fbpx

Apa itu White Box Testing? Teknik dan Cara Pengujiannya

Apa itu White Box Testing? Teknik dan Cara Pengujiannya

Daftar Isi

Kami akan membahas secara mendalam salah satu metode pengujian perangkat lunak yang penting, yaitu white box testing.

Apa sebenarnya pengertian dari white box testing? Apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Mari kita bahas semuanya di artikel ini. Simak dengan baik agar tidak ada informasi penting yang terlewat.

Apa itu White Box Testing?

White box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang melibatkan analisis dan pemeriksaan struktur internal dan kode sumber dari perangkat lunak tersebut. Berbeda dengan black box testing yang hanya memeriksa hasil input dan output tanpa memperhatikan bagaimana hasil tersebut diperoleh. 

Cara membuat white box testing berfokus pada aliran data dan logika dalam kode program. Penguji tidak hanya memeriksa apakah output yang dihasilkan sesuai dengan harapan, tetapi juga bagaimana proses internal program bekerja untuk menghasilkan output tersebut. 

Pengujian ini melibatkan analisis mendalam terhadap kode sumber untuk memastikan bahwa semua jalur eksekusi telah diuji, semua kondisi logis telah diperiksa, dan semua loop serta struktur data telah berfungsi dengan benar.

Teknik-Teknik White Box Testing

Ada beberapa tipe white box testing, dan setiap jenisnya memiliki teknik pengujian perangkat lunak software testing yang berbeda. Di antara teknik white box testing, berikut tiga teknik yang paling utama:

1. Statement Coverage

Dalam dunia pemrograman, pernyataan (statement) adalah baris kode atau instruksi yang ditulis agar komputer dapat memahami dan bertindak sesuai dengan instruksi tersebut. Statement coverage adalah teknik pengujian yang memastikan setiap pernyataan dalam kode dieksekusi sedikitnya satu kali selama pengujian. 

Tujuan utamanya mengidentifikasi bagian-bagian kode yang belum diuji, yang mungkin mengandung kesalahan. Sebelum melakukan statement coverage, kode sumber harus dikompilasi dan diubah menjadi kode objek.

Pengujian dilakukan dengan menjalankan perangkat lunak dan memantau eksekusi setiap pernyataan. Memastikan semua bagian kode telah diuji dan tidak ada pernyataan yang terlewat, sehingga meningkatkan keandalan dan kualitas perangkat lunak.

2. Branch Coverage

Dalam pemrograman, cabang (branch) mengacu pada struktur keputusan seperti pernyataan IF (IF statement), yang memiliki dua kemungkinan hasil: BENAR atau SALAH. Branch coverage adalah teknik pengujian yang memastikan bahwa setiap cabang atau jalur dalam kode telah dieksekusi sedikitnya sekali selama pengujian perangkat lunak.

Branch coverage memeriksa setiap titik keputusan dalam kode, pengujian dilakukan untuk memastikan kedua hasil dari setiap cabang telah diuji. Ini melibatkan pengujian semua kondisi logis dalam program untuk memastikan bahwa setiap jalur eksekusi telah diikuti setidaknya sekali, meningkatkan keandalan perangkat lunak.

3. Path Coverage

Path coverage adalah teknik pengujian yang sangat komprehensif di mana semua jalur eksekusi yang mungkin dalam sebuah program diuji. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap jalur dalam program telah dilalui, mulai dari status awal saat program dijalankan, melalui status menengah, hingga status akhir.

Path coverage mengidentifikasi semua kemungkinan jalur yang bisa diambil oleh program selama eksekusinya. Teknik ini melibatkan pengujian semua kombinasi kondisi logis dan aliran kontrol. Pengujian dilakukan untuk memastikan setiap jalur telah diuji, memastikan bahwa program berfungsi dengan benar di setiap kemungkinan skenario.

Tujuan Penggunaan White Box Testing

Penggunaan White Box Testing memiliki beberapa tujuan penting. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuan-tujuan tersebut:

1. Menyelidiki Masalah dan Bug dalam Struktur Internal

Tujuan utama pengujian white box pada perangkat lunak menyelidiki suatu masalah atau bug dalam struktur internal dan kode sumber perangkat lunak atau aplikasi. Melalui penyelidikan ini, pengguna dapat mengidentifikasi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah dan bug yang ditemukan, sehingga meningkatkan kualitas perangkat lunak.

2. Meningkatkan Keamanan Perangkat Lunak

Selain mendeteksi masalah dan bug, pengujian white box pada perangkat lunak juga memungkinkan pengguna untuk menemukan potensi risiko keamanan dalam struktur internal perangkat lunak atau aplikasi. Langkah-langkah pencegahan dan perbaikan dapat diambil untuk meningkatkan keamanan perangkat lunak.

Fungsi White Box Testing

Fungsi White Box testing adalah verifikasi cara kerja aplikasi atau software dari internalnya sehingga melibatkan aliran data, struktur kontrol, analisis kode, dan sebagainya. Pengujian white box dilakukan pengembang, penguji, maupun personil penjamin kualitas. 

White Box Testing mampu memastikan bahwa perangkat lunak telah memenuhi spesifikasi yang terkait dan berfungsi secara optimal. Teknik ini efektif untuk mengidentifikasi kerentanan keamanan, kesalahan pengkodean, dan cacat lainnya dalam perangkat lunak. 

Dengan ini, tim pengembang memastikan bahwa kode dapat terstruktur dengan baik dan ditulis dengan tepat. Pengujian ini membantu meningkatkan kualitas aplikasi dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah selama siklus pengembangan.

White Box testing mampu menghemat waktu maupun mengurangi biaya terkait perbaikan cacat sistem kedepannya. Jika kode sudah tersusun dengan benar dan mengikuti praktik terbaik, tim pengembang akan lebih mudah melakukan modifikasi dan meningkatkan aplikasi tersebut.

Kelebihan Black Box Testing

  1. Black box testing membantu memastikan bahwa perangkat lunak diimplementasikan dengan cermat, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
  2. Teknik ini memudahkan dalam menemukan kesalahan atau bug yang mungkin tidak terlihat selama tahap pengembangan, karena pengujian difokuskan pada fungsi dan output perangkat lunak.
  3. Dengan pendekatan pengujian yang komprehensif, black box testing mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada kode, karena semua aspek fungsional perangkat lunak diuji tanpa memperhatikan struktur internal.
  4. Pengujian dilakukan sebelum perangkat lunak diluncurkan, sehingga error atau bug dapat diminimalisir. Hal ini meningkatkan keandalan dan kualitas perangkat lunak saat dirilis kepada pengguna.

Kekurangan Black Box Testing

  1. Black box testing bisa sangat kompleks, menyulitkan proses pengujian karena melibatkan banyak skenario dan variabel input-output yang harus diuji.
  2. Ketika ada penambahan atau perubahan kode, seluruh perangkat lunak perlu diuji ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan baru yang diperkenalkan, yang memerlukan waktu yang signifikan.
  3. Black box testing sering membutuhkan banyak sumber daya, baik dalam hal waktu, tenaga, maupun biaya, karena pengujian harus dilakukan secara menyeluruh tanpa melihat struktur internal kode.

Contoh Pengujian Black Box

Cyclomatic complexity adalah teknik dalam white box testing yang digunakan untuk mengukur kompleksitas program dengan menghitung jumlah kondisi atau keputusan (predikat) dalam kode, lalu menambahkan. 

Sebagai contoh white box testing, jika terdapat lima kondisi, maka cyclomatic complexity-nya adalah 6. Berikut ini adalah cara menghitung cyclomatic complexity melalui skenario properti dalam sebuah permainan:

  1. Jalur 1: 1-2-3-4-5-10. Properti tersebut dimiliki oleh orang lain, dan pemain tidak memiliki uang untuk membayar sewa.
  2. Jalur 2: 1-2-3-4-6-10. Properti dimiliki oleh orang lain dan pemain membayar sewa.
  3. Jalur 3: 1-2-3-10. Properti dimiliki oleh pemain sendiri.
  4. Jalur 4: 1-2-7-10. Properti tersedia, namun pemain tidak memiliki cukup uang.
  5. Jalur 5: 1-2-7-8-10. Properti tersedia, pemain memiliki uang tetapi tidak ingin membelinya.
  6. Jalur 6: 1-2-7-8-9-10. Properti tersedia, pemain memiliki uang dan memutuskan untuk membelinya.

Dengan menganalisis semua jalur eksekusi ini, penguji dapat memastikan bahwa setiap kemungkinan jalur dalam program telah diuji, sehingga meningkatkan keandalan dan kualitas perangkat lunak.

Kesimpulan

Menjaga keamanan perangkat lunak Anda menjadi prioritas utama. Pengujian dengan teknik seperti path coverage, branch coverage, dan statement coverage sangat penting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan keamanan, kesalahan pengkodean, dan cacat lainnya dalam perangkat lunak. 

Melalui pendekatan ini, Anda dapat memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan optimal dan aman dari ancaman potensial. Jika Anda membutuhkan jasa penetration testing untuk memastikan keamanan dan integritas perangkat lunak, hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan menjaga perangkat lunak tetap aman.

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang Apa itu White Box Testing? Teknik dan Cara Pengujiannya ?