Apa itu Pharming? Bahaya dan Cara Menghindarinya

Apa itu Pharming? Bahaya dan Cara Menghindarinya

Daftar Isi

Pharming adalah teknik cybercrime yang mengalihkan pengguna ke situs web palsu tanpa sepengetahuan mereka, sering kali untuk mencuri data sensitif. Banyak orang tidak menyadari bahayanya, sehingga mereka menjadi korban.

Oleh karena itu, memahami apa itu pharming dan bagaimana cara melindungi diri menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai bahaya pharming dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk terhindar dari serangan ini.

Apa itu Pharming?

Istilah pharming merupakan gabungan dari kata phishing dan farming, mencerminkan cara pelaku dapat mengumpulkan sejumlah besar informasi. Pharming sendiri adalah teknik penipuan siber yang bertujuan mengambil data pribadi korban dengan mengalihkan mereka ke situs web palsu. 

Penjahat dunia maya menciptakan replika situs yang tampak asli, seperti bank atau platform e-commerce, untuk mengelabui pengguna. Namun, serangan ini tidak bergantung pada tautan palsu yang dikirim melalui email atau media sosial.

Mereka menggunakan modifikasi DNS (Domain Name System), pengiriman malware, atau manipulasi domain dari penyedia layanan. Akibatnya, pengguna yang memasukkan URL yang benar pun dapat diarahkan ke situs palsu tanpa menyadarinya.

Korban sering kehilangan data keuangan sensitif, seperti nama pengguna, kata sandi, dan nomor rekening. Pelaku, yang dikenal sebagai pharmer, biasanya menargetkan situs-situs yang berkaitan dengan keuangan karena tujuan akhir mereka adalah pencurian identitas untuk keuntungan finansial. 

Cara Kerja Pharming

Dikarenakan Pharming adalah serangan yang mengalihkan pengguna ke situs web palsu, maka memahami cara kerjanya sangat penting agar Anda bisa melindungi diri dari bahaya ini. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam serangan pharming:

1. Identifikasi Target

Penyerang pertama-tama mengidentifikasi target, yaitu situs web yang memiliki data sensitif, seperti informasi login dan keuangan.

2. DNS Spoofing atau Manipulasi Hosts File

Dua teknik utama yang digunakan penyerang adalah DNS spoofing dan manipulasi file hosts. Keduanya bertujuan untuk mengalihkan lalu lintas internet pengguna ke situs web palsu tanpa sepengetahuan mereka.

a. DNS Spoofing

Penyerang melakukan DNS spoofing dengan meracuni cache DNS, yang merupakan tempat penyimpanan informasi nama domain dan alamat IP. Dengan menyuntikkan data palsu, penyerang dapat mengalihkan nama domain ke alamat IP yang mereka tentukan, sehingga pengguna diarahkan ke situs web palsu.

b. Manipulasi Hosts File

Penyerang juga bisa memanipulasi file hosts di komputer korban. Dengan mengubah file ini, penyerang memaksa komputer untuk mengarahkan lalu lintas ke alamat IP yang ditentukan, yang biasanya adalah situs web palsu yang menyerupai situs asli.

3. Penggunaan Teknik Phishing

Penyerang sering menggunakan teknik phising untuk mendapatkan informasi pengguna. Mereka mengirimkan email atau pesan palsu yang menyamar sebagai lembaga terpercaya, meminta pengguna memberikan data pribadi.

4. Pengalihan Lalu Lintas

Setelah memanipulasi DNS atau menggunakan teknik phishing, penyerang mengalihkan lalu lintas pengguna ke situs web palsu yang mereka kendalikan. Situs ini biasanya dirancang mirip dengan situs asli, sehingga pengguna tidak curiga.

5. Pencurian Informasi Pribadi

Di situs web palsu, penyerang dapat mencuri berbagai informasi pribadi pengguna yang sangat berharga, seperti nama pengguna, kata sandi, dan nomor kartu kredit, yang dimasukkan oleh pengguna.

6. Eksploitasi Hasil Pencurian

Setelah berhasil mencuri informasi, penyerang bisa mengeksploitasi data tersebut untuk berbagai tujuan, seperti pencurian identitas, pencurian keuangan, atau pemerasan. Data yang dicuri bisa digunakan untuk mengakses akun online atau dijual di pasar gelap digital.

Jenis-jenis Pharming

Memahami berbagai jenis pharming sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman cyber ini. Setiap jenis memiliki metode yang berbeda dalam mengarahkan pengguna ke situs web palsu dengan tujuan mencuri informasi pribadi.

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis pharming:

Jenis-jenis Pharming

1. DNS Pharming

DNS pharming melibatkan manipulasi Domain Name System (DNS) untuk mengarahkan lalu lintas internet ke situs web palsu. Penyerang dapat meracuni cache DNS atau mengubah file hosts pada komputer pengguna, sehingga nama domain mengarah ke alamat IP yang mereka kendalikan. 

Tujuannya adalah mendapatkan akses ilegal ke informasi pribadi atau keuangan pengguna dengan mengarahkan mereka ke situs web palsu.

2. Hosts File Pharming

Dalam hosts file pharming, penyerang memodifikasi file hosts pada komputer pengguna untuk mengarahkan lalu lintas ke alamat IP yang ditentukan. File hosts berfungsi sebagai peta lokal antara nama domain dan alamat IP. 

Dengan cara ini, pengguna diarahkan ke situs web palsu untuk mencuri informasi saat mereka memasukkan data pribadi.

3. Router Pharming

Router pharming terjadi ketika penyerang mengambil alih pengaturan router atau gateway internet. Ini dapat terjadi jika perangkat keras router rentan atau menggunakan kata sandi default. 

Tujuan Router pharming adalah memanipulasi penggunaan router agar lalu lintas diarahkan ke situs web palsu dan melakukan serangan pharming.

4. Hosts File Modification through Malware

Serangan ini memanfaatkan malware yang terinstal pada komputer pengguna. Malware tersebut akan mengubah file hosts untuk mengarahkan pengguna ke situs web palsu tanpa mereka ketahui, dengan tujuan mencuri informasi pribadi yang dimasukkan.

5. Man-in-the-Middle (MitM) Pharming

Pada serangan ini, penyerang menyusup ke dalam komunikasi antara pengguna dan situs web yang sah, sering kali melalui serangan DNS spoofing atau SSL strip. Penyerang dapat mencuri informasi sensitif seperti kata sandi atau data keuangan dengan menyadap komunikasi.

6. Content Spoofing Pharming

Content spoofing melibatkan penciptaan situs web palsu yang sangat mirip dengan situs yang sah. Pengguna yang tidak curiga dapat tertipu dan memasukkan informasi pribadi mereka, yang kemudian dicuri oleh penyerang.

7. Email Pharming

Dalam email pharming, penyerang menggunakan teknik phishing melalui email untuk mengarahkan pengguna ke situs web palsu. Email ini biasanya menyertakan tautan yang terlihat sah, namun sebenarnya mengarahkan ke situs berbahaya yang dimaksudkan untuk mencuri informasi pengguna.

8. Hosts File Modification on Network Servers

Penyerang dapat memodifikasi file hosts pada server jaringan, yang mempengaruhi lalu lintas yang melewati server tersebut. Metode ini memungkinkan serangan pada skala yang lebih besar, mencuri data dari banyak pengguna sekaligus.

9. Pharming melalui Browser Exploits

Serangan ini memanfaatkan kerentanan dalam browser web untuk mengubah pengaturan atau memanipulasi file hosts. Pengguna dapat diarahkan ke situs web palsu saat berselancar, yang memungkinkan penyerang mencuri informasi sensitif.

Phishing VS Pharming: Apa Perbedaannya?

Phishing dan pharming adalah dua jenis serangan siber yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang berbeda.

1. Phishing

Phishing adalah praktik penipuan siber di mana penjahat mengirimkan email yang tampak berasal dari organisasi terpercaya, seperti bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini berisi tautan berbahaya yang mengarahkan pengguna ke situs web palsu yang menyerupai situs resmi. 

Begitu pengguna memasukkan informasi pribadi, seperti username atau kata sandi, penjahat dapat menyalahgunakannya untuk tujuan kejahatan dan mendapatkan keuntungan pribadi.

2. Pharming

Pharming adalah bentuk phishing tanpa unsur bujukan. Berbeda dengan phishing yang membutuhkan korban mengklik tautan berbahaya, pharming secara otomatis mengarahkan korban ke situs palsu melalui catatan DNS palsu atau entri file host yang dimanipulasi. 

Dengan cara ini, korban langsung diarahkan ke situs web palsu tanpa perlu melakukan tindakan apapun, sehingga penyerang dapat mengakses informasi pribadi pengguna.

Dampak Pharming

Serangan pharming dapat menimbulkan dampak besar bagi individu maupun bisnis. Selain merugikan secara finansial, pharming juga dapat mengganggu operasional dan merusak reputasi.

Berikut adalah berbagai dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh pharming.

1. Pencurian Identitas

Pharming adalah ancaman serius bagi identitas digital, di mana penyerang bisa mencuri data sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, dan nomor kartu kredit. Informasi ini kemudian digunakan untuk berbagai tindakan ilegal, termasuk pencurian identitas.

2. Kerugian Keuangan

Penyerang dapat mengakses informasi keuangan korban, memungkinkan mereka melakukan transaksi yang merugikan, seperti transfer uang ilegal atau pembelian tanpa izin, yang berdampak langsung pada kerugian finansial.

3. Pemalsuan Transaksi Online

Pharming memungkinkan pelaku untuk melakukan transaksi online palsu atas nama korban. Hal ini tidak hanya berdampak pada kerugian uang tetapi juga dapat merusak reputasi pribadi korban.

4. Pengaruh Negatif pada Reputasi Bisnis/Organisasi

Bisnis yang terkena pharming akan menghadapi risiko besar terhadap reputasi mereka. Kehilangan kepercayaan dari pelanggan dapat memengaruhi citra jangka panjang perusahaan dan mengancam kelangsungan bisnis.

5. Ketidaknyamanan Pengguna

Korban pharming sering kali menghadapi ketidaknyamanan besar, seperti kehilangan akses ke akun mereka dan harus melalui proses pemulihan yang panjang. Ini bisa menyebabkan stres dan membuang waktu.

6. Kerugian Bisnis

Serangan pharming dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi bisnis. Selain kehilangan pendapatan, perusahaan juga harus menanggung biaya pemulihan serta potensi tuntutan hukum dari pelanggan yang terdampak.

7. Penyebaran Malware dan Serangan Lainnya

Dalam beberapa kasus, pharming digunakan untuk menyebarkan malware. Ini dapat memperluas serangan lebih jauh dan mengakibatkan masalah keamanan tambahan, baik bagi individu maupun bisnis.

8. Gangguan Operasional

Serangan pharming juga dapat menyebabkan gangguan operasional. Waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk memulihkan sistem dapat menghambat operasional bisnis sehari-hari.

9. Kehilangan Kepercayaan Pengguna

Korban pharming sering kali kehilangan kepercayaan pada sistem keamanan online. Mereka menjadi enggan untuk kembali menggunakan layanan digital yang melibatkan informasi pribadi, yang pada akhirnya dapat mengurangi partisipasi mereka dalam aktivitas online.

10. Peningkatan Biaya Keamanan

Setelah terkena pharming, perusahaan perlu meningkatkan keamanan sistem mereka, yang berarti biaya tambahan untuk memperkuat infrastruktur dan mencegah serangan serupa di masa depan.

Cara Mendeteksi Pharming

Untuk mendeteksi serangan pharming, Anda perlu menggabungkan langkah-langkah teknis dan kesadaran pengguna.

Berikut adalah beberapa cara untuk mendeteksi dan menghindari serangan pharming:

Cara Mendeteksi Pharming

1. Pemantauan Aktivitas Jaringan

Amati pola lalu lintas jaringan secara teratur untuk mendeteksi anomali yang mencurigakan, seperti peningkatan tiba-tiba menuju situs web tertentu. Lakukan juga analisis lalu lintas DNS untuk melihat adanya aktivitas yang tidak biasa atau perubahan yang mengarah ke alamat IP mencurigakan.

2. Verifikasi Alamat URL

Selalu periksa apakah situs web yang Anda kunjungi menggunakan protokol HTTPS, yang menunjukkan enkripsi SSL/TLS. Pastikan URL yang tertera sesuai dengan yang diharapkan, karena serangan pharming sering memanfaatkan nama domain yang menyerupai situs asli.

3. Perbarui dan Awasi File Hosts

Rutin memeriksa dan memperbarui file hosts pada komputer Anda. Adanya perubahan yang tidak diketahui di file ini dapat mengindikasikan upaya serangan pharming.

4. Gunakan DNS yang Aman

Pilih layanan DNS yang kuat dan terpercaya, karena penyedia DNS yang aman dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap manipulasi DNS.

5. Perhatikan Peringatan Browser

Browser modern sering memberikan peringatan jika ada upaya pengalihan ke situs web yang berpotensi berbahaya. Jangan abaikan peringatan ini dan hindari melanjutkan ke situs yang mencurigakan.

6. Lakukan Verifikasi Email dan Komunikasi

Waspadai email phishing yang mencoba mengarahkan Anda ke tautan palsu. Selalu verifikasi keaslian pengirim dan pastikan tautan yang diberikan mengarah ke situs yang resmi.

7. Gunakan Layanan Keamanan Internet

Aktifkan layanan keamanan internet yang dapat mendeteksi serangan pharming. Beberapa penyedia menawarkan fitur keamanan tambahan untuk melindungi Anda dari ancaman siber.

8. Pendidikan dan Kesadaran Pengguna

Edukasi pengguna untuk selalu berhati-hati dalam memasukkan informasi pribadi dan memverifikasi alamat URL. Kesadaran yang lebih tinggi tentang risiko dan tindakan pencegahan dapat membantu mencegah serangan pharming.

Cara Mencegah Pharming

Setelah memahami pharming adalah ancaman yang serius, penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahannya. Melindungi diri dari serangan ini membutuhkan kombinasi tindakan pencegahan yang efektif, baik di sisi perangkat lunak maupun pengguna.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mencegah serangan pharming

1. Gunakan Layanan DNS yang Aman

Memilih penyedia DNS yang andal adalah langkah penting untuk mencegah pharming. Gunakan layanan yang menawarkan teknologi seperti DNS Security Extensions (DNSSEC) untuk melindungi integritas informasi DNS dan mencegah manipulasi alamat situs.

2. Perbarui dan Awasi File Hosts

Rutin memeriksa file hosts pada komputer Anda sangat penting. File ini memetakan nama domain ke alamat IP, sehingga memastikan tidak ada perubahan mencurigakan dapat mencegah pengalihan ke situs palsu.

3. Aktifkan HTTPS

Pastikan selalu mengakses situs web dengan koneksi HTTPS yang terenkripsi. Tanda kunci di bilah alamat menunjukkan bahwa koneksi aman, yang penting untuk melindungi data dari serangan pharming.

4. Pentingkan Keamanan Jaringan

Menggunakan fitur-fitur keamanan seperti DNSSEC yang ditawarkan oleh penyedia DNS dapat melindungi integritas data jaringan dengan memberikan tanda tangan digital pada catatan DNS.

5. Pembaruan Perangkat Lunak

Perbarui perangkat lunak keamanan secara berkala. Program antivirus dan aplikasi browser yang terbaru akan membantu melindungi sistem dari celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku serangan pharming.

6. Verifikasi Alamat URL

Selalu pastikan alamat URL sebelum memasukkan data pribadi. Hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal dan pastikan alamat situs konsisten dengan yang Anda sedang tuju.

7. Hati-hati dengan Email Phishing

Jangan mudah tergoda oleh email yang mencurigakan. Periksa dengan teliti sebelum mengklik tautan di email, karena sering kali phishing digunakan untuk mengarahkan pengguna ke situs palsu.

8. Aktifkan Fitur Keamanan Browser

Aktifkan fitur keamanan di browser Anda, seperti filter phishing dan malware. Fitur ini akan memblokir akses ke situs web yang berbahaya dan melindungi Anda dari ancaman pharming.

9. Pendidikan dan Kesadaran Pengguna

Tingkatkan kesadaran pengguna tentang risiko pharming dan praktik keamanan internet. Edukasi tentang cara-cara pencegahan ini adalah langkah yang penting dalam melindungi diri.

10. Gunakan Solusi Keamanan Internet

Gunakan solusi keamanan internet yang dapat mendeteksi serangan pharming. Perlindungan tambahan ini akan membantu dalam mencegah akses ke situs web berbahaya.

11. Lindungi Router

Lindungi router dengan mengganti kata sandi default, memperbarui firmware, dan menonaktifkan fitur yang tidak diperlukan. Keamanan router yang baik mencegah serangan pharming di tingkat jaringan.

Jaga Informasi Penting dari Ancaman Pharming!

Memahami dan mengenali bahaya pharming adalah cara penting dalam melindungi diri dari serangan siber yang merugikan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat melindungi data pribadi dan keuangan dari ancaman ini.

Ingatlah, langkah-langkah kecil dalam menjaga keamanan dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah pencurian identitas dan kerugian finansial. Selalu jaga segala informasi berharga dari ancaman pharming!

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang Apa itu Pharming? Bahaya dan Cara Menghindarinya ?