Pernahkah Anda mendapati website tiba-tiba tidak dapat diakses, atau bahkan menampilkan konten yang tidak pernah dibuat sebelumnya? Jika ya, ada kemungkinan website di hack.
Tenang, jangan panik! Ada beberapa cara memperbaiki website yang di hack dan mengembalikannya seperti semula. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk memperbaiki website yang di hack.
Yuk ketahui penyebab kenapa situs bisa diserang dan temukan cara memperbaiki website wordpress yang terkena hack agar kembali bisa digunakan!
Apa itu Serangan Hacker?
Sebelum membahas cara memperbaiki website yang di hack, ketahui dulu beberapa serangan hacker agar mudah untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi!
1. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS)
Hacker melancarkan serangan DDoS dengan memanfaatkan jaringan botnet, kumpulan komputer yang dikendalikan dari jarak jauh. Jaringan ini digunakan untuk mengirim lalu lintas besar-besaran ke situs web target.
Akibatnya, situs web menjadi kewalahan dan sulit diakses oleh pengguna yang sah. Website di hack dengan serangan ini sangat berbahaya sehingga Anda harus mengerti cara memperbaiki website yang di hack dengan benar dan tepat.
2. Serangan SQL Injection
Ketika website di hack dengan cara ini, hacker melakukannya dengan memanfaatkan celah keamanan dalam perangkat lunak situs web untuk menyuntikkan perintah SQL berbahaya ke dalam database. Perintah SQL ini dirancang untuk mencuri, mengubah, atau menghapus data yang tersimpan di database.
3. Serangan Cross-Site Scripting (XSS)
Para hacker melancarkan serangan XSS dengan menyisipkan skrip berbahaya ke dalam halaman web. Skrip ini kemudian dieksekusi oleh browser pengguna saat mereka mengunjungi halaman web tersebut.
Eksekusi skrip berbahaya ini memungkinkan hacker untuk melakukan berbagai aksi merugikan, seperti:
- Mencuri data pengguna: Hacker dapat mencuri informasi sensitif seperti password, data kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya.
- Melanggar keamanan situs web: Hacker dapat mengambil alih kontrol situs web, menyebarkan malware, atau melakukan tindakan lain yang berbahaya.
4. Serangan Brute Force
Pada serangan brute force, hacker melancarkan aksinya dengan mencoba semua kombinasi kata sandi yang mungkin untuk masuk ke akun atau sistem. Tujuannya adalah menemukan kombinasi yang tepat untuk mendapatkan akses.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak khusus yang secara otomatis mencoba berbagai kombinasi kata sandi, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Semakin kompleks kata sandi, semakin lama waktu yang dibutuhkan hacker untuk mengetahui kata sandinya.
5. Serangan Man-in-the-Middle (MitM)
Para hacker melancarkan aksinya dengan menginterupsi komunikasi antara pengguna dan situs web. Tujuan utama mereka adalah mencuri informasi pribadi yang krusial, seperti kata sandi, data kartu kredit, atau informasi sensitif lainnya.
Proses ini dapat dilakukan dengan hacker menempatkan diri di antara pengguna dan situs web, dan menyamar sebagai server yang sah. Dengan cara ini, hacker dapat menyadap dan memodifikasi data yang dikirimkan antara pengguna dan situs web.
6. Serangan Aplikasi Web Lainnya
Selain serangan-serangan yang telah dibahas sebelumnya, masih banyak jenis serangan lain yang mengincar berbagai celah keamanan pada situs web. Berikut beberapa contohnya:
- Serangan Buffer Overflow, hacker memaksa program web untuk menulis data melebihi batas yang ditentukan, sehingga data tersebut dapat menimpa bagian lain dari memori program.
- Serangan Penyisipan Kode, dimana hacker menyisipkan kode berbahaya ke dalam situs web yang kemudian dijalankan ketika pengguna mengunjungi halaman web tersebut.
Bagaimana Cara Memulihkan Website yang di Hack
Anda dapat menggunakan atau mengombinasikan beberapa cara memperbaiki website yang di hack untuk memulihkan data. Berikut caranya!
1. Identifikasi dan Konfirmasi Serangan
Langkah krusial dalam memulihkan situs web yang diretas adalah dengan memahami cara mengetahui website di hack, karena Anda harus mengidentifikasi dan mengkonfirmasi serangan tersebut. Setelah Anda mengkonfirmasi bahwa situs website di hack, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana serangan itu bisa terjadi.
Cari tahu jenis serangan yang dilakukan, data apa yang telah diakses atau dicuri, dan seberapa besar dampaknya terhadap situs web Anda. Berikut beberapa tanda umum ketika website di hack :
- Terdapat perubahan pada tampilan situs web Anda, seperti elemen yang hilang, tautan yang rusak, atau konten yang ditambahkan oleh hacker.
- Biasanya akan muncul pesan peringatan atau pop-up yang tidak biasa, serta aktivitas yang mencurigakan di akun administrator Anda.
- Jika website mengalami crash, downtime, atau masalah performa yang tidak terduga, ini bisa menjadi indikasi adanya serangan.
- Biasanya beberapa data atau konten penting yang hilang dari situs web Anda, seperti produk, artikel, atau informasi pengguna.
- Jika Anda menerima laporan dari pengunjung tentang aktivitas aneh di situs web Anda, seperti tautan berbahaya atau konten yang tidak pantas, segera lakukan investigasi.
2. Isolasi Situs Web
Jika kecurigaan tentang website di hack benar, segera putuskan koneksi situs web Anda dari internet untuk mencegah penyebaran malware dan melindungi data pengguna. Matikan server web atau layanan hosting dan ubah kata sandi akses ke server, panel kontrol hosting, dan database.
Setelah itu, hal pertama dalam cara mengatasi website yang di hack adalah dengan mengaktifkan mode pemeliharaan pada CMS seperti WordPress atau Joomla untuk menyembunyikan situs web dari pengunjung dan menunjukkan pesan “Sedang Diperbaiki”.
Setelah situs web Anda dirasa aman, ganti kata sandi cPanel Anda untuk mengamankan akses ke control hosting dan ganti kata sandi login situs web juga untuk mencegah hacker masuk kembali. Gunakan password yang unik dan kuat untuk setiap akun yang digunakan.
3. Menghapus Malware dan Backdoor
Setelah mengganti kata sandi dan mengamankan situs web Anda, langkah selanjutnya adalah membersihkannya dari malware dan backdoor yang mungkin telah ditanamkan oleh hacker. Berikut langkah-langkah untuk menghapus virus berbahaya dan backdoor saat website di hack!
- Manfaatkan perangkat lunak keamanan seperti Sucuri atau Wordfence untuk memindai dan menghapus malware dari situs web Anda. Perangkat lunak ini akan mendeteksi file berbahaya dan menghapusnya secara otomatis.
- Lakukan pemeriksaan manual pada file-file di direktori situs web untuk menemukan file yang mencurigakan. Perhatikan file dengan nama yang tidak biasa, ekstensi file yang tidak dikenal, atau modifikasi file yang baru-baru dilakukan. Hapus file yang mencurigakan sesegera mungkin.
- Pastikan semua aplikasi, plugin, tema, dan perangkat lunak lain yang terinstal di situs web Anda diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan perangkat lunak seringkali mengandung patch keamanan yang dapat menutup celah yang dieksploitasi oleh hacker.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membersihkan situs web Anda dari malware dan backdoor, serta meningkatkan keamanannya untuk mencegah serangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
4. Kembalikan dari Cadangan
Jika Anda memiliki cadangan terbaru situs web Anda sebelum serangan terjadi, maka itu adalah hal yang menguntungkan karena Anda dapat menggunakannya untuk mengembalikan situs web ke kondisi normal.
Akan tetapi, proses pemulihan situs web dari cadangan mungkin berbeda-beda tergantung pada jenis CMS yang Anda gunakan dan struktur situs web Anda.
5. Periksa Kembali Keamanan
Setelah Anda berhasil memulihkan situs web dari serangan hacker, saatnya untuk memperbarui Perangkat Lunak dan Plugin. Pertama, pastikan semua perangkat lunak dan plugin yang terinstal di situs web Anda selalu diperbarui ke versi terbaru.
Kedua, gunakan Firewall Aplikasi Web (WAF) untuk membantu melindungi situs web Anda dari berbagai jenis serangan, seperti serangan SQL injection dan cross-site scripting (XSS).
Ketiga, periksa izin file dan direktori secara ketat dengan memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang memiliki akses ke file dan direktori yang perlukan. Sebaiknya batasi akses ke file dan direktori yang sensitif.
Keempat, gunakan kata sandi yang kuat dan hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk akun yang berbeda. Usahakan juga untuk mengganti kata sandi secara berkala demi keamanan.
Terakhir, pasang perangkat lunak keamanan web seperti mod_security di situs web Anda. Perangkat lunak ini dapat membantu mendeteksi dan mencegah serangan terhadap situs web.
6. Monitoring dan Pemulihan Situs Web
Setelah Anda berhasil memulihkan situs web dari serangan hacker, penting untuk terus memantau keamanannya dan kinerjanya. Manfaatkan alat pemantauan seperti Google Search Console atau alat pemantauan keamanan khusus untuk mengawasi aktivitas situs web Anda.
Hindari Serangan Hacker di Website Anda!
Serangan hacker pada website dapat melumpuhkan bisnis dan membahayakan data penting. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memperbaiki website yang di hack dan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko serangan di masa depan.
Namun, jika website terlanjur rusak parah dan Anda merasa kesulitan untuk memperbaikinya sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan jasa profesional dari Digital Solusi Grup. Tim kami berpengalaman dalam menangani website di hack dan dapat membantu Anda memulihkan website dengan cepat dan aman.