Kini, risiko keamanan di internet semakin kompleks dan mengintai para pengguna. Salah satu ancaman paling umum namun berbahaya adalah “browser hijacking”. Browser hijacking adalah teknik yang digunakan oleh penjahat siber untuk mengambil alih kendali peramban web Anda, mengarahkan Anda ke situs-situs yang tidak diinginkan, atau bahkan berbahaya.
Memahami pengertian browser hijackers sangat penting untuk melindungi perangkat Anda dari serangan ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai browser hijacking, bagaimana cara kerja serangan ini, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya.
Apa itu Browser Hijacking?
Browser hijacking adalah bentuk serangan siber di mana penyerang mengubah pengaturan peramban web Anda tanpa sepengetahuan atau izin Anda. Tujuan dari serangan ini bervariasi, mulai dari mengarahkan lalu lintas internet ke situs web tertentu yang diinginkan oleh penyerang hingga mencuri informasi pribadi pengguna seperti data login atau informasi keuangan.
Dalam beberapa kasus, browser hijacking juga digunakan untuk menyebarkan malware ke perangkat korban. Penyerang dapat menggunakan berbagai metode untuk melakukan hijacking ini, seperti memasukkan ekstensi atau plugin berbahaya ke dalam peramban, mengeksploitasi celah keamanan, atau menyusupi perangkat melalui unduhan yang mencurigakan.
Akibatnya, peramban Anda mungkin tiba-tiba menampilkan iklan-iklan yang tidak diinginkan, mengarahkan Anda ke situs-situs yang tidak dikenal, atau bahkan mengubah halaman utama dan mesin pencarian default tanpa persetujuan Anda.
Cara Kerja Browser Hijacking
Peretasan browser dapat terjadi dengan berbagai cara, dan sering kali pengguna tidak menyadarinya hingga mengalami dampak negatif. Berikut adalah beberapa cara kerja browser hijackers:
1. Melalui perangkat lunak berbahaya
Salah satu metode paling umum dari browser hijacker adalah melalui perangkat lunak berbahaya, yang sering dikenal sebagai “malware”. Perangkat lunak ini dapat masuk ke perangkat pengguna melalui berbagai cara, termasuk:
- Unduhan Tidak Aman: Pengguna dapat tanpa sengaja mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak terpercaya atau mencurigakan. Malware sering kali disisipkan dalam perangkat lunak palsu atau file yang diunduh.
- Email Phishing: Pengguna dapat menerima email phishing yang berisi lampiran berbahaya. Setelah lampiran diunduh dan dibuka, malware dapat masuk dan menginfeksi perangkat.
- Eksploitasi Kerentanan: Malware dapat memanfaatkan celah keamanan dalam sistem operasi atau browser yang belum diperbarui untuk menyusup dan mengambil alih kontrol.
Setelah malware berhasil diinstal, ia dapat memodifikasi pengaturan browser tanpa izin, seperti mengubah halaman beranda, mesin pencari default, atau bahkan mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya.
2. Melalui iklan dan tautan palsu
Browser hijacking juga bisa terjadi melalui iklan dan tautan palsu. Para penjahat cyber sering menggunakan strategi penipuan online dengan menyebarkan iklan atau tautan palsu yang terlihat sah dan menarik perhatian. Saat pengguna mengeklik iklan atau tautan tersebut, mereka bisa dibawa ke situs web yang berbahaya. Situs-situs ini dapat mengandung perangkat lunak yang secara otomatis memodifikasi pengaturan browser atau menginstal ekstensi berbahaya tanpa disadari oleh pengguna.
3. Melalui situs web yang terinfeksi
Peretasan browser juga dapat terjadi ketika pengguna mengunjungi situs web yang telah diretas atau terinfeksi malware. Penjahat siber dapat menanamkan kode berbahaya ke dalam situs web yang terlihat aman. Ketika pengguna mengakses situs tersebut, kode tersebut dapat menguasai browser dan mengubah pengaturannya tanpa sepengetahuan pengguna.
4. Melalui perangkat keras yang terinfeksi
Selain perangkat lunak, beberapa bentuk peretasan browser juga bisa terjadi melalui perangkat keras yang terinfeksi, seperti router atau modem. Perangkat keras ini dapat menjadi sasaran malware yang mampu memanipulasi lalu lintas internet.
Ketika pengguna terhubung ke jaringan yang dikontrol oleh perangkat keras yang terinfeksi, perangkat tersebut dapat mengalihkan lalu lintas internet melalui jalur yang telah dimodifikasi. Akibatnya, pengguna mungkin diarahkan ke situs-situs berbahaya, meskipun preferensi browser mereka telah diatur dengan benar.
Dampak Browser Hijacking
Berikut adalah beberapa dampak yang sering kali dialami oleh pengguna yang menjadi korban browser hijacking:
1. Gangguan dalam Penggunaan Internet
Salah satu dampak utama browser hijacking adalah gangguan signifikan terhadap pengalaman pengguna saat menjelajah internet. Pengguna sering kali mendapati bahwa setiap kali mereka membuka browser, mereka diarahkan ke situs-situs tidak diinginkan atau bahkan berbahaya. Hal ini bisa sangat mengganggu, menghambat produktivitas bagi pengguna yang hanya ingin mengakses informasi yang mereka butuhkan.
2. Risiko Keamanan yang Tinggi
Browser hijacking membawa risiko besar terhadap keamanan pengguna. Pihak yang melakukan peretasan bisa mendapatkan akses yang tidak sah ke data pribadi pengguna, termasuk kata sandi, informasi kartu kredit, dan detail sensitif lainnya.
Ketika informasi ini jatuh ke tangan yang salah, dapat digunakan untuk tindakan kriminal, seperti pencurian identitas atau penipuan finansial. Selain itu, browser yang sudah di-hijack bisa diarahkan untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya yang bisa memantau aktivitas pengguna atau mencuri data secara diam-diam.
3. Penyebab Penyebaran Malware
Salah satu efek samping dari browser hijacking adalah kemudahan bagi penjahat cyber untuk menyebarkan malware ke perangkat pengguna. Begitu browser pengguna berhasil di-hijack, peretas dapat mengarahkan mereka ke situs-situs berbahaya yang mengandung perangkat lunak berbahaya. Malware ini bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari virus yang merusak file hingga spyware yang memantau aktivitas pengguna secara diam-diam.
4. Ketidaknyamanan Finansial
Peretasan browser juga dapat memengaruhi kondisi keuangan pengguna secara langsung. Beberapa bentuk hijacking akan mengarahkan pengguna ke situs-situs perjudian, penipuan online, atau situs penjualan produk palsu. Situs-situs ini sering kali dirancang untuk menipu pengguna agar menghabiskan uang pada produk atau layanan yang tidak ada atau tidak sah.
5. Pengaruh Negatif terhadap Reputasi
Browser hijacking tidak hanya memengaruhi pengalaman online pengguna, tetapi juga dapat berdampak serius pada reputasi mereka. Ketika pengguna secara tidak sengaja mengunjungi situs web berbahaya dan tanpa disadari menyebarkan tautan atau malware kepada orang lain, mereka dapat dianggap sebagai sumber penyebaran konten berbahaya. Hal ini dapat merusak reputasi pribadi atau profesional mereka, terutama jika teman, keluarga, atau rekan kerja menjadi korban akibat tindakan yang tidak disengaja ini.
6. Gangguan Psikologis
Browser hijacking bisa menimbulkan dampak psikologis yang signifikan. Pengguna yang berulang kali mengalami gangguan seperti perubahan halaman beranda atau mesin pencari default tanpa izin dapat merasa frustrasi dan kewalahan.
Pengalaman ini dapat menimbulkan kecemasan, terutama jika pengguna tidak memiliki pengetahuan teknis untuk memperbaiki masalah tersebut. Ketidakmampuan untuk mengontrol pengaturan browser mereka dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya dan stres.
7. Kerusakan Reputasi Perusahaan
Browser hijacking yang terjadi di lingkungan bisnis dapat membawa dampak negatif lebih luas. Ketika perangkat kerja karyawan terinfeksi, risiko keamanan yang dihadapi perusahaan menjadi lebih besar. Malware yang memasuki jaringan perusahaan melalui peretasan browser dapat menyebabkan kebocoran data penting atau rahasia, yang pada akhirnya merusak reputasi perusahaan di mata klien dan mitra bisnis.
8. Ketidakpercayaan terhadap Keamanan Internet
Pengalaman browser hijacking dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap keamanan internet secara keseluruhan. Pengguna yang pernah mengalami peretasan browser mungkin merasa khawatir akan keselamatan mereka saat berselancar di internet, bahkan ketika mengunjungi situs-situs yang dianggap aman. Ketakutan ini dapat membuat mereka membatasi aktivitas online mereka, seperti menghindari belanja online, perbankan digital, atau berbagi informasi pribadi di internet.
Cara Mendeteksi Browser Hijacking
Untuk menghindari dampak buruk dari browser hijacking, penting untuk mengenali tanda-tandanya lebih awal. Berikut adalah beberapa cara untuk mendeteksi browser hijacking:
1. Perubahan Tiba-tiba pada Beranda atau Mesin Pencari
Browser hijacking sering dimulai dengan perubahan beranda atau mesin pencari default pada browser Anda. Saat Anda membuka browser, Anda mungkin tiba-tiba diarahkan ke situs web yang tidak pernah Anda pilih sebagai beranda.
Ini bisa menjadi tanda bahwa ada perubahan tidak sah pada pengaturan browser Anda. Perubahan ini biasanya dilakukan oleh program pihak ketiga yang telah menginfeksi sistem Anda melalui unduhan perangkat lunak atau pembaruan yang tidak diinginkan.
2. Toolbar dan Ekstensi yang Tidak Diinginkan
Toolbar dan ekstensi yang tidak dikenali juga bisa menjadi tanda bahwa browser Anda telah di-hijack. Periksa daftar ekstensi dan add-on di pengaturan browser Anda secara berkala. Beberapa ekstensi dapat menyusup tanpa disadari, terutama jika Anda mengunduh perangkat lunak dari sumber yang kurang terpercaya. Ekstensi ini sering kali memiliki kemampuan mengubah pengaturan browser Anda, seperti mengubah halaman beranda atau menampilkan iklan yang mengganggu.
3. Pengalihan yang Tidak Diinginkan
Jika Anda sering terkena redirect ke website tidak dikenal saat browsing, ini bisa menjadi indikasi bahwa browser yang digunakan kemungkin telah diretas. Pengalihan ini biasanya dilakukan oleh malware yang telah menyusup ke sistem Anda, dengan tujuan mengarahkan lalu lintas web ke situs yang mereka kendalikan. Situs-situs ini sering kali berisi konten berbahaya, seperti virus, spyware, atau phising. Selain itu, pengalihan yang tidak diinginkan dapat sangat mengganggu pengalaman menjelajah Anda.
4. Kinerja Browser yang Lambat
Browser yang berjalan lambat secara tiba-tiba bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres, seperti hijacking. Ketika browser Anda telah dihijack, program jahat dapat membebani sistem dengan menjalankan banyak proses di latar belakang, yang mengakibatkan penurunan kinerja. Ini dapat membuat aktivitas online Anda terasa lebih lambat dan tidak responsif.
5. Iklan Pop-up
Iklan pop-up yang sering muncul tanpa alasan jelas adalah salah satu tanda umum browser hijacking. Iklan-iklan ini seringkali muncul berulang kali dan sulit untuk ditutup, mengganggu aktivitas online Anda. Bahkan, beberapa iklan pop-up bisa mengarahkan Anda ke situs berbahaya yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi atau menginfeksi perangkat Anda dengan malware. Selain mengganggu, pop-up ini biasanya berasal dari adware yang telah terpasang di sistem Anda tanpa disadari.
6. Perubahan Tidak Biasa pada Pengaturan Browser
Salah satu tanda bahwa browser Anda mungkin telah diambil alih oleh browser hijacker adalah perubahan yang tidak biasa pada pengaturan browser. Pengaturan ini mencakup aspek penting seperti keamanan, konfigurasi proxy, dan pengaturan privasi.
Browser hijackers sering mengubah pengaturan ini tanpa sepengetahuan Anda untuk mengarahkan lalu lintas internet Anda ke situs-situs yang mereka kendalikan atau mengumpulkan data pribadi Anda. Misalnya, halaman beranda atau mesin pencari default Anda mungkin diganti dengan yang tidak Anda kenali.
7. Hasil Pencarian yang Tidak Dikenali
Jika Anda mulai melihat hasil pencarian yang dipenuhi tautan iklan atau tautan yang tidak relevan dengan apa yang Anda cari, ini bisa menjadi indikasi bahwa browser Anda telah dibajak. Browser hijackers sering menyusup ke hasil pencarian dengan menambahkan tautan berbayar atau iklan yang mengarahkan pengguna ke situs web yang mereka kendalikan. Hal ini tidak hanya mengganggu pengalaman berselancar di internet, tetapi juga berpotensi membahayakan keamanan Anda jika tautan tersebut mengarah ke situs berbahaya.
8. Peringatan Software Cyber Security
Salah satu cara paling efektif untuk melindungi perangkat Anda dari ancaman browser hijackers adalah memastikan perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan anti-malware, selalu diperbarui. Software ini dirancang untuk mendeteksi dan mencegah berbagai ancaman cyber, termasuk browser hijackers. Jika perangkat lunak keamanan Anda memberikan peringatan tentang adanya ancaman atau malware, penting untuk segera menindaklanjutinya.
9. Alat Pemindaian Browser
Jika Anda merasa browser telah terinfeksi, menggunakan alat pemindaian khusus untuk browser dapat menjadi solusi yang efektif. Alat seperti AdwCleaner dan Malwarebytes dirancang untuk mendeteksi dan menghapus browser hijackers serta adware lainnya. Alat ini dapat melakukan pemeriksaan mendalam pada browser Anda dan menghapus program berbahaya yang mungkin terlewatkan oleh perangkat lunak antivirus biasa.
10. Berhati-hati dengan Unduhan
Mengunduh perangkat lunak atau berkas dari sumber yang tidak terpercaya adalah salah satu cara utama bagaimana perangkat terinfeksi browser hijackers. Situs yang menawarkan perangkat lunak bajakan atau unduhan gratis sering kali menyisipkan perangkat lunak berbahaya dalam paket instalasi mereka. Bahkan, beberapa perangkat lunak yang tampaknya sah bisa saja berisi adware atau browser hijackers yang dapat mengubah pengaturan browser Anda tanpa izin.
11. Berhati-hati dengan Tautan Email
Email phishing adalah salah satu metode paling umum yang digunakan untuk menyebarkan browser hijackers. Email semacam ini sering kali tampak sah, mungkin mengklaim berasal dari bank, perusahaan layanan, atau bahkan teman Anda, namun sebenarnya dirancang untuk menipu Anda agar mengklik tautan berbahaya. Tautan ini bisa mengarahkan Anda ke situs web yang terlihat normal tetapi sebenarnya telah dirancang untuk mengambil alih browser Anda atau mencuri informasi pribadi Anda.
Cara Mencegah Serangan Browser Hijacking
Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari ancaman browser hijacking:
1. Perbarui Perangkat Lunak dan Sistem Operasi Anda
Menjaga perangkat lunak dan sistem operasi tetap diperbarui adalah langkah pertama yang paling krusial dalam mencegah serangan browser hijacking. Update software browser secara rutin merilis security update untuk mengatasi celah atau kerentanan browser hijacking.
Jika software Anda tidak diperbarui, penjahat siber dapat mengeksploitasi kerentanan tersebut untuk mengambil alih browser Anda. Pastikan sistem operasi, browser, serta aplikasi terkait lainnya selalu menggunakan versi terbaru yang telah diperbaiki dan ditingkatkan keamanannya.
2. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya
Menginstal perangkat lunak keamanan yang terpercaya seperti antivirus dan antispyware adalah langkah penting lainnya dalam melindungi komputer Anda dari ancaman browser hijacking. Perangkat lunak keamanan yang baik tidak hanya mampu mendeteksi dan menghapus malware, tetapi juga memberikan perlindungan real-time yang mencegah serangan sebelum terjadi. Pastikan perangkat lunak keamanan ini selalu diperbarui untuk mengikuti perkembangan ancaman terbaru di dunia siber.
3. Hindari Tautan dan Iklan yang Tidak Dikenal
Saat menjelajah internet, penting untuk selalu waspada terhadap tautan dan iklan yang mencurigakan. Penjahat siber sering kali menggunakan metode ini untuk menipu pengguna agar mengunjungi situs web berbahaya atau mengunduh perangkat lunak berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat Anda. Sebelum mengklik tautan, pastikan untuk memeriksa URL dengan seksama dan hindari tautan yang tampak tidak meyakinkan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal.
4. Hindari Perangkat Lunak dari Sumber yang Tidak Terpercaya
Hanya unduh dan instal perangkat lunak dari sumber yang terpercaya dan resmi, seperti situs web pengembang resmi atau toko aplikasi yang sudah diverifikasi. Mengunduh perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya dapat membuka pintu bagi serangan browser hijacking dan malware lainnya. Perangkat lunak dari sumber yang tidak sah sering kali dimodifikasi untuk menyertakan kode berbahaya yang dapat menginfeksi komputer Anda tanpa disadari.
5. Periksa dan Kelola Ekstensi Browser Anda
Ekstensi dan plugin pada browser sering kali menjadi sasaran serangan browser hijacking, karena ekstensi ini memiliki akses langsung ke browser Anda. Penting untuk secara berkala memeriksa dan mengelola ekstensi yang terpasang.
Hapus ekstensi yang tidak dikenal atau tidak lagi digunakan, serta pastikan ekstensi yang tersisa berasal dari sumber yang terpercaya dan selalu diperbarui. Selain itu, batasi penggunaan ekstensi hanya pada yang benar-benar diperlukan untuk aktivitas online Anda.
6. Periksa Pengaturan Browser Anda
Pengaturan browser yang tidak terkunci dapat menjadi pintu masuk bagi perangkat lunak berbahaya untuk mengubah konfigurasi tanpa sepengetahuan Anda. Beberapa bentuk pembajakan browser (browser hijacking) dapat mengubah halaman beranda, mesin pencari default, atau bahkan menambahkan ekstensi yang tidak diinginkan. Penting untuk secara rutin memeriksa pengaturan browser Anda dan memastikan bahwa semua pengaturan tetap sesuai dengan preferensi yang Anda tentukan sebelumnya.
7. Selalu Aktifkan Firewall
Firewall berperan sebagai garis pertahanan awal yang melindungi perangkat Anda dari ancaman eksternal, seperti serangan peretas atau penyebaran perangkat lunak berbahaya. Dengan mengaktifkan firewall, Anda dapat memblokir akses yang tidak sah ke sistem Anda, menjaga data dan informasi pribadi tetap aman. Firewall bekerja dengan cara memantau dan menyaring lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar dari perangkat Anda, sehingga setiap aktivitas yang mencurigakan dapat segera dihentikan.
8. Lindungi Perangkat Keras Anda
Perlindungan tidak hanya terbatas pada perangkat lunak, perangkat keras juga membutuhkan perhatian khusus. Router dan modem merupakan perangkat penting yang sering kali diabaikan dalam hal keamanan. Mengganti kata sandi default yang biasanya lemah dengan kata sandi yang lebih kuat merupakan langkah awal yang baik untuk melindungi perangkat ini dari serangan. Kata sandi yang kompleks dapat mencegah pihak yang tidak berwenang untuk mengakses jaringan rumah Anda.
9. Gunakan Koneksi Wi-Fi yang Aman
Koneksi Wi-Fi tidak aman dapat menjadi celah bagi penjahat cyber untuk mencuri data pribadi atau melakukan serangan lainnya. Pastikan jaringan Wi-Fi yang Anda gunakan dilindungi dengan kata sandi yang kuat dan enkripsi WPA3 atau setidaknya WPA2. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti kombinasi tanggal lahir atau nama, dan pilih kata sandi yang kompleks dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
10. Lindungi Data Pribadi Anda
Menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun adalah langkah penting untuk melindungi data pribadi dan menjaga keamanan informasi Anda. Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun, karena jika satu akun diretas, semua akun lainnya menjadi rentan.
Sebagai tambahan, aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di setiap akun yang mendukung fitur ini. Dengan 2FA, meskipun kata sandi Anda tercuri, penjahat masih memerlukan kode verifikasi kedua untuk mengakses akun Anda.
11. Pendidikan dan Kesadaran
Meningkatkan pengetahuan tentang ancaman siber dan bagaimana cara menghindarinya adalah salah satu langkah terbaik untuk melindungi diri Anda dari serangan yang tidak diinginkan. Memahami tanda-tanda pembajakan browser, seperti perubahan tiba-tiba pada halaman beranda atau iklan yang tidak diinginkan, dapat membantu Anda mengidentifikasi serangan dengan cepat. Selain itu, mengikuti berita terbaru mengenai perkembangan keamanan siber akan membantu Anda tetap waspada terhadap ancaman baru.
12. Periksa Aktivitas Akun Anda
Memantau aktivitas akun Anda secara teratur adalah cara efektif untuk mendeteksi adanya akses yang tidak sah. Banyak platform online yang menyediakan riwayat aktivitas akun, yang memungkinkan Anda melihat kapan dan dari mana akun Anda diakses.
Jika Anda menemukan aktivitas yang mencurigakan, seperti login dari lokasi yang tidak dikenali, segera ubah kata sandi Anda dan aktifkan fitur keamanan tambahan seperti 2FA. Selain itu, penting juga untuk melaporkan setiap insiden yang mencurigakan kepada penyedia layanan atau platform terkait.
13. Backup Data Anda
Pencadangan data adalah langkah krusial yang sering kali diabaikan, tetapi sangat penting dalam menghadapi serangan siber seperti ransomware. Dengan melakukan backup data secara teratur, Anda memastikan bahwa data penting Anda tetap aman meskipun perangkat utama Anda terkena serangan. Backup ini sebaiknya dilakukan ke perangkat eksternal atau cloud yang aman, sehingga Anda dapat dengan mudah mengembalikan data jika terjadi insiden.
Pentingnya Keamanan Cyber dalam Melindungi Perusahaan
Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung secara digital, keamanan cyber bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan sangat penting bagi perusahaan. Mengimplementasikan langkah-langkah keamanan, seperti memeriksa pengaturan browser, mengaktifkan firewall, melindungi perangkat keras, dan menjaga keamanan data pribadi, merupakan upaya yang dapat melindungi perusahaan dari berbagai ancaman siber.
Tanpa tindakan pencegahan yang tepat, perusahaan bisa menghadapi risiko besar seperti pencurian data, pembajakan sistem, hingga serangan ransomware yang dapat mengganggu operasional dan merusak reputasi.
Dampaknya bagi perusahaan bisa sangat signifikan.
Serangan cyber yang berhasil bisa mengakibatkan kerugian finansial, hilangnya kepercayaan pelanggan, serta pengeluaran besar untuk pemulihan sistem dan data. Selain itu, perusahaan juga dapat terkena sanksi hukum jika tidak melindungi data pelanggan dengan benar.