fbpx

Cyberwarfare Lebih Berbahaya dari Cybercrime?

Daftar Isi

Pengaruh Teknologi 

Teknologi saat ini dipakai dalam seluruh aspek bidang kehidupan manusia. Pasalnya saat ini teknologi digital mampu memberikan dampak yang luar biasa untuk merubah kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi. Fakta ini tidak dapat dipungkiri lagi karena sudah banyak implementasinya, diantaranya seperti pendidikan, pekerjaan bisnis perusahaan, penawaran, pembelian, dan lain-lain. Hal ini tidak hanya memberikan dampak bagi masyarakat secara umum saja, akan tetapi berpengaruh pada tingkat yang lebih tinggi yaitu pemerintah bahkan militer.

Cyberwarfare?

Begitu kuatnya pengaruh yang diberikan teknologi kepada sistem di pemerintahan militer, membuat terlahirnya istilah cyberwarfare. Mengutip dari RAND, cyberwarfare adalah tindakan yang dilakukan oleh negara dan organisasi internasional untuk menyerang dan merusak jaringan komputer informasi penting milik negara lain. Secara garis besar hal ini dapat memicu ketegangan antar negara bahkan kedamaian dunia bisa saja terancam.

Cyberwarfare VS Cybercrime

Serupa tapi tak sama, ada hal yang membedakan antara cyberwarfare dan cybercrime. Persamaannya adalah keduanya sama-sama termasuk kedalam cyberattack atau ancaman siber yang bisa saja terjadi untuk menyerang teknologi digital korban. Perbedaannya adalah jika cybercrime didefinisikan sebagai kejahatan dalam cyberspace, maka cyberwarfare adalah perang dalam cyberspace. Keduanya memang sama-sama berbahaya, namun untuk tingkat lebih tinggi cyberwarfare yang dapat memicu perang dunia lebihnya berbahaya. Berbagai dunia seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara memiliki unit-unit cyberwarfare nasional.

Jenis Cyberweapon dari Cyberwarfare

  1. Malware (Pegasus – NSO Group)

Malware bernama Pegasus buatan NSO Group adalah spyware yang dapat menginfeksi HP jenis android dan iOS. Setelah masuk ke dalam sistem kemudian akan melakukan jailbreak, dan mengidentifikasikan sistem yang terinfeksi. Pegasus akan menginstal modul-modul yang diperlukan untuk bisa membaca pesan/email, menyadap panggilan, keylogging, hingga dapat screenshot dari layar korban.

  1. Malware (Stuxnet)

Berbeda dengan malware pada umumnya, stuxnet dapat menyebabkan kerusakan fisik pada sistem. Stuxnet di program khusus untuk mengacaukan nuklir Iran, jadi jika sistem tidak berhubungan dengan uranium maka tidak akan merusak sistem tersebut. Jenis senjata ini merusak dengan memanipulasi programming PLC dan menyebabkan sentrifugal bekerja terlalu keras sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Kemudian stuxnet memberikan feedback seakan-akan sistem berjalan dengan baik dan tidak ada yang salah.

Simpulan

Saat ini teknologi sangatlah memiliki pengaruh yang luar biasa pada aspek kehidupan manusia termasuk bidang militer. Cyberwarfare adalah perang yang dilakukan dalam dunia siber untuk menyerang atau merusak sistem penting negara satu sama lain. Cyberwarfare memiliki cyberweapon diantaranya adalah malware (Pegasus dan Stuxnet) yang bisa memicu perang dan mempengaruhi kedamaian dunia.

Bagikan artikel ini jika kamu mendapatkan informasi baru dan baca artikel kami lainnya mengenai digital disini.

Referensi:

https://www.kompasiana.com/vincentvincent3589/61c30d3306310e2a476265a2/apa-itu-cyberwarfare

Picture of DSG

DSG

PT Digital Solusi Grup merupakan solusi terbaik dalam menciptakan dan mengamankan ekosistem digital Perusahaan Anda. Berkolaborasi dengan Partner global, kami percaya bahwa produktivitas, perlindungan, dan optimasi bisnis adalah tujuan utama dalam peningkatan nilai Perusahaan.
Konsultasi Sekarang!!
Butuh Bantuan ?
Halo !
Ada yang bisa kami bantu tentang Cyberwarfare Lebih Berbahaya dari Cybercrime? ?