Keamanan data menjadi prioritas utama bagi setiap organisasi. Namun, salah satu ancaman terbesar yang sering diabaikan adalah insider threat. Serangan ini terkadang tidak sengaja dilakukan.
Apa itu insider threat? Insider threat adalah ancaman ini berasal dari dalam organisasi itu sendiri, di mana individu, baik karyawan maupun kontraktor dapat mengekspos data sensitif dengan sengaja atau tidak sengaja.
Kejadian ini dapat merugikan reputasi dan keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jenis-jenis insider threat dan solusi pencegahannya, sehingga Anda dapat melindungi organisasi dari risiko yang mengintai.
Apa Itu Insider Threat?
Insider threat adalah ancaman yang muncul dari individu di dalam organisasi yang memiliki akses atau izin untuk mengakses sistem dan data. Ancaman ini dapat berasal dari karyawan aktif, mantan karyawan, atau pihak ketiga seperti kontraktor dan mitra bisnis.
Mereka dapat menyebabkan gangguan serius, kerusakan, atau kehilangan pada aset yang dikelola oleh perusahaan. Dalam konteks cybersecurity, insider threat mencakup tindakan seperti pencurian data, penyebaran informasi rahasia, atau manipulasi sistem internal.
Ancaman ini bisa bersifat sengaja, ketika individu memiliki motif tertentu untuk merugikan organisasi, atau tidak disengaja, akibat kelalaian atau kurangnya pemahaman tentang praktik keamanan yang baik.
Motivasi di balik insider threat bervariasi, mulai dari pencarian keuntungan finansial hingga balas dendam atau hanya kelalaian. Ancaman ini sering terjadi di industri tertentu seperti kesehatan, keuangan, dan pemerintahan, namun bisa muncul di perusahaan mana pun.
Dengan pengetahuan tentang sistem dan data internal, individu yang terlibat dapat mencuri, memodifikasi, atau menghapus data sensitif, merusak infrastruktur IT, atau mengungkapkan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berwenang.
Kategori Insider Threat
Insider Threat dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama berdasarkan sifat dan motif tindakannya. Berikut adalah kategori-kategori utama Insider Threat:
1. Negligent Insider
Negligent insider adalah individu yang secara tidak sadar mengkompromikan data karena kurangnya kesadaran tentang keamanan. Contoh perilaku ini termasuk menjadi korban phishing, menghapus file penting, atau melakukan kesalahan yang tidak disengaja (accidental). Kejadian ini dapat terjadi akibat minimnya pengetahuan dan pelatihan.
2. Malicious Insider
Malicious insider adalah individu dalam organisasi yang memiliki niat jahat, sehingga mereka dapat melakukan berbagai tindakan merugikan. Aktivitas exfiltration menjadi salah satu tindakan paling umum yang dilakukan oleh pelaku insider threat.
Exfiltration merujuk pada upaya menyalin data atau dokumen internal dan mengirimkannya ke pihak luar. Tindakan ini bisa dilakukan dengan mudah, misalnya dengan meneruskan email penting ke akun pribadi atau email lain yang tidak terdaftar di perusahaan.
Pelaku juga dapat menyalin data atau dokumen penting ke situs eksternal atau perangkat yang tidak memiliki otorisasi. Mereka bahkan bisa memberikan hak akses kepada pihak lain untuk berkolaborasi dalam dokumen perusahaan, yang dapat meningkatkan risiko kebocoran informasi.
3. Compromised Account (Resident Insider)
Seseorang dapat menjadi korban tanpa sadar saat akunnya dimanfaatkan oleh pihak jahat yang ingin merugikan perusahaan. Ancaman insider threat ini memiliki tingkat bahaya setara dengan serangan dari luar.
Salah satu tindakan paling merusak yang bisa dilakukan oleh pelaku adalah sabotase sistem, yang dapat melumpuhkan alert system dan sistem keamanan lainnya. Ini membuka celah bagi pihak eksternal untuk melancarkan serangan.
Selain itu, insider threat juga berpotensi menyebabkan kebocoran data sensitif, yang dapat memicu aktivitas spionase industri. Aktivitas penipuan (fraud) merupakan contoh lain dari ancaman yang dapat muncul akibat keberadaan individu yang terlibat di dalam organisasi.
Jenis-Jenis Insider Threat
Insider Threat terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan pelaku melakukannya. Berikut adalah jenis-jenis Insider Threat yang umum ditemukan:
1. Unintentional Threat
Ancaman ini tidak sengaja muncul akibat kesalahan manusia yang dilakukan oleh karyawan yang melanggar kebijakan atau prosedur yang ada. Misalnya, mereka dapat secara tidak sengaja mengungkapkan informasi sensitif atau bahkan menghapus data penting.
Kelalaian juga menjadi faktor penyebab, seperti ketika seorang karyawan meninggalkan laptop tanpa terkunci atau mengabaikan kebijakan penggunaan kata sandi yang kuat. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan pelatihan keamanan yang tepat untuk mencegah insiden yang dapat merugikan organisasi.
2. Intentional Threats
Ancaman ini dikategorikan ke dalam berbagai tindakan yang dilakukan oleh karyawan untuk merugikan perusahaan. Salah satu contohnya adalah pencurian data, di mana seorang karyawan secara sengaja mencuri atau mengakses informasi rahasia untuk keuntungan pribadi.
Tindakan ini dapat mengakibatkan kebocoran data yang serius. Selain itu, sabotase merupakan bentuk ancaman lain yang terjadi ketika karyawan merusak sistem, infrastruktur, atau data perusahaan dengan sengaja.
Tindakan ini biasanya dilakukan sebagai bentuk balas dendam, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau sekadar untuk merugikan perusahaan. Kedua jenis ancaman ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap keamanan internal dalam organisasi.
3. Ancaman Lainnya
Phishing dan spear phishing merupakan insider threat yang serius, di mana karyawan dijebak oleh pihak eksternal yang berusaha mendapatkan akses ke sistem atau informasi perusahaan.
Taktik ini sering dilakukan melalui manipulasi yang halus dalam email, pesan instan, atau media sosial. Kolusi menjadi ancaman lain ketika beberapa karyawan bekerja sama untuk mencuri informasi atau melanggar kebijakan perusahaan, membuat tindakan mereka sulit terdeteksi.
Di sisi lain, pembocoran data tidak sengaja terjadi ketika seorang karyawan secara tidak sadar mengungkapkan informasi rahasia atau data sensitif kepada pihak luar. Contohnya, kebocoran informasi dapat terjadi melalui postingan di media sosial atau ketidak hati-hatian dalam berbagi informasi.
Cara Mencegah Insider Threat
Untuk mencegah Insider Threat, organisasi perlu menerapkan berbagai langkah strategis yang mencakup kebijakan, teknologi, dan keamanan. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah Insider Threat:
1. Mengelompokkan Insider Threats
Untuk memahami secara mendalam konsep insider threats dalam organisasi, penting untuk mengidentifikasi berbagai jenis ancaman yang mungkin muncul. Insider threats dapat berasal dari individu di dalam organisasi yang memiliki akses ke informasi, sistem, atau sumber daya yang sensitif.
Ancaman ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti karyawan yang dengan sengaja mencuri data perusahaan, atau individu yang tanpa sadar membocorkan informasi melalui kelalaian.
2. Mendeteksi dan Mengidentifikasi Insider Threats
Untuk mendeteksi dan mengidentifikasi insider threats, penting untuk membuat prosedur dan kebijakan yang jelas. Anda dapat memantau aktivitas di jaringan, meninjau log akses, dan menerapkan solusi keamanan canggih untuk mengawasi perilaku mencurigakan.
Lakukan juga audit secara teratur untuk melacak aktivitas pengguna dan mengidentifikasi pola yang dapat menunjukkan ancaman potensial. Langkah-langkah ini akan membantu menjaga keamanan organisasi dari risiko yang muncul dari dalam.
3. Menilai Insider Threats
Untuk mengelola insider threats, pertama-tama identifikasi dan nilai keparahan setiap ancaman yang terdeteksi. Selanjutnya, prioritaskan ancaman tersebut berdasarkan potensi dampak dan risiko yang ditimbulkan.
Lakukan analisis risiko yang menyeluruh untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya ancaman dari dalam. Proses ini juga harus mencakup identifikasi area yang rentan dalam organisasi, sehingga tindakan pencegahan dapat diterapkan secara efektif.
4. Mengelola Insider Threats
Untuk mengelola insider threats, organisasi perlu mengambil langkah-langkah proaktif yang meliputi:
- Pastikan kebijakan ini mencakup perlindungan data, aturan akses, dan pelatihan bagi karyawan mengenai ancaman- ancaman yang mungkin muncul dari dalam organisasi.
- Gunakan otentikasi ganda, enkripsi data, pemisahan tugas, dan kontrol akses yang ketat untuk mengurangi risiko.
- Jalin hubungan terbuka dengan karyawan dan ciptakan budaya keamanan yang kuat. Dorong mereka untuk melaporkan perilaku mencurigakan tanpa rasa takut.
- Bentuk tim yang dapat segera menangani ancaman dari dalam dengan cepat dan efektif. Siapkan rencana tindakan darurat yang jelas untuk menghadapi situasi darurat.
Deteksi dan Kelola Malicious Insider dengan Threat Intelligence
Deteksi dan pengelolaan malicious insider merupakan tantangan penting dalam keamanan informasi. Ancaman ini dapat berasal dari karyawan, mantan karyawan, atau pihak ketiga yang memiliki akses ke sistem dan data organisasi.
Berikut adalah beberapa pendekatan untuk mendeteksi dan mengelola malicious insider menggunakan Threat Intelligence:
1. Memperoleh Visibilitas terhadap Infrastruktur Ransomware dan DDoS
Threat intelligence dapat memberikan informasi mengenai infrastruktur yang digunakan dalam serangan ransomware dan DDoS. Memahami cara kerja dan sumber daya yang dimanfaatkan oleh serangan ini membantu organisasi mengidentifikasi potensi ancaman yang muncul.
Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif dalam melindungi sistem, sehingga mengurangi risiko kerusakan yang mungkin ditimbulkan.
2. Monitoring
Threat intelligence memiliki peran penting dalam memantau aktivitas pengguna dan sistem di dalam organisasi. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk log aktivitas, sistem keamanan, dan aktivitas jaringan organisasi. Hal tersebut akan mengidentifikasi perilaku yang mungkin mengindikasikan adanya insider threat.
Contoh perilaku tersebut meliputi pola akses yang tidak biasa terhadap data sensitif atau upaya mencurigakan untuk mengakses sistem yang seharusnya tidak dapat dijangkau oleh pengguna tertentu. Pemantauan yang efektif membantu organisasi mendeteksi dan menanggapi potensi ancaman sebelum menyebabkan kerugian lebih lanjut.
3. Investigasi
Saat terdapat indikasi insider threat, threat intelligence berperan dalam proses investigasi. Organisasi dapat mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis jejak digital. Pola perilaku akan digunakan untuk mengidentifikasi pelaku di balik serangan tersebut.
Informasi ini memungkinkan organisasi untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti mencabut akses, memberikan sanksi, atau melaksanakan tindakan hukum yang diperlukan untuk melindungi keamanan data.
Lindungi Data Perusahaan dari Berbagai Insider Threat
Dapat disimpulkan bahwa penting untuk menyadari insider threat dapat membawa dampak serius bagi keamanan dan reputasi organisasi. Dengan memahami berbagai jenis dan kategori ancaman ini, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko yang mungkin muncul dari dalam.
Jangan sampai insider threat terjadi di perusahaan Anda! Mulailah untuk meningkatkan kesadaran keamanan di kalangan karyawan, serta implementasikan kebijakan yang ketat. Ingatlah, langkah proaktif dalam melindungi data dan sistem Anda akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.