Dikutip dari Cyber Crime Investigation Center (CCIC) Mabes Polri mengatakan, marak modus penipuan online berkedok voucer belanja dan undian tunjangan hari raya (THR) palsu selama ramadan hingga menjelang lebaran. Di Indonesia, tercatat ada 12 juta ancaman siber selama Januari – Maret.
Menurut pihak CCIC Mabes Polri, penipuan pemberian voucer belanja online memakai modus undian atau THR biasanya marak terjadi melalui aplikasi WhatsApp dan Instagram. Pelaku mengirimkan tautan berupa (link) voucer diskon dan nantinya penerima diminta mengeklik link tersebut untuk mendapatkan hadiah.
Pelaku penipuan biasanya mengatasnamakan bank, e-commerce, atau dompet digital. Pelaku memberitahu calon korban bahwa ia merupakan pemenang hadiah.
Selanjutnya pelaku meminta calon korban menyerahkan sejumlah data pribadi. Jika calon korban tertipu, maka pelaku bisa menggasak uang di rekening maupun dompet digital. Data yang biasanya diincar oleh pelaku serangan siber mencakupi Nama, Alamat, Email, Kartu Pembayaran.
Berbelanja secara online saat ini memang mudah da menyenangkan ya #digifirends, namun ada baiknya harus selalu mengecek apakah toko benar-benar ada atau hanya kedok penipuan, jangan tergiur harga miring, jangan bertransaksi di luar aplikasi marketplace, selalu waspada dan jangan terburu-buru mengirimkan uang ke penjual ya.
Dan yang terpenting, jangan lupa untuk menginstall software perlindungan perangkatmu dengan Kaspersky Password Manager untuk melindungi informasi pribadi. Selain itu #digifriends juga dapat menggunakan Kaspersky Password Manager sebagai solusi untuk menyimpan dan mengambil data pribadi Anda dengan aman, misalnya kata sandi untuk situs web dan aplikasi, detail kartu bank, atau catatan tekstual.
Lebih berhati hati-hati ya #digifriends dalam melakukan transaksi di Internet! 🙂
#digital #digitalsolusi #cybercrime #cybersecurity #kasperksy