Masih berkaitan dengan data pribadi, kasus penipuan dengan modus social engineering atau soceng, pelakunya masih terus mengincar banyak korban yang bisa ditipu. Hampir semua orang pernah mengalami percobaan target dari soceng, tapi tidak semuanya berhasil menjadi korbannya. Soceng adalah cara untuk memanipulasi dan mengelabui korbannya sehingga ia bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang dimiliki oleh korban. Perlu diketahui juga bahwa soceng melibatkan psikologis, jadi pelaku akan melakukan aksinya dengan berbagai cara dan media yang persuasif. Kemudian korban akan dibuat senang atau panik sehingga ia tanpa sadar mengikuti instruksi atau menjawab pelaku dengan jujur.
Modus Pelaku Soceng
Salah satu contoh modus yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya adalah dengan berpura-pura menjadi petugas bank yang akan bertanya mengenai data-data pribadi korbannya. Maka dari itulah masyarakat perlu mewaspadai dan mengecek kembali kebenaran suatu identitas apakah betul memang petugas dari bank. Tidak hanya bank saja, tapi secara umum korban-korban dari soceng adalah pemilik dompet digital, akun media sosial, investor, belanja daring, dan pelayanan suatu jasa perusahaan. Media yang digunakan sebagai penghubung antara pelaku dan korban adalah telepon, sms/chat, e-mail, dan pesan dari sosial media yang dimiliki korban.
Hal-hal yang akan ditanyakan oleh pelaku adalah terkait data pribadi korbannya, oleh karena itu hendaknya kita semua berhati-hati dalam memberikan data pribadi kita kepada orang lain terlebih jika orang tersebut bukanlah dari lembaga yang berwenang. Contoh dari data pribadi yang harus dilindungi adalah nomor kartu, nomor rekening, username/nama lengkap, PIN, kode OTP, dan kata sandi. Cara paling efektif ketika mendapatkan notifikasi melalui SMS atau email mengenai transaksi yang tidak dilakukan, maka sebaiknya segera laporkan kepada pihak bank dan meminta untuk segera memblokir kartu rekening.
Simpulan
Zaman akan semakin berkembang dengan teknologi digital, kejahatan juga ikut berkembang dan terus mengintai kita semua. Sebagai pengguna teknologi sebaiknya kita terus berhati-hati dan waspada atas pergerakan yang mencurigakan. Salah satu kejahatan adalah social engineering yang merupakan cara lama tapi terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Mungkin dahulu soceng hanya dilakukan melalui telepon dan SMS, tapi saat ini juga hadir pada media sosial dan akun-akun yang kita miliki. Bekali diri sendiri dengan ilmu-ilmu bermanfaat sehingga terhindar dari modus kejahatan digital seperti pada artikel-artikel kami lainnya dan dapat dibaca disini.