Wipe data adalah proses yang sering dianggap sepele, padahal bisa menentukan keamanan data pribadi maupun profesional Anda. Jika Anda berpikir bahwa menghapus file sudah cukup untuk menghilangkan jejak, kenyataannya tidak sesederhana itu. Di balik tombol delete, masih ada kemungkinan data dipulihkan.
Inilah mengapa memahami cara kerja wipe data menjadi penting. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan alasan mengapa proses ini dibutuhkan, bagaimana cara melakukannya dengan benar, dan fungsi apa saja yang menyertainya. Baca selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Wipe Data?
Wipe data, atau yang dikenal juga sebagai data wiping atau data erasing, merupakan metode penghapusan data melalui proses terprogram yang bertujuan untuk menghapus data secara permanen dari perangkat komputer.
Berbeda dengan proses delete biasa yang hanya menghapus referensi file, proses ini menimpa seluruh isi media penyimpanan dengan data acak sehingga tidak bisa dipulihkan lagi menggunakan perangkat lunak pemulihan.
Saat proses wipe data selesai, data yang tersimpan tidak bisa dikembalikan ke bentuk semula maupun dikenali. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering diartikan sebagai pembersihan data.
Saat Anda melakukan wipe data pada perangkat, semua aplikasi yang terpasang akan terhapus, semua pengaturan akan kembali ke setelan pabrik, dan seluruh data di memori internal akan hilang.
Tujuan utama dari metode ini adalah mencegah kemungkinan pemulihan data, bahkan setelah data dihapus secara manual. Dengan begitu, wipe data menjadi solusi efektif untuk menjaga keamanan informasi pribadi atau sensitif di dalam perangkat.
Mengapa Wipe Data Penting?
Proses ini memastikan informasi sensitif terhapus secara permanen dan tidak dapat dipulihkan kembali, bahkan oleh pihak yang berniat jahat. Pertama, wipe data menghapus data secara permanen hingga tidak bisa dipulihkan.
Tidak seperti proses delete biasa, metode ini menimpa seluruh isi penyimpanan sehingga data tidak bisa dikenali lagi. Hal ini penting agar file seperti foto pribadi, email, data keuangan, atau informasi login tidak bisa dimanfaatkan kembali.
Kedua, proses ini melindungi privasi dan meningkatkan keamanan. Dengan bertindak sebagai langkah anti-forensic, wipe data mencegah pihak lain mendapatkan akses ke kata sandi atau akun penting yang sebelumnya tersimpan di perangkat.
Ketiga, Anda bisa mencegah penyalahgunaan data dalam situasi tertentu, seperti saat menjual perangkat lama, mengganti laptop kerja, menghapus data pelanggan, atau setelah memakai komputer publik.
Keempat, jika perangkat mengalami gangguan atau error, wipe data bisa menjadi solusi akhir. Proses ini akan mengembalikan pengaturan ke kondisi pabrik, membuat perangkat bekerja seperti baru.
Kelima, saat perangkat terkena malware atau virus, wipe data dapat menghapus ancaman tersebut secara menyeluruh dan membantu memulihkan kinerja perangkat.
Terakhir, proses ini juga memungkinkan Anda membersihkan data dari berbagai media penyimpanan lain seperti flash drive, memory card, dan memory stick.
Dengan kata lain, wipe data sangat penting untuk menjaga informasi pribadi tetap aman dan memastikan perangkat siap digunakan kembali tanpa meninggalkan jejak sensitif apa pun.
Proses Wipe Data
Proses wipe data berjalan dengan cara menghapus informasi dari media penyimpanan secara menyeluruh dan permanen, sehingga data yang dihapus tidak bisa dipulihkan. Setelah proses selesai, data tidak akan bisa dikembalikan ke bentuk semula maupun dikenali.
Umumnya, proses ini dilakukan dengan menghapus file satu per satu atau langsung menghapus seluruh direktori. Namun, sebelum memulai prosesnya, Anda perlu mencadangkan data terlebih dahulu. Pasalnya, wipe data bisa menghilangkan semua informasi yang ada di media penyimpanan secara total.
Berikut penjelasan tentang bagaimana wipe data dilakukan, mulai dari metode, alat, hingga langkah-langkahnya di berbagai sistem operasi:
Proses Umum dan Metode
- Menimpa Data: Sistem akan menimpa seluruh isi penyimpanan dengan data acak agar data lama tidak bisa dikembalikan menggunakan perangkat lunak pemulihan.
- Tindakan Anti-Forensik: Proses ini bertujuan menghilangkan kemungkinan pemulihan data, bahkan setelah penghapusan manual, sehingga bisa mencegah pelanggaran keamanan sistem komputer.
- Pemformatan Disk: Saat proses berlangsung, semua data lama akan terhapus dan sistem akan meminta Anda untuk memulai format ulang disk. Begitu dimulai, semua file akan dihapus secara permanen.
Ada beberapa algoritma yang biasa digunakan dalam proses ini:
- Single-pass overwrite: Menimpa seluruh data satu kali dengan angka acak atau nol.
- DoD 5220.22-M: Standar militer AS yang menimpa data sebanyak tiga kali untuk memastikan keamanannya.
- Metode Gutmann: Menimpa data hingga 35 kali, cocok untuk informasi yang sangat sensitif.
Anda bisa menggunakan berbagai alat khusus yang tersedia dalam perangkat lunak pemulihan data. Alat ini dirancang untuk menghapus data menggunakan algoritma yang sesuai standar industri agar tidak dapat dikenali kembali. Contoh perangkat lunaknya antara lain:
- DBAN (Darik’s Boot and Nuke): Alat gratis yang efektif untuk hard disk.
- CCleaner: Memiliki fitur “Drive Wiper” untuk menghapus isi penyimpanan.
- Eraser: Program open-source untuk menghapus file secara aman.
- Secure Erase: Khusus untuk SSD yang mendukung perintah ATA Secure Erase.
Fungsi Wipe Data
Fungsi wipe data tidak sekadar menghapus file, melainkan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan digital. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
1.Menghapus Data Secara Permanen dan Tidak Dapat Dipulihkan
Fungsi utama dari wipe data adalah menghilangkan potensi pemulihan data. Metode ini akan menimpa seluruh isi penyimpanan dengan data acak. Setelah proses selesai, file yang telah terhapus tidak bisa dikembalikan dalam bentuk aslinya, bahkan dengan bantuan perangkat lunak pemulihan.
Semua aplikasi terhapus otomatis, pengaturan kembali ke factory settings, dan data di penyimpanan internal juga ikut hilang.
2. Melindungi Privasi dan Keamanan
Melalui fungsi anti-forensic, wipe data mencegah celah keamanan pada sistem. Tanpa proses ini, pihak lain masih bisa memulihkan data seperti kata sandi atau informasi pribadi dari perangkat yang sudah digunakan.
Ini sangat penting saat Anda ingin menjual, memberikan, atau mengganti perangkat, serta saat menghapus data sensitif dari komputer publik atau perusahaan. Dengan begitu, informasi seperti foto, email, data keuangan, hingga akun login tidak jatuh ke tangan yang salah.
3. Memulihkan Kinerja dan Mengatasi Error
Saat perangkat mengalami masalah sistem atau error yang mengganggu, wipe data bisa menjadi solusi terakhir. Proses ini akan mengembalikan perangkat ke kondisi awal seperti saat pertama kali dibeli, sehingga bisa membantu mengatasi bug atau kerusakan sistem yang sulit diperbaiki.
4. Menghapus Malware dan Virus
Jika ponsel atau perangkat Anda terkena malware atau virus, melakukan wipe data bisa menghapusnya secara menyeluruh. Proses ini juga dapat memulihkan performa perangkat yang melambat atau sering mengalami gangguan akibat infeksi.
5. Membersihkan Data di Berbagai Media Penyimpanan
Tak hanya berlaku untuk perangkat utama, wipe data juga bisa digunakan untuk membersihkan media penyimpanan lainnya seperti flash drive, memory card, atau memory stick. Dengan begitu, Anda bisa memastikan seluruh data terhapus tanpa sisa di berbagai media.
Cara Melakukan Wipe Data Android
Sebelum Anda memulai proses wipe data, pastikan Anda telah mencadangkan seluruh data penting. Proses ini akan menghapus seluruh data yang tersimpan di perangkat Android, dan jika terjadi kesalahan, data yang tidak dicadangkan bisa hilang secara permanen.
Namun, data di kartu SD biasanya tetap aman karena tidak ikut terhapus. Berikut langkah-langkah melakukan wipe data di perangkat Android:
- Matikan terlebih dahulu perangkat Android Anda.
- Tekan tombol Volume Up dan Power secara bersamaan untuk masuk ke mode recovery.
- Gunakan tombol volume untuk memilih menu Wipe data atau Factory reset.
- Tekan tombol Power untuk mengeksekusi perintah tersebut.
- Ikuti semua instruksi yang muncul di layar hingga proses selesai.
- Setelah selesai, perangkat akan kembali ke menu utama.
Cara Melakukan Wipe Data iOS
Bagi pengguna iOS, pastikan Anda telah mencadangkan data dan menonaktifkan fitur Find My sebelum melakukan wipe data. Hal ini penting untuk menghindari masalah keamanan dan kehilangan data.
Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghapus data di perangkat iOS:
- Buka menu Settings.
- Pilih opsi General.
- Ketuk menu Reset.
- Lanjutkan dengan memilih Erase All Content and Settings.
- Masukkan passcode Anda, lalu ketuk Erase untuk mengonfirmasi.
Cara Melakukan Wipe Data Komputer
Sebelum melakukan wipe data pada komputer, pastikan Anda telah mencadangkan seluruh data penting. Proses ini bisa dilakukan baik di sistem operasi Windows maupun Mac.
1. Windows
Jika Anda menggunakan Windows, ikuti langkah-langkah berikut:
- Buka menu Settings.
- Pilih opsi Update & Security.
- Klik tab Recovery.
- Pilih tombol Get Started.
- Klik Remove everything.
- Ikuti instruksi yang muncul di layar. Komputer akan otomatis restart, dan proses ini bisa memakan waktu cukup lama tergantung ukuran data yang dihapus.
2. Mac
Untuk pengguna Mac, Anda bisa mengikuti panduan berikut:
- Nyalakan atau restart komputer Anda.
- Tekan dan tahan tombol Command + R hingga logo Apple muncul.
- Lepaskan tombol setelah berhasil masuk ke menu recovery.
- Pilih menu Disk Utility.
- Pilih penyimpanan data yang ingin dihapus, lalu klik tombol Erase. Anda bisa membiarkan pengaturan format dan skema tetap seperti default.
- Klik opsi Security Option.
- Jika Anda menggunakan penyimpanan terenkripsi, cukup gunakan pengaturan default. Namun jika Anda menggunakan hard drive mekanik, sebaiknya pilih tingkat keamanan ketiga (3-pass secure erase) untuk hasil penghapusan yang lebih aman.
Pentingnya Memahami dan Melakukan Wipe Data dengan Benar
Melakukan wipe data adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan, terutama jika Anda ingin menjaga keamanan, privasi, dan performa perangkat. Proses ini bukan sekadar menghapus file, tetapi menghilangkan jejak digital secara permanen agar data tidak bisa dipulihkan kembali.
Baik pada Android, iOS, maupun komputer Windows dan Mac, setiap sistem memiliki langkah-langkah tersendiri yang dapat Anda lakukan dengan mudah asalkan mengikuti panduan yang tepat. Selalu pastikan untuk mencadangkan data penting sebelum memulai proses ini.
FAQ (Frequently Asked Question)
Apakah wipe data benar-benar menghapus data secara permanen dari perangkat?
Ya, proses wipe data yang dilakukan dengan metode yang benar akan menghapus data secara permanen dan membuatnya tidak dapat dipulihkan oleh tools recovery biasa. Namun, efektivitasnya tergantung pada metode yang digunakan—misalnya, metode overwrite berkali-kali lebih aman dibanding sekadar delete atau format biasa.
Apa perbedaan wipe data dengan factory reset pada smartphone?
Wipe data menggunakan metode yang lebih dalam untuk menghapus data dari memori, biasanya dengan cara menulis ulang data dengan pola tertentu. Sementara factory reset hanya menghapus referensi file dan mengembalikan pengaturan ke default pabrik, yang artinya beberapa data masih bisa dipulihkan dengan software forensik.
Mengapa wipe data penting dilakukan sebelum menjual atau membuang perangkat lama?
Karena meskipun data terlihat sudah dihapus, sebenarnya informasi sensitif seperti foto, email, atau dokumen pribadi masih dapat di-recover. Wipe data memastikan tidak ada jejak digital yang bisa dimanfaatkan pihak lain, sehingga melindungi privasi dan keamanan data pengguna.
Apakah wipe data bisa dilakukan hanya sekali untuk hasil yang aman?
Secara teknis, satu kali penghapusan dengan metode yang tepat sudah cukup. Namun, standar keamanan seperti militer atau lembaga pemerintah biasanya merekomendasikan beberapa kali proses overwrite untuk memastikan data benar-benar tidak dapat dipulihkan, terutama pada hard disk.
Apakah wipe data dapat merusak perangkat keras seperti SSD atau HDD?
Proses wipe data yang dilakukan berulang, terutama pada SSD, dapat mempercepat keausan karena sifat teknologi flash memory. Oleh karena itu, disarankan menggunakan metode wipe yang dioptimalkan untuk SSD seperti Secure Erase, yang bekerja lebih efisien dan aman bagi perangkat.
Bagaimana cara memastikan data sudah benar-benar terhapus setelah wipe?
Setelah proses wipe selesai, pengguna bisa menjalankan software forensik atau recovery tools untuk memverifikasi bahwa tidak ada file yang dapat dikembalikan. Jika software tersebut tidak dapat menemukan data apapun, artinya proses wipe berhasil dilakukan secara efektif.
Apakah semua software wipe data bisa diandalkan dan aman digunakan?
Tidak semua software memiliki standar keamanan yang sama. Beberapa hanya melakukan penghapusan standar yang bisa dipulihkan dengan mudah. Pilihlah software wipe data yang sudah mendapatkan pengakuan atau sertifikasi, seperti DBAN, Blancco, atau fitur Secure Erase dari pabrikan SSD.
Apa perbedaan wipe data dengan shred data?
Wipe data biasanya digunakan untuk seluruh drive atau partisi, sedangkan shred data fokus pada file atau folder individual. Keduanya bertujuan menghapus data secara permanen, tetapi implementasinya berbeda tergantung kebutuhan dan skala penghapusan.
Apakah wipe data bisa dilakukan melalui sistem operasi atau harus pakai software khusus?
Beberapa sistem operasi sudah menyediakan fitur wipe data, tapi seringkali tidak sekuat software khusus. Untuk penghapusan data yang lebih aman dan mendalam, software khusus masih menjadi pilihan terbaik, terutama untuk pengguna profesional atau perusahaan.
Kapan waktu terbaik untuk melakukan wipe data di lingkungan kerja atau organisasi?
Wipe data sebaiknya dilakukan setiap kali perangkat akan dipindahtangankan, dikembalikan dari pemakaian karyawan, atau saat melakukan dekomisioning hardware. Ini adalah bagian penting dari kebijakan keamanan data yang bertanggung jawab, terutama jika perangkat tersebut menyimpan informasi sensitif perusahaan.