8 Perbedaan E-commerce dan Marketplace​, Apa Saja Bedanya?

Perbedaan E-commerce dan Marketplace​, Apa Saja Bedanya?

Daftar Isi

Perbedaan e-commerce dan marketplace sering kali membingungkan, padahal keduanya memiliki konsep yang berbeda dalam dunia belanja online. E-commerce memungkinkan penjual memiliki toko sendiri secara digital, sedangkan marketplace adalah platform yang menampung banyak penjual dalam satu tempat. 

Dari cara kerja, model bisnis, hingga strategi pemasaran, ada banyak aspek yang membedakan keduanya. Lalu, mana yang lebih menguntungkan bagi bisnis? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbedaanya masing-masing, yang akan membantu Anda mempertimbangkan sebelum memilih yang tepat.

Apa Itu E-commerce?

E-commerce adalah aktivitas jual beli barang atau jasa yang dilakukan melalui internet. Dalam sistem ini, transaksi terjadi melalui berbagai platform digital seperti situs web, aplikasi seluler, atau media sosial

Dengan e-commerce, konsumen dapat berbelanja dari mana saja menggunakan perangkat mereka, sementara penjual bisa menjangkau pasar global tanpa perlu membuka toko fisik. E-commerce memberikan kemudahan dalam perdagangan digital, baik bagi bisnis maupun konsumen, dengan fleksibilitas dan jangkauan pasar yang luas.

Bisnis yang menerapkan e-commerce memiliki kendali penuh atas merek, pemasaran, dan pengalaman pelanggan. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan toko online, termasuk stok barang, harga, dan layanan pelanggan. 

E-commerce mencakup berbagai model transaksi seperti business-to-consumer (B2C), business-to-business (B2B), dan consumer-to-consumer (C2C). Biasanya, perusahaan yang menggunakan model ini menjual produk dari satu merek tanpa menggabungkannya dengan merek lain, seperti yang dilakukan oleh Apple dan Sephora melalui toko online mereka.

Apa Itu Marketplace?

Marketplace adalah platform digital yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu tempat, memungkinkan berbagai vendor menawarkan produk atau layanan mereka secara bersamaan. Beberapa contoh marketplace populer adalah Amazon, eBay, Shopee, dan Tokopedia.

Seperti pusat perbelanjaan virtual, marketplace menyediakan beragam pilihan barang dari berbagai penjual, menciptakan persaingan yang sehat dan memberi keuntungan bagi konsumen dengan harga yang lebih kompetitif.  Platform ini dilengkapi dengan fitur pencarian produk, ulasan pelanggan, metode pembayaran, dan pengiriman.

Bagi penjual, marketplace menawarkan peluang besar untuk menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus mengelola situs web atau toko fisik sendiri, sehingga mengurangi biaya operasional. 

Namun, mereka harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pihak ketiga yang mengoperasikan marketplace. Selain itu, setiap penjual bertanggung jawab atas manajemen stok dan kualitas layanan mereka, yang dapat memengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Perbedaan E-commerce dan Marketplace

Sebelum memutuskan model bisnis digital yang tepat, penting untuk memahami perbedaan e-commerce dan marketplace. Meskipun keduanya berfokus pada jual beli online, keduanya memiliki struktur dan cara kerja yang sangat berbeda.

Perbedaan E-commerce dan Marketplace

1. Kepemilikan dan Kontrol

Perbedaan mendasar antara e-commerce dan marketplace terletak pada tingkat kepemilikan dan kontrol yang dimiliki oleh penjual. Dalam model e-commerce, bisnis memiliki kendali penuh atas seluruh operasi online mereka. Hal ini mencakup desain website, strategi branding, dan pemasaran, serta manajemen toko secara langsung.

Bisnis yang beroperasi di sini bertanggung jawab atas pemeliharaan situs, pengoptimalan, serta penentuan harga dan produk, sehingga memberikan kebebasan untuk membangun identitas merek yang kuat. Penjual dalam e-commerce juga memiliki toko online eksklusif mereka sendiri, tempat produk dipajang dan interaksi dengan pelanggan berlangsung.

Sebaliknya, dalam marketplace, penjual menggunakan platform yang dimiliki oleh pihak ketiga untuk memasarkan dan menjual produk mereka. Ini berarti mereka memiliki kendali terbatas, harus mengikuti aturan dan format yang ditetapkan oleh platform untuk menjaga kualitas dan integritas. 

Marketplace juga menyediakan platform bersama untuk banyak penjual, yang dapat memengaruhi pengalaman pelanggan karena tergantung pada masing-masing penjual. Meskipun marketplace menyediakan infrastruktur, mereka tidak dapat menjamin konsistensi pengalaman pelanggan seperti yang bisa dilakukan oleh toko e-commerce.

2. Model Bisnis

Perbedaan model bisnis antara e-commerce dan marketplace terletak pada cara mereka beroperasi dan melayani konsumen. Pada model e-commerce, sebuah perusahaan atau merek fokus untuk menjual produk atau layanan langsung ke konsumen melalui situs web atau aplikasi mereka sendiri. 

Model ini menekankan pada penjualan langsung, loyalitas merek, dan pengendalian penuh atas seluruh transaksi, mulai dari pemesanan hingga pengiriman dan layanan pelanggan. Perusahaan e-commerce biasanya memiliki infrastruktur dan tim yang lengkap untuk mengelola berbagai aspek transaksi. 

Sementara itu, marketplace adalah platform yang menghubungkan berbagai pembeli dan penjual di satu tempat. Model ini memungkinkan banyak penjual untuk menawarkan produk, dan menciptakan lingkungan kompetitif. Marketplace menghasilkan pendapatan dengan mengenakan komisi pada setiap transaksi atau melalui biaya berlangganan dari penjual. 

Selain itu, mereka juga memfasilitasi transaksi dengan menyediakan fitur pencarian produk, ulasan pelanggan, metode pembayaran, dan opsi pengiriman. Marketplace dijalankan oleh pihak ketiga yang menghubungkan pembeli dan penjual. Contoh platform marketplace yang terkenal adalah Amazon, eBay, Shopee, dan Tokopedia.

3. Skala dan Cakupan

Dalam hal skala dan cakupan, perbedaan antara e-commerce dan marketplace cukup jelas. Platform e-commerce biasanya berfokus pada niche tertentu atau menawarkan produk-produk khusus dengan inventaris yang lebih terkontrol. 

Produk-produk yang dijual biasanya milik satu penjual, yang memastikan kualitas dan tampilan yang konsisten. Dengan model ini, akses pelanggan pun lebih terbatas karena platform e-commerce harus membangun reputasi dan kesadaran merek mereka sendiri untuk menarik konsumen.

Sebaliknya, marketplace memiliki skala yang lebih besar, dengan cakupan yang jauh lebih luas, menawarkan berbagai produk dari berbagai merek dan penjual dalam satu platform. Karena skala yang lebih besar ini, marketplace menciptakan pasar yang lebih dinamis dengan variasi produk yang lebih beragam dan persaingan harga yang lebih intens. 

Akses pelanggan pun lebih luas, berkat basis pelanggan yang sudah ada dari berbagai penjual. Dengan begitu, marketplace memberikan berbagai pilihan produk kepada konsumen dari banyak merek dalam satu tempat, yang jauh lebih menarik bagi pelanggan yang menginginkan variasi dan kenyamanan berbelanja.

Baca Juga : 5 Tips Belanja Online Secara Aman di Internet E-commerce

4. Manajemen Inventaris

Pada e-commerce, manajemen inventaris dilakukan secara terpusat oleh bisnis itu sendiri. Artinya, perusahaan memiliki kontrol penuh atas persediaan barang, mulai dari stok, logistik, hingga pengelolaan produk yang tersedia saat pelanggan melakukan pembelian. 

Perusahaan juga perlu berinvestasi dalam sistem logistik dan solusi rantai pasokan yang lebih besar karena bertanggung jawab atas seluruh proses inventaris. Dengan kontrol langsung, e-commerce dapat menjaga kualitas dan konsistensi produk yang ditawarkan.

Sebaliknya, dalam marketplace, manajemen inventaris dilakukan oleh masing-masing penjual secara terdesentralisasi. Setiap penjual bertanggung jawab untuk mengelola stok mereka sendiri, termasuk pengaturan logistik dan pengiriman barang. 

Marketplace hanya menyediakan platform dan infrastruktur untuk penjual, tetapi tidak terlibat dalam pengelolaan inventaris. Hal ini menyebabkan marketplace memiliki kontrol yang lebih sedikit terhadap stok dan kualitas produk, yang sepenuhnya bergantung pada masing-masing penjual.

5. Pengalaman Pelanggan

Dalam hal pengalaman pelanggan antara e-commerce dan marketplace, terdapat perbedaan mencolok terkait kontrol dan konsistensi. Pada e-commerce, bisnis memiliki kendali penuh terhadap setiap interaksi dengan pelanggan, mulai dari desain situs web hingga layanan pelanggan yang disediakan. 

Mereka dapat menciptakan pengalaman yang lebih terpersonalisasi sesuai dengan merek dan harapan pelanggan. Hal ini memungkinkan terciptanya pengalaman pelanggan yang konsisten, karena segala aspek perjalanan pelanggan dikelola secara langsung. 

Di sisi lain, marketplace lebih bergantung pada penjual individu untuk menentukan kualitas pengalaman pelanggan. Karena marketplace hanya menyediakan platform, maka kualitas layanan dan pengalaman dapat bervariasi.

Variasi tersebut dipengaruhi oleh masing-masing penjual. Dengan demikian, pengalaman yang diterima pelanggan bisa tidak konsisten, dan layanan pelanggan pun biasanya ditangani langsung oleh penjual.

6. Strategi Pemasaran

Pada e-commerce, bisnis memiliki tanggung jawab penuh untuk memasarkan produk mereka. Mereka bebas menentukan dan melaksanakan berbagai strategi pemasaran, seperti search engine optimisation (SEO), iklan berbayar, dan pemasaran melalui media sosial. 

Kampanye pemasaran dapat disesuaikan dengan nilai dan pasar sasaran yang spesifik, sehingga memungkinkan mereka untuk membangun kesadaran merek dan loyalitas pelanggan. Dengan kontrol penuh terhadap strategi pemasaran, bisnis e-commerce bisa menyesuaikan pendekatannya sesuai kebutuhan.

Sementara itu, di marketplace, penjual sering kali bergantung pada upaya pemasaran bersama yang dilakukan oleh platform. Marketplace biasanya memiliki tim pemasaran mereka sendiri untuk menarik traffic ke situs mereka, yang memungkinkan penjual menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Meskipun mendapatkan bantuan dalam hal visibilitas, penjual harus bersaing dengan banyak penjual lainnya dan bergantung pada algoritma dan ulasan pelanggan untuk menentukan peringkat. Selain itu, penjual di marketplace lebih terbatas, karena mereka harus beroperasi sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh platform.

7. Data dan Analisis Platform

Pada platform e-commerce, bisnis memiliki akses penuh terhadap data yang mencakup informasi tentang penjualan dan perilaku pelanggan. Jadi, bisnis dapat memperoleh analisis yang lebih spesifik dan wawasan mendalam, yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami preferensi dan perilaku pelanggan. 

Sebaliknya, pada marketplace, data mengenai penjualan dan perilaku pelanggan dibagi antara platform dan penjual. Penjual seringkali hanya memiliki akses terbatas dan analisis yang kurang spesifik, karena kontrol data sepenuhnya berada di tangan platform. 

8. Jumlah Penjual

Pada e-commerce, hanya ada satu penjual atau brand tunggal yang menawarkan produk dan layanan. Bisnis ini biasanya menjual produk mereka langsung kepada konsumen melalui situs web atau aplikasi mereka sendiri, dengan fokus pada penawaran eksklusif dari satu perusahaan. 

Sebaliknya, pada marketplace, terdapat banyak penjual yang menawarkan produk dan layanan mereka dalam satu platform. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih dinamis dengan beragam pilihan produk dari berbagai penjual. 

Kompetisi antar penjual di marketplace memberikan keuntungan bagi konsumen dengan pilihan yang lebih banyak. Marketplace menyediakan ruang bagi banyak penjual untuk bertemu dengan pelanggan, menciptakan pengalaman belanja yang lebih beragam dan fleksibel.

Pilih Mana untuk Bisnis, E-commerce atau Marketplace?

Memilih antara e-commerce dan marketplace sangat tergantung pada tujuan dan kebutuhan bisnis. Jika menginginkan kontrol penuh atas merek, pemasaran, dan pengalaman pelanggan, serta siap berinvestasi lebih banyak dalam pengelolaan stok dan pengiriman, maka model e-commerce bisa menjadi pilihan yang tepat.

Namun, jika ingin lebih cepat terhubung dengan pelanggan yang lebih luas tanpa perlu membangun situs web dan infrastruktur yang rumit, maka marketplace bisa menjadi pilihan yang lebih praktis. Marketplace memungkinkan Anda untuk menjual produk di platform yang sudah memiliki basis pelanggan besar.

Baca Juga : Ancaman Keamanan E-Commerce

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang 8 Perbedaan E-commerce dan Marketplace​, Apa Saja Bedanya? ?