Query adalah salah satu elemen penting dalam pencarian informasi, baik di mesin pencari maupun dalam pengolahan data yang lebih kompleks. Tapi, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis query yang memiliki fungsi berbeda?
Semuanya memiliki peran penting dalam pengolahan data. Artikel ini akan membahas fungsi, bahasa yang digunakan, serta jenis-jenis query yang umum digunakan. Simak selengkapnya untuk memahami bagaimana query bekerja dan contoh penggunaannya!
Apa itu Query?
Query adalah permintaan untuk mendapatkan informasi dari sebuah database. Permintaan ini dibuat dalam format tertentu agar sistem dapat mengekstrak data yang dibutuhkan dari tabel yang ada di dalamnya. Secara sederhana, query berfungsi sebagai instruksi untuk mencari, menampilkan, atau mengolah data yang tersimpan dalam database.
Tujuan utama dari query adalah mengambil data yang relevan dan menyajikannya dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh melalui query dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti analisis data, pembuatan laporan, atau pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang ada.
Cara Kerja Query
Sebuah query bekerja melalui beberapa tahap untuk mengambil dan mengelola data dalam sebuah database. Proses ini dimulai ketika pengguna mengirimkan query ke database server sebagai permintaan informasi tertentu.
Setelah menerima permintaan, server akan memprosesnya dengan menerjemahkan bahasa query seperti SQL agar dapat memahami data yang diminta. Selanjutnya, sistem akan mengambil data dari berbagai tabel dalam database dan menyusunnya sesuai kebutuhan.
Pada tahap eksekusi, perintah seperti SELECT digunakan untuk memilih data, sedangkan perintah lain dapat menambahkan, mengubah, atau menghapus data. Terakhir, hasil query akan ditampilkan kepada pengguna dalam bentuk tabel atau format lain yang sesuai.
Fungsi Query
Setiap jenis query memiliki fungsi spesifik yang membantu dalam mengelola informasi secara efisien. Berikut adalah beberapa fungsi dari query dalam pengelolaan database.

1. Mengambil Data
Mengambil data merupakan fungsi utama query, di mana sistem database memproses permintaan pengguna untuk menampilkan informasi yang diinginkan. Perintah SELECT menjadi salah satu yang paling sering digunakan untuk menampilkan data dari tabel.
Selain itu, penggunaan Data Query Language (DQL) memungkinkan pengguna mengekstrak data berdasarkan kondisi tertentu. Dengan query, data yang diambil dapat disajikan dalam berbagai format, seperti tabel atau laporan yang lebih terstruktur.
2. Memasukkan Data
Query juga memungkinkan pengguna menambahkan data baru ke dalam database. Perintah INSERT digunakan untuk memasukkan informasi ke dalam tabel, baik berupa satu baris data maupun beberapa baris sekaligus.
Dalam Structured Query Language (SQL), perintah INSERT INTO merupakan bagian dari Data Manipulation Language (DML) yang berfungsi untuk menyimpan data baru ke dalam sistem database.
3. Memperbarui Data
Saat data yang tersimpan perlu diperbarui, query memungkinkan pengguna melakukan perubahan dengan mudah. Perintah UPDATE digunakan untuk mengedit data yang sudah ada di dalam tabel.
Pengguna dapat mengombinasikan perintah ini dengan WHERE agar perubahan hanya terjadi pada data yang memenuhi kriteria tertentu. Dalam SQL, perintah UPDATE termasuk dalam kategori DML dan berfungsi untuk mengedit informasi dalam sistem database tanpa perlu menghapus data lama terlebih dahulu.
4. Menghapus Data
Menghapus data dari database juga dapat dilakukan melalui query. Perintah DELETE memungkinkan pengguna menghapus satu atau lebih baris data dari tabel yang telah ditentukan.
Sama seperti proses pembaruan, perintah DELETE dapat dikombinasikan dengan WHERE untuk menentukan data mana yang akan dihapus. Dalam SQL, perintah ini juga termasuk dalam DML, yang berperan dalam pengelolaan informasi dalam database.
5. Menggabungkan Data
Selain mengelola data secara individu, query juga dapat digunakan untuk menggabungkan informasi dari beberapa tabel. Perintah AND memungkinkan pengguna menyusun dan mengelola data dari berbagai sumber dalam satu tampilan yang lebih terstruktur.
Dengan kombinasi berbagai perintah query, pengguna dapat melakukan berbagai operasi seperti menampilkan, memasukkan, memperbarui, atau menghapus data, serta menghitung dan menggabungkan informasi dari beberapa tabel untuk menghasilkan laporan yang lebih kompleks.
Bahasa Query
Setiap query membutuhkan bahasa khusus untuk berkomunikasi dengan database. Bahasa yang paling umum digunakan adalah Structured Query Language (SQL), yang menjadi standar dalam pengelolaan database relasional.
Namun, terdapat juga bahasa query lainnya seperti AQL, Datalog, dan DMX. Selain itu, ada NoSQL, yang digunakan untuk database tanpa skema tetap. Beberapa aspek penting dalam bahasa query meliputi:
- SQL digunakan dalam sistem manajemen database relasional (DBMS) untuk berbagai operasi, seperti mengambil, memperbarui, dan mengelola data.
- NoSQL berbeda dari SQL karena tidak memerlukan skema tetap. Database ini cocok untuk data tak terstruktur seperti dokumen, pasangan key-value, dan grafik.
- Konsistensi Bahasa sangat penting agar pengguna dan database dapat bertukar informasi dengan efektif. Jika database menggunakan MySQL, misalnya, maka permintaan harus dilakukan dengan SQL.
- Grafis Query memungkinkan pengguna menggunakan antarmuka grafis yang menyediakan template kode untuk menentukan bidang data dan nilai tanpa harus menulis perintah SQL secara manual.
Jenis-Jenis Query
Setiap query memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada tujuan penggunaannya. Ada query yang digunakan untuk mengambil data, mengubah informasi, bahkan menghapus data dalam sebuah database.

1. Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah jenis query dalam SQL yang berfungsi untuk mendefinisikan struktur database. Dengan DDL, pengguna dapat membuat, mengubah, dan menghapus objek dalam database, seperti tabel dan database itu sendiri.
Berikut beberapa perintah dalam DDL:
- CREATE: Digunakan untuk membuat database dan tabel. Misalnya, perintah CREATE TABLE memungkinkan pengguna membuat tabel baru dan menentukan nama serta struktur kolom di dalamnya.
- DROP: Berfungsi untuk menghapus database atau tabel. Perintah DROP DATABASE akan menghapus seluruh database, sementara DROP TABLE akan menghapus tabel tertentu dalam database.
- ALTER: Memungkinkan pengguna mengubah struktur tabel yang sudah ada. Perubahan ini bisa mencakup menambahkan kolom baru (ADD), mengganti nama kolom (CHANGE / RENAME), atau menghapus kolom yang tidak diperlukan (DROP).
2. Data Query Language (DQL)
Data Query Language (DQL) berfungsi untuk mengambil data dari database dengan menerapkan berbagai kondisi tertentu. Dalam dunia SQL, DQL menjadi elemen utama dalam mengekstrak informasi dari satu atau lebih tabel yang tersimpan dalam sistem.
Perintah yang paling umum digunakan dalam DQL adalah SELECT. Dengan perintah ini, pengguna dapat mengambil data dari database sesuai kebutuhan. Setiap permintaan pengambilan data hampir selalu dimulai dengan SELECT atau bentuk seleksi data lainnya.
Beberapa contoh penggunaan perintah SELECT dalam DQL antara lain:
- Menampilkan data dari kolom tertentu: SELECT namaKolom1, namaKolom2 FROM namaTable;
- Menampilkan data yang memenuhi kondisi tertentu: SELECT namaKolom1, namaKolom2 FROM namaTable WHERE kondisi;
- Menampilkan seluruh data dalam sebuah tabel: SELECT * FROM namaTable;
3. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan jenis query dalam SQL yang berfungsi untuk memodifikasi data dalam sebuah database. Dengan menggunakan perintah DML, pengguna dapat mengelola dan memanipulasi data yang tersimpan di dalam tabel.
Salah satu perintah utama dalam DML adalah INSERT, yang digunakan untuk menambahkan data atau baris baru ke dalam tabel. Pengguna dapat menentukan nilai dan kolom secara spesifik dengan sintaks berikut:
- INSERT INTO nama_tabel (kolom1, kolom2, kolom3, …) VALUES (nilai1, nilai2, nilai3, …);
Selain itu, pengguna juga bisa menambahkan nilai ke semua kolom yang sudah ada tanpa menyebutkan nama kolom secara eksplisit, menggunakan sintaks:
- INSERT INTO nama_tabel VALUES (nilai1, nilai2, nilai3, …);
Dengan INSERT, proses pengelolaan data menjadi lebih efisien dan terstruktur, memungkinkan pengguna untuk memperbarui database sesuai kebutuhan.
4. Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) merupakan salah satu jenis query dalam SQL yang berfungsi untuk mengontrol akses terhadap data dalam sebuah database. DCL memungkinkan administrator database untuk mengatur hak akses pengguna, memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat melihat atau mengubah data tertentu.
Beberapa perintah dalam Data Control Language meliputi:
- GRANT, yang digunakan untuk memberikan izin akses kepada pengguna agar dapat mengakses atau mengelola tabel dalam database.
- REVOKE, yang berfungsi untuk mencabut atau menghapus izin yang sebelumnya diberikan kepada pengguna tertentu.
- COMMIT, yang memastikan perubahan data tersimpan secara permanen dalam database.
- ROLLBACK, yang digunakan untuk membatalkan perubahan data yang belum disimpan secara permanen.
5. Transaction Control Language (TCL)
Transaction Control Language (TCL) berperan penting dalam mengelola transaksi dalam database. Dengan menggunakan perintah TCL, sistem dapat mengontrol jalannya transaksi untuk menjaga integritas dan konsistensi data.
Perintah dalam TCL meliputi:
- COMMIT: Perintah ini digunakan untuk menyimpan dan memfinalisasi perubahan yang terjadi selama transaksi. Setelah proses commit, semua perubahan akan tersimpan secara permanen dalam database dan tidak bisa dibatalkan.
- ROLLBACK: Perintah ini memungkinkan sistem untuk membatalkan perubahan yang telah dilakukan selama transaksi. Jika terjadi kesalahan atau kegagalan, rollback akan mengembalikan database ke kondisi sebelum transaksi dimulai.
Contoh Query
Setelah memahami fungsi dan jenis-jenis query, kini saatnya melihat bagaimana query digunakan dalam praktik. Berikut beberapa contoh query yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi data dalam database.
1. Hanya Memilih Kolom “Nama” dan “Pekerjaan” Dari Tabel “Peserta”
Untuk menampilkan hanya kolom “Nama” dan “Pekerjaan” dari tabel “Peserta”, Anda dapat menggunakan query SELECT. Query ini termasuk dalam kategori Data Query Language (DQL) yang berfungsi untuk mengambil data dari database sesuai dengan kondisi yang ditentukan.
Sintaks yang digunakan adalah: SELECT Nama, Pekerjaan FROM Peserta;
Query ini akan menampilkan tabel baru yang hanya berisi dua kolom tersebut tanpa mengubah data asli. Misalnya, jika tabel “Peserta” memiliki data lengkap dengan beberapa kolom lain seperti “ID“, “Jenis Kelamin“, dan “Umur“, hasil dari query tersebut akan menyaring hanya “Nama” dan “Pekerjaan“.
2. Menghapus Data dari Responden yang Tidak Bekerja
Untuk menghapus data responden yang berstatus “Tidak Bekerja” dalam tabel Peserta, Anda dapat menggunakan query DELETE. Query ini termasuk dalam kategori Data Manipulation Language (DML) yang berfungsi untuk memodifikasi data dalam database.
Berikut adalah contoh query yang dapat digunakan: DELETE FROM Peserta WHERE Pekerjaan = ‘Tidak Bekerja’
Ketika query ini dijalankan, sistem akan menghapus semua baris dalam tabel Peserta di mana kolom Pekerjaan berisi nilai “Tidak Bekerja”.
Misalnya, sebelum eksekusi, tabel Peserta memiliki data berikut:
ID | Nama | Jenis Kelamin | Umur | Pekerjaan |
1 | Joni | Pria | 17 | Pelajar |
2 | Petra | Pria | 26 | Tidak Bekerja |
3 | Mega | Wanita | 34 | Guru |
4 | Lia | Wanita | 34 | Tidak Bekerja |
Setelah query dieksekusi, data akan diperbarui seperti berikut:
ID | Nama | Jenis Kelamin | Umur | Pekerjaan |
1 | Joni | Pria | 17 | Pelajar |
3 | Mega | Wanita | 34 | Guru |
3. Memasukkan Baris Baru Berisi Peserta Bernama Romi
Untuk menambahkan baris baru yang berisi peserta bernama Romi ke dalam tabel “Peserta,” Anda dapat menggunakan query INSERT INTO. Query ini termasuk dalam kategori Data Manipulation Language (DML), yang digunakan untuk memodifikasi data dalam database.
Ada dua cara untuk menulis perintah SQL ini. Jika Anda ingin menentukan semua elemen secara eksplisit, Anda perlu mencantumkan nama kolom yang akan diisi. Namun, jika ingin memasukkan data ke semua kolom yang sudah ada, Anda cukup menuliskan nilai-nilainya saja.
Misalnya, jika tabel “Peserta” memiliki kolom “ID,” “Nama,” “Jenis Kelamin,” “Umur,” dan “Pekerjaan,” dan Anda ingin menambahkan peserta bernama Romi, seorang pria berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai pelajar, maka query yang digunakan adalah:
INSERT INTO Peserta (ID, Nama, Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan)
VALUES (5, ‘Romi’, ‘Pria’, 20, ‘Pelajar’);
Dalam query ini:
- INSERT INTO Peserta menunjukkan bahwa data akan ditambahkan ke tabel “Peserta.”
- (ID, Nama, Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan) adalah daftar kolom yang akan diisi.
- VALUES (5, ‘Romi’, ‘Pria’, 20, ‘Pelajar’) berisi data yang akan dimasukkan ke masing-masing kolom.
4. Mengubah Pekerjaan Andi menjadi “Kepala Sekolah”
Untuk mengubah pekerjaan Andi menjadi “Kepala Sekolah” dalam database, Anda dapat menggunakan query jenis UPDATE. Query ini termasuk dalam kategori Data Manipulation Language (DML) yang berfungsi untuk mengubah data dalam tabel.
Berikut adalah query yang digunakan: UPDATE Peserta SET Pekerjaan = ‘Kepala Sekolah’ WHERE Nama = ‘Andi’;
Dalam query ini, perintah UPDATE Peserta menentukan bahwa perubahan dilakukan pada tabel “Peserta”. Kemudian, SET Pekerjaan = ‘Kepala Sekolah’ mengubah nilai dalam kolom “Pekerjaan” menjadi “Kepala Sekolah”.
Sementara itu, WHERE Nama = ‘Andi’ memastikan perubahan hanya diterapkan pada baris yang memiliki nama “Andi”. Dengan perintah ini, pekerjaan Andi dalam database akan diperbarui secara otomatis.
Optimalkan Query untuk Keunggulan Bisnis!
Query adalah alat untuk mengambil atau mengolah data. Dengan strategi yang tepat, query bisa menjadi senjata ampuh dalam bisnis. Dari menganalisis tren pelanggan hingga mengoptimalkan proses operasional, penggunaan query yang efisien memungkinkan perusahaan membuat keputusan berbasis data dengan lebih akurat dan cepat.
Setelah memahami jenis-jenis query dan cara kerjanya yang dijelaskan di atas, Anda dapat mengelola informasi dengan lebih efektif, meningkatkan efisiensi, dan mengembangkan strategi bisnis yang lebih cerdas. Jadi, manfaatkan kekuatan query untuk membawa bisnis ke level berikutnya!
FAQ (Frequently Asked Question)
Mengapa query yang sama bisa berjalan lebih lambat di satu database tetapi cepat di database lain?
Kecepatan eksekusi query bergantung pada berbagai faktor, termasuk indeks yang digunakan, jumlah data, konfigurasi server, dan optimasi query. Jika satu database memiliki indeks yang lebih baik atau lebih banyak sumber daya, query yang sama bisa berjalan jauh lebih cepat dibandingkan dengan database yang kurang optimal.
Apakah urutan penulisan klausa dalam query SQL memengaruhi performa eksekusi?
Secara sintaksis, urutan penulisan dalam SQL tidak selalu mencerminkan bagaimana query dieksekusi oleh database. Misalnya, meskipun kita menulis SELECT … FROM … WHERE … GROUP BY … ORDER BY, sistem database mungkin mengeksekusi bagian WHERE lebih dulu sebelum SELECT. Namun, menulis query yang lebih terstruktur dan sesuai dengan optimasi mesin database dapat meningkatkan performa.
Mengapa beberapa query membutuhkan waktu lama untuk dijalankan meskipun hanya mengambil sedikit data?
Hal ini bisa terjadi jika query tersebut melakukan full table scan pada tabel besar karena tidak adanya indeks atau penggunaan fungsi pada kolom yang di-filter. Selain itu, faktor lain seperti lock pada tabel, konfigurasi server, dan koneksi database juga bisa memengaruhi kecepatan eksekusi query.
Apa perbedaan antara subquery dan join dalam SQL, dan kapan sebaiknya menggunakannya?
Subquery adalah query yang dijalankan dalam query lain, sedangkan join menggabungkan data dari beberapa tabel dalam satu query utama. Join biasanya lebih efisien dalam pengolahan data yang besar karena database dapat mengoptimalkannya dengan lebih baik dibandingkan dengan subquery yang bisa menyebabkan eksekusi berulang.
Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah query sudah dioptimalkan dengan baik?
Salah satu cara untuk mengetahui apakah query sudah dioptimalkan adalah dengan menggunakan fitur seperti EXPLAINatau EXPLAIN ANALYZE pada database. Fitur ini akan menunjukkan bagaimana query dieksekusi, termasuk informasi tentang indeks yang digunakan, metode join, dan estimasi waktu eksekusi.
Mengapa query dengan SELECT * sebaiknya dihindari dalam database yang besar?
Menggunakan SELECT * dapat meningkatkan beban pada database karena mengambil semua kolom, termasuk yang tidak diperlukan. Ini bisa memperlambat eksekusi query dan membebani jaringan dengan data yang tidak dibutuhkan. Sebaiknya hanya pilih kolom yang benar-benar diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
Apa perbedaan antara indeks clustered dan non-clustered dalam query database?
Indeks clustered menyusun data secara fisik dalam urutan tertentu di dalam tabel, sementara indeks non-clustered hanya menyimpan referensi ke lokasi data tanpa mengubah urutan fisik penyimpanannya. Clustered index biasanya lebih cepat untuk pencarian berdasarkan rentang nilai, sementara non-clustered index lebih fleksibel dalam berbagai skenario query.
Bagaimana cara menghindari masalah deadlock dalam query yang melibatkan banyak transaksi?
Deadlock terjadi ketika dua atau lebih transaksi saling menunggu sumber daya yang dikunci oleh transaksi lain. Untuk menghindari deadlock, disarankan untuk mengakses tabel dalam urutan yang konsisten, menggunakan lock dalam waktu sesingkat mungkin, dan menghindari transaksi yang terlalu kompleks dalam satu eksekusi query.