Pada tanggal 15 Agustus 2024, sebuah acara penting bertajuk “Infrastruktur IT Aman, Transformasi Layanan Digital Nyaman” digelar di Novotel Bogor Golf Resort & Convention Center. Acara ini merupakan bagian dari upaya Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk memperkuat keamanan infrastruktur Teknologi Informasi (IT) dalam mendukung transformasi digital yang sedang berlangsung di berbagai instansi pemerintahan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintahan dan industri, termasuk pakar keamanan siber, praktisi IT, dan penyedia solusi teknologi.
Dalam acara tersebut PT Digital Solusi Grup diberikan waktu untuk mengisi 2 sesi materi tentang keamanan dalam transformasi digital.
Pembukaan oleh BKN: Pentingnya Keamanan dalam Transformasi Digital
Direktur Infrastruktur Teknologi Informasi BKN membuka acara dengan menekankan urgensi perlindungan infrastruktur IT di tengah semakin pesatnya transformasi digital. Dalam sambutannya, beliau menggarisbawahi bahwa keamanan IT tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga melibatkan edukasi pengguna, kebijakan yang kuat, dan kerjasama lintas sektor untuk menciptakan ekosistem digital yang aman.
Transformasi digital yang nyaman hanya dapat tercapai jika elemen keamanan IT sudah tertanam kuat dalam setiap lapisan layanan digital yang disediakan oleh instansi pemerintahan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan mencegah gangguan yang dapat merugikan masyarakat luas.
Sesi 1: Mengalahkan Hacker dengan Berpikir Seperti Hacker
Sesi pertama dalam FGD ini disampaikan oleh Chesa Nur Hidayat, Head of Penetration Tester PT Digital Solusi Grup. Materi yang dibawakan Chesa berjudul “1 Jam Menjadi Hacker” membawa para peserta untuk memahami cara pandang seorang peretas dalam melihat celah keamanan pada sebuah sistem. Dalam pemaparannya, Chesa menjelaskan bahwa untuk melindungi sistem dari serangan, tim keamanan harus mampu berpikir seperti hacker.
Simulasi serangan siber yang ditampilkan dalam sesi ini memberikan gambaran konkret tentang bagaimana serangan dilakukan. Chesa menjelaskan beberapa teknik umum yang digunakan peretas, seperti Reconnaissance, Password Brute Forcing, dan Phishing Attack. Salah satu yang paling menarik adalah simulasi ransomware, di mana peserta dapat melihat bagaimana serangan ini dimulai dari serangan phising hingga akhirnya berhasil mengenkripsi data korban.
Pemaparan ini membuka wawasan bahwa dalam era digital ini, keamanan tidak bisa dianggap remeh dan harus dihadapi dengan pendekatan yang proaktif dan berpikir selangkah lebih maju daripada para penyerang.
Sesi 2: Pertahanan Berlapis dengan Blue Team
Sesi kedua berfokus pada upaya defensif yang dilakukan oleh tim Blue Team, yang merupakan ujung tombak dalam mempertahankan keamanan sistem. Pemaparan ini diisi dengan diskusi mengenai bagaimana Blue Team bekerja untuk mencegah dan memitigasi serangan siber yang masuk. Dari mulai pemahaman tentang lanskap ancaman, tipe serangan yang paling umum, hingga penerapan praktik terbaik dalam mengamankan sistem, semua dibahas secara mendalam.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah pentingnya mengedukasi pengguna tentang bahaya serangan phishing, yang sering kali menjadi pintu masuk bagi berbagai serangan siber, termasuk ransomware. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk lebih kritis dalam mengenali tanda-tanda phishing dan diberikan tips untuk mencegahnya hanya dengan satu klik yang aman .
Diskusi dan Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman
Setelah kedua sesi materi, acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka di mana peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga keamanan infrastruktur IT di organisasi masing-masing. Diskusi ini menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk bersama-sama menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Kesimpulan: Memperkuat Fondasi Keamanan IT
Acara FGD ini tidak hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga sebuah langkah nyata dalam memperkuat fondasi keamanan IT di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi antara BKN dan penyedia solusi teknologi seperti PT Digital Solusi Grup, diharapkan transformasi layanan digital yang aman dan nyaman dapat terwujud, mendukung kinerja pemerintahan yang lebih efisien dan terpercaya.
Sebagai penutup, acara ini menegaskan kembali bahwa keamanan IT adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan komitmen dan tindakan nyata dari seluruh elemen yang terlibat.
Mari buat ekosistem digital di Indonesia lebih aman.