WASHINGTON – Perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) T-Mobile pada Rabu (18/8/2021) mengungkapkan data pribadi lebih dari 40 juta bekas dan calon pelanggan – termasuk nama, nomor jaminan sosial dan informasi SIM telah terpapar dalam suatu peretasan data.
Dalam pernyataannya, layanan telepon seluler tersebut mengatakan data yang sama pada 7,8 juta pelanggan pasca bayar T-Mobile saat ini juga telah diretas. Tetapi mereka tidak menambahkan nomor telepon, nomor akun, atau nomor identifikasi pribadi (PIN), kata sandi, atau informasi keuangan pada hampir 50 juta catatan dan akun yang diretas.
T-Mobile juga mengkonfirmasi peretasan terhadap sekitar 850.000 nama pelanggan pra-bayar aktif, nomor telepon, dan PIN akun. Perusahaan itu mengatakan secara proaktif mengatur ulang semua PIN pada akun tersebut. Ditambahkan, nama atau PIN untuk Metro by T-Mobile, mantan pelanggan pra-bayar Sprint, atau Boost tidak terekspos.
Perusahaan itu pertama kali mengumumkan telah menemukan “akses tanpa izin” pada datanya, Senin lalu (16/8/2021). T-mobile segera memulai penyelidikan atas klaim-klaim tersebut dan meminta bantuan “pakar keamanan siber terkemuka dunia.” Perusahaan itu mengatakan telah menemukan dan segera menutup titik akses yang diyakini digunakan untuk mengakses servernya secara ilegal.
T-Mobile mengatakan sedang mengambil langkah segera untuk membantu melindungi semua orang yang mungkin berisiko dari serangan siber dan menawarkan layanan perlindungan identitas gratis kepada semua orang selama dua tahun. Pejabat perusahaan merekomendasikan semua pelanggan pasca bayarnya untuk secara proaktif mengubah PIN.
Perusahaan itu mengatakan menerbitkan halaman web yang unik pada Rabu untuk menginformasikan kepada pelanggan mengenai cara melindungi diri mereka lebih jauh. T-mobile mengatakan penyelidikan masih berlanjut.