Open source adalah sebuah konsep atau sebuah pilar yang mendorong inovasi dan kolaborasi di dunia teknologi modern. Open source ini memiliki sejumlah kelebihan yang serta kekurangan juga yang penting untuk dipahami.
Kita akan mengulas lebih detail lagi apa sebenarnya open source, bagaimana cara kerjanya, berbagai jenisnya yang tersedia, dan mengapa ini menjadi pilihan yang tepat bagi banyak developer dan perusahaan.
Lanjutkan membaca untuk menemukan jawaban lengkapnya!
Apa itu Open Source?
Open Source adalah konsep di mana kode sumber perangkat lunak tersedia secara bebas untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Ini mencakup izin untuk menggunakan kode sumber, dokumen desain, dan konten produk.
Model pengembangan ini terdesentralisasi dan mendorong kolaborasi terbuka antara para pengembang. Prinsip utamanya adalah produksi bersama di mana kode sumber, blueprint, dan dokumentasi tersedia secara bebas untuk umum. Gerakan Open Source lahir sebagai respons terhadap batasan perangkat lunak berhak milik.
Model ini diterapkan dalam berbagai proyek, mulai dari teknologi open source hingga penemuan obat, mempromosikan akses universal melalui open source atau lisensi gratis untuk desain produk, serta redistribusi universal dari blueprint tersebut.
Adapun pengertian lainnya menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu atau lembaga pusat, melainkan oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber yang tersebar dan tersedia secara bebas.
Sejarah Open Source
Sejarah Open Source dimulai jauh sebelum era internet dan komputer pribadi. Sebagai contoh, dalam awal perkembangan mobil, sekelompok pemonopoli modal menguasai paten mesin bensin 2 tak yang diajukan oleh George B. Selden.
Namun, pada tahun 1911, Henry Ford berhasil menantang paten ini, menjadikannya hampir tak bernilai. Ini memicu pembentukan Asosiasi Produsen Kendaraan Bermotor Amerika Serikat yang mempraktikkan lintas-lisensi tanpa pertukaran uang.
Hal tersebut juga menginspirasi model awal pembagian kode sumber seperti rilis sumber IBM pada 1950-an dan 1960-an serta pembentukan grup pengguna SHARE.
Perkembangan ini berlanjut melalui ARPANET pada 1960-an dengan proses RFC terbuka, yang memengaruhi perkembangan internet awal dan distribusi kode sumber melalui platform seperti Usenet, IRC, dan Gopher, termasuk distribusi BSD dan Linux.
Jenis Software Open Source Code
Software open source code memiliki beragam jenis yang mendukung inovasi. Berikut 2 jenisnya serta pengertiannya!
1. Commercial Software
Software open source komersial adalah perangkat lunak yang disediakan secara komersial dengan hak cipta oleh pengembangnya. Ini berarti bahwa pengguna tidak secara otomatis mendapatkan akses ke kode sumbernya.
Untuk mengakses kode sumber, pengguna harus membayar biaya lisensi atau insentif yang sesuai dengan hak kekayaan intelektual dari pengembang perangkat lunak tersebut. Setelah membayar lisensi, pengguna dapat mengakses dan menggunakan sumber kode ini sesuai kebutuhan mereka.
2. Free Software
Free software mengacu pada perangkat lunak yang tidak hanya gratis untuk diunduh dan dimodifikasi oleh pengguna, tetapi juga memberikan kebebasan untuk mengubah kode sumbernya sesuai kebutuhan. Konsep ini mendorong pengguna untuk mengadaptasi software sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Di sisi lain, standar untuk software open source yang dikembangkan oleh Open Source Initiative (OSI) telah menetapkan pedoman selama lebih dari satu dekade. Ini menekankan pentingnya modifikasi perangkat lunak, implikasi dari perubahan lisensi, dan cara distribusinya.
Penting untuk memilih software open source yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda, mengingat kebebasan untuk memodifikasi dan mendistribusikan kembali kode sumbernya adalah poin kritis dalam penggunaan software ini.
Kelebihan Open Source
Inilah sejumlah kelebihan dari open source yang menjadi alasan dibalik banyaknya pengguna. Simak selengkapnya!
1. Lebih Hemat Biaya
Salah satu keunggulan utama dari open source adalah kemampuannya untuk menghemat biaya. Bagi mereka yang berpengalaman dalam hal teknologi, sistem operasi open source sering kali menjadi pilihan utama.
Kebanyakan sistem operasi yang sifatnya bebas free dan open source adalah tersedia secara gratis, memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan platform tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya lisensi yang mahal. Ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memperluas aksesibilitas teknologi bagi berbagai kalangan.
2. Bisa Dikembangkan Secara Bebas
Open source menawarkan kebebasan, terutama dalam hal pengembangan kode sumber. Pengguna dapat dengan bebas mengubah dan memodifikasi kode sumber sesuai kebutuhan mereka, memungkinkan untuk penyesuaian yang lebih baik dan pengembangan yang lebih maju.
Kemampuan untuk mendistribusikan hasil modifikasi ini kepada pihak lain juga memberikan kesempatan luas bagi kolaborasi dan pembelajaran bersama, memperkaya ekosistem pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan.
3. Bersifat Legal
Pengguna teknologi akan menyukai fakta bahwa software open source dapat diunduh tanpa biaya. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa mengubah dan mengembangkan sistem operasi open source tidak melanggar hukum atau regulasi.
Berbeda dengan software close source yang memerlukan biaya penggunaan, software open source memungkinkan pengguna untuk dengan bebas mengubah, mengembangkan, dan menyebarluaskan kepada pihak lain tanpa masalah hukum.
4. Tidak Memiliki Versi Bajakan
Salah satu keunggulannya adalah tidak adanya versi bajakan. Contoh sistem operasi open source yang disediakan adalah menarik banyak peminat karena pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
Mereka dapat dengan bebas memodifikasi dan menggunakan sistem operasi tersebut tanpa khawatir akan kehilangan versi aslinya. Hal ini menjadi kontras dengan sistem operasi closed source yang sering kali terkena masalah pembajakan karena biayanya yang tinggi.
5. Error Dapat Segera Diperbaiki
Salah satu keunggulan yang menonjol adalah kemampuannya untuk cepat memperbaiki kesalahan atau bugs. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas sistem secara keseluruhan, tetapi juga menjamin adanya quality control yang lebih baik saat masalah terjadi.
Karena sifatnya yang dapat diubah dan dimodifikasi oleh berbagai pihak, sistem open source memungkinkan siapa pun yang memiliki kompetensi untuk langsung melakukan perbaikan jika ditemukan error.
6. Tahan Terhadap Serangan Virus
Salah satu keunggulan yang signifikan dari sistem operasi open source adalah keandalannya dalam menghadapi serangan virus. Di era di mana ancaman virus komputer semakin kompleks, memilih untuk menggunakan sistem operasi open source dapat menjadi pilihan yang bijak.
Dengan menggunakan platform ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena serangan virus yang dapat mengganggu keamanan data dan kinerja sistem. Ini adalah impian yang diharapkan oleh pemilik situs.
7. Menawarkan Banyak Pilihan
Aplikasi dan sistem operasi open source menawarkan keunggulan yang signifikan, terutama bagi individu yang ingin memiliki kontrol penuh atas pengalaman teknologi mereka. Salah satu kelebihan open source adalah fleksibilitasnya dalam hal opsi.
Kemampuan untuk menggandakan dan memodifikasi kode sumber, memungkinkan pengguna mengakses berbagai pilihan sistem operasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka secara spesifik. Ini berarti, dari pengembang aplikasi hingga pengguna akhir, semua dapat menyesuaikan pengalaman teknologi mereka sesuai keinginan.
Kekurangan
Mesikpun memiliki sejumlah kelebihan, namun tidak menutup kemungkinan open source memiliki kelemahan. Perhatikan hal berikut:
1. User interface yang kurang ideal
Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah kekurangannya dalam hal user interface yang ramah pengguna. Meskipun banyak software open source menawarkan kebebasan dalam pengembangan dan penyesuaian, tidak semua memiliki tampilan yang intuitif bagi pengguna awam. Hal ini dapat mengakibatkan pengalaman pengguna yang kurang optimal.
2. Keamanan yang rentan
Penggunaan software open source sering dianggap menguntungkan karena fleksibilitasnya yang tinggi dan kemungkinan untuk dimodifikasi secara bebas. Namun, kebebasan ini juga membawa risiko, terutama terkait dengan keamanan.
Sumber kode terbuka yang dapat diakses oleh siapa pun memungkinkan adanya celah yang dieksploitasi untuk tujuan kejahatan cyber, seperti penyebaran malware yang dapat membahayakan perangkat pengguna. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu waspada keamanan yang tepat dalam memanfaatkan software open source.
3. Sering terjadi masalah teknis
Salah satu masalah umum yang sering dihadapi adalah kekurangannya dalam dukungan teknis yang luas. Perangkat lunak open source cenderung mengalami masalah teknis seperti bug atau error, yang hanya dapat diperbaiki oleh developer dari proyek open source tertentu.
Contoh Software Open Source
Untuk lebih memahami bagaimana open source diterapkan dalam dunia nyata, mari kita lihat beberapa contoh software open source yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
1. Sistem Operasi Berlisensi Open Source
Yang termasuk sistem operasi open source adalah UNIX dan Linux serta varian-varian seperti Debian, Slackware, SuSE, dan RedHat, adalah pilihan utama bagi para pengembang, bisnis, dan administrator sistem.
Linux, sebagai contoh, mendominasi penggunaan di server, smartphone, dan komputer karena keamanan dan fleksibilitasnya yang tinggi. Sebaliknya, Microsoft Windows dan MacOS, yang merupakan sistem operasi berbayar atau closed source, tetap menjadi pilihan bagi banyak pengguna saat ini.
2. Software Grafis Berlisensi OSS
Software grafis berlisensi OSS menawarkan berbagai pilihan untuk kebutuhan kreatif Anda. Beberapa di antaranya termasuk GIMP, InkScape, serta Abhishek’s GLIMPSE dan Digikam, yang memberikan alternatif menarik dalam pengolahan gambar dan manajemen foto.
Di sisi lain, untuk aplikasi yang berlisensi closed source atau berbayar, seperti Adobe Photoshop dan Microsoft Office, meskipun menawarkan fitur canggih, opsi open source sering kali memberikan fleksibilitas dan kontrol lebih besar atas penggunaan dan pengembangan perangkat lunak.
3. Software Pengolah Kata Berlisensi OSS
Pengolah kata berlisensi Open Source Software (OSS) seperti LibreOffice dan OpenOffice menawarkan alternatif yang menarik. Berbeda dengan Microsoft Office yang berbayar dan berlisensi close source, kedua opsi ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mengakses alat-alat produktivitas yang kuat tanpa biaya berlangganan.
4. Sistem Operasi untuk Smartphone Berlisensi OSS
Terdapat dua pilihan utama yang menggunakan lisensi Open Source Software (OSS): Android dan Firefox OS. Kedua sistem operasi ini menawarkan fleksibilitas dan kebebasan bagi pengguna dan pengembang untuk mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan kode mereka secara terbuka.
Di sisi lain, sistem operasi smartphone berbayar seperti Windows Phone dan iOS menawarkan pengalaman yang lebih tertutup dengan biaya lisensi yang diperlukan untuk penggunaan dan pengembangannya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, open source adalah sebuah inovasi di berbagai bidang teknologi yang memungkinkan pengembang untuk bekerja sama, berbagi ide, dan meningkatkan kualitas perangkat lunak secara kolektif.
Dengan memahami berbagai jenis open source, cara kerjanya, dan kelebihannya, kita dapat melihat bagaimana open source memainkan peran penting dalam mendorong kemajuan teknologi dan memberikan solusi yang lebih terbuka dan fleksibel.
Namun, bagi bisnis yang membutuhkan solusi sistem operasi berlisensi seperti Windows untuk kebutuhan khusus, penting untuk memiliki dukungan yang profesional. Jika bisnis Anda membutuhkan solusi sistem operasi Windows, serahkan saja pada DSG untuk layanan terbaik dan memastikan kebutuhan teknologi Anda terpenuhi dengan sempurna!