Salah satu penyebab utama kerusakan perangkat komputer atau pencurian data adalah serangan malware. Namun, apakah Anda tahu perbedaan virus dan malware? Simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui perbedaan tersebut serta berbagai jenis malware yang ada.
Pada dasarnya, istilah virus dan malware sering kali disalahartikan sebagai dua hal yang berbeda, padahal virus sebenarnya adalah bagian dari malware itu sendiri. Oleh karena itu, akan lebih tepat jika kita membahas perbedaan berbagai jenis malware yang meliputi virus, trojan, spyware, worm, adware, dan ransomware.
Perbedaan Virus dan Malware
Berikut ini adalah perbedaan beberapa jenis malware yang perlu Anda ketahui untuk melindungi perangkat Anda dari serangan yang merugikan.
1. Virus
Virus komputer adalah salah satu jenis malware yang bekerja dengan bantuan aktivator, yakni pengguna itu sendiri. Virus biasanya menyebar melalui software bajakan atau situs web yang tidak aman.
Pengguna mungkin tanpa sadar mengaktifkan virus ini ketika menginstal perangkat lunak atau menekan tautan yang tampak tidak berbahaya. Setelah diaktifkan, virus dapat menyebar dan merusak data serta sistem operasi.
2. Malware
Malware, atau malicious software, adalah istilah umum untuk perangkat lunak yang dirancang untuk merusak, mengganggu, atau mencuri data dari komputer tanpa sepengetahuan pengguna. Malware dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari penggunaan bandwidth yang berlebihan hingga pencurian data pribadi. Malware virus adalah salah satu bentuk paling umum dari malware yang sering menyerang komputer pengguna.
3. Trojan
Trojan, atau Trojan horse, adalah jenis malware yang menyamar sebagai program yang sah. Trojan dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengunduh dan menginstalnya. Setelah terinstal, Trojan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem, mencuri data, dan mengganggu operasi jaringan. Trojan sering digunakan untuk membuka pintu belakang (backdoor) di komputer korban, memungkinkan akses tidak sah ke sistem.
4. Worm
Worm adalah perangkat lunak jahat yang mirip dengan virus, namun memiliki kemampuan untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan pengguna. Worm dapat menyebar melalui jaringan komputer dan memanfaatkan kelemahan keamanan. Akibatnya, worm dapat menyebabkan gangguan besar, seperti menghabiskan sumber daya sistem, bandwidth, dan ruang hard drive.
5. Spyware
Spyware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memantau dan mengumpulkan informasi dari aktivitas online pengguna. Spyware dapat melacak riwayat penelusuran, menangkap penekanan tombol keyboard, dan mengumpulkan informasi sensitif seperti username dan password internet banking. Informasi yang dikumpulkan oleh spyware sering disalahgunakan untuk tujuan penipuan.
6. Adware
Adware adalah jenis malware yang menampilkan iklan tanpa izin pengguna. Adware sering kali terinstal bersamaan dengan aplikasi gratis. Meskipun adware mungkin tampak tidak berbahaya, namun dapat mengganggu kinerja komputer dan memperlambat sistem. Adware juga dapat digunakan oleh peretas untuk menyebarkan malware lain.
7. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang paling berbahaya. Ransomware bekerja dengan cara mengenkripsi file dan folder penting di komputer korban, termasuk file backup yang ada di cloud. Setelah mengenkripsi data, hacker akan meminta tebusan agar korban dapat mengakses kembali file-file tersebut. Ransomware dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan mengganggu operasi bisnis.
Baca Juga : Terlanjur Klik APK Penipuan? Atasi Segera!
Tips Menghindari Virus dan Malware
Untuk melindungi perangkat Anda dari berbagai jenis malware, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Selalu Perbarui Perangkat Lunak
Pastikan sistem operasi dan perangkat lunak Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan perangkat lunak sering kali mengandung perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi perangkat Anda dari ancaman terbaru.
2. Gunakan Antivirus yang Terpercaya
Instal dan gunakan perangkat lunak antivirus yang terpercaya untuk melindungi komputer Anda dari virus dan malware. Antivirus dapat mendeteksi dan menghapus ancaman sebelum mereka dapat merusak sistem Anda.
3. Hindari Mengunduh dari Sumber yang Tidak Terpercaya
Jangan mengunduh perangkat lunak, file, atau aplikasi dari situs web atau sumber yang tidak terpercaya. Selalu gunakan situs resmi atau toko aplikasi yang dikenal aman.
4. Jangan Klik Tautan yang Mencurigakan
Hindari mengklik tautan yang mencurigakan dalam email, pesan teks, atau situs web. Tautan ini mungkin mengarahkan Anda ke situs phishing atau mengunduh malware ke perangkat Anda.
5. Gunakan Firewall
Aktifkan firewall di komputer Anda untuk membantu mencegah akses tidak sah dan memantau lalu lintas jaringan yang mencurigakan.
6. Lakukan Pencadangan Data Secara Rutin
Lakukan pencadangan data secara rutin untuk melindungi file dan informasi penting Anda. Dengan melakukan pencadangan, Anda dapat mengembalikan data yang hilang atau terenkripsi oleh ransomware tanpa harus membayar tebusan.
7. Waspadai Lampiran Email
Jangan membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal atau tidak terpercaya. Lampiran tersebut mungkin mengandung malware yang dapat menginfeksi perangkat Anda.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, Anda sekarang memahami perbedaan virus dan malware. Pada dasarnya, virus adalah salah satu jenis malware.
Perlu diingat untuk selalu berhati-hati dan tidak sembarangan menginstal perangkat lunak dari sumber yang tidak jelas, serta memastikan antivirus Anda selalu terupdate.
Jika Anda mengalami serangan ransomware, jangan panik. DSG menyediakan jasa decrypt ransomware untuk mengatasi perangkat yang terkena ransomware dengan jaminan pemulihan data hingga 100% dan uang kembali jika data gagal dipulihkan.
Baca Juga : Jenis Malware yang biasa menyerang perangkat. Begini ciri-ciri nya!