Beberapa tahun belakangan ini, mulai banyak bermunculan digital banking di Indonesia. Baik dari bank konvesional yang beralih ke digital banking atau bank konvesional yang mempunyai produk baru berupa digital banking. Selain itu banyak nama baru digital banking yang lahir dalam beberapa tahun belakangan ini. Dengan munculnya digital banking, tentunya mempermudah kita dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perbankan. Yang dulunya kita harus membuka rekening baru melalui bank, sekarang kita hanya perlu download aplikasi saja dan registrasi di rumah saja. Jadi dengan adanya digital banking, sangat menghemat tenaga dan waktu. Selain registrasi, nasabah juga bisa melakukan segala transaksi perbankan hanya dengan menggunakan handphone, tanpa perlu pergi ke bank.
Dengan adanya segala kemudahan transaksi perbankan yang bisa dilakukan melalui handphone, tentunya juga ada dampak negatif di balik semua kemudahan yang kita dapatkan. Meskipun berbagai bentuk keamanan telah diciptakan oleh bank tersebut, kita sebagai nasabah juga perlu berhati-hati terutama saat sedang menggunakan digital banking menggunakan wifi publik. Contoh dampak negatif dari menggunakan digital banking dengan menggunakan wifi publik adalah bisa saja terdapat penyadap yang dapat merekam password serta pin yang diinput saat melakukan transaksi. Sehingga, lebih aman kita bisa menggunakan internet pribadi saat sedang melakukan transaksi untuk menjamin kerahasiaan dan keamanan data kita. Selain itu ada 5 cara agar akun bank digital kita terhindar dari dampak negatif kebocoran data. Di antaranya yaitu:
- Jaga kerahasiaan data perbankan
Jangan pernah memberikan informasi berupa data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, CVV, KTP, NPWP, tempat tanggal lahir, alamat dan nama ibu kandung kepada orang lain.
- Rajin update/ubah password secara berkala
Rajin update/ubah password akun digital bank secara berkala untuk meminimalisir terjadinya upaya orang lain untuk masuk akun bank kita.
- Jangan menggunakan kata sandi yang mudah ditebak
Jangan pernah menggunakan kata sandi dengan susunan tanggal lahir, dikarenakan memudahkan orang lain untuk menebaknya, selain itu gunakan kata sandi yang acak sehingga menyulitkan orang lain untuk menebaknya.
- Jangan pernah membagikan kode OTP
Banyak orang yang kehilangan saldo karena memberikan kode OTP kepada akun-akun sosial media yang berpura-pura menjadi akun official customer service suatu perusahaan. Maka dari itu, kita tidak boleh sembarangan dalam memberikan akun OTP kita kepada orang lain.
- Menggunakan Antivirus di smartphone
Kita juga bisa mencegah kejadian-kejadian kebocoran data yang disebabkan oleh virus dengan menggunakan Antivirus di smartphone, salah satu Antivirus yang dapat anda andalkan adalah Bitdefender Mobile Security. Anda dapat mengetahui informasi lebih lanjut mengenai fitur-fitur Bitdefender Antivirus yang akan anda dapatkan dengan menghubungi kontak kami.
#perlindungandigital #digitalsolusi #mobilebanking #finance