Kepedulian keamanan digital Indonesia terhadap data digital masih rendah. Hal ini terlihat dari maraknya kasus-kasus pencurian atau pembajakan data pribadi yang terjadi di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 1.053 kasus kejahatan cybercrime tercatat pada tahun 2020. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih belum memperhatikan pentingnya menjaga keamanan data digital.
Penyebab Rendahnya Kepedulian Keamanan Digital Indonesia
Salah satu penyebab rendahnya kepedulian masyarakat Indonesia terhadap keamanan data digital adalah minimnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga keamanan data. Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa data pribadi yang disimpan secara digital dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan data digital, termasuk bagaimana cara menjaganya.
Praktik-Praktik yang Merugikan Keamanan Data
Selain minimnya pengetahuan, masyarakat Indonesia juga sering terjebak dalam praktik-praktik yang merugikan keamanan data, seperti:
1. Menggunakan password yang mudah diingat tapi mudah ditebak oleh pihak lain
Banyak orang yang terbiasa menggunakan password yang mudah diingat seperti tanggal lahir, nama anak, atau kombinasi angka yang mudah ditebak. Password semacam ini sangat rentan terhadap serangan hacker atau pembajakan data.
2. Menyimpan data pribadi di perangkat yang tidak terlindungi dengan baik
Beberapa orang sering lupa untuk mengunci perangkat mereka dengan sandi atau menyimpan data pribadi di perangkat yang tidak dilindungi dengan benar, seperti laptop yang ditinggalkan di warung kopi. Hal ini membuat data pribadi yang disimpan tersebut mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
3. Menggunakan jaringan WiFi publik yang tidak terlindungi
Banyak orang yang sering menggunakan jaringan WiFi publik, terutama di tempat-tempat seperti café atau hotel. Namun, banyak jaringan WiFi publik yang tidak terlindungi dengan benar, sehingga membuat data pribadi yang ditransfer melalui jaringan tersebut mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Mengklik link atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal
Beberapa orang sering tergiur untuk mengklik link atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal, seperti email spam atau iklan yang muncul di internet. Hal ini dapat menyebabkan pembajakan data pribadi atau penyebaran virus yang merusak perangkat.
Tanggung Jawab Perusahaan yang Menangani Data Pribadi
Selain masyarakat, perusahaan-perusahaan yang menangani data pribadi juga memiliki tanggung jawab terhadap keamanan data. Mereka harus memastikan bahwa data pribadi yang disimpan tidak bocor kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, serta memberikan edukasi kepada para pengguna tentang cara-cara menjaga keamanan data digital. Dengan demikian, perusahaan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keamanan data digital.
Secara keseluruhan, kepedulian masyarakat Indonesia terhadap keamanan data digital masih rendah. Upaya-upaya yang terintegrasi diperlukan untuk meningkatkannya, termasuk regulasi yang memastikan bahwa perusahaan yang menangani data pribadi harus memenuhi standar keamanan.