EDR adalah solusi yang tak dapat diabaikan. Namun, banyak orang masih bertanya-tanya, apa itu EDR? Ketika ancaman siber semakin canggih dan sulit terdeteksi, organisasi berisiko kehilangan data berharga dan menghadapi kerugian finansial yang signifikan.
EDR (Endpoint Detection and Response) muncul sebagai jawaban, menawarkan perlindungan yang efisien dan respons yang cepat terhadap serangan. Dengan memahami dan mengimplementasikan EDR, Anda dapat melindungi informasi penting.
Mari kita bahas lebih dalam tentang manfaat dan cara kerja EDR untuk meningkatkan keamanan siber. Baca selengkapnya!
Apa Itu Endpoint Detection and Response (EDR)?
EDR adalah solusi yang dirancang untuk memantau dan menganalisis perilaku di setiap endpoint, memberikan peringatan saat ada aktivitas mencurigakan. EDR membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem.
Solusi ini merupakan komponen dalam keamanan siber, karena tidak hanya fokus pada pencegahan serangan, tetapi juga pada mitigasi dampak dari potensi ancaman menggunakan analitik real-time dan otomatisasi berbasis AI.
EDR dikenalkan oleh Anton Chuvakin pada tahun 2013, istilah Endpoint Detection and Response telah menjadi krusial bagi perusahaan yang ingin mengamankan jaringan mereka.
Salah satu contoh solusi yang menawarkan EDR adalah Next-Gen Endpoint Antivirus dari Bitdefender. Solusi ini tidak hanya lebih efektif dalam melindungi dari serangan berbasis malware dibandingkan dengan antivirus tradisional, tetapi juga menyediakan fitur EDR yang merekam aktivitas di endpoint secara real-time.
Dengan EDR, Bitdefender Gravityzone memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap insiden, memungkinkan tim keamanan untuk melakukan pencarian data, validasi aktivitas mencurigakan, serta hunting ancaman. Ini menjadikan EDR alat yang sangat penting untuk menjaga keamanan dan integritas sistem organisasi.
Cara Kerja EDR (Endpoint Detection and Response)
Cara kerja Endpoint Detection and Response (EDR) dapat dijelaskan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Pemantauan endpoint dan pengumpulan data
Salah satu fungsi utama EDR adalah pemantauan endpoint dan pengumpulan data. Dengan EDR, Anda dapat mengumpulkan informasi penting tentang aktivitas, proses, koneksi, akses, dan berbagai data lain dari setiap endpoint di jaringan. Semakin banyak endpoint yang dimonitor oleh EDR, semakin efektif deteksi dan respons terhadap ancaman.
Solusi keamanan EDR yang efektif harus menawarkan cakupan yang luas. EDR terus-menerus mengumpulkan data, termasuk informasi tentang proses, kinerja, perubahan konfigurasi, koneksi jaringan, serta unduhan dan transfer file.
Data ini dikumpulkan dari setiap perangkat titik akhir dan disimpan dalam database pusat atau data lake, yang biasanya dihosting di cloud. Sebagian besar solusi EDR menggunakan agen pengumpul data ringan yang dipasang di setiap perangkat titik akhir.
2. Kemampuan respons
EDR dapat mendeteksi dan merespons potensi pelanggaran atau skenario berbahaya secara efisien. Sistem ini berfungsi dalam real-time, memberikan peringatan dan menyediakan dasbor informatif hasil dari pemantauan berkelanjutan.
Melalui kemampuan ini, EDR memastikan bahwa respons perusahaan tidak hanya bergantung pada tindakan setelah peringatan, tetapi juga dapat menahan atau menetralkan ancaman sebelum berkembang lebih jauh.
Otomatisasi menjadi kunci dalam kemampuan respons EDR. Berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh tim keamanan atau melalui pembelajaran algoritma machine learning, solusi ini dapat:
- Memberi tahu analis keamanan tentang ancaman tertentu atau aktivitas mencurigakan.
- Melakukan triase atau memprioritaskan peringatan berdasarkan tingkat keparahannya.
- Membuat laporan ‘lacak kembali’ yang menelusuri setiap insiden atau ancaman hingga akar penyebabnya.
- Memutuskan sambungan perangkat endpoint dari jaringan atau log pengguna akhir.
- Menghentikan proses pada sistem atau endpoint yang terinfeksi.
- Mencegah endpoint mengeksekusi file atau lampiran email yang berbahaya atau mencurigakan.
- Memicu perangkat lunak antivirus atau anti-malware untuk memindai endpoint lain di jaringan terhadap ancaman yang sama.
3. Investigasi forensik dan analisis perilaku
EDR adalah solusi keamanan yang efektif tidak hanya terbatas pada deteksi dan peringatan saja. Selain itu, perusahaan harus mengintegrasikan kemampuan investigasi forensik dan analisis perilaku untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai serangan.
Dengan memanfaatkan teknologi seperti AI dan machine learning, perusahaan dapat mengidentifikasi bagaimana penyerang berhasil mengkompromikan endpoint dan mengakses lingkungan mereka.
Proses ini memberikan informasi krusial untuk menemukan kerentanan yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan dapat memprioritaskan area yang perlu diperbaiki, sehingga dapat mencegah serangan atau kompromi serupa di masa depan.
Mengapa EDR penting?
EDR ini menawarkan peningkatan visibilitas pada endpoint dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap ancaman. EDR tidak hanya mendeteksi malware tingkat lanjut, seperti polymorphic malware dan phishing, tetapi juga melindungi perusahaan dari berbagai ancaman siber.
Dari beberapa studi menunjukkan bahwa sekitar 90% serangan siber yang berhasil dan 70% pelanggaran data berasal dari perangkat titik akhir. Meskipun alat seperti antivirus, anti-malware, dan firewall telah berkembang, namun alat tersebut masih terbatas pada deteksi ancaman yang diketahui berbasis file atau tanda tangan.
Pendekatan tersebut dikatakan kurang efektif dalam menghentikan serangan rekayasa sosial dan serangan siber fileless yang beroperasi di memori komputer untuk menghindari deteksi. Yang paling kritis, solusi tradisional sering kali tidak dapat mendeteksi ancaman tingkat lanjut yang telah berhasil melewati pertahanan.
Ancaman ini dapat bersembunyi di jaringan selama berbulan-bulan, hingga mengumpulkan data dan mengeksploitasi kerentanan untuk meluncurkan serangan lebih besar seperti ransomware dan zero-day exploits.
Nah, kehadiran EDR dapat mengidentifikasi dan menahan potensi ancaman sebelum menyebabkan kerusakan serius, yang seringkali tanpa intervensi manusia. EDR juga menyediakan alat yang membantu tim keamanan dalam menemukan, menyelidiki, dan mencegah ancaman yang muncul.
Komponen utama Keamanan EDR (Endpoint Detection and Response)
Untuk memahami EDR adalah solusi keamanan yang efektif, penting untuk mengenal komponen utamanya. Setiap elemen berperan dalam meningkatkan perlindungan terhadap ancaman siber.
1. Pengumpulan Data Endpoint
EDR mengumpulkan berbagai macam data dari endpoint dengan menggunakan software agents yang terpasang pada setiap perangkat. Data yang terkumpul ini kemudian dikirim ke central lab untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Analisis Data dan Forensik
Setelah data terkumpul, algorithms dan teknologi machine learning berfungsi untuk menyaring informasi guna menemukan potensi ancaman. Proses ini memastikan bahwa hanya data yang relevan dan mencurigakan yang diperhatikan.
3. Kemampuan Menemukan Ancaman
Ketika EDR mendeteksi kejadian atau tindakan yang mencurigakan, sistem secara otomatis mengirimkan peringatan kepada tim keamanan. Peringatan ini memungkinkan tindakan cepat untuk mengatasi potensi ancaman sebelum menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
4. Respons Otomatis untuk Memblokir Aktivitas Berbahaya
Salah satu fitur unggulan EDR adalah kemampuan respons otomatis. Dengan teknologi ini, EDR dapat secara langsung mengisolasi endpoint yang terinfeksi dari jaringan lainnya, mencegah penyebaran malware dan melindungi sistem secara keseluruhan.
Mengapa Perusahaan Memerlukan Endpoint Detection and Response?
Perusahaan memerlukan EDR karena EDR adalah alat penting dalam mencegah pelanggaran data. Dengan memanfaatkan teknologi ini, organisasi dapat memperkuat pertahanan siber mereka.
Selain itu, Endpoint Detection and Response membantu perusahaan mematuhi peraturan seperti General Data Protection Regulation (GDPR), yang sangat penting untuk menjaga kepatuhan dan menghindari sanksi. EDR juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan merespons insiden keamanan dengan cepat dan efisien.
Dengan demikian, EDR memberikan visibilitas yang lebih baik ke dalam keamanan organisasi, memungkinkan tim keamanan untuk mendeteksi ancaman secara proaktif dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi data sensitif.
Apa Perbedaan EDR dan Antivirus?
Apa itu EDR dan apa itu virus? Untuk memahami perbedaan antara keduanya, mari kita lihat lebih dekat fungsi dan karakteristik masing-masing.
1. Antivirus
Antivirus merupakan alat paling umum yang digunakan untuk mengamankan endpoint. Antivirus bekerja dengan memindai file dan aplikasi untuk mencari tanda-tanda malware. Jika terdeteksi, antivirus akan menghapus atau mengisolasi malware tersebut.
Meskipun efektif melindungi dari malware yang sudah dikenal, antivirus memiliki keterbatasan, terutama dalam mendeteksi malware yang belum dikenal atau ancaman non-malware seperti phishing dan social engineering.
Kelebihan Antivirus:
- Efektif melindungi dari malware yang sudah dikenal.
- Mudah digunakan, bahkan oleh orang awam.
- Biaya relatif terjangkau.
Kekurangan Antivirus:
- Tidak dapat mendeteksi malware yang tidak dikenal.
- Tidak dapat mengidentifikasi ancaman non-malware.
2. Endpoint Detection and Response (EDR)
Seperti yang telah dipahami sebelumnya dari pengertian EDR, ini menawarkan solusi yang lebih komprehensif. EDR tidak hanya memindai file dan aplikasi, tetapi juga memantau aktivitas endpoint secara keseluruhan untuk mendeteksi perilaku mencurigakan.
Kelebihan EDR:
- Mampu mendeteksi malware yang belum dikenal.
- Jangkauan deteksi lebih luas, mencakup ancaman non-malware.
- Memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap aktivitas endpoint.
Kekurangan EDR:
- Jauh lebih kompleks dibandingkan antivirus, sehingga alat ini sering menjadi tantangan untuk dipahami untuk orang awam.
- Memiliki biaya yang lebih tinggi uga dibandingkan dengan antivirus.
EDR Menjadi Kebutuhan Penting bagi Bisnis
Bagi pemilik bisnis, mengadopsi EDR adalah strategi dalam melindungi aset berharga dari ancaman siber yang terus berkembang. EDR menawarkan perlindungan yang lebih komprehensif dibandingkan solusi tradisional, sehingga mampu mendeteksi ancaman yang belum diketahui dan berbagai serangan non-malware.
Investasi dalam EDR juga akan menjaga kepercayaan pelanggan dan memenuhi regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR). Dengan memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap aktivitas di endpoint, pemilik bisnis dapat proaktif dalam melindungi data sensitif.