Apa Itu NIST Cybersecurity Framework? Fungsi dan Kegunaannya

Apa Itu NIST Cybersecurity Framework? Fungsi dan Kegunaannya

Daftar Isi

NIST Cybersecurity Framework adalah panduan yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola dan mengurangi risiko keamanan siber secara efektif. Framework ini dikembangkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) pada tahun 2014 sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman siber yang dihadapi oleh sektor publik dan swasta.

Framework ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan besar, tetapi juga sangat relevan bagi organisasi kecil dan menengah yang ingin melindungi aset digital mereka. Dengan menggabungkan praktik terbaik dari berbagai industri dan standar internasional, seperti ISO/IEC 27001, NIST CSF menawarkan pendekatan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap organisasi.

Apa Itu NIST Cybersecurity Framework?

NIST Cybersecurity Framework pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), sebuah lembaga non-regulator yang berada di bawah Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Framework ini dirancang untuk membantu organisasi, baik di sektor publik maupun swasta, dalam mengelola dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan keamanan siber. 

Meskipun sifatnya sukarela, framework ini telah diadopsi secara luas oleh berbagai industri karena fleksibilitasnya dan kemampuannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan unik dari setiap organisasi. NIST Cybersecurity Framework dibangun berdasarkan praktik terbaik yang telah berkembang di industri, serta standar internasional yang telah diakui secara luas, seperti ISO/IEC 27001. 

Framework ini tidak hanya relevan bagi organisasi besar, tetapi juga dapat diterapkan oleh bisnis kecil hingga menengah yang ingin meningkatkan postur keamanan siber mereka. Organisasi yang menerapkan NIST Cybersecurity Framework dapat memperkuat kemampuan mereka dalam mendeteksi, mencegah, merespons insiden siber, serta memulihkan operasi bisnis dengan cepat setelah terjadinya insiden. 

Mengapa NIST CSF Penting?

Ada banyak praktik terbaik dalam keamanan siber yang telah dikembangkan, tetapi sering kali, pedoman tersebut sangat teknis dan sulit dipahami, terutama bagi individu yang tidak memiliki latar belakang teknologi informasi. 

NIST Cybersecurity Framework menyederhanakan kompleksitas pengelolaan risiko siber dengan menyediakan kerangka kerja yang dapat diadaptasi dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi, tanpa memandang tingkat pengetahuan teknis mereka. 

Framework ini menawarkan pendekatan berbasis hasil, sehingga memungkinkan organisasi untuk dengan cepat mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, serta melakukan tindakan mitigasi yang tepat dalam waktu singkat. Pada akhirnya, pentingnya NIST Cybersecurity Framework terletak pada kemampuannya meningkatkan kesadaran akan risiko siber di seluruh organisasi, dari level operasional hingga eksekutif. 

Struktur NIST Cybersecurity Framework

NIST Cybersecurity Framework adalah panduan yang disusun oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) untuk membantu organisasi dalam mengelola dan mengurangi risiko keamanan siber. Ketiga komponen ini saling melengkapi dan dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi organisasi dalam menangani tantangan keamanan siber dengan lebih efektif.

1. Framework Core

Framework Core adalah elemen inti dari NIST Cybersecurity Framework yang berisi serangkaian aktivitas, hasil, dan referensi yang berkaitan dengan berbagai aspek keamanan siber. Framework ini terdiri dari lima fungsi utama, yaitu Identify, Protect, Detect, Respond, dan Recover. Setiap fungsi ini dirancang untuk mengatasi berbagai ancaman siber secara menyeluruh dan saling terhubung satu sama lain. 

2. Implementation Tiers

Komponen kedua dari NIST Cybersecurity Framework adalah Implementation Tiers, yang berfungsi mengevaluasi sejauh mana organisasi telah menerapkan langkah-langkah keamanan siber dan seberapa baik mereka mengelola risiko. Implementation Tiers dibagi menjadi empat tingkat, dari Tier 1 (Partial) hingga Tier 4 (Adaptive). Dengan memahami tier ini, organisasi dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam keamanan siber serta menentukan area yang memerlukan peningkatan.

3. Framework Profile

Komponen terakhir dari NIST Cybersecurity Framework adalah Framework Profile, yang menggambarkan kondisi keamanan siber organisasi. Framework Profile dibagi menjadi dua profil utama: Current Profile dan Target Profile. 

Current Profile mencerminkan keadaan keamanan siber organisasi saat ini, termasuk langkah-langkah yang telah diterapkan dan celah yang masih ada. Sedangkan Target Profile adalah gambaran tujuan organisasi dalam hal keamanan siber, yaitu kondisi yang ingin dicapai di masa depan. 

Fungsi Utama NIST Cybersecurity Framework

Setiap fungsi dalam NIST Cybersecurity Framework memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan siber di lingkungan organisasi. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai kelima fungsi utama dalam framework tersebut:

Fungsi Utama NIST Cybersecurity Framework

1. Identify

Fungsi Identify berfokus pada pemahaman yang mendalam mengenai konteks organisasi serta manajemen risiko yang ada untuk mengembangkan strategi keamanan siber yang komprehensif. Pada tahap ini, organisasi harus mampu mengidentifikasi aset-aset penting, baik yang bersifat fisik maupun digital, seperti informasi, sistem, dan lingkungan operasional. 

Identifikasi ini penting mengetahui apa yang harus dilindungi serta memahami potensi risiko yang dapat mengancam aset-aset tersebut. Kategori yang tercakup dalam fungsi ini meliputi manajemen aset, tata kelola, penilaian risiko, manajemen rantai pasokan (supply chain management), dan manajemen sumber daya manusia dan teknologi. 

2. Protect

Fungsi Protect menitikberatkan pada pengembangan dan penerapan tindakan-tindakan pencegahan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan layanan infrastruktur kritis organisasi. Pada tahap ini, organisasi harus memastikan bahwa kontrol keamanan yang tepat telah diterapkan untuk melindungi aset-aset yang telah diidentifikasi pada fungsi Identify. 

Tindakan ini termasuk pengendalian akses, pelatihan dan kesadaran keamanan siber bagi staf, perlindungan data, serta pemeliharaan keamanan sistem secara berkelanjutan. Kategori lain yang tercakup dalam fungsi ini adalah pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, termasuk menjaga keamanan data yang diproses dan disimpan oleh organisasi. 

3. Detect

Fungsi Detect berperan penting dalam memastikan bahwa organisasi mampu mendeteksi kejadian-kejadian yang menunjukkan adanya ancaman siber dengan cepat dan akurat. Deteksi dini merupakan kunci untuk meminimalkan dampak dari insiden keamanan siber. 

Pada tahap ini, organisasi harus mengembangkan dan menerapkan aktivitas pemantauan yang memungkinkan identifikasi terhadap anomali atau peristiwa yang berpotensi berbahaya. Ini mencakup pengawasan sistem secara terus-menerus serta penggunaan teknologi deteksi ancaman yang canggih.

4. Respond

Fungsi Respond bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki rencana dan prosedur yang efektif dalam merespons insiden keamanan siber. Ketika insiden terjadi, organisasi harus segera menindaklanjuti dengan langkah-langkah yang telah disiapkan untuk meminimalkan kerugian. 

Aktivitas yang termasuk dalam fungsi ini meliputi perencanaan respons, komunikasi baik internal maupun eksternal, analisis insiden, mitigasi dampak, serta peningkatan atau pembaruan prosedur setelah insiden selesai ditangani. 

5. Recover

Fungsi Recover difokuskan pada pengembangan dan penerapan rencana pemulihan setelah terjadinya insiden keamanan siber. Setelah ancaman berhasil ditangani, langkah selanjutnya adalah mengembalikan kemampuan dan layanan yang terdampak ke kondisi normal. Ini mencakup proses perbaikan, pemulihan operasional, serta pembelajaran dari insiden yang terjadi untuk meningkatkan ketahanan organisasi di masa depan. 

Manfaat Menerapkan Model NIST

Mengadopsi NIST Cybersecurity Framework dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan model ini:

1. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik

Dengan mengikuti panduan dalam NIST Cybersecurity Framework, organisasi dapat mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko keamanan siber secara lebih efektif. Kerangka kerja ini menyediakan pendekatan sistematis untuk memahami ancaman, mengidentifikasi celah keamanan, dan mengambil tindakan yang tepat. 

2. Meningkatkan Kesadaran dan Kepatuhan

NIST Cybersecurity Framework memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran keamanan siber di seluruh organisasi, dari tingkat manajemen hingga karyawan. Penerapan framework ini menciptakan budaya yang lebih sadar akan pentingnya keamanan, meminimalkan potensi kesalahan manusia yang sering kali menjadi titik awal serangan siber. Selain itu, NIST membantu organisasi mematuhi berbagai persyaratan regulasi yang terkait dengan keamanan siber, seperti undang-undang perlindungan data dan standar industri. 

3. Fleksibilitas dan Skalabilitas

Salah satu keunggulan utama dari NIST Cybersecurity Framework adalah fleksibilitas dan skalabilitasnya. Framework ini dirancang untuk bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi, baik dari segi ukuran maupun industri. Organisasi kecil hingga besar dapat menerapkan elemen-elemen yang relevan dari framework ini berdasarkan tingkat risiko yang mereka hadapi. 

Selain itu, framework ini memberikan ruang bagi organisasi untuk mengembangkan dan meningkatkan postur keamanan mereka seiring dengan pertumbuhan bisnis dan perubahan ancaman siber yang semakin kompleks. Ini memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dan siap menghadapi tantangan baru dalam keamanan siber.

4. Peningkatan Kemampuan Respon Insiden

Menerapkan NIST Cybersecurity Framework juga membantu organisasi membangun kemampuan tanggap darurat yang lebih baik. Framework ini memandu organisasi dalam menyusun rencana tanggapan insiden yang terstruktur, memungkinkan mereka untuk merespons dengan cepat dan efektif ketika terjadi pelanggaran keamanan. 

Dengan pendekatan ini, organisasi dapat meminimalkan dampak serangan, mencegah penyebaran lebih lanjut, dan mempercepat proses pemulihan operasional. Selain itu, framework ini membantu organisasi dalam mendokumentasikan insiden, yang penting untuk pembelajaran dan peningkatan strategi keamanan di masa mendatang.

5. Membangun Kepercayaan dengan Pemangku Kepentingan

Organisasi yang mengadopsi NIST Cybersecurity Framework menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perlindungan data dan keamanan siber. Ini tidak hanya memberikan perlindungan bagi organisasi itu sendiri tetapi juga meningkatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan, mitra bisnis, dan regulator. Dalam lingkungan digital yang semakin rawan terhadap ancaman, membangun citra sebagai entitas yang bertanggung jawab dan aman menjadi aset penting bagi keberlanjutan bisnis. 

Kegunaan NIST Cybersecurity Framework

Berikut beberapa kegunaan NIST Cybersecurity Framework:

Kegunaan NIST Cybersecurity Framework

1. Meningkatkan Kesadaran Keamanan 

NIST Cybersecurity Framework memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber di seluruh organisasi. Dengan mengikuti panduan yang ditawarkan, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap karyawan, mulai dari staf teknis hingga manajemen atas, memiliki pemahaman mendalam tentang ancaman siber yang dapat terjadi kapan saja. 

2. Mengidentifikasi Risiko dan Kerentanan

Salah satu kegunaan terbesar dari NIST Cybersecurity Framework dibangun berdasarkan praktik terbaik yang telah berkembang di industri, serta standar internasional yang telah diakui secara luas, seperti ISO/IEC 2T Cybersecurity Framework adalah kemampuannya untuk membantu perusahaan secara sistematis mengidentifikasi risiko dan kerentanan yang mungkin ada dalam infrastruktur teknologi mereka. Framework ini memberikan pendekatan terstruktur untuk menilai risiko yang dihadapi oleh organisasi, baik itu dari ancaman internal maupun eksternal. 

3. Meningkatkan Keamanan Operasional

Dengan mengadopsi NIST Cybersecurity Framework, perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan keamanan operasional mereka. Framework ini memberikan pedoman yang komprehensif tentang bagaimana mengamankan sistem informasi dan data dari berbagai ancaman siber. Mulai dari proteksi akses fisik hingga keamanan jaringan, framework ini membantu organisasi mengembangkan langkah-langkah perlindungan yang menyeluruh. 

4. Memenuhi Kepatuhan Regulasi

Dalam banyak industri, ada sejumlah regulasi dan standar yang mengharuskan perusahaan untuk mematuhi persyaratan keamanan tertentu. NIST Cybersecurity Framework memberikan kerangka kerja yang diterima secara luas oleh regulator di berbagai sektor, sehingga memudahkan organisasi untuk memenuhi persyaratan tersebut. 

Implementasi NIST Cybersecurity Framework

Berikut adalah langkah-langkah implementasi NIST Cybersecurity Framework yang perlu diikuti oleh organisasi untuk meningkatkan keamanan siber mereka:

1. Penilaian Awal

Langkah pertama dalam implementasi NIST Cybersecurity Framework adalah melakukan penilaian awal yang menyeluruh. Organisasi harus mengidentifikasi semua aset kritis yang perlu dilindungi, baik itu data, infrastruktur, atau perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, organisasi perlu memahami berbagai ancaman dan risiko yang mungkin mereka hadapi, seperti serangan malware, pencurian data, atau serangan Distributed Denial of Service (DDoS). 

2. Membangun Rencana Keamanan

Setelah penilaian awal selesai, langkah selanjutnya adalah membangun rencana keamanan yang spesifik dan terstruktur. Rencana ini harus berdasarkan hasil penilaian risiko dan mencakup tindakan pencegahan serta strategi mitigasi untuk mengatasi kerentanan yang telah diidentifikasi. 

Organisasi harus menyusun kebijakan keamanan yang mencakup pengamanan fisik dan digital, peran dan tanggung jawab karyawan. Berikut adalah langkah-langkah implementasi NIST Cybersecurity Framework yang perlu diikuti oleh organisasi untuk meningkatkan keamanan siber mereka:

3. Implementasi Langkah-Langkah Keamanan

Ini bisa mencakup pemasangan perangkat lunak keamanan yang canggih, seperti sistem deteksi intrusi (IDS), pemindaian kerentanan, serta pembaruan sistem secara berkala untuk menutup celah keamanan. Selain itu, organisasi juga harus melatih karyawan untuk mengenali dan merespons ancaman keamanan secara efektif, serta menetapkan kebijakan yang ketat tentang penggunaan perangkat lunak dan akses ke sistem. 

4. Pemantauan dan Evaluasi

Implementasi NIST Cybersecurity Framework tidak berakhir dengan penerapan langkah-langkah keamanan. Organisasi perlu terus memantau jaringan dan sistem mereka secara berkala untuk mendeteksi ancaman baru yang mungkin muncul. 

Pemantauan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat analitik dan pemantauan real-time untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Selain itu, evaluasi rutin terhadap efektivitas kebijakan keamanan yang sudah diterapkan sangat penting untuk memastikan bahwa mereka bekerja sesuai yang diharapkan. 

5. Tinjauan Berkala dan Perbaikan

Tinjauan berkala adalah elemen krusial dari implementasi NIST Cybersecurity Framework. Organisasi harus terus meninjau dan memperbarui rencana keamanan mereka agar tetap relevan dengan kondisi terkini.

Lingkungan ancaman siber berkembang dengan cepat, sehingga pendekatan keamanan yang efektif saat ini mungkin tidak akan cukup di masa depan.

Organisasi harus siap beradaptasi dengan mengubah strategi keamanan mereka, menerapkan teknologi baru, serta memperbarui kebijakan dan prosedur sesuai dengan perubahan yang terjadi di dunia maya. 

Tantangan dalam Implementasi NIST Cybersecurity Framework

Meskipun NIST Cybersecurity Framework menawarkan banyak manfaat, penerapannya sering kali tidak berjalan tanpa hambatan. Ada berbagai tantangan yang mungkin dihadapi oleh organisasi, baik dari segi teknis maupun operasional, yang dapat mempengaruhi efektivitas implementasi kerangka ini.

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering muncul:

1. Keterbatasan Sumber Daya

Organisasi kecil hingga menengah sering kali dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang signifikan. Dalam hal ini, sumber daya manusia, waktu, serta anggaran yang tersedia mungkin tidak mencukupi untuk menerapkan NIST Cybersecurity Framework secara menyeluruh dan komprehensif. Keterbatasan ini dapat menyebabkan organisasi kesulitan dalam mengalokasikan staf yang berpengalaman dan waktu yang cukup untuk melaksanakan setiap tahapan framework. 

2. Kompleksitas Organisasi

Bagi organisasi yang lebih besar, tantangan yang dihadapi sering kali berasal dari kompleksitas struktur internalnya. Organisasi dengan beberapa unit bisnis, departemen, atau cabang yang tersebar di berbagai lokasi mungkin mengalami kesulitan dalam menyelaraskan penerapan framework di seluruh bagian organisasi. Setiap unit bisnis atau departemen mungkin memiliki sistem, proses, dan kebutuhan yang berbeda, sehingga menyulitkan upaya harmonisasi. 

3. Kepatuhan terhadap Regulasi Lokal

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah kepatuhan terhadap regulasi lokal yang berlaku di berbagai wilayah operasi organisasi. Beberapa organisasi mungkin beroperasi di lebih dari satu negara, yang masing-masing memiliki peraturan dan regulasi yang berbeda terkait keamanan siber. 

Menyesuaikan NIST Cybersecurity Framework dengan persyaratan hukum yang berbeda di setiap negara menjadi tantangan tersendiri. Organisasi perlu melakukan analisis mendalam terhadap setiap regulasi lokal untuk memastikan bahwa kerangka yang diadopsi dapat disesuaikan tanpa melanggar peraturan setempat. 

Perbedaan NIST dan ISO 27001

ISO/IEC 27001:2022 merupakan standar internasional yang berfokus pada manajemen keamanan informasi secara umum. Standar ini dirancang agar dapat diadopsi oleh organisasi dari berbagai sektor industri serta berbagai negara di seluruh dunia. ISO/IEC 27001:2022 memberikan kerangka kerja yang membantu organisasi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko keamanan informasi, sehingga memberikan perlindungan menyeluruh terhadap aset informasi. 

Di sisi lain, NIST Cybersecurity Framework (NIST Framework) juga merupakan kerangka kerja yang berbasis risiko, namun fokusnya lebih pada keamanan siber dan dirancang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko siber, khususnya di lingkungan Amerika Serikat. 

Pilihan antara ISO/IEC 27001:2022 dan NIST Cybersecurity Framework tergantung pada beberapa faktor kunci, seperti kebutuhan organisasi, lokasi geografis tempat organisasi beroperasi, sektor industri yang menjadi fokus, dan sejauh mana komitmen organisasi terhadap keamanan informasi dan keamanan siber secara keseluruhan. 

Organisasi yang beroperasi secara global dan memiliki kebutuhan keamanan informasi yang bervariasi mungkin akan lebih memilih ISO/IEC 27001:2022, sedangkan organisasi di Amerika Serikat atau yang berfokus pada keamanan siber di sektor-sektor kritis mungkin akan lebih sesuai dengan NIST Framework.

Mengapa Perusahaan Membutuhkan NIST untuk Keamanan Siber yang Kuat?

Sebagai sebuah standar yang dirancang khusus untuk melindungi dari ancaman siber, NIST Cybersecurity Framework menjadi solusi penting bagi perusahaan yang ingin memperkuat sistem keamanan mereka. NIST menyediakan panduan yang terstruktur untuk mengenali, melindungi, mendeteksi, merespons, dan memulihkan ancaman siber. 

Adopsi NIST tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga kepercayaan stakeholder terhadap komitmen perusahaan dalam menjaga privasi dan data penting. Bagi perusahaan yang berada di sektor-sektor kritis atau yang mengikuti regulasi tertentu di Amerika Serikat, NIST juga menjadi solusi yang dapat diselaraskan dengan berbagai peraturan nasional.

Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang Apa Itu NIST Cybersecurity Framework? Fungsi dan Kegunaannya ?