USB, atau Universal Serial Bus, merupakan salah satu teknologi koneksi yang paling banyak digunakan di era digital modern. Hampir semua perangkat elektronik—mulai dari komputer, smartphone, hingga peralatan rumah tangga pintar—memanfaatkan USB sebagai media transfer data maupun sumber daya listrik.
Perkembangan USB, mulai dari tipe A klasik hingga varian terbaru seperti USB-C dan USB4, menunjukkan respons terhadap kebutuhan teknologi masa kini yang mengutamakan kecepatan dan efisiensi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu USB, jenis-jenisnya, fungsi utama, berbagai versi yang telah dirilis, serta bagaimana perkembangannya memengaruhi ekosistem perangkat digital saat ini.
Apa itu USB?
Universal Serial Bus (USB) merupakan standar konektivitas yang banyak digunakan di industri untuk menghubungkan komputer dengan perangkat elektronik lainnya, sekaligus mendukung transfer data dan suplai daya. Diperkenalkan pada tahun 1996, USB bertujuan menggantikan berbagai jenis konektor yang sebelumnya digunakan untuk menghubungkan perangkat eksternal ke komputer.
Dengan keunggulan dalam hal kecepatan, kemudahan penggunaan, dan fleksibilitas, USB menjadi solusi utama untuk menghubungkan perangkat seperti mouse, keyboard, flashdisk, printer, dan smartphone. Seiring waktu, USB telah berkembang dari sekadar antarmuka transfer data menjadi teknologi yang mendukung pengisian daya cepat, komunikasi perangkat pintar, hingga konektivitas multimedia.
Fungsi USB
USB tidak hanya sekadar konektor biasa. Fungsinya telah berkembang menjadi komponen penting dalam infrastruktur perangkat digital modern. Berikut adalah fungsi-fungsi utama USB:
1. Transfer Data
Fungsi utama USB memungkinkan pertukaran data antar berbagai perangkat. Misalnya, saat Anda menyalin file dari komputer ke flashdisk atau menghubungkan kamera digital untuk mentransfer foto, USB berperan sebagai jalur komunikasi data yang cepat dan stabil. Kecepatan transfer data pun meningkat signifikan dari versi ke versi—dari USB 1.1 hingga USB4 yang mampu menyalurkan data hingga puluhan gigabit per detik.
2. Pengisian Daya
USB juga berfungsi sebagai sumber daya listrik bagi perangkat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan kabel USB untuk mengisi ulang daya smartphone, tablet, power bank, bahkan laptop. Teknologi USB terkini, seperti USB Power Delivery (USB PD), dapat mengalirkan daya hingga 100 watt, sehingga memungkinkan pengisian cepat pada perangkat yang membutuhkan energi besar.
3. Konektivitas Perangkat
USB memberikan kemudahan koneksi instan antar perangkat tanpa memerlukan pengaturan khusus. Ini artinya, Anda bisa langsung menggunakan perangkat yang terhubung melalui USB tanpa harus menginstal driver secara manual. USB juga mendukung berbagai protokol komunikasi, membuatnya kompatibel dengan hampir semua jenis perangkat digital.
4. Arsitektur USB
Arsitektur USB terdiri dari host (biasanya komputer atau laptop), perangkat (seperti mouse atau flashdisk), dan kabel atau hub sebagai penghubung. USB menggunakan topologi berbentuk bintang, di mana host mengontrol semua komunikasi. Sistem ini memungkinkan efisiensi tinggi, kontrol lalu lintas data yang baik, serta pengelolaan daya yang optimal antar perangkat yang terhubung.
Jenis-Jenis Konektor USB
USB tersedia dalam berbagai tipe konektor fisik yang disesuaikan dengan beragam perangkat dan fungsi. Berikut ini terdapat beberapa jenis konektor USB yang biasa digunakan:

1. USB Type-A
USB Type-A adalah konektor paling umum dipakai sejak pertama kali diluncurkan. Bentuknya memanjang seperti persegi panjang dan hanya bisa dipasang dengan arah tertentu. Konektor ini biasa ditemukan pada komputer, laptop, TV, konsol game, dan charger.
Meskipun terlihat sederhana, konektor Type-A mendukung berbagai versi USB, mulai dari USB 1.1, 2.0, hingga 3.2. Biasanya, port USB 2.0 berwarna hitam atau putih, sedangkan USB 3.0 dan 3.1 diberi warna biru atau biru muda. Meskipun kini banyak perangkat beralih ke USB Type-C, konektor Type-A masih sangat relevan karena masih banyak digunakan di perangkat legacy.
2. USB Type-B
USB Type-B memiliki bentuk kotak dan tebal, dengan bagian atasnya sedikit melengkung. Konektor ini umumnya dipakai pada perangkat seperti printer, pemindai, serta hard disk eksternal. Konektor ini jarang ditemukan di perangkat konsumen karena lebih umum digunakan pada perangkat yang tidak sering dilepas-pasang.
USB Type-B hadir dalam beberapa varian, termasuk model USB 3.0 yang dilengkapi dengan pin tambahan guna meningkatkan kecepatan transfer data. Meski kurang fleksibel dalam penggunaan sehari-hari, USB Type-B tetap penting dalam lingkungan profesional dan industri.
3. USB Type-C
USB Type-C adalah jenis konektor modern yang dirancang untuk menggantikan semua jenis konektor USB sebelumnya. Bentuknya oval dan simetris, sehingga dapat dicolokkan dalam dua arah (reversible), membuatnya jauh lebih praktis dan tahan lama.
USB-C dapat menjalankan berbagai protokol melalui fitur Alternate Mode, seperti HDMI, DisplayPort, Thunderbolt, dan lainnya. USB-C tidak hanya digunakan untuk pengisian daya dan pertukaran data, tetapi juga dapat menyalurkan sinyal audio dan video digital berkualitas tinggi. Dalam banyak perangkat terbaru seperti MacBook, smartphone Android, dan tablet, USB-C sudah menjadi standar utama.
4. USB Micro-A dan Micro-B
USB Micro-A dan Micro-B digunakan pada perangkat mobile dan portabel seperti ponsel, kamera digital, dan power bank. Micro-B adalah tipe konektor yang paling sering digunakan, memiliki desain ramping dengan dua bagian ujung.
Konektor ini populer pada banyak perangkat Android sebelum akhirnya digantikan oleh USB Type-C. Sementara itu, Micro-A lebih jarang dijumpai dan biasanya dipakai pada perangkat yang mendukung fitur USB On-The-Go (OTG).
5. USB Mini-A dan Mini-B
USB Mini-A dan Mini-B merupakan versi lebih besar dari Micro-USB dan banyak digunakan pada perangkat lama seperti kamera digital dan pemutar media portabel. Bentuknya lebih besar dibanding Micro-USB tetapi lebih kecil dari Type-A atau Type-B. Kini, konektor ini nyaris punah karena digantikan oleh standar USB yang lebih kecil dan cepat.
Versi USB dan Kecepatannya
Selain bentuk konektor, perkembangan USB juga ditandai dengan kemajuan dalam teknologi versi atau standar yang digunakan. Setiap versi membawa peningkatan dalam kecepatan transfer data, efisiensi penggunaan daya, serta fitur pendukung lainnya.

1. USB 1.x
USB 1.0 dan 1.1 ialah versi awal yang dirancang untuk menyederhanakan konektivitas perangkat komputer.
- USB 1.0 (1996): Kecepatan hingga 1.5 Mbps (Low-Speed)
- USB 1.1 (1998): Kecepatan hingga 12 Mbps (Full-Speed)
Versi ini cocok dipakai untuk perangkat dasar seperti keyboard, mouse, dan joystick. Namun, kecepatan transfernya masih terlalu rendah untuk menangani perangkat penyimpanan atau kebutuhan multimedia.
2. USB 2.0
Dirilis pada tahun 2000, USB 2.0 menjadi standar yang sangat populer dan masih digunakan luas hingga sekarang.
- Kecepatan: Hingga 480 Mbps (High-Speed)
- Fitur: Mendukung plug-and-play, backward compatibility, serta arsitektur host-to-device
Selain itu, USB 2.0 memperkenalkan fitur USB OTG (On-The-Go), yang memungkinkan perangkat seperti smartphone berfungsi sebagai host untuk perangkat lain, menjadikannya sangat fleksibel dalam penggunaan, baik untuk transfer data maupun pengisian daya.
3. USB 3.x
USB 3.x menghadirkan peningkatan signifikan dalam hal performa, kecepatan, dan efisiensi daya dibanding versi sebelumnya.
- USB 3.0 (2010): Kecepatan hingga 5 Gbps (SuperSpeed)
- USB 3.1 Gen 2 (2013): Kecepatan hingga 10 Gbps (SuperSpeed+)
- USB 3.2 (2017): Kecepatan hingga 20 Gbps, menggunakan dua jalur 10 Gbps
USB 3.x memperkenalkan arsitektur dual-bus yang memungkinkan pengiriman data lebih cepat tanpa mengganggu kestabilan koneksi. Selain itu, fitur manajemen daya canggihnya menjadikan USB 3.x ideal untuk penggunaan pada perangkat seperti SSD eksternal, docking station, dan monitor resolusi tinggi.
4. USB4
USB4 adalah versi terbaru dan paling canggih dari teknologi USB saat ini. Versi ini menggabungkan berbagai kemampuan dari pendahulunya dengan kompatibilitas terhadap teknologi lain.
- Dirilis: 2019
- Kecepatan: Hingga 40 Gbps
- Konektor: Menggunakan USB Type-C secara eksklusif
- Kompatibilitas: Mendukung Thunderbolt 3, DisplayPort, dan PCI Express
USB4 memungkinkan transfer data ultra-cepat, pengisian daya berdaya tinggi, serta output video resolusi tinggi dalam satu koneksi. Hal ini menjadikannya solusi serba guna untuk perangkat modern seperti laptop premium, layar eksternal, dan perangkat penyimpanan berperforma tinggi.
Fitur Unggulan USB
Sejak diperkenalkan, USB telah menjadi standar universal untuk koneksi perangkat elektronik karena menawarkan berbagai fitur unggulan. Berikut beberapa fitur andalannya:
1. Plug and Play
Salah satu fitur revolusioner USB adalah plug and play, memungkinkan perangkat dikenali dan langsung digunakan tanpa perlu instalasi manual. Ketika pengguna mencolokkan perangkat USB ke komputer, sistem operasi otomatis mendeteksi dan menginstal driver yang dibutuhkan. Hal ini mempersingkat waktu konfigurasi dan sangat memudahkan pengguna, terutama bagi yang tidak memiliki pengetahuan teknis mendalam.
2. Hot Swappable
Hot swappable berarti perangkat USB dapat dicabut atau dipasang kapan saja tanpa perlu mematikan komputer atau sistem host. Fitur ini sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas penggunaan, terutama saat bekerja dengan perangkat eksternal seperti flashdisk, printer, atau hard drive. Pengguna bisa berpindah antar perangkat dengan cepat tanpa mengganggu sistem yang sedang berjalan.
3. Kompatibilitas Luas
USB dirancang untuk kompatibel dengan berbagai jenis perangkat dan sistem operasi. Dari komputer Windows, macOS, hingga Linux, serta perangkat mobile dan konsol game, hampir semuanya mendukung USB. Selain itu, port USB mampu mengenali berbagai jenis perangkat seperti mouse, keyboard, kamera, audio interface, bahkan perangkat industri.
Perkembangan Terkini USB
Teknologi USB terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan perangkat modern yang menuntut kecepatan tinggi, efisiensi daya, dan fleksibilitas penggunaan. Berikut adalah dua perkembangan paling menonjol dalam dunia USB saat ini:
1. USB4
USB4 merupakan versi terbaru dari teknologi USB yang diumumkan secara resmi pada tahun 2019. Dibangun di atas arsitektur Thunderbolt 3, USB4 membawa lompatan besar dalam hal kecepatan dan kemampuan transfer data.
- Kecepatan: Hingga 40 Gbps
- Konektor: Hanya menggunakan USB Type-C
- Fitur Unggulan: Mendukung multiple data and display protocols secara bersamaan, termasuk DisplayPort, PCI Express, dan pengisian daya
Keunggulan utama USB4 adalah kemampuannya untuk menggabungkan data, daya, dan sinyal video dalam satu kabel. Ini membuatnya sangat ideal untuk perangkat modern seperti laptop, docking station, dan monitor resolusi tinggi. Selain itu, USB4 menawarkan efisiensi bandwidth yang lebih baik dan kompatibilitas ke belakang dengan USB 3.x dan USB 2.0.
2. USB Power Delivery (USB PD)
USB Power Delivery (USB PD) adalah teknologi pengisian daya canggih yang diperkenalkan untuk meningkatkan kapabilitas pengaliran listrik melalui kabel USB, terutama USB Type-C.
- Daya Maksimum: Hingga 100 watt (20V, 5A)
- Fitur: Pengaturan daya dua arah, negosiasi kebutuhan daya antar perangkat, dan pengisian cepat yang aman
USB Power Delivery memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat dan efisien untuk perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet. Beberapa perangkat bahkan dapat saling mengisi daya sesuai kebutuhan. Teknologi ini juga lebih pintar karena dapat menyesuaikan tegangan dan arus secara otomatis berdasarkan kapasitas perangkat, sehingga membantu mencegah pengisian berlebih dan panas yang berlebihan.
Tips Penggunaan USB yang Optimal
Meskipun USB dirancang agar mudah dan praktis digunakan, ada beberapa tips penting yang dapat membantu menjaga perangkat tetap awet, performa tetap optimal, serta menghindari kerusakan atau kehilangan data. Berikut adalah beberapa cara menggunakan USB dengan bijak:
1. Pilih Kabel yang Tepat
Kabel USB tidak semuanya memiliki kualitas atau kemampuan yang setara. Memilih kabel yang tepat sesuai dengan kebutuhan sangat penting untuk memastikan kinerja optimal. Misalnya, untuk pengisian daya cepat, gunakan kabel yang mendukung USB Power Delivery (PD) atau Quick Charge.
Pastikan tegangan dan arus yang disuplai sesuai dengan spesifikasi perangkat yang digunakan. Begitu juga untuk transfer data berkecepatan tinggi, gunakan kabel USB 3.x atau USB4 yang mendukung kecepatan tinggi, bukan hanya kabel pengisian standar.
2. Selalu Eject Perangkat
Meskipun USB mendukung fitur hot swap, disarankan tetap melakukan proses “eject” atau “safely remove” sebelum melepas perangkat penyimpanan seperti flashdisk atau hard drive eksternal. Tindakan ini memungkinkan sistem operasi menyelesaikan proses penulisan data yang mungkin belum selesai, sehingga mengurangi risiko kehilangan data atau kerusakan file.
3. Hindari Melilit Kabel
Melilit atau menggulung kabel USB dengan cara yang salah dapat merusak serat tembaga di dalamnya, menyebabkan kabel cepat putus atau konektor longgar. Gunakan penggulung kabel atau ikatan khusus, dan hindari menarik atau membengkokkan kabel secara paksa, terutama di bagian ujung dekat konektor. Menjaga kabel dalam kondisi baik akan memperpanjang umur pemakaian dan menjaga performa tetap stabil.
Kelebihan dan Kekurangan USB
Sebagai teknologi konektivitas yang paling banyak digunakan di dunia, USB tentu memiliki banyak kelebihan, namun juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini penjelasannya:
1. Kelebihan USB
- Universal dan kompatibel luas: USB dapat digunakan di hampir semua perangkat digital modern, mulai dari komputer, ponsel, kamera, hingga peralatan rumah tangga pintar.
- Plug and play: Pengguna tidak perlu instalasi manual atau konfigurasi rumit untuk mulai menggunakan perangkat USB.
- Mendukung transfer data dan daya: USB tidak hanya berfungsi sebagai media pertukaran data antar perangkat, tetapi juga mampu menyalurkan daya untuk keperluan pengisian baterai.
- Hot swappable: Perangkat bisa dicabut dan dipasang tanpa perlu mematikan sistem atau perangkat host.
- Berkembang secara konsisten: Teknologi USB terus diperbarui dari segi kecepatan, efisiensi daya, dan fitur (seperti USB PD dan USB4).
2. Kekurangan USB
- Kecepatan tergantung versi: Perangkat USB 2.0 jauh lebih lambat dibanding USB 3.0 atau USB4, sehingga pengguna perlu memperhatikan versi agar tidak terjadi bottleneck.
- Rentan rusak secara fisik: Port dan kabel USB bisa mengalami keausan atau kerusakan akibat penggunaan terus-menerus, terutama jika sering dicabut-pasang atau ditarik.
- Perbedaan bentuk konektor: Banyaknya jenis konektor (Type-A, Type-B, Micro, Mini, dan Type-C) kadang membingungkan pengguna, terutama pada perangkat lama dan baru yang tidak kompatibel secara langsung.
- Kabel murah bisa menurunkan performa: Tidak semua kabel dibuat dengan standar tinggi. Kabel murah atau palsu sering tidak mendukung pengisian cepat atau transfer data dengan baik.
Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu menyusun infografik kelebihan vs kekurangan USB, atau checklist memilih kabel USB yang tepat.
USB, Kecil Namun Sangat Powerfull
Di balik bentuknya yang sederhana, USB telah menjadi fondasi penting dalam dunia teknologi modern. Mulai dari transfer data, pengisian daya, hingga konektivitas perangkat, USB hadir sebagai solusi serba bisa yang terus berevolusi mengikuti kebutuhan zaman. Dengan fitur unggulan seperti plug and play, kompatibilitas luas, dan kemampuan hot swappable, USB membuat hidup pengguna menjadi lebih praktis dan efisien.
Kelebihan utama dari USB terletak pada fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya. Tidak heran jika hampir semua perangkat digital saat ini mengandalkan USB sebagai jalur utama komunikasi. Ditambah dengan inovasi terbaru seperti USB Type-C, USB4, dan USB Power Delivery, USB bukan hanya konektor, tetapi sudah menjadi bagian vital dari ekosistem digital yang cepat, cerdas, dan serbaguna.
FAQ (Frequently Asked Question)
Mengapa USB menjadi standar konektivitas yang paling banyak digunakan dibanding teknologi koneksi lainnya?
USB menjadi standar konektivitas yang dominan karena menggabungkan kemudahan penggunaan, fleksibilitas tinggi, dan dukungan lintas perangkat yang luas. Dari awal kemunculannya, USB dirancang untuk menggantikan berbagai port lama seperti serial dan parallel, menyederhanakan port koneksi ke satu antarmuka universal. Pengguna tidak perlu lagi repot memilih port atau konfigurasi rumit karena USB mendukung plug-and-play serta hot-swapping. Standar ini terus berkembang, dari USB 1.0 hingga USB4, menawarkan peningkatan kecepatan transfer, efisiensi daya, dan kemampuan untuk mentransmisikan data, video, dan daya secara bersamaan.
Apa implikasi keamanan dari penggunaan USB di lingkungan perusahaan?
Penggunaan USB di lingkungan perusahaan membawa risiko signifikan terhadap keamanan data dan infrastruktur. USB dapat menjadi vektor serangan bagi malware, termasuk varian canggih seperti keystroke injection atau perangkat yang menyamar sebagai HID (Human Interface Device). Selain itu, perangkat USB yang hilang atau tidak terenkripsi dapat menyebabkan kebocoran data sensitif. Oleh karena itu, banyak organisasi menerapkan kebijakan pembatasan port USB, penggunaan whitelist perangkat, dan enkripsi data pada media USB sebagai bagian dari strategi perlindungan endpoint.
Bagaimana evolusi teknologi USB berkontribusi terhadap kecepatan transfer data yang semakin tinggi?
Evolusi teknologi USB mencerminkan peningkatan tajam dalam arsitektur fisik dan protokol komunikasinya. USB 1.0 hanya mampu mentransfer data hingga 12 Mbps, sedangkan USB 2.0 meningkat hingga 480 Mbps. Lompatan besar terjadi pada USB 3.0 dan seterusnya, dengan kecepatan hingga 5 Gbps dan akhirnya mencapai 40 Gbps pada USB4. Ini dimungkinkan oleh penggunaan arsitektur full-duplex, saluran komunikasi paralel, dan adopsi teknologi yang kompatibel dengan Thunderbolt. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kecepatan tetapi juga memperluas fungsi USB menjadi pengantar video, daya, dan jaringan.
Mengapa USB Type-C dianggap sebagai penyempurnaan dari desain port sebelumnya?
USB Type-C membawa sejumlah peningkatan penting yang menjadikannya lebih unggul dibandingkan konektor USB sebelumnya. Bentuknya yang simetris memungkinkan pengguna mencolokkan tanpa memperhatikan arah, menghilangkan masalah orientasi yang umum pada USB Type-A dan Type-B. Selain itu, USB-C mendukung fitur power delivery hingga 100W, transfer data berkecepatan tinggi, serta pengiriman sinyal video, sehingga memungkinkan satu kabel digunakan untuk banyak fungsi. Keunggulan ini membuat USB-C cocok untuk perangkat modern seperti laptop, smartphone, hingga monitor eksternal, mendukung desain perangkat yang lebih tipis dan efisien.
Apa tantangan kompatibilitas yang muncul akibat banyaknya versi USB yang beredar di pasaran?
Tantangan kompatibilitas USB muncul karena perbedaan versi tidak hanya terkait bentuk fisik, tetapi juga protokol, daya listrik, dan kecepatan transfer. Sebagai contoh, meskipun konektor USB-C digunakan oleh banyak perangkat, belum tentu semuanya mendukung fitur seperti Thunderbolt 3 atau USB4. Selain itu, kabel atau adaptor yang digunakan juga memengaruhi fungsionalitas secara keseluruhan. Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna dan teknisi, terutama saat terjadi bottleneck performa karena perangkat hanya menggunakan standar USB yang lebih lama, meskipun port secara fisik serupa.
Bagaimana USB Power Delivery mengubah cara perangkat mengelola konsumsi daya?
USB Power Delivery (USB PD) memungkinkan perangkat untuk menegosiasikan kebutuhan daya secara dinamis dengan sumber daya. Tidak seperti versi USB sebelumnya yang hanya memberikan daya tetap, USB PD dapat menyediakan hingga 100W dan mengubah arah aliran daya. Ini memungkinkan fitur seperti charging laptop dari monitor, atau power bank mengisi daya smartphone dan sebaliknya. Teknologi ini membuat desain sistem daya lebih fleksibel, terutama untuk perangkat mobile, serta mendukung pengurangan jumlah charger dan kabel yang diperlukan pengguna.
Bagaimana serangan “USB Killer” bekerja, dan seberapa besar ancamannya terhadap sistem fisik komputer?
USB Killer adalah perangkat jahat yang dirancang untuk merusak komponen fisik komputer dengan cara mengirimkan lonjakan listrik bertegangan tinggi melalui port USB. Setelah dicolokkan, USB Killer akan mengisi kapasitor internal dan kemudian melepaskan muatan listrik ke jalur data USB dalam hitungan detik, menyebabkan kerusakan permanen pada motherboard, chipset, atau komponen lainnya. Karena serangan ini bersifat fisik, bukan digital, antivirus tidak dapat mendeteksinya. Ancaman ini sangat nyata, terutama di lingkungan dengan port USB yang tidak diamankan atau dibiarkan terbuka untuk umum.
Apakah memungkinkan untuk menggunakan USB sebagai jalur komunikasi jaringan, dan bagaimana mekanismenya?
USB memang dapat digunakan sebagai jalur komunikasi jaringan melalui teknologi yang disebut USB Ethernet Adapter. Perangkat ini memungkinkan komputer atau perangkat lain terhubung ke jaringan melalui port USB seolah-olah mereka menggunakan port Ethernet. Beberapa sistem operasi juga mendukung fitur USB Tethering, di mana perangkat seperti smartphone dapat berbagi koneksi internet melalui USB ke laptop. Komunikasi ini berjalan melalui protokol khusus yang mengemulasi koneksi jaringan menggunakan saluran data USB.
Apa peran USB dalam mendukung teknologi virtualisasi atau sistem operasi live?
USB memiliki peran penting dalam mendukung virtualisasi dan sistem operasi live. Melalui USB booting, pengguna dapat menjalankan sistem operasi langsung dari flash drive tanpa menginstalnya ke hard disk, cocok untuk kebutuhan recovery, forensik, atau testing. Dalam konteks virtualisasi, USB passthrough memungkinkan perangkat USB fisik diakses langsung oleh mesin virtual, memperluas dukungan terhadap perangkat eksternal seperti dongle lisensi, printer, atau perangkat uji yang dibutuhkan dalam lingkungan laboratorium atau pengembangan.
Bagaimana perkembangan USB memengaruhi ekosistem perangkat mobile dan wearable?
Perkembangan USB, khususnya adopsi USB Type-C dan USB Power Delivery, telah mengubah ekosistem perangkat mobile dan wearable dengan mempercepat adopsi pengisian cepat, transfer data serbaguna, dan konektivitas antarperangkat. Kini, satu port USB dapat mengisi daya smartwatch, mentransfer file dari ponsel, dan menampilkan video dari tablet ke monitor eksternal. Hal ini mendukung desain perangkat yang lebih ringkas dan multifungsi, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem perangkat yang lebih terintegrasi dan efisien secara energi.