10 Cara Mengetahui Bug Website & Aplikasi

10 Cara Mengetahui Bug Website & Aplikasi

Daftar Isi

Pernah mengalami masalah saat menggunakan website atau aplikasi? Mungkin halaman tidak bisa dimuat dengan sempurna, atau mungkin ada fitur yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Ini adalah tanda-tanda adanya bug, yang bisa mengganggu pengalaman pengguna dan merusak reputasi layanan online. Jika dibiarkan! Bug tersebut bisa menjadi celah keamanan atau menghambat performa website

Artikel ini akan membahas 10 cara mengetahui bug website dan aplikasi secara efektif. Baca selengkapnya untuk menemukan masalah lebih cepat dan menjaga kinerja optimal website Anda!

Jenis Bug yang Sering Ditemui

Sebelum mengetahui cara mengetahui bug website, penting untuk memahami dulu jenis bug yang sering ditemui. Berikut 3 jenisnya: 

1. Kesalahan Penulisan Sintaks

Sintaks merupakan aturan baku dalam penulisan kode yang harus diikuti sesuai bahasa pemrograman atau framework yang digunakan. Ketika aturan ini tidak diterapkan dengan benar, program tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. 

Kesalahan penulisan sintaks seringkali terjadi karena hal-hal kecil yang tampak sepele namun krusial, seperti kelalaian menulis tanda petik (“), titik koma (;), tanda kurung ([{<>}]), atau perintah yang tidak lengkap. 

Meskipun terlihat sederhana, kesalahan-kesalahan ini bisa memakan waktu untuk diperbaiki, terutama bagi yang belum terbiasa.

2. Kesalahan saat Runtime (runtime error)

Kesalahan saat runtime terjadi ketika program gagal mengeksekusi perintah saat sedang berjalan, meskipun tidak ada masalah yang terdeteksi saat aplikasi pertama kali dieksekusi atau dikompilasi. 

Jenis kesalahan ini muncul karena sistem tidak dapat mengenali sintaks tertentu selama proses eksekusi, sehingga menyebabkan aplikasi berhenti berfungsi dengan baik di tengah jalan.

3. Kesalahan Logika

Kesalahan logika adalah jenis bug yang paling sulit ditemukan karena jarang menimbulkan pesan error. Akibat dari kesalahan ini bisa berupa hasil perhitungan yang keliru, meskipun tidak selalu terkait dengan matematika. 

Sistem tidak dapat mendeteksi kesalahan logika, karena secara teknis kode telah ditulis sesuai aturan yang benar. Namun, karena “rumus” atau logika yang digunakan salah, hasil akhirnya juga akan menjadi tidak sesuai.

10 Cara Mengetahui Bug Website & Aplikasi

Nah, berikut ini cara mengetahui bug website dan pada aplikasi. Baca dan pahami selengkapnya!

Cara Mengetahui Bug Website & Aplikasi

1. Lakukan Riset

Langkah pertama dalam cara mencari bug pada website dan aplikasi adalah melakukan riset secara menyeluruh. Riset ini sangat penting untuk memahami bagaimana perangkat lunak bekerja dan apa yang diharapkan oleh pengguna. 

Berikut beberapa langkah penting dalam melakukan riset:

  1. Buat QnA (Pertanyaan dan Jawaban) – Menyusun QnA yang sesuai dengan perangkat lunak yang diuji akan membantu mengidentifikasi potensi bug lebih mudah. Dengan pemahaman mendalam tentang fitur dan bagaimana pengguna diharapkan menggunakannya, Anda bisa menemukan ketidaksesuaian yang terjadi.
  2. Pelajari Dokumentasi Teknis – Jika Anda bukan bagian dari tim rapat tinjauan teknis (HLD), cobalah tetap berinteraksi dengan pengembang untuk mendapatkan dokumen teknis yang relevan. Memahami detail teknis fitur tertentu akan membantu Anda mengetahui apa yang seharusnya terjadi saat fitur tersebut dijalankan.
  3. Diskusikan dengan Pengembang – Berkolaborasi dengan pengembang sangat penting dalam proses riset. Diskusi teknis ini memungkinkan Anda mendapatkan informasi tambahan yang mungkin tidak tercakup dalam dokumentasi resmi.
  4. Fokus pada Perspektif Pelanggan – Pikirkan dari sudut pandang pelanggan saat mencari bug. Apa yang diharapkan pelanggan dari perangkat lunak ini? Dengan menempatkan diri sebagai pengguna, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi masalah yang mungkin terlewatkan dari perspektif teknis.

2. Pengujian Mobile-Ready

Mengingat semakin banyaknya pengguna internet yang mengakses melalui perangkat seluler, sangat penting bagi sebuah website untuk responsif dan menyesuaikan tampilan serta fungsinya di berbagai perangkat. 

Pengujian mobile-ready membantu memastikan bahwa website atau aplikasi  siap digunakan di perangkat seluler, terutama smartphone, yang menjadi alat utama banyak orang untuk browsing dan mendownload aplikasi. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pengujian mobile-ready:

  1. Siapkan daftar perangkat yang sering digunakan oleh pengguna untuk mengakses website Anda. Anda bisa menggunakan Google Analytics untuk mendapatkan informasi tentang perangkat yang paling banyak digunakan, baik untuk website Anda maupun kompetitor.
  2. Gunakan extension emulator pada browser seluler untuk menguji tampilan dan fungsi aplikasi di berbagai perangkat. Ini bisa menjadi cara praktis dan cepat untuk mengetahui bug tanpa harus memiliki semua perangkat fisik.
  3. Jika anggaran memungkinkan, sediakan perangkat dengan berbagai sistem operasi kepada tim penguji. Pengujian di perangkat fisik dapat menemukan bug spesifik yang mungkin terlewatkan oleh emulator.
  4. Pastikan semua fitur terlihat dan berfungsi dengan baik pada perangkat seluler, serta sesuaikan konten agar mudah diakses dan ramah pengguna. Pengujian ini akan memastikan pengalaman pengguna tetap optimal di semua perangkat.

3. Pengujian Lintas-Browser

Salah satu cara mengetahui bug dari sebuah website adalah dengan melakukan pengujian lintas-browser. Ini berarti Anda perlu membuka website tersebut di berbagai browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan bahkan browser baru seperti Avast Browser. 

Tujuan dari pengujian ini adalah memastikan bahwa website dapat berfungsi dengan baik di semua browser yang digunakan oleh pengguna. Langkah-langkah cara mencari bug pada website dengan pengujian lintas-browser meliputi:

  1. Gunakan alat kompatibilitas lintas-browser
  2. Lakukan unit testing segera setelah desain siap
  3. Jalankan case testing setelah seluruh pengembangan selesai

4. Pengujian Aksesibilitas

Pengujian aksesibilitas sangat penting untuk memastikan bahwa website dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. World Wide Web Consortium (W3C) telah menetapkan pedoman khusus yang harus dipatuhi oleh setiap perusahaan sebelum meluncurkan website mereka. 

Pedoman ini menekankan pentingnya aksesibilitas, seperti memastikan teks dapat dibaca dengan jelas dan gambar atau font bisa diperbesar. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengetahui bug aksesibilitas pada website antara lain:

  1. Pastikan situs web mematuhi standar aksesibilitas seperti Section 508 dan ADA.
  2. Lakukan scalability testing untuk memastikan tampilan website tetap dapat terbaca meskipun ukuran gambar atau teks diperbesar.
  3. Uji penggunaan pembaca layar untuk memastikan pengguna dengan gangguan penglihatan bisa menavigasi situs dengan baik.
  4. Pastikan website dapat dinavigasi sepenuhnya menggunakan keyboard saja, tanpa memerlukan mouse.
  5. Sertakan teks dalam konten media untuk memastikan pengguna dengan gangguan pendengaran dapat memahami audio dan video.

5. Pemeriksaan HTML dan CSS Umum

Untuk mengidentifikasi masalah dalam struktur dan tampilan website, Anda dapat melakukan pemeriksaan HTML dan CSS yang menyeluruh. Langkah ini untuk memastikan tidak ada kesalahan sintaks atau source code yang dapat mengganggu fungsi website.

Kemudian, cara mengetahui bug website adalah dengan menggunakan alat seperti Google Webmaster untuk memeriksa tag meta yang duplikat, tautan rusak, atau judul yang hilang. Anda bisa memvalidasi kode HTML atau XHTML menggunakan W3C Markup Validation, alat resmi dari World Wide Web Consortium, untuk memastikan kode bebas dari kesalahan.

Pemeriksaan CSS juga sangat penting untuk menjaga konsistensi gaya di seluruh halaman. W3C CSS Validation Service dapat digunakan untuk menemukan kesalahan atau pelanggaran standar pada CSS. CSS Compressor  juga dapat digunakan untuk memperkecil ukuran file CSS, agar dapat mempercepat waktu pemuatan halaman.

6. Pengujian Keamanan untuk Login Situs Web

Dengan melakukan security testing, Anda bisa melindungi website dari ancaman hacking, menjaga privasi, dan memastikan data pengguna tetap aman. Beberapa langkah penting dalam pengujian keamanan login website antara lain:

  1. Pastikan akun terkunci setelah beberapa kali entri kata sandi atau ID pengguna yang salah.
  2. Cegah login otomatis dengan menerapkan teknik seperti verifikasi OTP atau CAPTCHA saat login.
  3. Periksa enkripsi pada cookie dan cache untuk memastikan data tersimpan dengan aman.
  4. Setelah pengguna keluar, coba tekan tombol “kembali” untuk memastikan sesi penjelajahan telah benar-benar berakhir dan kedaluwarsa.

7. Pengujian Kinerja Aplikasi

Untuk memastikan aplikasi web aman dan mampu menangani berbagai beban, penting untuk melakukan pengujian kinerja. Seringkali, website mengalami masalah seperti macet atau down saat lalu lintas pengguna meningkat secara tiba-tiba. 

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk mengetahui cara mencari bug pada website terkait kinerjanya:

  1. Jalankan stress testing untuk menganalisis bagaimana situs berperilaku ketika beban kerja meningkat. Ini membantu Anda memahami batas kemampuan aplikasi.
  2. Simulasikan sesi login beberapa pengguna secara bersamaan dan lakukan pengujian concurrency untuk memeriksa apakah situs dapat berfungsi normal di bawah tekanan.
  3. Lakukan durability testing untuk menilai kinerja situs web saat menghadapi beban kerja yang melebihi batas normal. Ini penting untuk memastikan aplikasi tetap stabil dalam jangka waktu lama.
  4. Lakukan pengujian pada waktu pemuatan aplikasi ketika jangkauan jaringan sedang rendah. Ini akan membantu Anda mengetahui bagaimana aplikasi bereaksi dalam kondisi jaringan yang tidak optimal.

8. Pengujian Beta oleh Pengguna secara Nyata

Sebelum meluncurkan website, Anda harus melakukan beta testing dengan melibatkan kelompok pengguna. Ajak mereka untuk mencoba website dan memberikan umpan balik mengenai pengalaman mereka. Proses ini sangat penting karena dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah dan bug yang mungkin terlewatkan selama pengembangan.

9. Pengujian Keamanan

Melakukan security testing sangat penting bagi website yang berhubungan dengan belanja online atau perbankan. Pengecekan ini bertujuan untuk menemukan bug pada website dan mengidentifikasi potensi kerentanan keamanan. Anda dapat melindungi website dari kemungkinan serangan hacking, sehingga data pengguna akan tetap aman.

10. Gunakan Debugger

Untuk menemukan kesalahan runtime yang tidak terdeteksi oleh program, Anda perlu menggunakan debugger. Debugger adalah aplikasi khusus yang memungkinkan Anda menghentikan eksekusi program di baris tertentu, yang dikenal sebagai breakpoint

Dengan menggunakan debugger, Anda dapat memeriksa nilai dari variabel atau objek dan melanjutkan eksekusi program baris demi baris.

Sebagian besar IDE seperti Eclipse, NetBeans, dan IntelliJ IDEA sudah dilengkapi dengan debugger bawaan. Beberapa editor teks, seperti Visual Studio Code, juga menyertakan fitur ini, meskipun editor lain mungkin memerlukan penambahan plugin khusus.

Kesalahan logika biasanya sulit ditemukan tanpa menganalisis nilai-nilai yang dihasilkan dari suatu “rumus”. Dengan debugger, Anda dapat melihat nilai-nilai variabel saat program berjalan dan menghentikan eksekusi di baris tertentu. 

Hal ini memudahkan dalam mencari kesalahan pada website, sehingga meningkatkan kemampuan Anda dalam cara mengetahui bug website dengan lebih efektif. 

Menemukan Bug Secara Efektif untuk Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik

Memahami cara mengetahui bug website dan aplikasi sangatlah penting. Dengan mengikuti 10 cara efektif yang telah dibahas, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang dapat terjadi kapan saja.

Semua langkah tersebut bertujuan untuk menjaga performa website dan aplikasi tetap optimal, serta memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna. Dengan pengetahuan ini, Anda akan lebih siap dalam menghadapi tantangan yang muncul.

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang 10 Cara Mengetahui Bug Website & Aplikasi ?