Apa itu Cloud Architect? Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Apa itu Cloud Architect? Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Daftar Isi

Cloud Architect adalah peran dalam dunia teknologi modern yang terus berkembang. Anda akan menemukan bahwa profesi ini tidak hanya soal merancang infrastruktur cloud, tapi juga mengelola solusi agar bisnis berjalan efisien dan aman. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas  tugas-tugas dan skill penting yang harus dikuasai untuk sukses di bidang ini. Jika Anda penasaran bagaimana peran ini berkontribusi besar dalam transformasi digital perusahaan, teruslah membaca!

Apa itu Cloud Architect?

Singkatnya, Cloud Architect adalah otak di balik arsitektur cloud yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan teknologi cloud secara maksimal. Cloud Architect bertanggung jawab merancang struktur dan komponen sebuah layanan cloud agar dapat beroperasi secara efektif dan mudah diakses oleh pengguna. 

Mereka fokus pada perancangan, pembangunan, serta pengelolaan infrastruktur cloud computing di sebuah perusahaan. Infrastruktur ini meliputi sistem hardware dan software yang digunakan untuk menyimpan, memproses, dan mengelola data di cloud.

Secara lebih rinci, Cloud Architect merancang infrastruktur platform front-end dan back-end, sistem pengiriman dan penyimpanan data, sistem keamanan, serta desain jaringan yang diperlukan. 

Semua elemen ini digabungkan untuk membentuk sebuah platform layanan cloud. Mereka bekerja sama dengan tim IT perusahaan untuk menentukan cara terbaik menggunakan teknologi cloud agar sesuai dengan kebutuhan bisnis, lalu merancang dan mengimplementasikan sistem yang dibutuhkan.

Cloud Architect juga sering disebut sebagai “mastermind” karena mereka menciptakan visi tentang bagaimana cloud harus berfungsi dan fitur apa yang harus dimiliki. Mereka bekerja sama dengan cloud engineers yang menjalankan pembangunan layanan sesuai desain dari Cloud Architect.

Tugas Seorang Cloud Architect

Tugas seorang Cloud Architect sangat luas dan mencakup berbagai aspek, mulai dari perancangan awal hingga pengelolaan berkelanjutan infrastruktur cloud perusahaan. Berikut ini adalah tugas-tugas:

  • Membuat rancangan atau blueprint seluruh struktur dan komponen layanan cloud agar berjalan optimal dan mudah diakses oleh pengguna.
  • Merancang infrastruktur platform front-end dan back-end.
  • Merancang sistem penyimpanan dan pengiriman data.
  • Merancang sistem keamanan yang melindungi data dan layanan.
  • Merancang jaringan yang mendukung kelancaran komunikasi antar komponen cloud.
  • Mengembangkan strategi pemeliharaan dan manajemen jaringan layanan cloud.
  • Melakukan evaluasi dan pengembangan berkala terhadap platform cloud, termasuk perawatan perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Memberikan arahan teknis mengenai alur infrastruktur, termasuk proses migrasi aplikasi ke cloud.
  • Mengidentifikasi solusi terbaik guna memenuhi kebutuhan strategis perusahaan atau klien.
  • Memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang tepat untuk membangun infrastruktur cloud sesuai kebutuhan.
  • Merancang, mengembangkan, dan mengelola layanan yang kuat, aman, skalabel, mudah diakses, dan dinamis untuk mendukung tujuan bisnis klien, terutama saat memiliki sertifikasi profesional.

Skill yang Dibutuhkan Cloud Architect

Untuk menjadi Cloud Architect yang sukses, Anda harus menguasai berbagai keterampilan teknis dan soft skills yang mendukung. Berikut ini adalah beberapa kemampuan penting yang wajib dimiliki:

  • Latar Belakang Pendidikan: Profesional di bidang ini biasanya memiliki gelar sarjana di bidang Computer Science, Computer Engineering, atau Information Technology (IT).
  • Pengalaman Kerja: Anda perlu pengalaman signifikan, umumnya 3-5 tahun, khususnya dalam merancang, mengimplementasikan, dan mendukung cloud computing atau bidang teknis terkait.
  • Pemahaman Mendalam tentang Teknologi Cloud Computing:  Anda harus memahami berbagai jenis layanan cloud, cara kerjanya, dan bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
  • Pengalaman dengan Beragam Platform Cloud: Anda harus berpengalaman langsung menggunakan platform utama seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP). Ini membantu Anda memilih platform terbaik untuk setiap proyek.
  • Pengetahuan Sistem Operasi: Memahami sistem operasi seperti Linux, Unix, Solaris, Ubuntu, atau Windows sangat penting. Pengalaman sebagai administrator atau arsitek di salah satu sistem tersebut akan sangat membantu.
  • Pemahaman Jaringan yang Kuat: Ini termasuk penguasaan konsep jaringan seperti TCP/IP, HTTP, DNS, dan alamat IT. Keterampilan ini dianggap sangat krusial untuk menjalankan infrastruktur cloud dengan baik.
  • Keterampilan Pemrograman: Pengalaman atau pengetahuan tentang bahasa pemrograman seperti SQL, Java, JavaScript, .Net, Perl, Python, dan Ruby berguna saat merancang dan membangun infrastruktur cloud.
  • Pengalaman di ITSM, I&O, Otomasi, Manajemen, dan Vendor Governance: Keterampilan praktis di area ini juga sangat diperlukan untuk mengelola layanan cloud secara efektif.

Sertifikasi Cloud Architect

Untuk menjadi Cloud Architect profesional yang kompeten, Anda perlu memiliki sertifikasi yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang layanan dari penyedia cloud. Berikut ini tiga sertifikasi yang banyak diakui di industri.

Sertifikasi Cloud Architect

1. AWS Certified Solutions Architect – Associate

Sertifikasi ini diselenggarakan oleh Amazon Web Services (AWS) dan cocok untuk pemula maupun arsitek cloud profesional. Ujian ini menguji kemampuan Anda dalam mengimplementasikan sistem di AWS, menerapkan praktik terbaik, serta berbagai topik lain yang terkait. 

2. Microsoft Azure

Sertifikasi Microsoft Azure Solutions Architect membuktikan keahlian Anda dalam bidang komputasi, jaringan, penyimpanan, dan keamanan untuk merancang solusi yang berjalan di platform Azure. Untuk mendapatkan sertifikat ini, Anda harus lulus dua ujian, yaitu AZ-300 yang fokus pada teknologi Azure dan AZ-301 yang fokus pada aspek desain solusi.

3. Google Cloud Platform

Sertifikasi dari Google Cloud Platform menilai kemampuan Anda dalam menjalankan tugas-tugas spesifik menggunakan teknologi Google Cloud. Ujian ini mengukur pengetahuan dan keterampilan Anda berdasarkan standar industri yang ketat, sehingga membuktikan kesiapan Anda sebagai Cloud Architect yang handal.

Baca Juga : Apa itu Cloud Engineer? Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Proyeksi Karier Cloud Architect

Proyeksi karier sebagai Cloud Architect menunjukkan peluang yang sangat menjanjikan. Permintaan akan layanan cloud terus meningkat, terutama di perusahaan teknologi yang semakin mengandalkan cloud computing untuk menyimpan dan mengakses data dalam skala besar. 

Kesadaran bisnis akan pentingnya cloud ini mendorong kebutuhan sumber daya manusia di bidang tersebut terus bertambah. Selain itu, penggunaan cloud computing yang semakin luas, terutama setelah pandemi, membuat profesi ini semakin diminati. Dari sisi penghasilan dan pengembangan skill, karier ini menawarkan potensi yang menarik bagi para profesional.

Para Cloud Architect yang memiliki sertifikasi profesional biasanya bekerja langsung di perusahaan penyedia cloud service seperti AWS dan Google Cloud Platform. Mereka juga banyak dibutuhkan di sektor medis, di mana mereka membantu merancang solusi seperti pemetaan genom dan prediksi penyakit berdasarkan gejala. 

Tidak hanya itu, perusahaan di sektor perjalanan dan hiburan, contohnya Traveloka dan Netflix, juga memerlukan Cloud Architect untuk mendukung layanan cloud mereka agar berjalan optimal.

Alasan Perusahaan Butuh Seorang Cloud Architect

Perusahaan membutuhkan Cloud Architect untuk mendapatkan berbagai keuntungan strategis dan operasional dalam pengelolaan infrastruktur cloud mereka. Berikut ini beberapa alasan utama mengapa peran ini sangat penting:

1. Keahlian Mendalam

Membangun dan mengelola infrastruktur cloud computing membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai teknologi dan sistem yang kompleks. Cloud Architect memiliki keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk merancang serta mengelola infrastruktur cloud perusahaan secara efektif.

2. Meningkatkan Efisiensi

Cloud Architect membantu perusahaan memaksimalkan penggunaan teknologi cloud dengan memastikan sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien dan efektif. Hal ini membantu perusahaan mengoptimalkan performa dan operasionalnya.

3. Mendukung Skalabilitas

Ketika perusahaan berkembang dan kebutuhan bisnis berubah, infrastruktur cloud juga harus menyesuaikan agar tetap mendukung pertumbuhan tersebut. Cloud Architect memastikan infrastruktur yang dirancang bersifat skalabel sehingga dapat mengikuti perkembangan perusahaan dengan mudah.

4. Menghemat Biaya

Dengan merancang dan mengimplementasikan infrastruktur cloud yang tepat, Cloud Architect membantu perusahaan mengurangi pengeluaran di bidang IT. Mereka menekan biaya dengan meminimalkan kebutuhan akan perangkat keras dan perangkat lunak yang mahal.

5. Menjaga Keamanan Data

Keamanan data merupakan aspek penting dalam penggunaan cloud. Cloud Architect berperan menjaga agar data perusahaan aman dari akses yang tidak sah atau pelanggaran keamanan. Mereka juga berkolaborasi dengan departemen IT security untuk mengawasi dan menjaga privasi data di cloud.

Peran Penting Cloud Architect dalam Transformasi Digital Perusahaan

Kesimpulannya, Cloud Architect adalah mereka yang dapat membantu perusahaan bertransformasi dan beradaptasi dengan era digital melalui teknologi cloud. Mereka tidak hanya merancang infrastruktur cloud yang handal, aman, dan scalable, tetapi juga mengelola dan mengoptimalkan pemanfaatannya agar bisnis berjalan lebih efisien.

Oleh karena itu, dapat dikatakan mereka mendukung pertumbuhan perusahaan, menjaga keamanan data, serta memastikan infrastruktur cloud selalu siap mengikuti perkembangan kebutuhan bisnis. Bagi Anda yang tertarik dengan bidang ini, menguasai skill teknis dan sertifikasi profesional menjadi kunci kesuksesan dalam karier Cloud Architect.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan antara Cloud Architect dan Cloud Engineer?

Cloud Architect bertanggung jawab atas desain strategis dan arsitektur infrastruktur cloud secara keseluruhan. Ia menentukan struktur layanan, keamanan, dan skala sistem cloud. Sementara Cloud Engineer lebih berfokus pada implementasi teknis, pemeliharaan, dan troubleshooting sistem cloud yang telah dirancang oleh arsitek.

Apakah Cloud Architect harus menguasai semua jenis cloud (AWS, Azure, GCP)?

Idealnya, ya. Namun, banyak Cloud Architect yang memiliki spesialisasi pada satu platform terlebih dahulu. Kemampuan lintas platform sangat berguna dalam proyek multi-cloud atau hybrid cloud. Sertifikasi resmi seperti AWS Certified Solutions Architect, Azure Solutions Architect Expert, atau Google Professional Cloud Architect sangat membantu.

Apa tantangan utama yang dihadapi seorang Cloud Architect dalam proyek enterprise?

Tantangannya antara lain: menyusun arsitektur yang scalable dan cost-efficient, menjaga keamanan lintas lingkungan (cloud dan on-premise), mengelola compliance terhadap regulasi data, serta menyesuaikan desain cloud dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah.

Apakah latar belakang networking penting bagi seorang Cloud Architect?

Sangat penting. Seorang Cloud Architect harus memahami konsep networking secara mendalam, termasuk subnetting, routing, load balancing, DNS, VPN, hingga direct connect, karena arsitektur cloud sangat tergantung pada topologi jaringan yang andal dan aman.

Bagaimana peran Cloud Architect dalam strategi keamanan cloud?

Cloud Architect bertanggung jawab dalam merancang keamanan dari awal (security by design). Ini mencakup pengaturan identity & access management (IAM), enkripsi data, firewall rules, logging & monitoring, hingga disaster recovery plan yang sesuai dengan kebutuhan dan risiko bisnis.

Apakah Cloud Architect hanya bekerja di perusahaan besar?

Tidak. Bahkan startup dan perusahaan menengah pun kini membutuhkan peran Cloud Architect, terutama saat mereka beralih ke cloud atau sedang scale-up. Perusahaan kecil mungkin menggabungkan peran ini dengan DevOps atau Cloud Engineer, tapi kebutuhan akan arsitektur yang baik tetap ada.

Apa tools yang biasa digunakan Cloud Architect untuk mendesain arsitektur?

Beberapa tools umum meliputi Lucidchart, Draw.io, Microsoft Visio, serta AWS Architecture Icons, Azure Architecture Center, atau Google Cloud Diagrams. Selain itu, Infrastructure as Code tools seperti Terraform atau CloudFormation juga sering digunakan untuk menyusun dan mengelola infrastruktur secara deklaratif.

Apakah sertifikasi cloud benar-benar dibutuhkan untuk menjadi Cloud Architect?

Tidak wajib, tapi sangat disarankan. Sertifikasi menunjukkan kemampuan dan kredibilitas, terutama untuk klien atau perusahaan yang menilai dari sisi kompetensi formal. Sertifikasi juga membantu memahami best practices arsitektur dari masing-masing penyedia cloud.

Bagaimana Cloud Architect mendukung transformasi digital perusahaan?

Cloud Architect berperan penting dalam merancang sistem IT yang agile, scalable, dan mendukung inovasi digital. Ia membantu perusahaan beralih dari sistem legacy ke cloud-native, memastikan integrasi sistem berjalan lancar, serta mendesain fondasi teknologi untuk automasi, big data, dan AI/ML.

Apa tren ke depan yang perlu dipahami Cloud Architect?

Beberapa tren penting adalah multi-cloud deployment, serverless architecture, edge computing, dan FinOps (cloud financial management). Cloud Architect masa kini juga harus mengikuti perkembangan zero trust architecture, composable applications, serta AI-assisted infrastructure design.

Baca Juga : Apa Itu Data Engineer? Skill, Tugas dan Tanggung Jawabnya

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.

Butuh Bantuan ?