fbpx

Apa Itu Cyber Attack? Jenis dan Cara Menanganinya

Apa Itu Cyber Attack? Jenis dan Cara Menanganinya

Daftar Isi

Saat ini internet menjelma menjadi ruang tak terbatas untuk berbagai aktivitas untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Namun, dibalik kecanggihannya, bahaya mengintai dalam bentuk cyber attack. Serangan siber ini bagaikan hantu digital yang siap menerkam, mengancam privasi, keamanan, dan bahkan reputasi kita.

Serangan ini dapat menimpa siapapun dengan tujuan mencuri informasi berharga atau merusak reputasi. Namun Anda tidak perlu khawatir terhadap ancaman ini, karena pada artikel kali ini Digital Solusi Group akan mengupas tuntas tentang cyber attack: jenis-jenisnya yang beragam dan cara jitu untuk melawannya.

Apa itu Cyber Attack?

Serangan siber, yang juga dikenal sebagai cyber attack adalah upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengakses sistem komputer secara ilegal. Dampaknya dapat bervariasi dari akses tidak sah ke dokumen penting hingga manipulasi data berpotensi merugikan.

Para pelaku serangan ini biasanya mencari celah dalam sistem rentan dan kurang terlindungi. Mereka menggunakan berbagai metode dan teknik untuk menembus keamanan sistem, sehingga bisa memperoleh informasi diinginkan.

Serangan siber dapat mencakup tindakan seperti penghapusan data, pencurian identitas, atau penggunaan akun tanpa izin. Ini menegaskan betapa pentingnya menjaga keamanan sistem dan melindungi data penting dari ancaman serangan siber.

Mengapa Perusahaan harus Mewaspadai Cyber Attack?

Mengapa Perusahaan harus Mewaspadai Cyber Attack?

Walau terlihat sepele, bisnis kecil rentan menjadi sasaran cyber attack karena kurangnya perlindungan yang memadai. Dampaknya tidak hanya berupa kerugian finansial, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan dan kehilangan kepercayaan pelanggan. Berikut ini penjelasan mengapa harus waspada terhadap cara cyber attack:

1. Bisnis yang Terhambat

Keamanan bisnis menjadi landasan utama dalam menjaga kelangsungan operasional dan pertumbuhan perusahaan. Ancaman dapat mengganggu aktivitas bisnis Anda, mulai dari pencurian data berharga hingga blokade akses terhadap informasi penting. Ransomware dapat merusak sistem dan menghambat kelancaran proses bisnis.

Website bisnis juga sebenarnya rawan untuk target cyber attack, karena bisa menyebabkan hambatan proses transaksi dan menurunkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda. Efeknya bukan cuma pada pendapatan bisnis, tetapi juga reputasi dan keberlangsungan perusahaan.

2. Kehilangan Kepercayaan Pelanggan

Ketika kabar tentang kegagalan sistem jaringan menyebar, kepercayaan dapat hancur dalam sekejap. Pelanggan akan merasa cemas data pribadi mereka menjadi mangsa bagi pihak tidak bertanggung jawab. Perusahaan harus mengambil tindakan tepat dan transparan untuk memperbaiki masalah serta memulihkan kepercayaan pelanggan. 

3. Kebocoran Data

Kebocoran data dapat mengancam keamanan informasi penting, seperti data pelanggan dan data perusahaan. Informasi dari kebocoran data tersebut rawan menjadi target untuk para penyerang yang sangat tidak bertanggung jawab dan merugikan. 

Dampak dari kebocoran data ini dapat sangat merugikan, baik dari segi citra perusahaan maupun secara finansial. Penting bagi setiap perusahaan untuk menjadikan keamanan data sebagai prioritas utama.

Mengapa Cyber Attack Bisa Terjadi?

Serangan siber adalah ancaman yang serius, dengan penyerang yang merencanakan strategi untuk berbagai tujuan, termasuk:

1. Keuntungan Finansial

Data yang diretas dapat disalahgunakan untuk penipuan dan pencurian identitas, meningkatkan potensi kerugian finansial bagi perusahaan. Serangan siber juga bisa mengganggu operasional dengan menonaktifkan sistem komputer atau mengunci akses ke aplikasi dan data vital.

Para pelaku sering kali meminta uang tebusan untuk mengembalikan akses ke sistem mereka, menambah tekanan finansial harus ditanggung oleh perusahaan. Ada juga upaya untuk mencuri data sensitif perusahaan, seperti informasi rahasia, yang merupakan ancaman serius terhadap kelangsungan bisnis.

2. Gangguan dan balas dendam

Tindakan gangguan dan balasan seringkali dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kegelisahan, kebingungan, ketidakpuasan, depresi, atau ketidakpercayaan. Serangan semacam ini umumnya ditujukan kepada entitas pemerintah, namun juga bisa mengincar entitas komersial atau organisasi nirlaba.

3. Cyberwarfare

Pemerintah di seluruh dunia terlibat dalam serangan cyber, baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Dampak dari serangan semacam itu tidak hanya terasa di ranah maya, tetapi juga mempengaruhi dunia nyata dalam konflik politik, ekonomi, dan sosial.

Dalam perang cyber, negara-negara menggunakan teknologi untuk merusak infrastruktur lawan, mencuri data rahasia, atau bahkan mengganggu keamanan nasional. Ini menyoroti urgensi perlindungan terhadap data dan infrastruktur digital.

Jenis-Jenis Cyber Attack di Internet

Meskipun peretasan akun adalah jenis cyber attack yang paling sering didengar masyarakat Indonesia, pada kenyataannya, terdapat banyak jenis serangan siber lain yang perlu Anda waspadai dalam era serba digital seperti saat ini. Berikut adalah beberapa jenis serangan siber yang sudah Digital Solusi Grup rangkum:

1. Malware

Malware, singkatan dari “malicious software”, adalah program atau kode jahat yang dirancang untuk merusak sistem komputer. Para penjahat menciptakan malware untuk mencuri data, mengganggu operasi, atau bahkan menyandera sistem Anda.

Ada banyak jenis malware yang berbeda, masing-masing dengan cara menginfeksi sistem yang unik. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum, seperti Virus, Worm, Trojan, Ransomware, Spyware, Adware dan lain-lain.

2. SQL Injection

Injeksi SQL atau SQL injection adalah salah satu serangan pada keamanan jaringan jenis cyber attack yang memanfaatkan celah keamanan pada aplikasi web untuk menyuntikkan kode SQL berbahaya. Serangan ini biasanya dilakukan dengan memasukkan kode SQL secara langsung ke dalam input formulir web, parameter URL, atau header HTTP. 

3. Distributed Denial of Service (DDoS)

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) bertujuan melumpuhkan layanan online dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas internet yang sangat besar. Serangan ini tidak berfokus pada eksploitasi kelemahan, melainkan membuat layanan kewalahan sehingga pengguna sah tidak dapat mengaksesnya.

Para pelaku DDoS biasanya menggunakan jaringan komputer yang terinfeksi malware (botnet) untuk melancarkan serangan. Ribuan atau bahkan jutaan perangkat yang terinfeksi ini secara bersamaan akan membombardir target dengan permintaan palsu, membuat server kelebihan beban dan tidak dapat menangani lalu lintas yang sah. 

4. Phishing

Phishing adalah teknik penipuan online yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi atau sensitif, seperti password, nomor kartu kredit, atau data keuangan. Para penjahat phising biasanya membuat email, situs web, atau pesan yang tampak seperti berasal dari organisasi terpercaya, seperti bank, perusahaan teknologi, atau lembaga pemerintah.

5. Spoofing

Tujuan utama spoofing adalah untuk menipu korban agar melakukan tindakan yang tidak akan mereka lakukan jika mereka tahu identitas sebenarnya penjahat. Korban mungkin diminta untuk mengungkapkan informasi pribadi, mentransfer uang, atau mengunduh malware.

6. Man-in-the-middle (MitTM)

Cara melihat serangan cyber Man-in-the-Middle (MitM) adalah jenis serangan di mana penjahat menyisipkan diri di antara komunikasi dua pihak yang sedang berlangsung, seperti antara pengguna dan situs web. Penjahat kemudian dapat mencuri data, memanipulasi komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai salah satu pihak.

7. Eksploitasi zero-day

Eksploitasi zero-day adalah celah keamanan pada perangkat lunak, perangkat keras, atau firmware yang tidak diketahui oleh pengembang dan belum ada patch yang tersedia untuk mengatasinya. Penjahat siber dapat mengeksploitasi celah ini untuk melancarkan serangan sebelum pengembang mengetahuinya, membuat mereka sangat berbahaya.

8. Cross Site Scripting (XSS)

Cross Site Scripting (XSS) adalah jenis kerentanan keamanan web yang memungkinkan penjahat untuk menyuntikkan kode berbahaya ke situs web yang sah. Kode ini kemudian dapat dieksekusi di browser pengguna ketika mereka mengunjungi situs web yang terpengaruh. 

9. Password Brute Force

Serangan brute force password adalah metode peretasan di mana penjahat mencoba menebak password akun dengan mencoba berbagai kombinasi karakter secara berulang hingga menemukan yang benar. 

Penjahat biasanya menggunakan perangkat lunak otomatis untuk melakukan serangan ini, yang dapat mencoba jutaan kombinasi password per detik. Password yang lemah dan mudah ditebak, seperti “123456” atau “password”, sangat rentan terhadap serangan brute force.

Cara Mencegah dan Menangani Cyber Attack

Serangan cyber ini dapat membawa dampak dahsyat, mulai dari pencurian data sensitif, gangguan operasional, hingga kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, memahami cara mencegah dan menangani cyber attack adalah hal yang esensial di masa kini.

1. Investasi dalam Keamanan Siber

Membangun pondasi keamanan siber yang kuat merupakan langkah krusial dalam memerangi cyber attack. Investasi dalam solusi keamanan seperti firewall, antivirus, dan sistem deteksi intrusi (IDS) menjadi kunci utama. 

Firewall berperan sebagai benteng pertahanan, menyaring lalu lintas data dan menangkal akses tidak sah. Antivirus membasmi malware yang bersembunyi di dalam perangkat, sedangkan IDS memantau aktivitas jaringan untuk mendeteksi potensi serangan.

2. Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan aktivitas jaringan dan sistem secara konsisten menjadi kunci untuk mengidentifikasi anomali dan potensi serangan sedini mungkin. Solusi SIEM (Security Information and Event Management) dapat membantu mengumpulkan dan menganalisis log data untuk mendeteksi pola mencurigakan dan mengambil tindakan pencegahan.

3. Edukasi dan Pelatihan Keamanan Siber

Karyawan merupakan garda terdepan dalam memerangi cyber attack. Edukasi dan pelatihan keamanan siber menjadi esensial untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni. Pelatihan ini dapat mencakup pengenalan jenis-jenis serangan cyber, cara mengidentifikasi phishing, dan praktik keamanan online yang baik.

4. Peningkatan Keamanan Perangkat Seluler

Perangkat seluler yang kian marak digunakan dalam pekerjaan membuka celah baru bagi cyber attack. Penting untuk meningkatkan keamanan perangkat seluler dengan menerapkan penguncian layar dengan PIN atau sidik jari, enkripsi data, dan penggunaan perangkat lunak keamanan seluler terbaru. 

5. Pembaruan Perangkat Lunak

Pembaruan perangkat lunak secara berkala merupakan langkah penting untuk menutup celah keamanan yang baru ditemukan. Celah keamanan ini seringkali dieksploitasi oleh penyerang untuk melancarkan serangan. Pastikan perangkat lunak dan sistem operasi selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru yang dirilis oleh penyedia perangkat lunak.

6. Pengamanan Jaringan Wi-Fi

Jaringan Wi-Fi yang digunakan untuk mengakses internet rentan terhadap serangan siber. Pastikan jaringan Wi-Fi dilindungi dengan kata sandi yang kuat dan menggunakan enkripsi yang sesuai. Pertimbangkan untuk menetapkan jaringan terpisah untuk perangkat karyawan dan tamu, serta membatasi akses ke sumber daya penting.

7. Pemasangan Password yang Kuat Penting Untuk Perusahaan

Hindari penggunaan informasi pribadi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan dalam sandi. Gunakan kombinasi pergabungan huruf besar dan kecil, angka, dan simbol untuk membuat password yang sulit ditebak.

8. Pengelolaan Akses secara Berkala

Memberikan akses ke data dan sistem hanya kepada yang membutuhkan adalah langkah kunci untuk mengurangi risiko penyalahgunaan. Terapkan prinsip kendali akses berbasis peran (role-based access control) dan lakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa hak akses tetap sesuai dengan kebutuhan.

9. Perencanaan Pemulihan Darurat

Rencana pemulihan darurat menjadi kunci meminimalisir dampak dari cyber attack. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk memulihkan data dan sistem yang terdampak, serta komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Lakukan simulasi pemulihan darurat secara berkala untuk memastikan kesiapan tim dalam menghadapi serangan.

10. Penggunaan Web Application Firewall (WAF)

Web Application Firewall (WAF) adalah solusi keamanan yang diciptakan khusus untuk menjaga aplikasi web dari berbagai serangan siber. WAF ini bisa mendeteksi dan mencegah serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan berbagai jenis serangan lainnya.

PT Digital Solusi Grup Hadir untuk Solusi IT Anda

Keamanan dan efisiensi infrastruktur IT merupakan pondasi utama kesuksesan bisnis di era digital saat ini. Dengan ancaman siber yang semakin meningkat, penting bagi perusahaan memiliki sistem IT yang kuat dan terlindungi. Mulai dari pembaruan perangkat lunak secara rutin hingga pengelolaan akses yang ketat, setiap langkah sangat penting.

Dapatkan keuntungan dengan mendapatkan sertifikasi ISO 27001 sebagai bukti komitmen perusahaan terhadap standar keamanan informasi internasional. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis, tetapi juga akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi data perusahaan Anda.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam membangun infrastruktur IT yang kokoh atau mendapatkan sertifikasi ISO 27001, PT Digital Solusi Grup adalah mitra yang tepat untuk Anda. Tim ahli kami siap bekerja sama untuk merancang dan mengimplementasikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang Apa Itu Cyber Attack? Jenis dan Cara Menanganinya ?