Apa Itu ERD? Jenis, Komponen, dan Cara Membuatnya

Apa Itu ERD? Jenis, Komponen, dan Cara Membuatnya

Daftar Isi

ERD adalah sistem berfungsi sebagai peta visual yang membantu Anda memahami hubungan antar data dengan lebih jelas. Banyak orang menganggapnya rumit, padahal sebenarnya ERD justru memudahkan proses perancangan database agar lebih terstruktur dan efisien. 

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan singkat tentang apa itu ERD, jenis-jenisnya, komponen penting yang perlu diperhatikan, hingga langkah praktis cara membuatnya. Baca selengkapnya di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!

Apa Itu ERD?

Entity Relationship Diagram atau ERD adalah diagram yang menjelaskan hubungan antar objek data yang saling memiliki relasi. Diagram ini menyajikan bentuk visual yang terorganisir dan terstruktur sehingga Anda bisa melihat bagaimana entitas saling terkoneksi dalam suatu sistem bisnis. 

Pada dasarnya, ERD berfungsi sebagai model atau rancangan database untuk memudahkan Anda menggambarkan data terkait dalam format desain. Dengan begitu, hubungan antar entitas dan atributnya dapat terlihat jelas serta lebih mudah dipahami.

Kapan ERD Digunakan?

Sebelum masuk ke cara membuatnya, penting untuk mengetahui kapan ERD biasanya digunakan. Diagram ini penting dalam pemodelan basis data yang banyak dimanfaatkan dalam proyek software engineering maupun sistem informasi.

ERD umumnya digunakan untuk:

  • Menyusun data dan hubungan antar data dengan bantuan notasi, simbol, atau bagan.
  • Membantu perencanaan bisnis dengan memvisualisasikan objek atau data yang kompleks.
  • Mempermudah pengembangan proyek bisnis dengan memberikan kejelasan alur.
  • Menjamin sistem database tetap rapi dan teratur sehingga hubungan antar entitas mudah dipahami.
  • Menjadi langkah awal dalam penyusunan database.
  • Mendokumentasikan data atau proses agar sistem lebih mudah dipahami dari berbagai sudut pandang.
  • Membantu debugging database ketika muncul masalah, terutama dalam database kompleks dengan banyak tabel dan SQL queries.
  • Membangun database relasional dengan memvisualisasikan keterhubungan data secara jelas.

Jenis Model Data ERD

Pemilihan model data sangat penting karena akan memengaruhi cara aplikasi dikembangkan sesuai kebutuhan bisnis. Secara umum, terdapat tiga jenis model data yang sering digunakan dalam ERD: Data Logis, Data Fisik, dan Model Data Konseptual.

1. Data Logis

Model data logis berkembang dari model data konseptual dan disusun dengan detail yang lebih rinci. Meskipun demikian, Anda bisa membuatnya tanpa harus memiliki model konseptual terlebih dahulu. Dalam model ini, entitas data master, operasional, dan transaksional sudah terdefinisi dengan jelas. 

Menariknya, model data logis bisa dikembangkan secara mandiri, baik sederhana maupun kompleks, hingga siap diimplementasikan dalam sistem manajemen basis data. Model ini juga fleksibel karena dapat diperluas sesuai kebutuhan.

2. Data Fisik

Model data fisik merupakan bentuk lanjutan dari model data logis dengan tingkat detail yang lebih tinggi. Model ini digunakan langsung sebagai database dan berfungsi untuk mendefinisikan metadata struktural dalam sistem manajemen database. 

Beberapa komponen yang biasa ditemukan dalam model data fisik adalah tabel, indeks, dan trigger. Dengan kata lain, model data fisik sudah siap menjadi objek penyimpanan data yang bersifat relasional.

3. Model Data Konseptual

Model data konseptual berada pada tingkat paling dasar sekaligus paling tinggi dalam hierarki model data. Model ini memuat data inti dan detail penting yang menjadi fondasi dalam arsitektur data organisasi. 

Perannya sangat penting untuk mendokumentasikan struktur data sekaligus menjadi dasar dalam pengembangan satu atau lebih model data logis. Tujuan utamanya adalah membangun struktur metadata untuk entitas data master serta memberikan gambaran jelas mengenai relasi antar entitas dalam database. 

Komponen ERD

Memahami komponen Entity Relationship Diagram (ERD) penting untuk membantu Anda memvisualisasikan bagaimana data saling terhubung sehingga basis data yang dibangun lebih terstruktur dan efisien.

1. Entitas

Entitas adalah kumpulan objek yang dapat diidentifikasi secara unik. Objek ini bisa berupa benda nyata maupun sesuatu yang tidak berwujud. Dalam ERD, entitas digambarkan dengan persegi panjang yang memuat nama entitas.

Entitas terbagi menjadi dua:

  • Entitas Kuat: Dapat berdiri sendiri karena memiliki atribut kunci.
  • Entitas Lemah: Tidak dapat berdiri sendiri dan bergantung pada entitas lain (owner entity). Entitas lemah biasanya digambarkan dengan persegi panjang kecil di dalam persegi panjang besar.

2. Atribut

Setiap entitas memiliki atribut untuk mendeskripsikan karakteristiknya. Dalam notasi Chen, atribut digambarkan dengan oval berisi nama atribut. Mari kita lihat jenis-jenis atribut yang umum digunakan.

a. Atribut Kunci

Atribut kunci berfungsi mengidentifikasi data unik. Biasanya berupa angka, misalnya NIM, nomor KTP, SIM, atau NPWP. Penulisannya selalu diberi garis bawah.

b. Atribut Simpel

Atribut simpel hanya bernilai tunggal dan tidak bisa dipecah lagi. Contohnya nama penerbit, alamat kantor, atau tahun terbit jurnal.

c. Atribut Multinilai (Multivalue)

Atribut multivalue dapat memiliki lebih dari satu nilai. Misalnya, sebuah artikel yang ditulis oleh beberapa penulis atau novel dengan banyak pengarang. Simbolnya adalah dua oval.

d. Atribut Gabungan (Composite)

Atribut gabungan terbentuk dari beberapa atribut kecil. Contoh paling umum adalah nama lengkap, yang terdiri dari nama depan, tengah, dan belakang.

e. Atribut Derivatif

Atribut derivatif berasal dari hasil perhitungan atribut lain, sehingga tidak wajib dituliskan di ERD. Contohnya usia (dari tanggal lahir) atau selisih harga. Biasanya atribut ini digambarkan dengan oval putus-putus.

3. Relasi

Relasi menghubungkan entitas yang berbeda. Dalam ERD, relasi digambarkan dengan belah ketupat. Ada tiga jenis relasi yang umum digunakan.

a. One to One

Jenis relasi ini menghubungkan satu entitas dengan satu entitas lain. Contoh: mahasiswa dengan NIM.

b. One to Many

Relasi ini memungkinkan satu entitas terhubung dengan banyak entitas lain. Misalnya, seorang guru dapat mengajar banyak siswa.

c. Many to Many

Relasi ini berarti setiap entitas bisa terhubung dengan banyak entitas lain secara timbal balik. Contohnya mahasiswa dengan UKM di kampus.

4. Garis

Garis berfungsi menghubungkan entitas dengan atribut maupun relasi. Garis juga membantu menunjukkan alur (flow) dalam ERD, sehingga hubungan antar komponen terlihat jelas.

Simbol Notasi pada ERD

Saat menyusun Entity Relationship Diagram (ERD), Anda menggunakan berbagai simbol untuk menggambarkan komponen penting, seperti entitas, atribut, dan relasi. Setiap simbol membantu memvisualisasikan data perusahaan secara lebih jelas dan membuat interpretasi diagram lebih mudah dipahami.

Berikut penjelasan simbol notasi yang umum digunakan dalam ERD. Pertama Entitas (Entity). Anda menggambarkan entitas sebagai persegi panjang dengan nama entitas di dalamnya. Berikut simbolnya: 

  • Entitas Lemah (Weak Entity): Entitas ini bergantung pada entitas lain (owner entity) dan tidak bisa diidentifikasi secara unik hanya dengan atributnya. Simbolnya berupa persegi panjang kecil di dalam persegi panjang besar.
  • Associative Entity: Entitas ini muncul pada relasi many-to-many.

Kemudian, untuk Atribut (Attribute) dalam notasi Chen, atribut digambarkan sebagai oval atau elips berisi nama atribut. Detailnya sebagai berikut: 

  • Atribut Kunci (Key Attribute): Atribut ini mengidentifikasi entitas secara unik. Nama atribut kunci ditulis dengan garis bawah, dan simbolnya berupa elips dengan garis bawah di dalamnya.
  • Atribut Multinilai (Multivalued Attribute): Atribut ini bisa menyimpan lebih dari satu nilai, digambarkan dengan dua oval.
  • Atribut Derivatif (Derived Attribute): Nilai atribut ini dihitung dari atribut lain dan tidak wajib ditulis di ERD. Simbolnya berupa oval putus-putus.
  • Atribut Gabungan (Composite Attribute): Atribut ini terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil, digambarkan dengan oval yang terhubung garis lurus dengan oval lainnya.

Dan, untuk Relasi (Relationship) digambarkan dengan belah ketupat. Berikut penjelasannya: 

  • Strong Relationship: Hubungan di mana entitas anak tidak bergantung pada entitas induk. PK entitas anak tidak berisi komponen PK induk. Simbolnya berupa belah ketupat tunggal.
  • Weak (Identifying) Relationship: Hubungan di mana entitas anak bergantung pada entitas induk. PK entitas anak memuat PK induk. Simbolnya berupa dua belah ketupat.

Terakhir, Garis berfungsi untuk menghubungkan atribut, entitas, dan relasi, serta menunjukkan alur (flow) dari suatu ERD.

Cara Membuat ERD

Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) adalah langkah penting dalam merancang sistem basis data yang rapi dan terstruktur. Anda bisa memvisualisasikan data secara lebih jelas serta memastikan hubungan antar entitas berjalan sesuai kebutuhan sistem. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

Cara Membuat ERD

1. Identifikasi Entitas

Mulailah dengan mengidentifikasi semua entitas yang akan digunakan dalam diagram. Gambarlah persegi panjang, lalu tuliskan nama entitas di dalamnya. Buat satu kotak untuk setiap entitas, dan sisakan ruang di sekitarnya untuk menambahkan informasi tambahan. Ingat, entitas adalah kumpulan objek yang bisa dikenali secara unik.

2. Deskripsikan Relasi Entitas

Setelah semua entitas teridentifikasi, carilah entitas yang memiliki hubungan. Hubungkan keduanya dengan garis, lalu tambahkan simbol belah ketupat (diamond) di tengah untuk menjelaskan jenis relasinya. Pastikan relasi ini sesuai dengan kebutuhan proyek yang sedang Anda kerjakan.

3. Menambahkan Atribut

Selanjutnya, tambahkan atribut yang diperlukan pada setiap entitas. Gunakan bentuk oval untuk menggambarkannya, dan jangan lupa sertakan atribut kunci (key attribute) yang berfungsi mengidentifikasi data unik dalam entitas tersebut.

4. Melengkapi Diagram

Langkah terakhir adalah melengkapi diagram sesuai kebutuhan sistem. Periksa kembali apakah semua entitas sudah terhubung, atribut sudah tepat, dan simbol tidak ada yang tertukar. Jika ada entitas atau atribut yang tidak relevan, hapus atau ubah namanya agar diagram tetap ringkas.

Tips tambahan, gunakan nama yang konsisten, pastikan tidak ada entitas ganda, uji kembali hubungan antar entitas, dan manfaatkan warna berbeda untuk menandai bagian penting sehingga ERD mudah dipahami.

Cara Membuat ERD (Menggunakan Tools)

Dengan bantuan tools ini, Anda dapat menggambarkan entitas, atribut, serta hubungan antar tabel secara lebih jelas dan terstruktur. Berikut beberapa pilihan yang bisa Anda gunakan:

1. Draw.io

Anda bisa menggunakan Draw.io sebagai tool sederhana untuk membuat ERD. Selain itu, Draw.io juga berfungsi sebagai flowchart maker dan dapat digunakan untuk menggambar algoritma. 

Hasil pekerjaan bisa disimpan di cloud seperti Google Drive dan OneDrive, atau secara lokal. Tampilan yang mudah dipahami membuatnya ideal untuk pemula maupun pengguna kasual.

2. Dbdiagram.io

Jika Anda ingin mendesain database dengan cepat, Dbdiagram.io menjadi pilihan tepat. Bahasa pemrograman yang digunakan cukup sederhana dan khusus untuk menggambarkan ERD. 

Hasil diagram bisa dibagikan dengan mudah karena penyimpanannya berbasis online. Menariknya, Dbdiagram.io bisa digunakan secara gratis dan bersifat open source.

3. Lucidchart

Bagi desainer profesional, Lucidchart menawarkan interface yang rapi dan tampilan yang menarik. Walaupun berbayar, tersedia juga versi gratis dengan fitur cukup lengkap, cocok untuk Anda yang baru belajar. Selain mendukung penyimpanan cloud, Lucidchart juga menyediakan opsi penyimpanan lokal, sehingga lebih fleksibel.

4. QuickDBD

QuickDBD memungkinkan Anda membuat ERD berbasis teks dengan cepat. Cukup tuliskan struktur data, lalu tool ini otomatis mengubahnya menjadi diagram. Meskipun versi berbayarnya memiliki fitur lebih lengkap, tersedia juga versi gratis untuk mencoba. Anda bisa mengekspor hasilnya ke format SQL, PDF, atau Word sesuai kebutuhan.

5. SQLDBM

Jika bekerja dengan database berbasis MySQL atau MS SQL, SQLDBM bisa menjadi pilihan terbaik. Keunggulannya adalah bisa menggunakannya langsung di browser tanpa harus memasang database engine tambahan. Selain gratis, SQLDBM juga mendukung fleksibilitas tinggi untuk pengguna SQL, sehingga sangat membantu dalam perancangan.

ERD Penting untuk Perancangan Database

Entity Relationship Diagram sangat penting dalam membangun sistem basis data yang rapi, terstruktur, dan mudah dipahami. Dengan memahami jenis, komponen, hingga simbol yang digunakan, Anda bisa merancang database secara lebih efektif. Ditambah lagi, berbagai tools modern kini memudahkan membuat ERD tanpa ribet, baik pemula maupun profesional.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menguasai ERD berarti Anda siap menyusun alur data yang jelas, mendukung pengembangan sistem, serta memastikan informasi tersaji dengan efisien. Dengan demikian, manfaatkan pengetahuan ini untuk membangun database yang lebih kuat dan andal.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana mengembangkan ERD agar tidak “patah” setiap kali aturan bisnis berubah, tanpa harus menggambar ulang seluruh model?

Gunakan pola supertype–subtype untuk menampung variasi entitas, tambahkan tabel aturan relasional (rule/lookup efektif-bertanggal) agar kardinalitas dan optionality bisa dievolusi melalui data, bukan skema. Sertakan atribut valid_from/valid_to dan current_flag pada relasi kritikal sehingga perubahan kebijakan dapat dimodelkan sebagai versi baru alih-alih migrasi skema besar, lalu dokumentasikan kontrak data di tingkat domain agar dampak perubahan terlokalisasi.

Mengapa relasi many-to-many dengan atribut sendiri tidak boleh hanya memakai tabel junction sederhana, dan bagaimana memodelkannya?

Jika hubungan memiliki status, tanggal efektif, atau metrik, junction harus menjadi entitas asosiasi penuh dengan kunci primer tersendiri, unique constraint komposit, serta kolom audit. Ini memungkinkan lifecycle dan aturan bisnis diterapkan pada relasi (misalnya aktivasi, pembekuan, riwayat) tanpa mengacaukan entitas induk, sekaligus memudahkan indeksasi selektif yang selaras dengan pola query nyata.

Kapan lebih tepat memakai supertype–subtype dibanding “polymorphic foreign key” yang menunjuk ke beberapa tabel berbeda?

Supertype–subtype menjaga integritas referensial kuat melalui FK yang eksplisit dan memudahkan query lintas tipe, cocok ketika varian entitas berbagi atribut mayor. Polymorphic FK tampak luwes tetapi merelaksasi integritas (FK tak bisa ditegakkan di database secara murni) dan menyulitkan optimasi, sehingga lebih tepat untuk kebutuhan sementara atau bila lapisan aplikasi siap mengambil alih validasi yang hilang.

Bagaimana memodelkan hierarki rekursif (misalnya organisasi atau kategori) agar efisien untuk baca dan mudah untuk tulis?

Struktur adjacency list paling sederhana namun mahal untuk query berlapis; nested set cepat untuk baca agregat tetapi berat saat update; closure table menyeimbangkan keduanya dengan menyimpan seluruh pasangan leluhur–keturunan. Pilih pendekatan berdasar rasio baca:tulis dan siapkan materialized path atau indeks khusus untuk prefix search jika navigasi hierarki intensif.

Bagaimana menerjemahkan ERD logis menjadi skema fisik yang benar-benar cepat, bukan hanya “indah di whiteboard”?

Turunkan strategi indeks dari kardinalitas dan selektivitas nyata: pastikan FK terindeks pada sisi many, sediakan covering index untuk pola join dominan, dan pertahankan check/unique constraints agar rencana eksekusi tetap sempit. Ukur query kritikal lalu iterasikan terhadap statistik; optimasi fisik yang selaras dengan kardinalitas ERD biasanya memberi lompatan performa dibanding tuning ad-hoc di aplikasi.

Bagaimana menggabungkan kebutuhan soft delete dan histori tanpa menciptakan “hantu” referensial?

Jangan hanya menambah kolom is_deleted; gunakan temporal modeling dengan valid_from/valid_to dan current_flag, serta filtered unique index yang hanya berlaku untuk baris aktif. Untuk integritas lintas waktu, pertahankan FK ke baris historis yang relevan atau gunakan system-versioned tables bila DBMS mendukung, sehingga rekonstruksi keadaan masa lalu tidak menimbulkan orphan yang sulit ditelusuri.

Bagaimana memodelkan multi-tenancy pada ERD agar aman, hemat biaya, dan tetap mudah dipantau?

Pendekatan shared schema dengan tenant_id memberi efisiensi biaya, tetapi pastikan semua FK dan indeks mengawali kolom tenant_id agar pemindaian terpartisi secara alami dan unique constraint ter-scoped per tenant. Untuk isolasi kuat atau kebutuhan regulasi, pertimbangkan schema per tenant atau database per tenant; keputusan harus menimbang SLA, skala, serta kompleksitas operasi.

Apa peran kolom JSON/semistruktur di RDBMS modern terhadap ERD, dan kapan sebaiknya dipakai?

JSON cocok untuk atribut ekor panjang yang jarang diquery atau berubah cepat, sementara inti relasional (kunci, hubungan, aturan) tetap dimodelkan di ERD. Tegakkan validasi dengan JSON schema check dan indeks fungsional pada path yang sering diakses, agar fleksibilitas tidak menggerus performa dan integritas; hindari pola EAV murni kecuali benar-benar diperlukan dan terukur.

Mengapa “global ERD” lintas mikroservis berbahaya, dan bagaimana memodelkan batasannya?

Mikroservis harus memiliki ERD per bounded context dengan kepemilikan data yang jelas, bukan satu ERD raksasa yang mendorong coupling. Gunakan event-driven integration atau anti-corruption layer untuk berbagi fakta antar domain, terima adanya duplikasi terkontrol, dan dokumentasikan kontrak skema versi-aware agar evolusi tiap layanan tidak saling mengunci.

Kapan ERD bukan alat terbaik, dan apa pendekatan alternatifnya?

Untuk masalah dengan hubungan sangat dalam dan penelusuran banyak hop (misalnya rekomendasi sosial atau dependency graph), model graf dengan edges berlabel dan traversal mungkin lebih tepat. Terapkan arsitektur poliglot: simpan transaksi inti di relasional yang dikawal ERD, lalu bangun proyeksi graf atau pencarian dokumen untuk query eksploratif, sehingga masing-masing model melayani pekerjaan yang paling selaras dengannya.

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.