Apa itu Privasi Data? Alasan dan Pentingnya Melindungi Data

Apa itu Privasi Data? Alasan dan Pentingnya Melindungi Data

Daftar Isi

Privasi data adalah isu krusial yang semakin banyak dibicarakan di era digital saat ini. Anda mungkin tidak sadar, tetapi setiap aktivitas online bisa saja meninggalkan jejak yang mudah diakses oleh pihak tak bertanggung jawab. 

Artikel ini akan membahas isu ini, alasan mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara menjaga keamanan informasi Anda. Melindungi data privacy bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan mutlak di tengah arus informasi yang terus mengalir tanpa henti.

Apa itu Privasi Data?

Privasi data merupakan bagian penting dari data protection yang mencakup bagaimana kita menyimpan, mengakses, mempertahankan, dan melindungi informasi sensitif. Dalam konteks ini, informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor asuransi, hingga nomor kartu kredit menjadi perhatian utama. 

Perusahaan harus menerapkan aturan, praktik, pedoman, dan alat yang tepat agar bisa menjaga tingkat kepatuhan terhadap privasi secara konsisten. Lebih dari sekadar menjaga data dari akses tidak sah, privasi data juga menekankan pada kendali atas bagaimana data digunakan setelah diakses. 

Secara sederhana, privasi data juga berarti memberi kebebasan kepada seseorang untuk menentukan informasi mana yang boleh dibagikan secara publik dan mana yang ingin dijaga secara pribadi.

Fungsi Privasi Data

Privasi data memiliki banyak fungsi penting, terutama dalam membangun kepercayaan dan memastikan individu tetap memiliki kendali atas informasi pribadi mereka.

  • Pertama, perusahaan yang menerapkan data privacy secara konsisten menunjukkan bahwa mereka layak dipercaya dalam menjaga data pribadi pelanggan. Dengan kata lain, mereka menciptakan hubungan yang dibangun atas dasar rasa aman dan saling percaya.
  • Kedua, memungkinkan individu dan organisasi mengendalikan bagaimana data digunakan setelah diakses. Perusahaan harus menentukan cara pengambilan, pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman data. Mereka harus mematuhi regulasi dan meminta persetujuan dari pemilik data sebelum menggunakan informasi.
  • Ketiga, privasi data mendorong transparansi dan penghormatan terhadap persetujuan. Setiap individu berhak tahu data apa saja yang dikumpulkan, untuk tujuan apa, dan siapa yang bisa mengakses atau membagikannya. Dengan begitu, kepercayaan akan tumbuh karena semua proses berlangsung secara terbuka.
  • Keempat, individu memiliki hak untuk memilih mana informasi yang ingin mereka bagikan ke publik dan mana yang tetap bersifat pribadi. Hak untuk mengendalikan data pribadi ini merupakan bagian dari hak privasi yang dijamin dalam berbagai regulasi internasional.

Manfaat Menjaga Privasi Data

Berikut adalah 5 manfaat penting yang bisa didapatkan dengan menerapkan praktik perlindungan data yang tepat.

1. Menghemat Biaya Penyimpanan Data

Perusahaan dapat menghemat biaya penyimpanan dengan menentukan data mana yang perlu disimpan lebih lama dan mana yang bisa segera dihapus. Dengan cara ini, perusahaan berhasil meminimalkan waktu penyimpanan data, sehingga beban biaya untuk penyimpanan utama maupun backup pun berkurang secara signifikan.

2. Mengoptimalkan Pemanfaatan Data

Ketika perusahaan mampu mengambil keputusan yang tepat tentang pengumpulan dan penyimpanan data, mereka akan memperoleh data yang lebih berkualitas dan tepat waktu. Data yang berkualitas ini mendorong analisis yang lebih akurat dan relevan, sehingga pemanfaatan data menjadi lebih optimal untuk mendukung strategi bisnis.

3. Menjaga Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang menjaga privasi data dengan baik akan lebih dipercaya oleh pelanggan. Sebaliknya, kebocoran data bisa menghancurkan reputasi dan memicu kerugian hukum seperti denda atau sanksi. Jika informasi pelanggan bocor, perusahaan bisa kehilangan kepercayaan dari publik dan pelanggan, yang tentunya sangat sulit untuk dipulihkan.

4. Memenuhi Kepatuhan dan Regulasi

Menjaga privasi data membantu perusahaan menghindari tuntutan hukum dan denda akibat pelanggaran regulasi. Di Indonesia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang berlaku sejak 17 Oktober 2022 mengatur jenis data pribadi dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggarnya. 

5. Diligent Mendukung Privasi Data Selama Proses Audit

Salah satu langkah penting dalam menjaga privasi data adalah melakukan audit secara berkala terhadap praktik pengelolaan data. Perusahaan seperti Diligent, penyedia solusi audit management software, dapat membantu proses audit ini sambil memastikan data pelanggan tetap aman. 

5 Alasan Pentingnya Melindungi Data Pribadi

Melindungi data pribadi adalah menjaga martabat, hak, dan keselamatan individu di dunia digital. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyampaikan 5 alasan mengapa perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas.

5 Alasan Pentingnya Melindungi Data Pribadi

1. Mencegah Intimidasi Online Terkait Gender

Anda perlu melindungi data pribadi seperti identitas gender untuk mencegah kasus pelecehan seksual dan perundungan di dunia maya. Jika informasi sensitif ini tersebar, pelaku bisa lebih mudah melakukan kekerasan berbasis gender secara online (Online Gender-Based Violence). 

2. Mencegah Penyalahgunaan Data oleh Pihak yang Tidak Bertanggung Jawab

Ketika Anda mengendalikan dan menjaga data pribadi dengan ketat, Anda turut mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Data yang bocor bisa dimanfaatkan untuk tindakan penipuan atau merugikan reputasi seseorang maupun perusahaan. Dengan sistem perlindungan yang baik, risiko ini bisa ditekan secara signifikan.

3. Menjauhi Potensi Penipuan dan Pencemaran Nama Baik

Data yang tidak terlindungi sangat rentan dimanfaatkan oleh oknum untuk menipu atau mencemarkan nama baik. Anda bisa menghindari risiko ini dengan menerapkan perlindungan data yang kuat. Tindakan ini penting agar integritas pribadi maupun profesional tetap terjaga dalam berbagai situasi.

4. Hak Kendali Atas Data Pribadi

Setiap orang berhak mengendalikan data pribadinya. Hak ini merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diakui oleh berbagai perjanjian internasional, seperti Universal Declaration of Human Rights 1948 dan International Covenant on Civil and Political Rights 1966. Menghormati kendali individu atas data merupakan bentuk perlindungan terhadap kebebasan dan keadilan.

5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Perlindungan Data

Ketika Anda sadar akan pentingnya menjaga data pribadi, Anda ikut berperan dalam membangun budaya digital yang lebih peduli terhadap privacy dan keamanan informasi. Di era digital yang semakin kompleks, kesadaran ini menjadi pondasi penting agar masyarakat tidak mudah lengah terhadap risiko kebocoran data.

Undang-Undang dan Regulasi Terkait Privasi Data

Semakin meningkatnya penggunaan internet dan komitmen pemerintah terhadap ekonomi digital mendorong urgensi perlindungan data pribadi. Indonesia pun merespons kebutuhan ini dengan menetapkan sejumlah regulasi untuk memastikan keamanan informasi.

1. Poin Penting dari UU PDP

Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pada 17 Oktober 2022. Undang-undang ini memberikan definisi yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan data pribadi dan menetapkan hukuman tegas bagi pelanggaran privasi.

Melalui Pasal 65 dan Pasal 67, UU PDP menyatakan bahwa siapa pun yang mengakses, mengumpulkan, atau menyebarkan data pribadi orang lain tanpa izin dapat dikenai hukuman penjara selama 4 hingga 5 tahun serta denda hingga Rp5 miliar. Ketentuan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam melindungi hak privasi warga negara.

2. Peran UU ITE dalam Privasi Data

Selain UU PDP, perlindungan data juga tercantum dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Melalui Pasal 30 ayat (3), undang-undang ini menghukum pelaku yang membobol sistem keamanan digital dengan ancaman penjara maksimal 8 tahun dan denda hingga Rp800 juta.

Lebih jauh lagi, Pasal 32 dan Pasal 48 UU ITE menetapkan bahwa orang yang secara sengaja mengumpulkan, memodifikasi, mentransfer, atau menyebarkan data pribadi orang lain bisa dikenai hukuman penjara hingga 10 tahun atau denda hingga Rp5 miliar.

Meskipun payung hukum sudah cukup kuat, penegakan di lapangan masih menghadapi tantangan, terutama karena banyak serangan berasal dari luar negeri. Keterbatasan kerja sama ekstradisi antarnegara membuat proses hukum menjadi tidak mudah. Oleh karena itu, langkah pencegahan dari perusahaan dan individu menjadi sangat penting.

Perbedaan antara Data Security dan Data Privacy

Meskipun sering terdengar serupa, data security dan data privacy memiliki fokus dan fungsi yang berbeda. Keduanya sama-sama penting untuk melindungi informasi, tetapi cara kerjanya tidaklah sama.

Data security berfokus pada bagaimana sistem melindungi data agar tidak bisa diakses, digunakan, atau dibocorkan oleh pihak yang tidak berwenang. Untuk mencapai hal ini, perusahaan biasanya menerapkan berbagai tindakan pencegahan seperti encryption, user authentication yang kuat, serta tokenization

Tujuannya jelas untuk mencegah penyalahgunaan data. Misalnya, dalam sistem keuangan, hanya pengguna tertentu yang boleh melihat informasi saldo rekening. Sebaliknya, data privacy lebih menekankan pada kontrol terhadap penggunaan data setelah data itu berhasil diakses. 

Konsep ini mencakup bagaimana data dikumpulkan, disimpan, digunakan, dan dibagikan. Data privacy menuntut adanya transparansi. Di sini, persetujuan dari pemilik data menjadi sangat penting. Intinya, individu harus bisa memilih mana informasi yang ingin mereka bagikan secara publik dan mana yang tetap pribadi.

Cara Melindungi Privasi Data untuk Bisnis

Di tengah meningkatnya ancaman peretasan yang semakin canggih, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah proaktif. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keamanan informasi dalam operasional bisnis:

Cara Melindungi Privasi Data untuk Bisnis

1. Gunakan Dedicated Internet

Jika bisnis Anda menerapkan sistem work from office, menggunakan dedicated internet connection menjadi pilihan yang cerdas. Koneksi ini disediakan khusus oleh ISP untuk satu perusahaan saja, sehingga tingkat keamanannya jauh lebih baik. 

Dengan jaringan khusus, tim IT dapat mendeteksi upaya peretasan lebih cepat dan merespons ancaman secara lebih efektif. Anda pun bisa menjaga lalu lintas data internal tetap aman dan stabil.

2. Pelatihan Pengelolaan Data

Perusahaan perlu memasukkan pelatihan pengelolaan data sebagai bagian dari pelatihan dasar karyawan. Dengan begitu, setiap individu paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengakses data melalui jaringan perusahaan. 

Kesalahan kecil seperti menggunakan Wi-Fi kantor untuk akses tidak aman bisa membuka celah bagi peretasan. Pelatihan ini juga membantu karyawan menjaga keamanan informasi pribadi dan data perusahaan.

3. Pilih Data Center Terbaik

Data center berperan penting sebagai tempat penyimpanan data perusahaan maupun konsumen. Maka dari itu, Anda harus memilih penyedia layanan data center yang tidak hanya memiliki infrastruktur kuat, tetapi juga tim ahli yang mampu mendeteksi dan merespons ancaman dengan cepat. 

4. Monitor Aktivitas Transmisi Data

Pemantauan aktivitas transmisi data harus dilakukan secara rutin oleh tim IT internal perusahaan. Dengan monitoring aktif, perusahaan bisa mengidentifikasi celah keamanan sebelum berkembang menjadi masalah serius. 

Tim IT juga bisa segera bertindak saat mendeteksi aktivitas mencurigakan. Pencegahan seperti ini jauh lebih baik dibandingkan memperbaiki kerusakan reputasi setelah pencurian data terjadi.

5. Lakukan Penetration Testing

Melakukan penetration testing adalah langkah proaktif lainnya yang tidak boleh diabaikan. Dalam proses ini, perusahaan mensimulasikan serangan terhadap jaringannya sendiri untuk menemukan titik-titik lemah. Hasilnya, tim IT bisa melakukan perbaikan sistem dan siap menghadapi serangan nyata. 

Layanan seperti penetration testing bisa digunakan baik untuk perusahaan dengan sistem WFO, WFA, maupun hybrid. Mengombinasikan pengujian ini dengan pelatihan pengelolaan data akan memperkuat perlindungan privasi, bahkan dalam skema kerja fleksibel.

Privasi Data Bukan Lagi Pilihan, Tapi Keharusan

Melindungi privasi data kini telah menjadi tanggung jawab bersama yang tidak bisa ditunda, baik oleh individu maupun perusahaan. Di tengah dunia digital yang semakin kompleks, menjaga informasi pribadi bukan hanya soal mencegah pencurian data, tetapi juga soal melindungi hak, reputasi, dan rasa aman setiap orang. 

Dari pemahaman tentang apa itu privasi data, manfaat serta fungsinya, hingga cara perlindungan yang efektif, semuanya menunjukkan bahwa tindakan preventif jauh lebih bernilai daripada penyesalan di kemudian hari. Saatnya mengambil langkah konkret dan konsisten untuk memastikan informasi pribadi tetap berada di tangan yang tepat.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa yang dimaksud dengan privasi data dalam konteks teknologi informasi?

Privasi data adalah konsep yang menekankan pada perlindungan informasi pribadi individu agar tidak disalahgunakan atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Dalam konteks teknologi informasi, privasi data mencakup bagaimana data dikumpulkan, disimpan, diproses, dan dibagikan, dengan tujuan menjaga kerahasiaan serta hak individu atas informasi pribadinya.

Mengapa privasi data menjadi isu penting di era digital saat ini?

Privasi data menjadi isu penting karena semakin banyak aktivitas manusia yang beralih ke ranah digital, mulai dari transaksi keuangan, komunikasi, hingga penggunaan media sosial. Setiap aktivitas tersebut menghasilkan jejak digital yang dapat dieksploitasi jika tidak dilindungi dengan baik. Oleh karena itu, menjaga privasi data menjadi kunci untuk mengurangi risiko pencurian identitas, penipuan, dan pelanggaran etika.

Bagaimana perbedaan antara privasi data dengan keamanan data?

Privasi data berfokus pada hak individu untuk mengontrol informasi pribadinya dan bagaimana data tersebut digunakan. Sementara itu, keamanan data lebih berhubungan dengan penerapan langkah teknis maupun prosedural untuk melindungi data dari ancaman seperti peretasan, kebocoran, atau kehilangan. Keduanya saling melengkapi, di mana keamanan data menjadi pondasi untuk menjaga privasi data tetap terjaga.

Apa saja contoh pelanggaran privasi data yang sering terjadi?

Contoh pelanggaran privasi data antara lain penyalahgunaan data pengguna oleh perusahaan tanpa izin, kebocoran data akibat serangan siber, pengintaian aktivitas online tanpa persetujuan, serta penjualan informasi pribadi ke pihak ketiga untuk kepentingan iklan. Kasus semacam ini dapat merugikan individu karena informasi sensitif seperti nomor identitas, alamat, atau data finansial bisa digunakan untuk tindakan kriminal.

Bagaimana regulasi seperti GDPR melindungi privasi data?

General Data Protection Regulation (GDPR) yang diterapkan di Uni Eropa adalah regulasi yang dirancang untuk memberikan kendali lebih besar kepada individu atas data pribadi mereka. GDPR mewajibkan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan eksplisit sebelum mengumpulkan data, memberikan hak akses, hak untuk dilupakan, serta kewajiban bagi organisasi untuk melaporkan kebocoran data. Regulasi ini menjadi standar global dalam upaya melindungi privasi data.

Apa tantangan terbesar dalam menjaga privasi data di perusahaan?

Tantangan terbesar adalah mengelola volume data yang semakin besar dan beragam, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta membangun kesadaran di kalangan karyawan terkait pentingnya perlindungan data. Selain itu, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things memperluas permukaan serangan yang membuat privasi data semakin rentan.

Bagaimana teknologi enkripsi membantu menjaga privasi data?

Enkripsi berfungsi dengan mengubah data menjadi kode yang hanya dapat dibaca oleh pihak yang memiliki kunci dekripsi. Dengan demikian, meskipun data berhasil dicuri, pihak yang tidak berwenang tidak bisa memahaminya. Enkripsi menjadi salah satu pilar utama dalam melindungi privasi data, terutama pada komunikasi digital, transaksi online, dan penyimpanan cloud.

Apa peran individu dalam melindungi privasi datanya sendiri?

Individu memiliki peran penting dengan cara berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi, menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, serta memahami kebijakan privasi layanan yang digunakan. Kesadaran diri dalam menjaga jejak digital adalah langkah dasar untuk memastikan privasi data tetap aman.

Bagaimana perusahaan dapat membangun kepercayaan pelanggan melalui privasi data?

Perusahaan dapat membangun kepercayaan dengan bersikap transparan mengenai cara mereka mengumpulkan dan menggunakan data, serta memastikan kepatuhan pada standar keamanan dan regulasi privasi. Dengan menunjukkan komitmen terhadap perlindungan data, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan dan mengurangi risiko kehilangan reputasi akibat pelanggaran privasi.

Apa tren masa depan terkait privasi data?

Tren masa depan meliputi penerapan teknologi baru seperti differential privacy, penguatan regulasi global yang lebih ketat, serta peningkatan permintaan pengguna untuk kontrol lebih besar terhadap data pribadi mereka. Selain itu, kesadaran publik mengenai pentingnya privasi akan semakin meningkat, mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan perlindungan data sebagai bagian dari strategi bisnis yang berkelanjutan.

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.

Butuh Bantuan ?