Application Security merupakan bagian dari cyber security yang sangat penting di dunia digital seperti saat ini.
Application Security adalah praktik umum penambahan fitur atau fungsionalitas ke perangkat lunak untuk mencegah berbagai ancaman. Ancaman yang dimaksud termasuk penolakan serangan layanan, berbagai jenis serangan siber, dan pelanggaran data atau pencurian data.
Apa itu Application Security?
Application Security adalah langkah-langkah keamanan di tingkat aplikasi yang bertujuan untuk mencegah data atau kode di dalam aplikasi dicuri atau dibajak.
Ini juga mencakup pertimbangan keamanan yang terjadi selama pengembangan aplikasi, dalam hal ini juga melibatkan sistem dan pendekatan yang dilakukan untuk melindungi aplikasi.
Cakupan dari keamanan aplikasi meliputi perangkat keras, perangkat lunak, hingga prosedur yang digunakan dalam mengidentifikasi. Perute yang mencegah siapa pun melihat alamat IP komputer dari Internet adalah bentuk keamanan aplikasi perangkat keras. Tetapi langkah-langkah keamanan di tingkat aplikasi biasanya juga dibangun ke dalam perangkat lunak, seperti firewall aplikasi yang secara ketat menentukan aktivitas apa yang diizinkan dan dilarang. Prosedur dapat memerlukan hal-hal seperti rutinitas keamanan aplikasi yang menyertakan protokol seperti pengujian reguler.
Apa Definisi dari Application Security?
Jika didefinisikan secara sederhana keamanan aplikasi adalah proses pengembangan, penambahan, dan pengujian pada fitur keamanan yang berada dalam aplikasi untuk mencegah dan meminimalkan kerentanan keamanan dari ancaman seperti akses yang tidak sah.
Mengapa Application Security itu Penting?
Application Security sangat penting karena aplikasi saat ini sering kali tersedia di berbagai jaringan dan terhubung dengan cloud, hal tersebut meningkatkan kerentanan terhadap ancaman keamanan.
Hal itu ditujukan pada peningkatan tekanan dan insentif yang memastikan tidak hanya keamanan di tingkat jaringan tetapi juga pada aplikasi.
Alasannya adalah sekarang peretas mengejar aplikasi dengan serangan dengan intensitas yang lebih sering dibandingkan masa lalu. Pengujian pada keamanan aplikasi berguna untuk dapat mengungkap kelemahan pada level aplikasi, sehingga dapat segera berbenah dan membantu mencegah serangan.
Keamanan aplikasi masuk dalam pemantauan dan pengelolaan kerentanan aplikasi dikarenakan beberapa alasan, termasuk yang berikut:
- Menemukan dan memperbaiki celah akan mengurangi risiko keamanan dan hal itu membantu mengurangi serangan secara keseluruhan.
- Kerentanan pada software adalah hal biasa. Meskipun tidak semuanya serius, bahkan kerentanan nonkritis tapi banyak akan dapat digabungkan untuk digunakan dalam rantai serangan. Mengurangi jumlah kerentanan dan kelemahan akan membantu dalam mengurangi dampak serangan.
- Pendekatan proaktif untuk keamanan aplikasi lebih baik dibandingkan tindakan reaktif. Dengan proaktif memungkinkan untuk mengidentifikasi dan menetralisir serangan lebih awal, justru terkadang sebelum kerusakan sempat terjadi.
- Saat perusahaan berusaha memindahkan lebih banyak data ke cloud, potensi serangan terhadap aset tersebut dapat meningkat berkali-kali lipat. Tindakan keamanan aplikasi dapat membantu dalam mengurangi dampak serangan tersebut.
Mengabaikan keamanan aplikasi dapat mengekspos organisasi terhadap potensi ancaman yang ada.
Jenis Application Security
Ada berbagai jenis fitur keamanan aplikasi yang sudah banyak diterapkan termasuk otentikasi, otorisasi, enkripsi, logging, dan pengujian keamanan aplikasi. Pengembang biasanya juga membuat kode aplikasi untuk mengurangi kerentanan keamanan.
1. Otentikasi
Ketika pengembang software membangun prosedur ke dalam aplikasi untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang mendapatkan akses. Prosedur dalam autentikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengguna adalah seperti yang mereka katakan. Ini dapat diterapkan dengan meminta pengguna untuk memberikan username dan pasword saat masuk ke aplikasi.
Autentikasi multifaktor memerlukan lebih dari satu bentuk autentikasi, faktor tersebut mungkin mencakup sesuatu yang Anda ketahui (kata sandi), sesuatu yang Anda miliki (perangkat seluler), dan sesuatu tentang diri Anda (fingerprint atau pengenalan wajah).
2. Otorisasi
Setelah pengguna lolos autentikasi, pengguna akan mendapatkan izin untuk mengakses dan menggunakan aplikasi. Sistem dapat memastikan bahwa pengguna benar-benar memiliki izin untuk mengakses aplikasi dengan membandingkan identitas pengguna dengan daftar pengguna. Otentikasi harus dijalankan dulu sebelum otorisasi sehingga aplikasi hanya perlu mencocokkan kredensial pengguna yang divalidasi dengan daftar pengguna yang diotorisasi.
3. Enkripsi
Setelah pengguna berhasil menggunakan aplikasi, tindakan keamanan lainnya dapat melindungi data sensitif agar tidak digunakan oleh penjahat dunia maya. Pada aplikasi berbasis cloud, yang mana lalu lintas sebagian besar berisi data sensitif berjalan antara pengguna akhir dan cloud, lalu lintas tersebut dapat dienkripsi untuk menjaga keamanan data.
4. Logging
Jika ada yang berusaha membobol keamanan dalam aplikasi, logging dapat membantu mengidentifikasi siapa yang mendapat akses ke data dan cara masuknya. File log pada aplikasi menyediakan catatan dengan stempel waktu tentang aspek mana dari aplikasi yang dapat diakses dan oleh siapa saja.
5. Pengujian keamanan aplikasi
Proses yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua kontrol keamanan berfungsi dengan benar.
Application Security di Cloud
Keamanan aplikasi yang berhubungan dengan cloud menimbulkan beberapa tantangan ekstra. Dikarenakan pada lingkungan cloud adalah sumber daya bersama, maka perhatian ekstra harus diberikan guna memastikan pengguna hanya dapat mengakses data yang diizinkan pada aplikasi berbasis cloud. Data sensitif yang berada pada cloud akan lebih rentan dikarenakan data tersebut ditransmisikan melalui jaringan Internet dari aplikasi ke pengguna dan sebaliknya.
Mobile application security
Pengguna perangkat seluler harus tahu bahwa perangkatnya sering mengirim dan menerima informasi melalui Internet, berbeda dengan jaringan pribadi, itu akan membuatnya rentan terhadap serangan.
Perusahaan dapat menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk menambah keamanan pada aplikasi seluler bagi karyawan yang masuk ke aplikasi dari jarak jauh. Departemen TI dapat memeriksa aplikasi seluler guna memastikan aplikasi bekerja sesuai kebijakan keamanan dari perusahaan sebelum karyawan diizinkan menggunakannya di perangkat seluler yang langsung terhubung ke jaringan perusahaan.
Web application security
Keamanan aplikasi web berlaku untuk aplikasi web atau layanan yang diakses pengguna dengan menggunakan browser melalui Internet. Karena aplikasi web hidup di server jarak jauh, bukan secara lokal di mesin pengguna, informasi harus dikirimkan ke dan dari pengguna melalui Internet. Keamanan aplikasi web menjadi perhatian khusus bagi bisnis yang menghosting aplikasi web atau menyediakan layanan web. Bisnis ini sering memilih untuk melindungi jaringan mereka dari intrusi dengan firewall aplikasi web. Firewall aplikasi web bekerja dengan memeriksa dan, jika perlu, memblokir paket data yang dianggap berbahaya.
Apa itu application security controls?
Kontrol keamanan aplikasi adalah teknik untuk meningkatkan keamanan aplikasi pada tingkat pengkodean, hal ini agar aplikasi tidak rentan terhadap serangan. Kontrol ini banyak berurusan dengan bagaimana cara aplikasi merespons serangan tak terduga dari penjahat dunia maya untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan aplikasi.
Seorang programer dapat menulis kode untuk suatu aplikasi sesuai dengan gaya mereka sendiri sehingga programer memiliki kendali lebih. Ada jenis pengujian yang dinamakan Fuzzing dimana pengembang menguji hasil dari nilai atau input yang bertujuan untuk menemukan mana yang membuat aplikasi bertindak tidak sesuai yang dapat membuka lubang keamanan.
Apa itu pengujian application security?
Pengembang aplikasi melakukan pengujian keamanan aplikasi sebagai bagian dari proses pengembangan perangkat lunak untuk memastikan tidak ada kerentanan keamanan dalam versi baru atau yang diperbarui dari aplikasi perangkat lunak. Audit keamanan diperlukan guna memastikan aplikasi sudah sesuai dengan kriteria keamanan yang ingin dicapai.
Ketika aplikasi sudah lolos audit, tugas pengembang selanjutnya adalah memastikan hanya pengguna berwenang yang dapat mengaksesnya. Pada pengujian penetrasi, pengembang harus berpikir seperti penjahat yang bertujuan mencari celah untuk membobol aplikasi. Pengujian ini mencakup baik itu rekayasa sosial atau bisa juga dengan mencoba membodohi pengguna untuk mendapatkan akses tidak sah. Pada kasus ini penguji umumnya bertanggungjawab mengelola pemindaian keamanan yang tidak diautentikasi maupun pemindaian keamanan yang diautentikasi (pengguna yang bisa masuk) yang bertujuan untuk mendeteksi kerentanan keamanan.
Baca Juga : Cloud Security Adalah: Pengertian, Keuntungan, dan Penerapannya