungan untuk itu sebelum berlangganan.

Apakah saya bisa menambahkan fitur custom atau script sendiri?

Beberapa website builder seperti Webflow dan Squarespace memungkinkan penambahan kode custom di bagian <head>atau <body>. Namun, batasannya berbeda-beda tergantung paket dan platform. Platform seperti Wix memiliki sistem “Dev Mode” untuk pengembangan lebih lanjut.

Seberapa penting dukungan pelanggan dari platform website builder?

Sangat penting, terutama jika kamu bukan orang teknis. Website builder yang memiliki dukungan live chat, dokumentasi lengkap, dan komunitas aktif akan sangat membantu jika terjadi kendala teknis, bug, atau saat ingin melakukan upgrade fitur dengan aman.

Baca Juga : Apa itu CMS? Jenis, Fungsi, dan Kelebihannya

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.

Butuh Bantuan ?