Cloud computing kini menjadi bagian penting dari banyak perusahaan untuk menjalankan operasional digitalnya. Namun, banyak yang masih kebingungan tentang berbagai tipe tipe cloud computing yang ada.
Kebingungan ini sering membuat perusahaan salah memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, berpotensi membuang waktu dan anggaran. Solusinya, memahami berbagai jenis cloud computing dapat membantu bisnis memilih model yang tepat untuk menunjang efisiensi dan produktivitas.
Agar tidak salah memilih, kita akan membahas tipe-tipe cloud computing berdasarkan jenis dan layanannya, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat. Baca lebih lanjut di bawah ini!
4 Tipe Cloud Computing Berdasarkan Jenisnya
Cloud computing dapat dikategorikan menjadi beberapa tipe berdasarkan jenis dan karakteristiknya. Berikut adalah empat tipe utama cloud computing:
1. Public Cloud
Public Cloud adalah salah satu tipe cloud computing yang paling umum digunakan dan dapat diakses oleh publik tanpa perlu berlangganan terlebih dahulu. Public cloud dikelola oleh perusahaan penyedia layanan cloud atau pihak ketiga, yang menyediakan layanan dengan metode pembayaran sesuai pemakaian atau yang dikenal sebagai elastic cloud.
Tipe cloud ini sangat cocok untuk perusahaan kecil yang ingin meminimalkan biaya infrastruktur, karena pengguna tidak perlu membeli atau memelihara hardware sendiri. Semua sumber daya seperti hardware dan server dikelola oleh penyedia layanan, sehingga pengguna hanya fokus pada pemanfaatan fitur yang tersedia.
Karakteristik Public Cloud dapat dilihat sebagai berikut:
- Bersifat multitenancy, artinya layanan ini dirancang untuk melayani banyak pengguna sekaligus.
- Tidak memerlukan pembelian atau pemeliharaan hardware lokal karena semua dikelola oleh penyedia.
- Cocok digunakan untuk kerjasama dalam pengembangan software karena sifatnya yang fleksibel.
Kelebihan Public Cloud menawarkan banyak kemudahan kepada pengguna, diantaranya:
- Skalabilitas tinggi tanpa perlu membeli server baru.
- Biaya dihitung sesuai pemakaian layanan atau fitur.
- Bebas dari tanggung jawab pemeliharaan dan pembaruan hardware.
- Dapat memanfaatkan keahlian penyedia cloud untuk menjaga keamanan beban kerja.
Namun, terdapat kekurangan Public Cloud yang perlu diketahui juga:
- Persyaratan atau kebijakan keamanan tertentu mungkin tidak dapat dipenuhi oleh penyedia layanan.
- Pengguna tidak memiliki kendali penuh atas hardware.
- Adanya syarat dan ketentuan unik yang mungkin sulit dipenuhi oleh pengguna.
Dengan sifatnya yang fleksibel dan hemat biaya, Public Cloud menjadi pilihan populer, terutama bagi bisnis kecil yang ingin memulai tanpa investasi besar di infrastruktur.
2. Private Cloud
Private Cloud merupakan salah satu tipe cloud computing yang menawarkan akses terbatas dan dikelola secara eksklusif oleh perusahaan yang berlangganan atau menyewanya. Tidak seperti Public Cloud, Private Cloud tidak terbuka untuk umum, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap informasi penting.
Private Cloud umumnya digunakan oleh perusahaan yang memiliki data sensitif, di mana mereka bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan hardware dan layanan tambahan terkait akses data. Beberapa keuntungan yang ditawarkan tipe ini antara lain:
- Kendali penuh atas sumber daya, memungkinkan konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Keamanan dan kepatuhan yang lebih tinggi, memastikan perlindungan data yang tak bisa diakses sembarangan.
- Kontrol tambahan untuk membatasi akses ke aset penting, serta menyediakan layanan seperti pemantauan sistem, replikasi data, dan pemulihan bencana.
Namun, Private Cloud juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Biaya tinggi, karena perusahaan harus membeli hardware dan perangkat tambahan sendiri.
- Kebutuhan SDM ahli IT untuk mengelola dan memelihara infrastruktur serta mengikuti perkembangan teknologi.
- Pengeluaran tambahan untuk membatasi kecepatan dan memastikan operasi berjalan optimal.
Dengan kelebihan dan kekurangannya, Private Cloud cocok untuk perusahaan yang membutuhkan keamanan data maksimal dan kendali penuh atas infrastruktur mereka.
3. Hybrid Cloud
Hybrid Cloud merupakan perpaduan antara Private Cloud dan Public Cloud, memungkinkan data dan aplikasi berpindah secara mulus di antara keduanya. Tipe cloud ini dirancang untuk memberikan manfaat dari kedua platform, cocok bagi bisnis yang membutuhkan fleksibilitas tinggi.
Hybrid cloud memungkinkan perusahaan menyimpan data sensitif di lingkungan private cloud yang aman, sementara data yang tidak terlalu sensitif dapat dialihkan ke public cloud. Beberapa kelebihan yang ditawarkan hybrid cloud antara lain:
- Memungkinkan perusahaan mengelola sistem dengan hardware yang dilengkapi sistem operasi berlisensi, menjadikannya mudah diakses.
- Memberikan fleksibilitas untuk menjalankan fungsi secara lokal atau di cloud sesuai kebutuhan.
- Mengoptimalkan skala ekonomis dari public cloud dengan sumber daya yang lebih terjangkau.
- Memungkinkan perusahaan mempertahankan keamanan dan kendali penuh atas sistem melalui peralatan sendiri.
Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
- Biaya operasional lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cloud lainnya.
- Pengelolaan dan pemeliharaan sistem menjadi lebih rumit karena kombinasi antara dua cloud berbeda.
4. Multi Hybrid Cloud
Berbeda dengan hybrid cloud yang hanya menggabungkan private dan public cloud, multi hybrid cloud lebih kompleks karena dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda di dalam suatu perusahaan.
Setiap departemen mungkin memiliki kebutuhan spesifik yang tidak sama, sehingga multi hybrid cloud memastikan layanan cloud computing yang dipilih sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan tipe-tipe cloud computing sesuai kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja secara keseluruhan.
Baca Juga : 10 Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing: Wajib Tahu!
4 Tipe Cloud Computing Berdasarkan Layanannya
Cloud computing dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan jenis layanan yang ditawarkan. Berikut adalah 4 tipe cloud computing berdasarkan layanannya:
1. Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS) adalah tipe layanan cloud computing yang paling fleksibel dan komprehensif, sehingga dapat memberikan infrastruktur komputasi lengkap yang dapat disesuaikan oleh pengguna sesuai kebutuhan.
Layanan ini menyediakan sumber daya seperti server virtual, sistem operasi, jaringan, dan penyimpanan data yang diakses melalui Internet. Pengguna memiliki kendali penuh atas berbagai aspek seperti:
- Sistem operasi, middleware, dan aplikasi
- Kapasitas penyimpanan yang dapat dialokasikan, dikonfigurasi, diakses, dan dihentikan sesuai kebutuhan
IaaS populer karena biayanya yang hemat dan fleksibel, memungkinkan perusahaan untuk membayar hanya sesuai dengan penggunaan yang dibutuhkan.
2. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) adalah salah satu tipe cloud computing yang menyediakan kerangka kerja untuk membangun, menguji, menyebarkan, mengelola, dan memperbarui aplikasi perangkat lunak.
PaaS menggunakan infrastruktur yang sama dengan Infrastructure as a Service (IaaS), namun layanan ini mencakup lebih banyak komponen seperti sistem operasi, middleware, alat pengembangan, dan sistem manajemen basis data.
Penyedia layanan Cloud mengelola perangkat keras dan perangkat lunaknya, sementara pengguna tetap memiliki kontrol atas aplikasi yang berjalan. Dengan PaaS, pengembangan aplikasi web menjadi lebih cepat dan mudah, bahkan untuk mereka yang bukan ahli.
Pengembang dapat membuat aplikasi secara online tanpa perlu khawatir tentang penyimpanan data, penyajian, atau manajemen infrastruktur. Layanan ini ideal untuk proyek dengan banyak developer, memungkinkan kolaborasi yang lebih efisien.
Beberapa keunggulan PaaS meliputi:
- Kemudahan dalam pengembangan perangkat lunak tanpa perlu mengelola infrastruktur.
- Penyebaran aplikasi yang lebih cepat melalui browser web.
- Dukungan untuk lingkungan bisnis dengan tim developer yang besar.
3. Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) adalah salah satu tipe cloud computing yang paling banyak digunakan. SaaS menawarkan solusi perangkat lunak yang telah dikembangkan sepenuhnya dan siap digunakan melalui internet dengan model berlangganan.
Penyedia layanan SaaS mengelola seluruh infrastruktur, sistem operasi, middleware, hingga data yang dibutuhkan, memastikan software tersedia kapanpun dan dimanapun pelanggan mengaksesnya.
Pengguna dapat menggunakan aplikasi SaaS di berbagai perangkat, baik komputer maupun smartphone, asalkan terhubung dengan internet. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menikmati fitur seperti pembaruan otomatis, perbaikan bug, serta pemeliharaan software tanpa harus mengelolanya sendiri.
Keunggulan SaaS yang banyak tentu saja mendatangkan keuntungan. Inilah manfaat yang ditawarkan:
- Tidak memerlukan biaya pengaturan awal, pengguna bisa langsung menggunakan aplikasi setelah berlangganan.
- Cocok untuk bisnis dengan proyek jangka pendek karena pembayarannya berbasis penggunaan.
- Dikelola dari pusat oleh penyedia layanan, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang pemeliharaan.
4. Serverless Computing
Serverless Computing adalah salah satu tipe layanan cloud computing yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi atau website tanpa harus memikirkan pengoperasian server secara mendetail. Meskipun disebut “serverless,” layanan ini tetap menggunakan server, tetapi pengelolaan dan pengaturan servernya diminimalisir.
Pengguna cukup fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus khawatir tentang infrastruktur di baliknya. Konsep ini mirip dengan hosting cPanel, di mana Anda hanya perlu melakukan coding dan mengunggah source code serta database untuk menjalankan aplikasi berbasis web.
Memilih Cloud Computing yang Tepat untuk Kebutuhan Organisasi
Memahami berbagai tipe tipe cloud computing adalah langkah penting bagi perusahaan dalam menjalankan operasional digital secara efisien. Dengan empat tipe utama yang telah dibahas, perusahaan atau organisasi kini dapat memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Setiap tipe memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan agar tidak salah langkah dalam investasi teknologi. Anda dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sekaligus memanfaatkan potensi cloud computing secara maksimal.
Pastikan untuk menganalisis kebutuhan spesifik perusahaan agar keputusan yang diambil mendukung pertumbuhan dan inovasi di masa depan!
Baca Juga : 10 Tips Perusahaan dalam Memilih Layanan Cloud Computing